Anda di halaman 1dari 44

Unit

aldo

KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN


Endang Poerwanti Pendahuluan

ompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah. Misalnya, Gagne (197 ! mengemukakan bah"a dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni# kemampuan dalam meren$anakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai hasil belajar sis"a. %alam buku yang disusun oleh &im '''G ('royek 'engembangan 'endidikan Guru! dikemukakan 1( kompetensi mengajar yaitu# 1. Kemampuan ). Kemampuan *. Kemampuan . Kemampuan +. Kemampuan ,. Kemampuan 7. Kemampuan .. Kemampuan 9. Kemampuan 1(. Kemampuan menguasai landasan kependidikan, menguasai bahan ajaran, mengelola proses belajar mengajar, mengelola kelas, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai hasil belajar, mengenal -ungsi dan program bimbingan dan penyuluhan. menyelenggarakan /dministrasi 'endidikan, menggunakan media0sumber belajar, dan mena-sirkan hasil penelitian untuk kepentingan pengajaran.

1ejalan dengan kompetensi yang diuraikan tersebut Stanford University mengembangkan kemampuan mengajar yang dikenal dengan 1&2/G (Stanford Teacher Competence Appraisal Guide!. Kemampuan mengajar tersebut digolongkan ke dalam empat kelompok yang meliputi# (1! kelompok kemampuan meren$anakan pengajaran, ()! kelompok kemampuan penampilan mengajar, (*! kemampuan menge3aluasi hasil belajar, dan ( ! kemampuan pro-esionalitas dan kemasyarakatan.

Asesmen pembelajaran di SD

1- 1

%emikian juga dalam 4nstrumen 'enilaian Kemampuan Guru (4'KG! disebutkan + kemampuan pokok guru yaitu kemampuan untuk# (1! merumuskan indikator keberhasilan belajar, ()! memilih dan mengorganisasikan materi, (*! memilih sumber belajar, ( ! memilih mengajar dan (+! melakukan penilaian. Masih banyak lagi model yang menggambarkan kemampuan dasar mengajar ini, namun demikian nampak dengan jelas bah"a pada semua pro-il kemampuan tersebut selalu men$antumkan dan mempersyaratkan kemampuan tenaga pengajar untuk menge3aluasi hasil belajar, sebab kemampuan menge3aluasi hasil belajar memang merupakan kemampuan dasar yang mutlak dimiliki oleh tenaga pengajar. Mengingat begitu pentingnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menge3aluasi kegiatan dan hasil belajar, maka dalam buku ini se$ara berurutan akan dibahas prinsip-prinsip dasar serta langkah-langkah untuk mengantarkan para pendidik mendalami pengetahuan dan pedoman tentang bagaimana $ara mempersiapkan dan melaksanakan e3aluasi hasil belajar yang baik. 'ada bagian pertama ini akan dibahas se$ara umum hal-hal yang berkenaan dengan prinsip dasar asesmen proses dan hasil belajar, yang meliputi# (1! pengertian asesmen hasil belajar, ()! tujuan dilakukannya asesmen, (*! dan pelaksanaan asesmen hasil belajar. 1etelah memba$a dan membahas uraian tersebut mahasis"a diharapkan dapat men$apai indikator-indikator keberhasilan yaitu dapat# 1. menjelaskan man-aat mempelajari e3aluasi bagi guru5 ). menjelaskan dengan $ontoh pengertian pengukuran, penilaian dan tes dalam konteks asesmen5 *. menjelaskan -ungsi asesmen5 . menjelaskan tujuan asesmen5 +. menjelaskan prinsip-prinsip asesmen5 ,. menjelaskan ruang lingkup asesmen5 7. menjelaskan jenis asesmen5 dan .. menjelaskan teknik asesmen pembelajaran. 6nit 1 ini dapat dipahami se$ara optimal melalui kegiatan tatap muka dan kerja mandiri. 6ntuk keperluan tersebut unit ini dilengkapi dengan "eb. 1etiap akhir unit disertai dengan tes -ormati- untuk melihat keter$apaian kompetensi yang diharapkan. Kun$i dan rambu-rambu ja"aban tes -ormati- ada di akhir setiap unit. %engan demikian setiap pebelajar dapat men$o$okkan ja"abannya. 6ntuk melihat perkembangan mahasis"a atas tugas-tugas yang diberikan dalam buku ajar $etak ini, e3aluasi mata kuliah banyak menggunakan porto-olio. &ugas yang sudah /nda kerjakan dapat dikirimkan le"at e-mail dosen pengampu mata kuliah atau dikirim langsung ke dosen pengampu mata kuliah.

1-)

Unit 1

Subunit 1 Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Tes


Pengantar

'

roses pembelajaran di kelas dia"ali dengan meran$ang kegiatan pembelajaran. 1alah satu aspek yang harus ada dalam peren$anaan tersebut adalah tujuan pengajaran sebagai target yang diharapkan dari proses belajar mengajar dan $ara bagaimana tujuan dan proses belajar mengajar tersebut dapat di$apai dengan e-ekti-. Kemudian berdasarkan ren$ana dan tujuan yang telah ditetapkan dilaksanakan kegiatan pembelajaran. %alam pelaksanaan pembelajaran selalu mun$ul pertanyaan, apakah kegiatan pengajaran telah sesuai dengan tujuan, apakah sis"a telah dapat menguasai materi yang disampaikan, dan apakah proses pembelajaran telah mampu membelajarkan sis"a se$ara e-ekti- dan e-isien. 6ntuk menja"ab pertanyaan tersebut perlu dilakukan asesmen pembelajaran. /sesmen pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen harus dilakukan pengajar sepanjang rentang "aktu berlangsungnya proses pembelajaran. 4tulah sebabnya, kemampuan untuk melakukan asesmen merupakan kemampuan yang dipersyaratkan bagi setiap tenaga pengajar. 7al ini terbukti bah"a dalam semua re-erensi yang berkaitan dengan tugas pembelajaran, selalu ditekankan pentingnya kemampuan melakukan asesmen bagi guru dan kemampuan ini selalu menjadi salah satu indikator kualitas kompetensi guru. 6ntuk menghindari kesalahan persepsi dan agar guru dapat mempersipakan dan melakukan asesmen dengan benar perlu dijelaskan tentang apa sebenarnya pengertian dari asesmen pembelajaran dan bagaimana kesalahan pengertian tersebut biasa terjadi di sekolah.

Pengertian Asesmen Pembela aran


1e$ara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan in-ormasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang sis"a baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang sis"a ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan sis"a pada program- program pembelajaran yang
Asesmen pembelajaran di SD

1- *

berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk sis"a yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut. Keputusan tentang kurikulum dan program sekolah termasuk pengambilan keputusan tentang e-ekti-itas program dan langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan sis"a dengan pengajaran remidi (remidial teaching!. Keputusan untuk kebijakan pendidikan meliputi5 kebijakan di tingkat sekolah, kabupaten maupun nasional. 'embahasan tentang kompetensi untuk melakukan asesmen tentang sis"a akan meliputi bagaimana guru mengkoleksi semua in-ormasi untuk membantu sis"a dalam men$apai target pembelajaran dengan berbagai teknik asesmen, baik teknik yang bersi-at -ormal maupun non-ormal, seperti teknik paper and pencil test, unjuk kerja sis"a dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas-tugas di laboratorium maupun keakti-an diskusi selama proses pembelajaran. 1emua in-ormasi tersebut dianalisis untuk kepentingan laporan kemajuan sis"a. /sesmen se$ara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. %alam pelaksanaan asesmen pembelajaran, guru akan dihadapkan pada * (tiga! istilah yang sering dika$aukan pengertiannya, atau bahkan sering pula digunakan se$ara bersama yaitu istilah pengukuran, penilaian dan test. 6ntuk lebih jauh bisa memahami pelaksanaan asesmen pembelajaran se$ara keseluruhan, perlu dipahami dahulu perbedaan pengertian dan hubungan di antara ketiga istilah tersebut, dan bagaimana penggunaannya dalam asesmen pembelajaran.

Pengukuran
1e$ara sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristi"a, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. /lat untuk melakukan pengukuran ini dapat berupa alat ukur standar seperti meter, kilogram, liter dan sebagainya, termasuk ukuran-ukuran subyekti- yang bersi-at relati-, seperti depa, jengkal, 8sebentar lagi9, dan lain-lain. %alam proses pembelajaran guru juga melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil belajar yang hasilnya berupa angka-angka yang men$erminkan $apaian dan proses dan hasil belajar tersebut. /ngka +(, 7+, atau 17+ yang diperoleh dari hasil pengukuran proses dan hasil pembelajaran tersebut bersi-at kuantitati- dan belum dapat memberikan makna apaapa, karena belum menyatakan tingkat kualitas dari apa yang diukur. /ngka hasil pengukuran ini biasa disebut dengan skor mentah. /ngka hasil pengukuran baru mempunyai makna bila dibandingkan dengan kriteria atau patokan tertentu.

1-

Unit 1

E!aluasi
:3aluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan $ara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat berupa proses0kemampuan minimal yang dipersyaratkan, atau batas keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain. Kriteria yang berupa batas kriteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan bersi-at mutlak disebut dengan 'enilaian /$uan 'atokan atau 'enilaian /$ua Kriteria ('/'0'/K!, sedang kriteria yang ditentukan setelah kegiatan pengukuran dilakukan dan didasarkan pada keadaan kelompok dan bersi-at relati- disebut dengan 'enialain /$uan ;orma0 'enilaian /$uan <elati- ('/;0'/<!

Tes
/dalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dija"ab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap $akupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. 1ehingga dapat disimpulkan bah"a pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam asesmen pembelajaran disamping alat ukur yang lain. %alam melaksanakan proses asesmen pembelajaran, guru selalu berhadapan dengan konsep-konsep e3aluasi, pengukuran, dan tes yang dalam penerapannya sering dilakukan se$ara simultan. 1ebab itu, dalam praktik ketiganya sering tidak dirasakan pemisahannya, karena melakukan asesmen berarti telah pula melakukan ketiganya. =aktu melaksanakan asesmen guru pasti telah men$iptakan alat ukur berupa tes maupun nontes seperti soal-soal ujian, obser3asi proses pembelajaran dan sebagainya. Melakukan pengukuran, yaitu mengukur atau memberi angka terhadap proses pembelajaran ataupun pekerjaan sis"a sebagai hasil belajar yang merupakan $erminan tingkat penguasaan terhadap materi yang dipersyaratkan, kemudian membandingkan angka tersebut dengan kriteria tertentu yang berupa batas penguasaan minimum ataupun berupa kemampuan umum kelompok, sehingga mun$ulah nilai yang men$erminkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. /khirnya diambillah keputusan oleh guru tentang kualitas proses dan hasil belajar.

