Anda di halaman 1dari 76

Mineralogi

Kuliah #5 Ilmu Kebumian


Ruang lingkup

• Mineralogi adalah salah satu cabang dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk
kesatuan sebagai penyusun kerak bumi.
• Hal yang dipelajari antara lain tentang sifat-sifat fisik, kimia, cara
terdapatnya, cara terjadinya, kegunaannya, dan hubungannya ke depan
(seperti pada kaitannya dengan pembentukan batuan).
• Kombinasi unsur-unsur senyawa kimia anorganik dalam kerak bumi
disebut mineral
Mineral:
1. Terjadi secara alami
2. Anorganik mineral tidak ada zat yang buatan
3. Padat contoh: plastik, baja, gula, kertas
4. Struktur kristalnya khas
5. Komposisi kimia tertentu

Besi Plastik Gula Garam Air raksa Es Batubara


no, #1 no, #1 no, #1,2 YES! no, #3 YES! no, #2
Penggolongan Mineral

1. Native elements (Elemen dasar)


2. Sulphides (Golongan Sulfida)
3. Halides (Golongan Halida)
4. Oxides (Golongan Oksida)
5. Carbonates (Golongan Karbonat)
6. Borates (Golongan Borat)
7. Sulphates (Golongan Sulfat)
8. Phospates (Golongan Fosfat)
9. Silicates (Golongan Silikat)
1. Mineral sebagai unsur bebas (Native elements)

Cu = Cuprum = Copper = Tembaga


Au = Aurum = Gold = Emas
Ag = Argentum = Silver = Perak
Pt = Platinum = Platina
C = Carbon = Diamond = Intan
C = Carbon = Graphite = Grafit
2. Mineral sebagai senyawa (compound)

• Cu2S = Chalcocite = Kalkosit


• FeS2 = Pyrite = Pirit
• NaCl = Halite = Halit
• SiO2 = Quarts = Kuarts
• Al2O3 = Corondum = Korondum
• CaCO3 = Calcite = Kalsit
• KAl3Si3O8 = Orthoclase = Ortoklas
Sifat-sifat fisik mineral dibedakan berdasarkan:

1. Sifat yang tergantung pada pengaruh cahaya: warna, derajat


kejernihan, kilap, cerat.
2. Sifat yang tergantung pada gaya kohesi & elastisitas: belahan,
pecahan, kekerasan, sifat dalam (tenacity)
3. Sifat berdasarkan gaya berat bumi: BJ
4. Sifat tergantung pada panas: hantaran panas, perubahan bentuk,
mudah lebur
5. Sifat berdasarkan gaya listrik & magnet
6. Sifat berdasarkan perangsangan panca indra: rasa, rabaan, bau
SIFAT FISIK Warna Streak / Cerat
MINERAL Tiap mineral Warna mineral dalam
mempunyai warna bentuk bubuk
Warna yang jelas, tetapi (digunakan untuk
Strak/Cerat sering mineral logam).
Luster membingungkan, Diperoleh dengan
Kekerasan warna dapat menggores mineral pada satu macam mineral tetapi
Bentuk kristal warnanya berbeda beda
berbeda karena porselen kasar.
Belahan pengotoran
Berat Jenis
Lain - lain Luster / Kilap
Sifat mineral dalam
memantulkan cahaya
Ada 2 macam kilap :
Contoh kilap bukan
• Kilap logam logam: mineral
Contoh kilap logam:
• Kilap non logam mineral Galena Orthoclase
Bantuk kristal
• ekspresi eksternal
dari struktur atom
internal mineral
• permukaan planar
disebut wajah
Quartz Pyrite
kristal
• sudut antara wajah
kristal adalah Hardness / Kekerasan :
konstan untuk • Seberapa mudah menggores mineral
mineral tertentu • Diukur dengan Skala Kekerasan Mohs
0 – 10, rangking 1 terlunak, dan
ranking 10 terkeras
Skala kekerasan relatif mineral dari Mohs

