Anda di halaman 1dari 5

BATU PERMATA Batu permata merupakan bagian dari batuan yang tentunya memiliki sifat yang hampir sama

dengan batuan pada umumnya. Batu yang mempunyai warna yang beraneka ragam dan sangat mempesonakan baik sebelum digosok maupun sesudah digosok, dikenal dengan nama batu permata/batu mulia(gemstone). Warna dari batu permata beraneka ragam, ada berwarna kuning, biru, hijau, merah, purih kaca, putih susu. Ada pula memberikan pancaran cahaya, adapula batu tertentu dipengaruhi oleh cahaya tertentu misalnya batu aleksander. Beberapa hal yang berhubungan dengan batu permata, antara lain penggolongan batu permata, karakter batu permata, batu permata tiruan, kualitas batu permata, dampak penggunaan batu permata, dasar pemakaian batu permata dalam pengobatan. Penggolongan Batu Permata Menurut K.E. Kings dalam buku Handbook de Adelsteen Kunde (1960) yang dikutip oleh Ham Sam Kay yang tercantum dalam buku rahasia buku pertama cetakan VI 1984, batu permata dibagi dalam 5 kelas. Kelas I : batu permata yang mempunyai kekerasan antara 8 s.d. 10 Intan Mirbah (Ruby, Korundum, Safir) Khrisoberil (chrysoberil) Spinel

Kelas II : batu permata yang mempunyai kekerasan antara 7 s.d. 8 Beryl (beryl/ Aquamarin/ smaragd) Topaz Turmalin (Turmalyn) Garnate Opal mulia

Kelas III : batu permata yang mempunyai kekerasan + 7 Kordirit Vesuvian Khrisalit (Chrysaliet) Asinit (Axieniet)

Sianit (Cyaniet) Saturolit (Saturolite) Andalusit (Andalusiet) Khistolit (Chiastolit) Pistasit (Pistasiet) Pirus (Turkois)

Kelas IV : batu yang mempunyai kekerasan antara 4 s.d. 7 Jenis kwarsa (Kristal gunung, amethyst/ametis (kecubung kasihan)) Jenis calcedoon (agaat, karneool, heliotrope, jaspis, opal biasa) Adular, amazoneswtin, feldspar) Labradorsteen Obsidian Lazuursteen Hauyin Hiperstin Diopsiet Vlocispaath

Kelas V : batu permata yang mempunyai kekerasan yang berbeda-beda Batu martmer Batu lahar Batu manganspaath

Karakter Batu Permata/ Batu Mulia Untuk mengetahui suatu batu termasuk batu mulia atau tidak, harus berpedoman pada : 1. Skala kekerasan batu/ skala kekerasan Mohs 2. Indeks refrakter tertentu (cek dengan refraktometer) 3. Berat jenis tertentu 4. Khusus untuk batu mulia, satuan berat dinyatakan dalam karat 5. Guratan pada batu. Pada batu mulia mempunyai guratan asli alami 6. Pita warna. Pada batu mulia mempunyai pita warna tertentu

Batu Permata Tiruan Batu permata tiruan dibagi dalam 2 bagian yaitu batu permata sintesis dan batu permata imitasi. Batu permata sintesis dibuat oleh para ahli berdasarkan komposisi kimia, fisik maupun optikal properti yang sama. Batu permata imitasi tidak dibuat berdasarkan komposisi kimia dengan permata yang asli, melainkan memakai bahan dasar kaca, gelas krown, flinta atau bahan dasar botol (bahan strass), kemudian dicampur dengan unsur kimia yang lain, misalnya yitrium, aluminium, gadolinium, gallidium, strontium, atau titanium. Batu permata imitasi mempunyai warna mirip dengan yang asli. Kualitas Batu Permata Untuk menentukan kualitas suatu batu permata harus menempuh dua tahap, yaitu : 1. Tahap Uji Keaslian Batu Perlu pengetesan keaslian batu dengan berdasarkan : Skala kekerasan batu ( skala kekerasan Mohs) Indeks refrakter (alat refraktometer), fluoresensi, diamond selector Berat jenis Melihat guratan alami Pita warna, meneropong dengan filter

2. Tahap Penentuan Gradasi Batu Setelah mengalami pengujian keaslian batu permata, maka dilakukan penentuan gradasi/ tingkat batu permata. Penentuan tingkat batu sangat berkaitan dengan nilai batu permata itu sendiri. Ada empat hal dalam menentukan tingkat batu permata, yaitu warna (colour), kebersihan (clarity), potongan asahan (cut), dan karat (carat). Dampak Penggunaan Batu Permata Dampak penggunaan batu permata, yaitu efek yang dihasilkan oleh batu permata yaitu efek yang ditimbulkan dalam pemakaian batu permata tersebut. 1. Efek Positif a. Sebagai accessories/ asesories oleh karena batu permata memancarkan keindahan sehingga banyak orang menyukainya dan memakai sebagai perhiasan.

b. Sebagai lambang keagungan, kejayaan, kekayaan oleh karena batu permata mempunyai nilai/ harga sangat mahal sehingga hanya orang yang mampu saja yang dapat memiliinya. c. Sebagai alat pengeboran, membelah kaca. d. Sebagai alat untuk menyembuhkan penyakit tertentu e. Sebagai alat pelindung dari marabahaya 2. Efek Negatif a. Berdasarkan kepercayaan bahwa batu permata dapat mendatangkan kesialan (kecelakaan) apabila batu permata mengandung garis alam yang terputus-putus atau ada remah. b. Batu permata mendatangkan kesialan apabila si pemakai memakai batu permata yang tidak sesuai dengan zodiac/ horoskop. Komposisi Batu Permata Batu Permata Akik (agate) Amethyst Amber Aquamarine Komposisi SiO2, campuran dari cryptocrystalline chaldony SiO2 Fosil resin amorphous Merupakan varietas dari emerald yang terdiri dari Beryllium aluminium silicate (Al2Be3(SiO2)6 hexagonal Sapphire Onyx Cats eye Emerald Jade Aluminium oxide (Al2O3) Termasuk agate Si2O3 Termasuk quartz Si2O3 Beryllium aluminium silicate (Al2Be3(SiO2)6 Aluminium silicates of magnesium, ion aluminium, calcium, dan elemen lainnya Garnet Jaman (carneoln) Carneleonyx Lazulite Malahite Ruby Binary silicates of bivalent and trivalent Suatu variasi dari chalcedony SiO2 Sama dengan sardonix Aluminium magnesium phosphate dan besi (MgFeAl2(OHPO)3 Senyawa karbon dan tembaga (Cu3(OH)2CO3) Termasuk avrietas dari corundum (Al2O3)

Magnetite Moonstone Carnet carbuncle Opal Turquoise

Fe3O4 KAlSi2O3 Binary silicates of bivalent and trivalent Hidrous silicon dioxide SiO2.nH2O amorphous Hydrate basic phosphate of aluminium and copper CuAl6[(OH)2PO4]4.4H2O dalam garam fosfat hidrat basa

Sardonyx Tourmaline

Termasuk agate SiO2 Borrosicate of a number of element, aspecial sodium, aluminium, magnesium, calcium, and ion

Zircon

Zirconium silicates ZrSiO4 tetragonal

Anda mungkin juga menyukai