Asesmen pembelajaran di SD

1- +

%engan uraian di atas, nampak jelas hubungan antara ketiga pengertian tersebut dalam kegiatan asesmen pembelajaran, meskipun sering dilakukan oleh guru se$ara simultan. Melakukan asesmen selalu dia"ali dengan menyusun tes atau nontes sebagai alat ukur, hasil pengukuran berupa angka bersi-at kuantitati- belum bermakna bila tidak dilanjutkan dengan proses penilaian dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria tertentu sebagai landasan pengambilan keputusan dalam pembelajaran. 1ebaliknya, penilaian (penentuan kualitas! tidak dapat dilakukan tanpa didahului dengan proses pengukuran. >adi, dapat diartikan bah"a asesmen pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan in-ormasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk landasan pengambilan keputusan tentang sis"a baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang sis"a ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan sis"a pada program-program pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk sis"a yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan mengarahkan mereka pada studi lanjut. Keputusan tentang kurikulum dan program sekolah, termasuk pengambilan keputusan tentang e-ekti-itas program ataupun langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan sis"a dengan remidial tea$hing. Kemudian, keputusan untuk kebijakan pendidikan menyangkut kebijakan di tingkat sekolah, kabupaten, maupun nasional. 1ehingga ketika pembahasan tentang kompetensi untuk melakukan asesmen tentang sis"a akan meliputi bagaimana guru mengkoleksi semua in-ormasi untuk membantu sis"a dalam men$apai target pembelajaran, sehingga teknik-teknik asesmen yang digunakan untuk mengkoleksi in-ormasi ini, baik teknik yang bersi-at -ormal maupun non -ormal dengan mengamati perilaku sis"a dengan menggunakan paper and pencil test, unjuk kerja sis"a dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas-tugas di laboratorium maupun keakti-an diskusi selama proses pembelajaran. 1emua in-ormasi tersebut dianalisis sebagai laporan kemajuan sis"a. %ari uraian di atas dapat dikatakan bah"a asesmen pembelajaran berman-aat untuk# (1! memberi penjelasan se$ara lengkap tentang target pembelajaran yang dapat dijelaskan5 sebelum pendidik melakukan asesmen terhadap sis"anya terlebih dulu harus mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan sis"a, in-ormasi yang dibutuhkan tentang pengetahuan, keterampilan, dan per-orma sis"a. 'engetahuan, keterampilan dan per-orma sis"a yang dibutuhkan dalam pembelajaran disebut dengan target atau hasil pembelajaran5 ()! memilih teknik asesmen untuk kebutuhan masing-masing sis"a, bila mungkin guru dapat menggunakan beberapa indikator

keberhasilan untuk setiap taget pembelajaran5 masing masing target pembelajaran memerlukan pemilihan teknik asesmen yang berbeda, misalnya untuk dapat melakukan asesmen kemampuan sis"a dalam peme$ahan masalah dalam matematika tentu akan sangat berbeda dengan kemampuan memba$a atau mendengarkan, dan berbeda pula untuk peme$ahan masalah 4'1 yang memerlukan diskusi5 (*! memilih teknik asesmen untuk setiap target pembelajaran, pemilihan teknik asesmen harus didasarkan pada kebutuhan praktis di lapangan dan e-isiensi. &eknik asesmen ini harus dapat mengungkapkan kemampuan khusus serta untuk mengembangkan kemampuan sis"a, sehingga ketika memilih teknik asesmen harus pula dipertimbangkan man-aatnya untuk umpan balik bagi sis"a. 1ebab itu, ketika melakukan interpretasi dari hasil asesmen haruslah dengan $ermat, dengan menghindari berbagai keterbatasan yang bersumber dari subyekti-itas pelaksana asesmen. %engan berlandaskan pada uraian di atas, /nda dapat membuat suatu pemahaman yang lebih pasti tentang asesmen pembelajaran yaitu# 1! /sesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran5 sebagai upaya utuk mengumpulkan berbagai in-ormasi dengan berbagai teknik5 sebagai bahan pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran5 oleh karenanya asesmen hendaknya dilakukan dengan peren$anaan yang $ermat. )! /sesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran se$ara utuh dan memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar yang dilakukan sis"a, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran se$ara keseluruhan. *! 6ntuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan sepanjang kegiatan pengajaran ditujukan untuk memoti3asi dan mengembangkan kegiatan belajar anak, kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran. ! &erkait dengan e3aluasi, asesmen pada dasarnya merupakan alat (the means! dan bukan merupakan tujuan (the end!, sehingga asesmen merupakan sarana yang digunakan sebagai alat untuk melihat dan menganalisis apakah sis"a telah men$apai hasil belajar yang diharapkan serta untuk mengetahui apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan tujuan atau masih memerlukan pengembangan dan perbaikan.

%alam pelaksanaannya, asesmen pembelajaran merupakan kegiatan yang berkaitan dengan mengukur dan menilai aspek psikis yang berupa proses dan hasil belajar yang bersi-at abstrak, karena itu asesmen hendaknya dilakukan dengan $ermat dan penuh perhitungan termasuk memperhatikan berbagai keterbatasan sebagai berikut. a. 6ntuk pengukuran suatu konstruk, khususnya konstruk psikologis yang bersi-at abstrak tidak ada pendekatan tunggal yang dapat diberlakukan dan diterima se$ara uni3ersal, termasuk dalam kegiatan asesmen yang bertujuan untuk mengukur proses pembelajaran dan pemahaman sis"a terhadap seperangkat materi yang dipersyaratkan, maka dalam pelaksanaannya harus digunakan berma$am pendekatan untuk tujuan yang berbeda-beda dan dilakukan dalam berbagai kesempatan sepanjang rentang "aktu berlangsungnya proses pembelajaran. b. 'engukuran aspek psikologis termasuk pengukuran proses dan hasil pembelajaran pada umumnya dikembangkan berdasar atas sampel tingkah laku yang terbatas, sehingga untuk dapat menjadi sumber in-ormasi yang akurat, asesmen dilakukan dengan peren$anaan yang matang dan dilakukan dengan $ermat, dengan memperhatikan perolehan sampel yang memadai dari domain tingkah laku dalam pengembangan prosedur dan alat ukur yang baik. $. 'erlu dipahami bah"a hasil pengukuran dan nilai yang diperoleh dalam asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan. /ngka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran (dengan menggunakan tes ataupun nontes! berupa# Thrue score + Error, untuk itu kegiatan pengukuran dalam prosedur asesmen yang baik harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat memperke$il kekeliruan (error!. Kesalahan dalam proses asesmen dapat bersumber dari alat ukur, dari gejala yang diukur, maupun interpretasi terhadap hasil pengukuran tersebut. d. 'ende-inisian suatu satuan yang menyangkut kualitas0kemampuan psikologis pada skala pengukuran merupakan masalah yang $ukup pelik, mengingat bah"a kenyataan hasil belajar merupakan suatu kualitas pemahaman sis"a terhadap materi, sedang dalam pelaksanaan tes pengukuran hasil belajar, pengajar diharuskan memberikan kuantitas yang berupa angka-angka pada kualitas dari suatu gejala yang bersi-at abstrak. e. Konstruk psikologis termasuk proses dan hasil pembelajaran tidak dapat didi-inisikan se$ara tunggal atau berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan konstruk yang lain. %engan demikian dalam pelaksanaan e3aluasi diperlukan adanya kesungguhan dan ke$ermatan yang tinggi, sehingga berbagai keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat dikurangi.

Latihan
1etelah menelaah konsep-konsep di atas $obalah melakukan analisis kekurangan dan kelebihan dari kegiatan asesmen yang sudah /nda lakukan selama ini?

Rangkuman
/sesmen merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Banyak yang men$ampuradukkan pengertian antara e3aluasi (evaluation!, penilaian (assessment!, pengukuran (measurement!, dan tes (test!, padahal keempatnya memiliki pengertian dan -ungsi yang berbeda. :3aluasi adalah kegiatan mengidenti-ikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah diren$anakan telah ter$apai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat e-isiensi pelaksanaannya. :3aluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement!. 'enilaian (assessment! adalah penerapan berbagai $ara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh in-ormasi tentang sejauh mana hasil belajar sis"a atau keter$apaian kompetensi (rangkaian kemampuan! sis"a. 'enilaian menja"ab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang sis"a. 'engukuran (measurement! adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang sis"a telah men$apai karakteristik tertentu. 7asil penilaian dapat berupa nilai kualitati- dan nilai kuantitati-. 'engukuran berhubungan dengan proses pen$arian atau penentuan nilai kuantitati- tersebut. &es adalah $ara penilaian yang diran$ang dan dilaksanakan kepada sis"a pada "aktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas. 7ubungan antara berbagai istilah tersebut adalah sebagai berikut.

ASSESSMENT

Teknik Tes

Teknik Non Tes

Skema Klasifikasi

Skala angka
%isebut proses 1kala kuantitati- dan Kualitati-

Pengukuran
1kala Kualitati1kor hasil pengukuran %ikombinasikan dengan menggunakan Berbagai pertimbangan untuk pengambilan Keputusan tentang prestasi peserta didik

EVALUASI
Hubungan antara evaluasi, asesmen, pengukuran, dan tes

Tes "#rmati$ %
%i ba"ah ini di$antumkan tes -ormati- yang bertujuan untuk mengukur pemahaman /nda mengenai uraian, $ontoh, dan rangkuman yang ter$antum dalam subunit 1. >a"ablah pertanyaan berikut sesuai dengan permintaan? 1. >elaskan dengan $ontoh pengertian pengukuran dalam konteks asesmen pembelajaran? ). >elaskan dengan $ontoh pengertian kriteria dalam konteks asesmen pembelajaran? *. >elaskan dengan $ontoh pengertian penilaian dalam konteks asesmen pembelajaran? . Bagaimanakah keterkaitan antara pengukuran, penilaian dan tes dalam konteks asesmen pembelajaran? +. >elaskan berbagai keterbatasan pelaksanaan asesmen pembelajaran?