Skala Kekerasan Nama Mineral


1 TALK
2 GIPSUM Kekerasan benda yang umum :
3 KALSIT Kuku (2,5)
4 FLUORIT Uang Tembaga (3,5)
5 APATIT Paku kawat (4,5)
Pisau (5,1)
6 ORTOKLAS Kaca gelas (5,5)
7 KUARSA Lempeng cerat ( 6,5)
8 TOPAZ
9 KORUNDUM
10 INTAN
Belahan mineral

Belahan dan Pecahan


Belahan : Cara mineral pecah mengikuti
bidang lemah
Pecahan : Jika mineral tidak mempunyai
belahan
Pecahan
menunjukkan
permukaan lengkung
seperti pecahan gelas
/ kaca, disebut
pecaham konkoidal /
conchoidal
Berat Jenis Galena
SG=7.5
Quartz
SG=2.67
Mineral logam mempunyai
tendensi berat jenisnya lebih
besar

Sifat Lain :
• Reaksi terhadap asam khlorida (keluar gas)
• Rasa (garam rasa asin)
• Teras ( Talk terasa seperti sabun, grafit seperti grease
• Magnetisme (mineral magnetit, menempel magnit)
• Radio aktivitas
Mineral Pembentuk Batuan (MPB)

• Sebagian besar batuan di kerak Bumi tersusun dari kurang lebih 30 mineral
• 8 elemen yang membentuk lebih dari 98% kerak Bumi

SILICATES Silica
(SiO4)4-
Oksige
n
47 %

Silikon
Common cations that 28 %
bond with silica anions

All others: 1.5%


BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

• Mineral-mineral bercampur bersama dalam berbagai proporsi, membentuk


berbagai batuan yang berbeda
• Batuan kerak Bumi dikelompokkan menjadi tiga kelas utama: batuan beku,
sedimen dan metamorf
SIKLUS BATUAN

Siklus batuan menggambarkan


bagaimana perubahan material Bumi
didaur ulang oleh proses Bumi seiring
waktu geologi
Di lingkungan permukaan, batuan
didaur ulang oleh cuaca menjadi
sedimen
Di lingkungan yang dalam, panas dan
tekanan mengubah sedimen menjadi
batuan lain yang akhirnya terpapar di
permukaan
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN BEKU
BATUAN BEKU

Batuan beku terutama terdiri dari mineral silikat yang mengandung unsur silikon,
oksigen dan elemen logam
Mineral felsik yang kurang padat (dari feldspar dan silika) mendominasi batuan
beku dari kerak bumi bagian atas sedangkan mineral mafik dan ultrabasa (besi dan
magnesium) yang lebih padat mendominasi dItempat yang lebih dalam dari kerak
bumi
Magma yang membeku di bawah permukaan Bumi dan tetap dikelilingi oleh batuan
yang lebih tua dan sudah ada sebelumnya disebut batuan beku intrusif
Jika magma mencapai permukaan, muncul sebagai lava, yang membeku akan
membentuk batuan beku ekstrusif
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN BEKU
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN BEKU
SIKLUS BATUAN INTRUSIVE DAN EXTRUSIVE
BATUAN BEKU INTRUSIF
Magma mengeras di bawah permukaan
Bumi, mendingin perlahan sehingga
terbentuk kristal-kristal yang
berkembang menjadi kristal mineral
yang besar sehingga terlihat oleh mata
telanjang : granit, diorite, gabro

BATUAN BEKU EKSTRUSIF


Magma mendingin sangat cepat di permukaan tanah atau dasar samudera dan
dengan demikian kristal berkembang dalam ukuran mikroskopik yang lebih kecil
bahkan dapat sangat halus sehingga seperti gelas / kaca : Riolit, Andesit, Basalt
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN BEKU
STRUKTUR BATUAN BEKU INTRUSIVE (Lanjutan)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN BEKU
STRUKTUR BATUAN BEKU EXTRUSIVE (Lanjutan)