&m'an Balik Dan Tindak Lan ut


>a"ablah pertanyaan tes -ormati- di atas, setelah selesai baru $o$okkan dengan kun$i ja"abannya. %iskusikan dengan teman bila ja"aban belum sesuai atau /nda belum merasa masih ada hal-hal yang meragukan. 7al ini sangat diperlukan karena kesepahaman tentang pengertian ini akan mendasari dan mempengaruhi langkah dan kegiatan dalam menyelesaikan mata kuliah ini.

Subunit "ungsi, Tu uan, Dan Prinsi' Asesmen


Pengantar

mplikasi dari pelaksanaan 'eraturan 'emerintah ;o. 19 tahun )((+ tentang 1tandar ;asional 'endidikan pada penilaian adalah perlunya penyesuaian terhadap model dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas. 'enilaian kelas terdiri atas penilaian eksternal dan internal. 'enilaian ekternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran, yaitu suatu lembaga independen, yang di antaranya mempunyai tujuan sebagai pengendali mutu. /dapun penilaian internal adalah penilaian yang diren$anakan dan dilakukan oleh pengajar pada saat proses pembelajaran berlangsung! 'engembangan sistem penilaian berbasis kompetensi dasar men$akup beberapa hal, yaitu# (1! standar kom"etensi, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam setiap mata pelajaran yang memiliki implikasi yang sangat signi-ikan dalam peren$anaan, metodologi dan pengelolaan penilaian, ()! kom"etensi dasar, adalah kemampuan minimal dalam rangka mata pelajaran yang harus dimiliki lulusan5 (*! ren#ana "enilaian, jad"al kegiatan penilaian dalam satu semester dikembangkan bersamaan dengan pengembangan silabus5 ( ! "roses "enilaian, pemilihan dan pengembangan teknik penilaian, sistem pen$atatan dan pengelolaan proses5 dan (+! "roses im"lementasi menggunakan berbagai teknik penilaian. Berdasarkan 'edoman 'enilaian Kelas 6ntuk 1ekolah %asar dan Madrasah 4btidaiyah yang dikeluarkan oleh Balitbang %epdiknas ()((,!, dinyatakan bah"a salah satu penilaian internal yang disyaratkan adalah penilaian kelas. 'enilaian kelas merupakan bagian dari penilaian untuk mengetahui hasil belajar sis"a terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh pendidik, dan bertujuan untuk menilai tingkat pen$apaian kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. 'enilaian hasil belajar ini dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan se$ara berkesinambungan. 'enilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan peren$anaan dan proses pembelajaran. 'ada

bagian ini se$ara berturut-turut akan dibahas tentang pengertian, -ungsi, tujuan dan prinsip penilaian berbasis kelas!

%( Penilaian Kelas
'enilaian kelas pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pen$apaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. 6ntuk kepentingan itu dilakukan pengumpulan data sebagai in-ormasi akurat untuk pengambilan keputusan. 'engumpulan data dengan prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan dinilai yang dalam subunit terdahulu kita sebut dengan asesmen. %ari proses asesmen ini, pendidik akan memperoleh potret atau pro-il kemampuan peserta didik dalam men$apai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum &ingkat 1atuan 'endidikan (K&1'! masing-masing sekolah. Ketika /nda berdiri sebagai seorang guru, maka dalam melaksanakan penilaian kelas /nda harus paham bah"a penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah peren$anaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan in-ormasi melalui sejumlah bukti untuk menunjukkan pen$apaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan in-ormasi tentang hasil belajar peserta didik. 'enilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik, seperti penilaian unjuk kerja (performance!, penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test!, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja peserta didik (portfolio!, dan penilaian diri (self assessment!. 1ebagai pendidik, /nda harus dapat mengupayakan agar proses penilaian hasil belajar yang /nda lakukan baik se$ara -ormal maupun in-ormal dapat dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. 7al ini penting diperhatikan sehingga memungkinkan peserta didik se$ara optimal dapat mengaktualisasikan apa saja yang sudah dipahami dan apa yang telah mampu dikerjakannya. %alam pelaksanaan penilaian kelas ini pendidik akan membandingkan hasil belajar peserta didik dalam periode "aktu tertentu dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya atau dengan kriteria tertentu dan sebaiknya, hasil belajar sis"a ini tidak dibandingkan dengan peserta didik lainnya. 'embandingan sema$am ini disebut dengan penilaian a$uan patokan atau penilaian a$uan kriteria. Mungkin /nda bertanya, mengapa penilaian kelas atau asesmen berbasis kelas ini dianjurkan untuk digunakan. /lasannya adalah karena penilaian kelas mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh model asesmen yang lain (sumber Balitbang %epdiknas, )((,!, seperti berikut#

a. %alam asesmen berbasis kelas, pengumpulan data sebagai in-ormasi kemajuan belajar baik -ormal maupun in-ormal harus selalu dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, hal ini memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi sis"a untuk menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. b. 7asil belajar yang di$apai oleh peserta didik tidak untuk dibandingkan dengan hasil belajar sis"a lain ataupun prestasi kelompok, tetapi dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya5 atau dengan kompetensi yang dipersyaratkan, sehingga dengan demikian sis"a tidak terdiskriminasi dalam klasi-ikasi lulus atau tidak lulus, pintar atau bodoh, bisa masuk ranking berapa, dan sebagainya, tetapi lebih diarahkan pada -ungsi moti3asi, dan bantuan agar sis"a dapat men$apai kompetensi yang dipersyaratkan. $. 'engumpulan in-ormasi dalam asesmen berbasis kelas ini harus dilakukan dengan menggunakan 3ariasi $ara, dilakukan se$ara berkesinambungan sehingga gambaran kemampuan sis"a dapat lebih lengkap terdeteksi, dan terpotret se$ara akurat. d. %alam pelaksanaannya sis"a tidak sekedar dilatih memilih ja"aban yang tersedia, tetapi lebih dituntut untuk dapat mengeksplorasi dan memoti3asi diri untuk mengerahkan potensinya dalam menanggapi dan meme$ahkan masalah yang dihadapi dengan $aranya sendiri dan sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. e. 'roses pengumpulan in-ormasi untuk dapat menentukan ada tidaknya kemajuan belajar yang di$apai sis"a dan perlu tidaknya sis"a diberikan bantuan se$ara teren$ana, bertahap, dan berkesinambungan, sehingga dengan demikian sis"a diberi kesempatan memperbaiki prestasi belajarnya, dengan pemberian bantuan dan bimbingan yang sesuai. -. 'enilaian tidak hanya dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar ('BM! tetapi dapat dilaksanakan ketika 'BM sedang berlangsung (penilaian proses!. 7asil kerja atau karya sis"a yang berbentuk ) dimensi yang dapat dikumpulkan dalam porto-olio dan yang berbentuk * dimensi (produk! terutama dihasilkan melalui 'BM. Karya tersebut dapat juga bersumber atau berasal dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan sekolah, kegiatan @141, kegiatan lomba antar sekolah, bahkan kegiatan hobi pribadi. %engan demikian, penilaian kelas mengurangi dikhotomi antara 'BM dan kegiatan penilaian serta antara kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. g. Kriteria penilaian karya sis"a dapat dibahas, dikompromikan antara guru dengan para sis"a sebelum karya itu mulai dikerjakan5 dengan demikian sis"a mengetahui kriteria yang akan digunakan dalam penilaian, agar berusaha

men$apai harapan (expectations! (standar yang dituntut! guru, dan mendorong sis"a untuk mengarahkan karya-karya nya sesuai dengan kriteria yang telah disepakati.

)( Tu uan Asesmen Berbasis kelas


'ertanyaan yang kemudian mun$ul untuk /nda adalah apakah /nda tahu se$ara persis apakah sebenarnya tujuan dari penilaian kelas. 1e$ara rin$i tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut# a. %engan melakukan asesmen berbasis kelas ini pendidik dapat mengetahui seberapa jauh sis"a dapat men$apai tingkat pen$apai kompetensi yang dipersyaratkan, baik selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses pembelajaran berlangsung. b. 1aat melaksanakan asesmen ini, /nda sebagai pendidik juga akan bisa langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik, sehingga tidak pelu lagi menunda atau menunggu ulangan semester untuk bisa mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pen$apaian kompetensi. $. %alam asesmen berbasis kelas ini, /nda juga se$ara terus menerus dapat melakukan pemantauan kemajuan belajar yang di$apai setiap peserta didik, sekaligus /nda dapat mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga se$ara tepat dapat menentukan sis"a mana yang perlu pengayaan dan sis"a yang perlu pembelajaran remedial untuk men$apai kompetensi yang dipersyaratkan. d. 7asil pemantauan kemajuan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan terus menerus tersebut juga akan dapat dipakai sebagai umpan balik bagi /nda untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi dan juga kebutuhan sis"a. e. 7asil-hasil pemantauan tersebut, kemudian dapat /nda jadikan sebagai landasan untuk memilih alternati- jenis dan model penilaian mana yang tepat untuk digunakan pada materi tertentu dan pada mata pelajaran tertentu, yang sudah barang tentu akan berbeda. /nda sebagai pendidik yang tahu persis pertimbangan pemilihannya -. 7asil dari asesmen ini dapat pula memberikan in-ormasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang e-ekti3itas pendidikan, tidak perlu menunggu akhir semester atau akhir tahun. Komunikasi antara pendidik, orang tua dan komite harus dijalin dan dilakukan terus menerus sesuai kebutuhan

*( "ungsi Asesmen Berbasis kelas


Kita semua telah tahu bah"a tugas pendidik adalah mendesain materi dan situasi di kelas agar sis"a dapat belajar untuk men$apai kompetensi yang dipersyaratkan. 1etelah /nda mempelajari apa keunggulan dan tujuan dari asesmen khusunya asesmen berbasis kelas, maka perlu pula diketahui -ungsi dari penilaian kelas tersebut. 1e$ara rin$i -ungsi dari penilaian kelas dapat dijelaskan sebagai berikut (%iknas, )((,!# a. Kalau tujuan pembelajaran adalah pen$apaian standar kompetensi maupun kompetensi dasar, maka penilaian kelas ini dapat menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi. b. /sesmen berbasis kelas dapat ber-ungsi pula sebagai landasan pelaksanaan e3aluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan, dalam hal ini terkait erat dengan peran guru sebagai pendidik sekaligus pembimbing. $. 1ejalan dengan tujuan asesmen yang telah dikemukakan di atas maka salah satu -ungsi asesmen berbasis kelas ini adalah menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seorang sis"a perlu mengikuti remedial atau justru memerlukan program pengayaan. d. %engan demikian asesmen juga akan ber-ungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. &emuan ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan langkah perbaikan proses pembelajaran berikutnya, guna peningkatan $apaian hasil belajar sis"a . e. Kesemuanya dapat dipakai sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik dan semua stake holder pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar peserta didik.

Latihan
Aakukanlah analisis tentang penilaian yang sudah /nda lakukan di kelas, apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan tujuan dan -ungsi tersebut? 1. 'rinsip-prinsip /sesmen Berbasis kelas 'rinsip adalah sesuatu yang harus dijadikan pedoman. 'rinsip asesmen berbasis kelas adalah patokan yang harus dipedomani ketika /nda sebagai guru melakukan asesmen hasil dan proses belajar. &erdapat ada enam prinsip dasar asesmen hasil belajar yang harus dipedomani (%epdiknas, )(( dan )((,! yaitu# a. 'rinsip Baliditas Baliditas dalam asesmen mempunyai pengertian bah"a dalam melakukan penilaian harus menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. 1ebagai $ontoh#
K#m'etensi A : Kemampuan siswa berbicara untuk menceritakan dirinya dan keluarganya (dalam tema: Aku dan Keluargaku % : Kemampuan menggunakan mikr#sk#p Alat Penilaian ! : "awancara, #bservasi tes per$#rma

& : 'es perbuatan (per$#rma , #bservasi

>ika guru menilai kompetensi / dan alat penilaian yang digunakan adalah C, penilaian ini 3alid. >ika yang hendak dinilai kompetensi / dengan alat penilaian C, dalam kenyataan yang dinilai bukan kompetensi / tetapi B, penilaian ini tidak 3alid. >ika yang hendak dinilai kompetensi / dengan alat penilaian C, dalam kenyataan yang dipakai justru alat penilaian D, penilaian ini tidak 3alid. b. 'rinsip <eliabilitas 'engertian <eliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan! hasil penilaian. 'enilaian yang ajeg (relia le! memungkinkan perbandingan yang relia le! menjamin konsistensi, dan keterper$ayaan. Misal, dalam menilai unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu $enderung sama bila

unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relati- sama. 6ntuk menjamin reliabilitas petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas. 2ontoh yang lain adalah dalam menguji kompetensi sis"a dalam melakukan eksperimen di laboratorium. 1epuluh sis"a melakukan eksperimen dan masingmasing menulis laporannya. 'enilaian ini relia le jika guru dapat membandingkan tara- penguasaan 1( sis"a itu dengan kompetensi eksperimen yang dituntut dalam kurikulum. 'enilaian ini relia le jika *( sis"a yang sama mengulangi eksperimen yang sama dalam kondisi yang sama dan hasilnya ternyata sama. Kondisi yang sama misalnya# 1! tidak ada sis"a yang sakit )! penerangan0pen$ahayaan dalam laboratorium sama *! suhu udara dalam lab sama ! alat yang digunakan sama 'enilaian tersebut tidak relia le jika ada kondisi yang berubah, misalnya ada * sis"a yang sakit tetapi dipaksa melakukan eksperimen yang sama, dan ternyata hasilnya berbeda. $. &er-okus pada kompetensi &elah /nda pahami bah"a konsekuensi perubahan kurikulum juga akan menuntut perubahan dalam sistem penilaiannya. %alam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus ter-okus pada pen$apaian kompetensi (rangkaian kemampuan!, bukan pada penguasaan materi (pengetahuan!. 6ntuk bisa men$apai itu penilaian harus dilakukan se$ara berkesinambungan, dimana penilaian dilakukan se$ara teren$ana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pen$apaian kompetensi peserta didik dalam kurun "aktu tertentu. d. 'rinsip Komprehensi%alam proses pembelajaran, /nda sebagai pendidik pasti telah menyusun ren$ana pembelajaran yang se$ara jelas menggambarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai sis"a serta indikator yang menggambarkan keberhasilannya. 6ntuk itu penilaian yang dilakukan harus menyeluruh men$akup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar dengan menggunakan beragam $ara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan sis"a sehingga tergambar pro-il kemampuan sis"a.

e. 'rinsip @bjekti3itas @byekti- dalam konteks penilaian di kelas adalah bah"a proses penilaian yang dilakukan harus meminimalkan pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyekti- dari penilai. %alam implementasinya penilaian harus dilaksanakan se$ara obyekti-. %alam hal tersebut, penilaian harus adil, teren$ana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami sis"a, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor!. -. 'rinsip Mendidik 'rinsip ini sangat perlu /nda pahami bah"a penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi sis"a (lulus atau tidak lulus! atau menghukum sis"a, tetapi untuk mendi-erensiasi sis"a (sejauh mana seorang sis"a membuat kemajuan atau posisi masing-masing sis"a dalam rentang $akupan pen$apaian suatu kompetensi!. Berbagai akti3itas penilaian harus memberikan gambaran kemampuan sis"a, bukan gambaran ketidakmampuannya. >adi, penilaian yang mendidik artinya proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan sumbangan positi- pada peningkatan pen$apaian hasil belajar peserta didik, dimana hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan moti3asi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar. 'ada akhirnya 'roses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memoti3asi, memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang se$ara optimal. %alam asesmen berbasis kelas untuk pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi serta implementasi dari standar penilaian dari B1;' perlu ditambahkan pedoman penilaian pada setiap kelompok mata pelajaran yang se$ara rin$i dirumuskan sebagai berikut (%epdiknas, )((,!# a. 'enilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran ke"arganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui# E E 'engamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan a-eksi dan kepribadian peserta didik.

6jian, ulangan, dan0atau penugasan untuk mengukur aspek kogniti- sis"a. b. 'enilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan0atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.

$. 'enilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan a-eksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. d. 'enilaian hasil belajar kelom"ok mata "ela$aran $asmani% ola&raga% dan kese&atan dilakukan melalui# E E 'engamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan a-eksi peserta didik5 dan 6langan, dan0atau penugasan untuk mengukur aspek kogniti- peserta didik.

Rangkuman
Materi subunit ini bukan untuk diha-al tetapi untuk dipahami dan dilaksanakan untuk itu beberapa langkah yang dapat /nda pahami dan lakukan adalah# Aakukan tes0ulangan sebagai alat bantu mengajar. &etapkan kompetensi dasar dan indikator pen$apaiannya. &umbuhkan sikap positi- dari murid. Buat kalendar jad"al ulangan disertai# a! pengumuman tanggal ulangan0tes "alaupun setiap murid telah memiliki kalendar jad"al ulangan, karena sis"a membutuhkan "aktu luang yang $ukup banyak untuk belajar, b! tentukan lingkup topik yang akan di uji dan in-ormasikan kepada murid -ormat ulangan dan garis besar topik yang akan ditanyakan, $! bantu murid untuk menyusun jad"al belajar mereka. <en$anakan bersama ja"al belajar harian di rumah dengan para murid, kemudian minta mereka untuk menyalinnya di buku tugas mereka. %engan $ara ini maka keahlian murid dalam belajar akan meningkat sekaligus sebagai panduan bagi orangtua dalam membantu anak mereka belajar. %alam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya# a. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar se$ara terpadu. b. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai $ermin diri. $. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis in-ormasi tentang hasil belajar peserta didik. d. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.

1. ). *. .

+.

e. Mengembangkan dan menyediakan sistem pen$atatan yang ber3ariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik. -. Menggunakan $ara dan alat penilaian yang ber3ariasi. 'enilaian kelas dapat dilakukan dengan $ara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan porto-olio, dan penilaian diri. g. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran see-ektimungkin.

Tes "#rmati$ )
%i ba"ah ini di$antumkan tes -ormati- yang bertujuan untuk mengukur pemahaman /nda mengenai uraian, $ontoh, dan rangkuman yang ter$antum dalam subunit 1. >a"ablah pertanyaan berikut sesuai dengan permintaan? 1. >elaskan dengan $ontoh pengalaman saudara tentang tujuan asesmen berbasis kelas? ). >elaskan -ungsi dari asesmen berbasis kelas? *. >elaskan prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam pelaksanaan asesmen berbasis kelas? . >elaskan disertai $ontoh apa yang harus dilakukan pendidik untuk menjamin bah"a penilaian yang dilakukannya obyekti-? +. Bagaimanakah penilaian yang harus dilakukan pada setiap kelompok mata pelajaran?

&m'an Balik
2obalah menja"ab pertanyaan tes -ormati- di atas, setelah selesai baru $o$okkan dengan kun$i ja"abannya. %iskusikan dengan teman bila ja"aban belum sesuai atau /nda merasa masih ada hal-hal yang meragukan. 7al ini sangat diperlukan, karena kesepahaman tentang pengertian dan penerapan asemen berbasis kelas menjadi dasar dan mempengaruhi langkah dan kegiatan dalam menyelesaikan mata kuliah ini

Subunit ' +aku'an, Jenis dan Teknik Asesmen Pembela aran

Pengantar

etelah memahami pengertian, tujuan maupun -ungsi dari asesmen, maka selanjutnya /nda perlu men$ermati ruang lingkup, jenis dan teknik asesmen pembelajaran. 'enilaian hasil belajar idealnya dapat mengungkap semua aspek pembelajaran, yaitu aspek kogniti-, a-ekti-, dan psikomotor, sebab sis"a yang memiliki kemampuan kogniti- baik saat diuji , misalnya dengan paper"and"pencil test belum tentu dapat menerapkan dengan baik pengetahuannya dalam mengatasi permasalahan kehidupan (Green, 197+!. 'enilaian hasil belajar sangat terkait dengan tujuan yang ingin di$apai dalam proses pembelajaran. 'ada umumnya tujuan pembelajaran mengikuti pengklasi-ikasian hasil belajar yang dilakukan oleh Bloom pada tahun 19+,, yaitu cognitive! affective dan psychomotor. Kogniti- (cognitive! adalah ranah yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan ketrampilan intelektual. /-ekti- (affective! adalah ranah yang berkaitan dengan pengembangan pengembangan perasaan, sikap nilai dan emosi, sedangkan psikomotor (psychomotor! adalah ranah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan atau keterampilan motorik. /nda perlu pula mempelajari jenis dan teknik asesmen ketiga ranah hasil belajar tersebut . 1emua itu akan terja"ab dengan memba$a 6raian pada subunit * ini.

%( +aku'an Ranah Asesmen


2akupan asesmen terkait dengan ranah hasil belajar dalam konteks Kurikulum &ingkat 1atuan 'endidikan (K&1'! yang diberlakukan. 7al ini merupakan penjabaran dari stFndar isi dan stFndar kompetensi lulusan. %i dalamnya memuat kompetensi se$ara utuh yang mere-leksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran. Muatan dari stFndar isi pendidikan adalah stFndar kompetensi dan kompetensi dasar. 1atu stFndar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar dan setiap kompetensi dasar

dijabarkan ke dalam indikator-indikator pen$apaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh guru dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah0daerah masing-masing. 4ndikator-indikator yang dikembangkan tersebut merupakan a$uan yang digunakan untuk menilai pen$apaian kompetensi dasar bersangkutan. &eknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. &idak menutup kemungkinan bah"a satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kogniti-, a-ekti-, dan psikomotor. 1eperti diuraikan di atas, umumnya tujuan pembelajaran mengikuti pengklasi-ikasian hasil belajar yang dilakukan oleh Bloom pada tahun 19+,, yaitu cognitive, affective! dan psychomotor. Benjamin Bloom (19+,! mengelompokkan kemampuan manusia ke dalam dua ranah (domain! utama yaitu ranah kogniti- dan ranah non-kogniti-. <anah non-kogniti- dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ranah a-ekti- dan ranah psikomotor. 1etiap ranah diklasi-ikasikan se$ara berjenjang mulai dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.

a( Ranah K#gniti$
%alam hubungannya dengan satuan pelajaran, ranah kogniti- memegang tempat utama, terutama dalam tujuan pengajaran di 1%, 1M&', dan 1M6. /spek kogniti- dibedakan atas enam jenjang, yaitu aspek pengetahuan, pemahanan, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. 1! 'engetahuan #kno$ledge%, dalam jenjang ini seseorang dituntut dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, -akta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata-kata operasional yang digunakan, yaitu# mende-inisikan, mendeskripsikan, mengidenti-ikasikan, menda-tarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan dan mereproduksi. )! 'emahaman #comprehension%, kemampuan ini menuntut sis"a memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat meman-aatkan isinya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakni5 (a! menterjemahkan, (b! menginterpretasikan, dan ($! mengekstrapolasi. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain# memperhitungkan, memperkirakan, menduga, menyimpulkan, membedakan, menentukan, mengisi, dan menarik kesimpulan. *! 'enerapan #aplication%, adalah jenjang kogniti- yang menuntut kesanggupan menggunakan ide-ide umum, tata $ara ataupun metode-metode, prinsip-

prinsip, serta teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain# mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan, menghubungkan, menunjukkan, meme$ahkan, dan menggunakan. ! /nalisis #analysis adalah tingkat kemampuan yang menuntut seseorang untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya. Kemampuan analisis diklasi-ikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu5 (a! analisis unsur, (b! analisis hubungan, ($! analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. Kata-kata operasional yang umumnya digunakan antara lain# memperin$i, mengilustrasikan, menyimpulkan, menghubungkan, memilih, dan memisahkan. +! 1intesis #synthesis%! jenjang ini menuntut seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan $ara menggabungkan berbagai -aktor. 7asil yang diperoleh dapat berupa# tulisan, ren$ana atau mekanisme. Kata operasional yang digunakan terdiri dari# mengkatagorikan, memodi-ikasikan, merekonstruksikan, mengorganisasikan, menyusun, membuat design, men$iptakan, menuliskan, dan men$eritakan. ,! :3aluasi (evaluation! adalah jenjang yang menuntut seseorang untuk dapat menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu. 7al penting dalam e3aluasi ialah men$iptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sis"a mampu mengembangkan kriteria, standar atau ukuran untuk menge3aluasi sesuatu. Kata-kata operasional yang dapat digunakan antara lain# mena-sirkan, menentukan, menduga, mempertimbangkan, membenarkan, dan mengkritik.

b( Ranah A$ekti$
1e$ara umum ranah a-ekti- diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah yang terjadi bila indi3idu menjadi sadar tentang nilai yang diterima dan kemudian mengambil sikap sehingga kemudian menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya. >enjang kemampuan dalam ranah a-ekti- yaitu# 1! Menerima (&eceiving!, diharapkan sis"a peka terhadap eksistensi -enomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan ini dia"ali dengan penyadaran kemampuan untuk menerima dan memperhatikan. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain# menanyakan, memilih, mendeskripsikan, memberikan, mengikuti, menyebutkan.

)! Menja"ab #&esponding%! sis"a tidak hanya peka pada suatu -enomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu $ara. 'enekanannya pada kemauan sis"a untuk menja"ab se$ara sukarela, memba$a tanpa ditugaskan. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain# menja"ab, membantu, melakukan, memba$a, melaporkan, mendiskusikan, dan men$eritakan. *! Menilai (valuing!, diharapkan sis"a dapat menilai suatu obyek, -enomena atau tingkah laku tertentu dengan $ukup konsisten. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain5 melengkapi, menerangkan, membentuk, mengusulkan, mengambil bagian, memilih, dan mengikuti. ! @rganisasi (organi'ation!, tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilainilai yang berbeda, menyelesaikan0meme$ahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain# mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, mempertahankan, menggeneralisasikan, dan memodi-ikasikan.

,( Ranah Psik#m#t#r
Berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. 'erubahan pola gerakan memakan "aktu sekurang-kurangnya *( menit. Kata operasional untuk aspek psikomotor harus menunjuk pada aktualisasi kata-kata yang dapat diamati, yang meliputi# 1! (uscular or motor skill5 mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, dan menampilkan. )! (anipulations of materials or o jects5 mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, dan membentuk. *! )euromuscular coordination5 mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik, dan menggunakan. ('oer"anti :., )((1! :3aluasi terhadap ranah-ranah yang dikemukakan Bloom melalui prosedur tes memiliki beberapa kelebihan, disamping juga memiliki banyak kekurangan, seperti5 (1! setiap soal yang digunakan dalam suatu tes umumnya mempunyai ja"aban tunggal, ()! tes hanya ber-okus pada skor akhir dan tidak ter-okus pada bagaimana sis"a memperoleh ja"aban, (*! tes mengendalikan pembelajaran di kelas, ( ! tes kurang mampu mengungkapkan bagaimana sis"a berpikir, (+! kadang-kadang tes tidak mampu menggambarkan prestasi sebenarnya dari sis"a, dan (,! tes tidak mampu mengukur semua aspek belajar.

/pabila dikaji kembali, ha-alan merupakan kemampuan seseorang dalam tingkatan yang paling rendah dalam taksonomi Bloom. @rin /. dan %a3id <. ()((1!, menyatakan, dalam taksonomi Bloom kemampuan seseorang diklasi-ikasikan menjadi tingkat tinggi dan tingkat rendah. &ingkat rendah terdiri dari5 pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi, sedang kemampuan tingkat tinggi meliputi analisis, sintesis, e3aluasi, dan kreati3itas. >ohnson dan 7arris ()(()! mengemukakan, berpikir tingkat tinggi terdiri dari berpikir kritis dan berpikir kreati-. Berpikir kreatiadalah kemampuan melakukan generalisasi dengan menggabungkan, merubah, atau mengulang-ngulang kembali keberadaan ide-ide tersebut. /dapun kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan memberikan rasionalisasi terhadap sesuatu dan mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu tersebut. Aemahnya keterampilan sis"a dalam berpikir bahkan hanya terampil dalam mengha-al tidak terlepas dari kebiasaan guru dalam melakukan e3aluasi akhir sis"a yang hanya mengukur tingkat kemampuan yang rendah saja melalui tes tertulis (paper and pencil test!. 1is"a yang mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi jika tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan tidak diarahkan maka kemampuannya tidak dapat berkembang. Berkaitan dengan kegiatan asesmen, perlu dipahami implikasi dari penerapan standar kompetensi pada proses penilaian yang dilakukan oleh guru, baik yang bersi-at -ormati- maupun sumati- harus menggunakan a$uan kriteria. 6ntuk itu dalam menerapkan standar kompetensi harus dikembangkan penilaian berkelanjutan (continous authentic assessment! yang menjamin pen$apaian dan penguasaan kompetensi. Guru diberi kebebasan meran$ang pembelajarannya dan melakukan penilaian (assesment! terhadap prestasi sis"a termasuk di dalamnya meran$ang sistem pengujiannya. 'ermasalahan ini akan dibahas tersendiri pada 6nit +. 'aparan tersebut dapat di$ermati dalam &abel berikut yang menggambarkan pengertian dan $akupan dari ranah asesmen (%epdiknas, )(( !.

Tingkatan D#main K#gniti$


Tingkat () *engeta+uan Deskri'si Arti: *engeta+uan ter+adap $akta, k#nsep, de$inisi, nama, peristiwa, ta+un, da$tar, rumus, te#ri, dan kesimpulan) ,#nt#+ kegiatan belajar: mengemukakan arti, menamakan, membuat da$tar, menentukan l#kasi, mendeskripsikan sesuatu, menceritakan apa yang terjadi, menguraikan apa yang terjadi) (() *ema+aman Arti: *engertian ter+adap +ubungan antar-$akt#r, antar k#nsep, dan antar-data, +ubungan sebab-akibat, dan penarikan kesimpulan) ,#nt#+ kegiatan belajar: mengungkapkan gagasan.pendapat dengan kata-kata sendiri, membedakan, membandingkan, mengintepretasi data, mendiskripsikan dengan kata-kata sendiri, menjelaskan gagasan p#k#k, menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri) ((() Aplikasi Arti: menggunakan pengeta+uan untuk memeca+kan masala+ atau menerapkan pengeta+uan dalam ke+idupan se+ari-+ari) ,#nt#+ kegiatan belajar: meng+itung kebutu+an, melakukan perc#baan, membuat peta, membuat m#del, merancang strategi) (/) Analisis Arti: 0enentukan bagian-bagian dari suatu masala+, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan +ubungan antar-bagian tersebut) ,#nt#+ kegiatan belajar: mengidenti$ikasi $akt#r penyebab, merumuskan masala+, mengajukan pertanyaan untuk memper#le+ in$#rmasi, membuat gra$ik, mengkaji ulang) /) Sintesis Arti: menggabungkan berbagai in$#rmasi menjadi satu kesimpulan atau k#nsep atau meramu.merangkai berbagai gagasan menjadi suatu +al yang baru) ,#nt#+ kegiatan belajar: membuat desain, mengarang k#mp#sisi lagu, menemukan s#lusi masala+, memprediksi, merancang m#del m#bil-m#bilan, pesawat seder+ana, menciptakan pr#duk baru) /() 1valuasi Arti: 0empertimbangkan dan menilai benar-sala+, baik-buruk, berman$aat-tak berman$aat) ,#nt#+ kegiatan belajar: memperta+ankan pendapat, beradu argumentasi, memili+ s#lusi yang lebi+ baik, menyusun kriteria penilaian, menyarankan

Asesmen pembelajaran di SD

1 - )7

Tingkat

Deskri'si peruba+an, menulis lap#ran, memba+as suatu kasus, menyarankan strategi baru)

Tingkatan D#main A$ekti$


Tingkat () *enerimaan (Receiving Deskri'si Arti: Kepekaan (keinginan menerima.memper+atikan ter+adap $en#mena dan stimuli atau menunjukkan per+atian yang terk#ntr#l dan terseleksi) ,#nt#+ kegiatan belajar: sering mendengarkan musik, senang membaca puisi, senang mengerjakan s#al matematika, ingin men#nt#n sesuatu, senang membaca cerita, senang menyanyikan lagu) (() 2esp#nsi (Responding Arti: 0enunjukkan per+atian akti$, melakukan sesuatu dengan.tentang $en#mena, setuju, ingin, puas meresp#nsi (menanggapi ) ,#nt#+ kegiatan belajar: mentaati aturan, mengerjakan tugas, mengungkapkan perasaan, menanggapi pendapat, meminta maa$ atas kesala+an, mendamaikan #rang yang bertengkar, menunjukkan empati, menulis puisi, melakukan renungan, melakukan intr#speksi) ((() Acuan nilai (Valuing Arti: 0enunjukkan k#nsistensi perilaku yang mengandung nilai, 'erm#tivasi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang pasti, 'ingkatan: menerima, lebi+ menyukai, dan menunjukkan k#mitmen ter+adap suatu nilai) ,#nt#+ kegiatan belajar: mengapresiasi seni, meng+argai peran, menunjukkan kepri+atinan, menunjukkan alasan perasaan jengkel, meng#leksi kaset lagu, n#vel, atau barang antik, melakukan upaya pelestarian lingkungan +idup, menunjukkan simpati kepada k#rban pelanggaran HA0, menjelaskan alasan senang membaca n#vel) (/) 3rganisasi Arti: 0eng#rganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam satu sistem, 0enentukan saling +ubungan antar nilai, 0emantapkan suatu nilai yang d#minan dan diterima di mana-mana) 'ingkatan: K#nseptualisasi suatu nilai dan 3rganisasi suatu sistem nilai) ,#nt#+ kegiatan belajar: bertanggung jawab ter+adap perilaku, menerima kelebi+an dan kekurangan pribadi, membuat rancangan +idup masa depan, mere$leksi pengalaman dalam +al tertentu, memba+as cara melestarikan lingkungan +idup, merenungkan makna ayat kitab suci bagi ke+idupan) /) Karakterisasi (menjadi karakter Arti: Suatu nilai.sistem nilai tela+ menjadi karakter, 4ilai-nilai tertentu tela+ mendapat tempat dalam +irarki nilai individu, di#rganisasi secara k#nsisten, dan tela+ mampu meng#ntr#l tingka+ laku individu)

1 - ).

Unit 1

Tingkat

Deskri'si ,#nt#+ kegiatan belajar: rajin, tepat waktu, berdisiplin diri, mandiri dalam bekerja secara independen, #bjekti$ dalam memeca+kan masala+, memperta+ankan p#la +idup se+at, menilai masi+ pada $asilitas umum dan mengajukan saran perbaikan, menyarankan pemeca+an masala+ HA0, menilai kebiasaan k#nsumsi, dan mendiskusikan cara-cara menyelesaikan k#n$lik antar-teman)

Tingkatan D#main Psik#m#t#r


Tingkat () 5erakan re$leks Deskri'si Arti: 5erakan re$leks adala+ basis semua perilaku bergerak, 2esp#nsi ter+adap stimulus tanpa sadar, misalnya: mel#mpat, menunduk, berjalan, menggerakkan le+er dan kepala, menggenggam, memegang) ,#nt#+ kegiatan belajar: mengupas mangga dengan pisau, mem#t#ng da+an bunga, menampilkan ekspresi yang berbeda, meniru gerakan p#lisi lalu lintas, juru parkir, meniru gerakan daun berbagai tumbu+an yang diterpa angin) (() 5erakan dasar (Basic fundamental movements Arti: 5erakan ini muncul tanpa lati+an tapi dapat diper+alus melalui praktik, 5erakan ini terp#la dan dapat ditebak) ,#nt#+ kegiatan belajar: ,#nt#+ gerakan tak berpinda+6 berg#yang, membungkuk, merentang, mend#r#ng, menarik, memeluk, berputar) ,#nt#+ gerakan berpinda+: merangkak, maju perla+an-la+an, meluncur, berjalan, berlari, mel#ncat-l#ncat, berputar mengitari, memanjat) ,#nt#+ gerakan manipulasi: menyusun bal#k.bl#k, menggunting, menggambar dengan cray#n, memegang dan melepas #bjek, bl#k, atau mainan) Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan b#la, menggambar) Arti: 5erakan suda+ lebi+ meningkat karena dibantu kemampuan perseptual) ,#nt#+ kegiatan belajar: menangkap b#la, mendrible b#la, mel#mpat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan, memili+ satu #bjek kecil dari sekel#mp#k #bjek yang ukurannya bervariasi, membaca, meli+at terbangnya b#la pingp#ng, meli+at gerak pendulum, menggambar simb#l ge#metri, menulis al$abet, mengulangi p#la gerak tarian, memukul b#la tenis, pingp#ng, membedakan bunyi beragam alat musik, membedakan suara berbagai binatang, mengulangi ritme lagu yang perna+ didengar, membedakan berbagai tekstur dengan meraba)

((() 5erakan persepsi (Perceptual abilities

Asesmen pembelajaran di SD

1 - )9

Tingkat (/) 5erakan kemampuan $isik (Psysical abilities)

Deskri'si Arti: 5erak lebi+ e$isien, %erkembang melalui kematangan dan belajar) ,#nt#+ kegiatan belajar: menggerakkan #t#t.sekel#mp#k #t#t selama waktu tertentu, berlari jau+, mengangkat beban, menarik-mend#r#ng, melakukan push-ups, kegiatan memperkuat lengan, kaki, dan perut, menari, melakukan senam, melakukan gerak pesenam, pemain bi#la, pemain b#la) Arti: Dapat meng#ntr#l berbagai tingkatan gerak, terampil, tangkas, cekatan melalukan gerakan yang sulit dan rumit (k#mpleks ) ,#nt#+ kegiatan belajar: melakukan gerakan terampil berbagai cabang #la+raga, menari, berdansa, membuat kerajinan tangan, menggergaji, mengetik, bermain pian#, memana+, skating, melakukan gerak, akr#batik, melakukan k#pr#l yang sulit) Arti: 0engk#munikasikan perasaan melalui gerakan, 5erak estetik: gerakangerakan terampil yang e$isien dan inda+, 5erak kreati$: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengk#munikasikan peran) ,#nt#+ kegiatan belajar: kerja seni yang bermutu (membuat patung, melukis, menari balet, melakukan senam tingkat tinggi, bermain drama (acting , keterampilan #la+raga tingkat tinggi)

/) 5erakan terampil (Skilled movements

/()5erakan inda+ dan kreati$ (Nondiscursive communication)

)( Asesmen sebagai dasar E!aluasi


1kor yang diperoleh sebagai hasil pengukuran hasil belajar dalam pelaksanaan asesmen seringkali belum bisa memberikan makna se$ara optimal, sebelum diberikan kualitas dengan membandingkan skor hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria atau pendekatan dalam e3aluasi hasil belajar dapat berupa kriteria yang bersi-at mutlak, kriteria relati- atau kriteria per-orman$e. Meskipun dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi ditegaskan penggunaan /$uan Kriteria, tidaklah salah bila /nda sebagai pendidik mengetahui juga kriteria yang lain.

a( Penilaian A,uan Pat#kan atau Penilaian A,uan Kriteria -PAP.PAK/


'enilaian /$uan 'atokan didasarkan pada kriteria baku0mutlak, yaitu kriteria yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan ujian dengan menetapkan

1 - *(

Unit 1

batas lulus atau minimum passing le3el. %engan pendekatan ini begitu koreksi dilakukan, pengajar segera dapat mengambil keputusan lulus atau tidak lulus serta nilai diperoleh. %alam pendekatan kriteria dituntut penanganan yang lebih detail dan teren$ana sebelum proses pengajaran berlangsung, pengajar harus telah mengkomunikasikan $akupan materi pengajaran dan kriteria keberhasilan serta kompetensi yang harus dikuasai peserta didik yang ter$ermin dalam tujuan pengajaran atau 4ndikator pen$apaian.

b( Penilaian A,uan N#rma atau Penilaian A,uan Relati$ -PAN.PAR/


'enilaian /$uan ;orma didasarkan pada kriteria relati-, yakni pada kemampuan kelompok pada umumnya. 1ehingga lulus dan tidaknya peserta uji yang ditunjukkan dengan kategori nilai /, B, 2 bergerak dalam batas yang relati-. 'ada prinsipnya pendekatan norma menggunakan hukum yang ada pada kur3a normal, yang dibentuk dengan mengikutsertakan semua skor hasil pengukuran yang diperoleh. 'enentuan prestasi dan kedudukan sis"a didasarkan pada (ean (rerata! dan Standard *eviasi (simpangan baku! dari keseluruhan skor yang diperoleh sekelompok mahasis"a, sehingga penilaian dan penetapan kriteria baru dapat ditetapkan setelah koreksi selesai dilakukan.

,( Penilaian dengan Pendekatan Per$#rma -Performance/


'endekatan ini didasarkan pada per-ormansi mahasis"a sebelumnya, sehingga lebih diarahkan pada pembinaan kemajuan belajar dari "aktu ke "aktu, untuk itu sangat diperlukan in-ormasi tentang kemampuan a"al sis"a serta potensi dasar yang dimiliki. 'endekatan ini sangat $o$ok untuk pelaksanaan pengajaran remedial atau untuk latihan keterampilan tertentu dimana dalam kegiatan sema$am ini kemajuan anak dari "aktu ke "aktu sangat perlu untuk diikuti dan dipantau se$ara teliti. Masing-masing a$uan penilaian memiliki kekurangan dan kelebihan. %alam pelaksanaan, pengajar dapat menentukan sendiri kriteria mana yang dipilih dengan mempertimbangkan berbagai -aktor terutama kondisi kelompok peserta uji, sistem pendidikan yang ada, tingkat kemampuan yang diungkap, tujuan penilaian dan berbagai pertimbangan lain sesuai dengan situasi kondisi.

*( Jenis0 enis E!aluasi


>enis e3aluasi selalu dikaitkan dengan -ungsi dan tujuan e3aluasi. /da berma$am jenis e3aluasi yang se$ara garis besar setidaknya dapat dibagi menjadi + jenis yaitu #
Asesmen pembelajaran di SD

1-

*1

a. E(aluasi )ormatif, yakni penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan sis"a terhadap pokok bahasan tertentu. 4n-ormasi dari e3aluasi -ormati- dapat dipakai sebagai umpan balik bagi pengajar mengenai proses pengajaran. b. E(aluasi Sumatif% yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu, ($atur "ulan, semester atau tahun ajaran!, tujuannya untuk melihat prestasi yang di$apai peserta didik selama satu program yang se$ara lebih khusus hasilnya akan merupakan nilai yang tertulis dalam raport dan penentuan kenaikan kelas. $. E(aluasi *iagnostik% yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahan sis"a dan -aktor--aktor yang diduga menjadi penyebabnya, dilakukan untuk keperluan pemberian bimbingan belajar dan pengajaran remidial, sehingga aspek yang dinilai meliputi kemampuan belajar, aspek-aspek yang melatarbelakangi kesulitan belajar yang dialami anak serta berbagai kondisi khusus sis"a. d. E(aluasi "enem"atan +placement,% yaitu penilaian yang ditujukan untuk menempatkan sis"a sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, misalnya dalam pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada kerja kelompok dan pemilihan kegiatan tambahan. /spek yang dinilai meliputi bakat, minat, kesanggupan, kondisi phisik, kemampuan dasar, keterampilan dan aspek khusus yang berhubungan dengan proses pengajaran. e. E(aluasi Seleksi% yakni penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilih orang yang paling tepat pada kedudukan atau posisi tertentu. :3aluasi ini dilakukan kapan saja diperlukan. /spek yang dinilai dapat beraneka ragam disesuaikan dengan tujuan seleksi, sebab tujuannya adalah memilih $alon untuk posisi tertentu, karena itu analisis dari e3aluasi ini biasanya menggunakan kriteria yang bersi-at relati- atau berdasar norma kelompok.

1( Pelaksanaan Asesmen dan Penilaian 2asil Bela ar


%alam 'eraturan 'emerintah ;omor 19, &ahun )((+ ('' ;o. 190)((+!, penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas5 (1! penilaian hasil belajar oleh pendidik, ()! penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan (*! penilaian hasil belajar oleh 'emerintah.

a( Penilaian 2asil Bela ar #leh Pendidik


'enilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan se$ara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, perbaikan hasil dalam

1 - *)

Unit 1

bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. 'enilaian oleh pendidik ini digunakan untuk (1! menilai pen$apaian kompetensi peserta didik, (b! bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan ($! memperbaiki proses pembelajaran.

b( Penilaian 2asil Bela ar #leh Satuan Pendidikan


'enilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pen$apaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. 'enilaian hasil belajar ini berlaku untuk mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran ke"arganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. 'enilaian akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik. %ilaksanakan untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah0madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. 6ntuk dapat mengikuti ujian sekolah0madrasah, peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh B1;' pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran ke"arganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

,( Penilaian 2asil Bela ar #leh Pemerintah


'enilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pen$apaian kompetensi lulusan se$ara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. 6jian nasional dilakukan se$ara obyekti-, berkeadilan, akuntabel, dan diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran. 'enyelenggaraannya oleh pemerintah diserahkan kepada B1;' (lebih jauh akan dibahas pada 6nit )!. 7asil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk# a. pemetaan mutu program dan0atau satuan pendidikan5 b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya5
Asesmen pembelajaran di SD

1-

**

$. penentuan kelulusan peserta didik dari program dan0atau satuan pendidikan5 d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

3( Teknik Asesmen
%ilihat dari tekniknya, asesmen proses dan hasil belajar dibedakan menjadi dua ma$am yaitu dengan &eknik &es dan ;on &es namun pada umumnya pengajar lebih banyak menggunakan tes sebagai alat ukur dengan rasional bah"a tingkat obyekti3itas e3aluasi lebih terjamin, hal ini tidak sepenuhnya benar. /nda bisa lebih jauh men$ermati pada unit-unit selanjutnya. a. Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang dites, dan berdasarkan hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. &es sebagai alat ukur sangat banyak ma$amnya dan luas penggunaannya. 6raian lebih jauh tentang teknik tes ini se$ara khusus dibahas pada 6nit .

b. Teknik nontes dapat dilakukan dengan obser3asi baik se$ara langsung ataupun tak langsung, angket ataupun "a"an$ara. %apat pula dilakukan dengan 1osiometri, teknik non tes digunakan sebagai pelengkap dan digunakan sebagai pertimbangan tambahan dalam pengambilan keputusan penentuan kualitas hasil belajar, teknik ini dapat bersi-at lebih menyeluruh pada semua aspek kehidupan anak. %alam KBK teknik nontes disarankan untuk banyak digunakan. 6raian lebih jauh tentang teknik tes ini se$ara khusus dibahas pada 6nit +.

Rangkuman
1. 'ada umumnya tujuan pembelajaran mengikuti pengklasi-ikasian hasil belajar yang dilakukan oleh Bloom pada tahun 19+,, yaitu cognitive, affective dan psychomotor. Kogniti- adalah ranah yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan ketrampilan intelektual. /-ekti- adalah ranah yang berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap nilai dan emosi dan ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan atau ketrampilan motorik. ). Kriteria atau pendekatan dalam e3aluasi hasil belajar dapat berupa kriteria yang bersi-at mutlak, kriteria relati- atau kriteria per-orma.

1-*

Unit 1

*. >enis e3aluasi selalu dikaitkan dengan -ungsi dan tujuan e3aluasi, yang meliputi (1! :3aluasi Gormati- ()! :3aluasi 1umati(*! :3aluasi %iagnostik ( ! :3aluasi penempatan, dan (+! :3aluasi 1eleksi. . Menurut ''. 19 tahun )((+, penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas# (1! penilaian hasil belajar oleh pendidik5 ()! penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan5 dan (*! penilaian hasil belajar oleh 'emerintah. +. %ilihat dari tekniknya, asesmen proses dan hasil belajar dibedakan menjadi dua ma$am yaitu dengan teknik tes dan nontes.

Tes "#rmati$ *
%i ba"ah ini di$antumkan tes -ormati- yang bertujuan untuk mengukur pemahaman /nda mengenai uraian, $ontoh, dan rangkuman yang ter$antum dalam subunit *. >a"ablah pertanyaan berikut sesuai dengan permintaan? 1. >elaskan dengan $ontoh asesmen pada ranah kogniti-, a-ekti-, dan psikomotor. ). %alam melakukan e3aluasi, hasil asesmen perlu dibandingkan dengan kriteria tertentu. >elaskan dengan $ontoh, kriteria apa saja yang dapat digunakan? *. >elaskan dengan $ontoh jenis e3aluasi yang digunakan dalam bidang pendidikan? . >elaskan -ungsi penilaian yang dilakukan oleh pendidik berdasarkan pengalaman saudara di lapangan? +. &eknik apa saja yang dapat digunakan dalam asesmen pembelajaran?

&m'an Balik
2obalah menja"ab pertanyaan tes -ormati- di atas, setelah selesai baru /nda $o$okkan dengan kun$i ja"abannya. %iskusikan dengan teman bila ja"aban belum sesuai atau /nda merasa masih ada hal-hal yang meragukan. 7al ini sangat diperlukan karena pemahaman terhadap 6nit ini akan mendasari dan mempengaruhi langkah dan kegiatan dalam menyelesaikan mata kuliah ini.

Asesmen pembelajaran di SD

1-

*+

Kun,i Ja4aban Tes "#rmati$


Ja4aban Tes "#rmati$ 5
1! Pengukuran # adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristi"a, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. /lat untuk melakukan pengukuran ini dapat berupa alat ukur standar seperti meter, kilogram, liter dan sebagainya, termasuk ukuran-ukuran subyekti- yang bersi-at relati-, seperti depa, jengkal, 8sebentar lagi9, dan lain-lain. %i kelas guru juga melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil belajar yang hasilnya berupa angka-angka yang men$erminkan $apaian dan proses dan hasil belajar tersebut. /ngka +(, 7+, atau 17+ yang diperoleh dari hasil pengukuran proses dan hasil pembelajaran tersebut bersi-at kuantitati- dan belum dapat memberikan makna apa-apa, karena belum menyatakan tingkat kualitas dari apa yang diukur. ! Kriteria # adalah pembanding yang dipergunakan sebagai alat untuk memberikan kualitas terhadap hasil pengukuran. %alam proses pembelajaran, kriteria yang berupa batas kriteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan bersi-at mutlak atau dapat pula berupa kriteria yang ditentukan setelah kegiatan pengukuran dilakukan dan didasarkan pada keadaan kelompok dan bersi-at relati'! Penilaian # mempunyai arti yang sama dengan e3aluasi yaitu proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan $ara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat berupa proses0kemampuan minimal yang dipersyaratkan, atau batas keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain. -! Keterkaitan "engertian # Melakukan asesmen selalu dia"ali dengan menyusun tes atau nontes sebagai alat ukur, hasil pengukuran berupa angka bersi-at kuantitati- belum bermakna bila tidak dilanjutkan dengan proses penilaian dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria tertentu sebagai landasan pengambilan keputusan dalam pembelajaran. 1ebaliknya, penilaian

1 - *,

Unit 1

(penentuan kualitas! tidak dapat dilakukan tanpa didahului dengan proses pengukuran. .! Keterbatasan Asesmen dalam "embela$aran / +.1. 6ntuk pengukuran konstruk psikologis termasuk pembelajaran yang bersi-at abstrak tidak ada pendekatan tunggal yang dapat diberlakukan dan diterima se$ara uni3ersal, sehingga harus digunakan berma$am pendekatan dan dalam berbagai kesempatan sepanjang rentang "aktu berlangsungnya proses pembelajaran. +.). 'roses dan hasil pembelajaran pada umumnya dikembangkan berdasarkan atas sampel tingkah laku yang terbatas, sehingga untuk dapat menjadi sumber in-ormasi yang akurat, asesmen dilakukan dengan peren$anaan yang matang dan dilakukan dengan $ermat, dengan memperhatikan perolehan sampel yang memadai dari domain tingkah laku dalam pengembangan prosedur dan alat ukur yang baik. +.*. 'engukuran dan nilai yang diperoleh dalam asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan. /ngka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran (dengan menggunakan tes ataupun nontes! berupa# Thrue score + Error, untuk itu kegiatan pengukuran dalam prosedur asesmen yang baik harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat memperke$il kekeliruan (error!. +. . 7asil belajar merupakan suatu kualitas pemahaman sis"a terhadap materi, sedang tes pengukuran hasil belajar, pengajar diharuskan memberikan kuantitas yang berupa angka-angka pada kualitas dari suatu gejala yang bersi-at abstrak. +.+. Konstruk psikhologis termasuk proses dan hasil pembelajaran tidak dapat didi-inisikan se$ara tunggal, tetapi selalu berhubungan dengan konstruk yang lain.

Ja4aban Tes "#rmati$ )


1! Tu$uan "enilaian berbasis kelas adala& +berikan #onto& sesuai "engalaman, a. 1aat melaksanakan asesmen, pendidik bisa langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik. b. Guru dapat melakukan pemantauan kemajuan belajar setiap peserta didik, sekaligus mendiagnosis kesulitan belajarnya sehingga se$ara tepat dapat menentukan sis"a mana yang perlu pengayaan dan sis"a yang perlu pembelajaran remedial.

Asesmen pembelajaran di SD

1-

*7

$. 7asil pemantauan dapat dipakai sebagai umpan balik untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, sumber belajar yang digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi dan juga kebutuhan sis"a, dan landasan memilih alternatijenis dan model penilaian mana yang tepat untuk digunakan pada materi tertentu. d. Memberikan in-ormasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang e-ekti3itas pendidikan, tidak perlu menunggu akhir semester atau akhir tahun. ! )ungsi Asesmen 0erbasis kelas a. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi. b. Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah pemilihan program, pengembangan kepribadian dan penjurusan. $. Menemukan kesulitan belajar dan prestasi yang bisa dikembangkan serta sebagai alat diagnosis perlu tidak sis"a mengikuti remedial atau program pengayaan. d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. '! Prinsi" Asesmen 0erbasis kelas a. 'rinsip Baliditas # 9menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi9. b. 'rinsip <eliabilitas # dengan menjaga konsistensi (keajegan! hasil penilaian. 'enilaian yang ajeg (relia le! memungkinkan perbandingan yang relia le! menjamin konsistensi, dan keterper$ayaan. $. 'rinsip Komprehensi- # penilaian yang dilakukan harus menyeluruh men$akup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar dengan menggunakan beragam $ara dan alat untuk menilai beragam kompetensi. d. 'rinsip @bjekti3itas # proses penilaian yang dilakukan harus meminimalkan pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyekti- dari penilai. e. 'rinsip Mendidik # penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi sis"a (lulus atau tidak lulus! atau menghukum sis"a tetapi untuk mendi-erensiasi sis"a (sejauh mana seorang sis"a membuat kemajuan atau posisi masingmasing sis"a dalam rentang $akupan pen$apaian suatu kompetensi!.

1 - *.

Unit 1

-! *alam melaksanakan "enilaian% guru sebaikn1a/ a. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar se$ara terpadu. b. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai $ermin diri. $. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis in-ormasi tentang hasil belajar peserta didik. d. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik. e. Mengembangkan dan menyediakan sistem pen$atatan yang ber3ariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik. -. Menggunakan $ara dan alat penilaian yang ber3ariasi. g. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran see-ekti- mungkin. .! Keunggulan Penilaian berbasis kelas a. 'engumpulan data kemajuan belajar baik -ormal maupun in-ormal dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga ada kesempatan yang terbaik bagi sis"a untuk menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. b. 7asil belajar yang di$apai oleh peserta didik tidak untuk dibandingkan dengan hasil belajar sis"a lain ataupun prestasi kelompok, tetapi dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya5 atau dengan kompetensi yang dipersyaratkan. $. 'engumpulan in-ormasi dilakukan dengan menggunakan 3ariasi $ara, dilakukan se$ara berkesinambungan sehingga gambaran kemampuan sis"a dapat lebih lengkap terdeteksi, dan terpotret se$ara akurat. d. 1is"a dituntut untuk mengeksplorasi dan memoti3asi diri mengerahkan potensinya dalam menanggapi dan meme$ahkan masalah yang dihadapi dengan $aranya sendiri dan sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. e. 1is"a diberi kesempatan memperbaiki prestasi belajarnya, dengan pemberian bantuan dan bimbingan yang sesuai. -. 'enilaian tidak hanya dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar ('BM! tetapi dapat dilaksanakan ketika 'BM sedang berlangsung (penilaian proses!.

Asesmen pembelajaran di SD

1-

*9

Ja4aban Tes "#rmati$ *


1! 2ana& dalam Asesmen a. <anah Kognitit- # adalah daya pikir, yang dibedakan atas enam jenjang, yaitu aspek pengetahuan (mengenali atau mengetahui adanya konsep, -akta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.!, pemahanan (mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat meman-aatkan isinya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain!, penerapan (kesanggupan menggunakan ide-ide umum, tata $ara ataupun metodemetode, prinsip-prinsip, serta teori-teori dalam situasi baru dan konkret!, analisis (menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya!, sintesis (dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan $ara menggabungkan berbagai -aktor! dan penilaian (dapat menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu!. <anah a-ekti- diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah. >enjang kemampuan dalam ranah a-ekti- yaitu# menerima (peka terhadap eksistensi -enomena atau rangsangan tertentu!, menja"ab #bereaksi terhadap salah satu $ara, menilai (dapat menilai suatu obyek, -enomena atau tingkah laku tertentu dengan $ukup konsisten!, oganisasi (menyatukan nilainilai yang berbeda, menyelesaikan0meme$ahkan masalah dan membentuk suatu sistem nilai!.

b.

$. <anah 'sikomotor # Berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks meliputi# (uscular or motor skill5 mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan H menampilkan, (anipulations of materials or o jects5 mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, dan membentuk, )euromuscular coordination5 mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik, dan menggunakan. ! Kriteria dalam melakukan Asesmen a. 'enilaian /$uan 'atokan atau 'enilaian /$uan Kriteria ('/'0'/K! # yaitu kriteria yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan ujian dengan menetapkan batas lulus atau minimum passing le3el, yang berupa kriteria keberhasilan atau kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.

1- (

Unit 1

b.

$.

'enilaian /$uan ;orma atau 'enilaian /$uan <elati- ('/;0'/<! # adalah kriteria relati-, yakni pada kemampuan kelompok pada umumnya. 1ehingga lulus dan tidaknya peserta didik bergerak dalam batas yang relati-. 'enilaian %engan 'endekatan 'er-orma (+erformance!# diarahkan pada pembinaan kemajuan belajar dari "aktu ke "aktu. 'endekatan ini $o$ok untuk pelaksanaan pengajaran remedial atau untuk latihan keterampilan tertentu.

'! 3enis4$enis E(aluasi / a. :3aluasi Gormati-, yakni penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan sis"a terhadap pokok bahasan tertentu. :3aluasi 1umati-, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu, ($atur "ulan, semester atau tahun ajaran!, tujuannya untuk melihat prestasi yang di$apai peserta didik selama satu program. :3aluasi %iagnostik, yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahan sis"a dan -aktor--aktor yang diduga menjadi penyebab, dilakukan untuk keperluan pemberian bimbingan belajar dan pengajaran remidial. :3aluasi penempatan (placement!, yaitu penilaian yang ditujukan untuk menempatkan sis"a sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, misalnya dalam pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada kerja kelompok dan pemilihan kegiatan tambahan. :3aluasi 1eleksi, yakni penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilih orang yang paling tepat pada kedudukan atau posisi tertentu. :3aluasi ini dilakukan kapan saja diperlukan.

b.

$.

d.

e.

-! )ungsi "enilaian / +#onto& sesuai dengan "engalaman,


a. b. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu

$.

d.

kompetensi. Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah pemilihan program, pengembangan kepribadian dan penjurusan. Menemukan kesulitan belajar dan prestasi yang bisa dikembangkan serta sebagai alat diagnosis perlu tidak sis"a mengikuti remedial atau program pengayaan. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung.

Asesmen pembelajaran di SD

1-

.! Teknik a"a sa$a 1ang da"at digunakan dalam asesmen "embela$aran! a. Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang dites, dan berdasar hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. b. Teknik nontes # dapat berupa obser3asi baik se$ara langsung ataupun tak langsung, angket ataupun "a"an$ara ataupun sosiometri.

1- )

Unit 1

Da$tar Pustaka
1udiyono, /. (199,!. +engantar Evaluasi +endidikan, >akarta# '& <aja Gra-indo 'ersada. Brookhart, 1usan M. and /nthony, ;itko >.()((7!. Educational Assesment of Student, -ifth edition. ;e" >ersey# Meril 'renti$e 7all. Balitbang %epdiknas. ()((,!. %epdiknas. +anduan +enilaian .er asis /elas. >akarta#

'oer"anti, :. ()((1!. :3aluasi pembelajaran, Modul /kta mengajar. 6MM 'ress. Kou-man, <. and &homas 1. (199(!. Evaluations 0ithout -ear. ;e" Dork# /. %i3ision o- Granklin =atts. /rikunto, 1. ()(()!. *asar"dasar Evaluasi +endidikan. >akarta# Bumi /ksara. 1il3erius, 1. ()((1!. Evaluasi 1asil .elajar dan Umpan .alik. >akarta# Gramedia =idya 1arana.

Asesmen pembelajaran di SD

1-

6l#sarium
/-ekti/sesmen # bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan sikap. # merupakan proses mengumpulkan in-ormasi tentang kemajuan sis"a dengan menggunakan berma$amma$am prosedur. # suatu bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan daya pikir. # adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak se$ara konsisten sebagai per"ujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. # bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau keterampilan

KognitiKompetensi

'sikomotor

1-

Unit 1

Anda mungkin juga menyukai