PAHOEHOE - memiliki permukaan berkilau, halus, dan berkaca- ~40 cm PAHOEHOE


kaca. Cenderung lebih cair (viskositas rendah), mengalir lebih
cepat dan menghasilkan aliran yang lebih tipis (biasanya 1-3 m)

AA - aliran rubbly, dengan inti cair, viskositas lebih tinggi


(komposisi sama), cenderung bergerak lebih lambat dan AA
menghasilkan aliran yang lebih tebal (biasanya 3-20 m).

BLOCKY - mirip dengan Aa, tetapi lebih tebal (> 20 m),


permukaan tidak rata dan rekat. Andesit, dasit dan riolit
cenderung membentuk aliran blok.

BLOCKY
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
BATUAN SEDIMEN

Mineral -mineral dalam batuan beku mengalami perubahan secara kimia menjadi
mineral baru yang lebih stabil di atau dekat permukaan bumi.
Proses perubahan mineral tersebut diantaranya oksidasi, hidrolisis, dan larutan
Dalam proses tersebut, batuan padat dilemahkan, melunak, dan terfragmentasi,
menghasilkan partikel berbagai ukuran dan komposisi mineral
Hasil perubahan diangkut media cair (udara, air, atau es) kemudian diendapkan
ditempat lain sebagai sedimen, sedimen mengeras menjadi batuan sedimen
Tiga kelas utama sedimen:
• Sedimen klastik
• Sedimen kimiawi
• Sedimen organik
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
BATUAN SEDIMEN

Sedimen terakumulasi pada


awalnya kurang lebih mem-
bentuk lapisan horizontal, yang
disebut strata (perlapisan) -
individu lapisan dipisahkan dari
lapisan di bawah dan di atasnya
oleh permukaan yang disebut
bidang perlapisan.
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen diklasifikasikan berdasarkan :

• Tekstur dan
Dalam batuan sedimen terekam bukti
• Komposisi
lingkungan formasi mereka diendapkan
Fosil hewan, tumbuhan dan
KLASIFIKASI BESAR :
struktur sedimen menunjukkan lingkungan &
• Batuan Sedimen klastik mode transportasi sedimen
• Batuan Sedimen kimiawi
• Batuan Sedimen organik
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN

a) Sedimen klastik terdiri dari batuan anorganik dan


mineral fragmen, yang disebut “clasts”
b) Sedimen kimia terdiri dari mineral senyawa clasts
anorganik yang diendapkan dari larutan garam
garaman atau sebagai bagian keras dari organisme.
Dalam proses pengendapan kimia, ion-ion dalam
larutan bergabung membentuk zat mineral padat
yang terpisah dari larutan (misalnya batu gamping,
gypsum, chert)
c) Sedimen organik terdiri dari jaringan tanaman dan
hewan, terakumulasi dan diawetkan setelah
kematian organisme (misalnya lapisan gambut di
rawa)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
a) Batuan Sedimen Klastik

1) Komponen pembentuk batuan sedimen klastik

Butiran (grain) :
clasts
butiran klastik yang tertransport yang berupa
mineral, fosil atau fragmen batuan (litik).
Masa dasar (matrix) :
berukuran lebih halus dari butiran (< 1/16 mm) dan
diendapkan bersama-sama dengan butiran.
Semen (cement) :
material berukuran halus yang mengikat butiran
dan matrik, diendapkan setelah fragmen dan
matrik, contoh : semen karbonat, silika, oksida
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
2) Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Teksur meliputi :
• besar butir,
• kebundaran,
• pemilahan
• kemas

Nomenklatur besar butir menggunakan


skala Wenworth
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
2) Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Pemilahan (sortasi)

Kebundaran / rounding
Fabric / kemas
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
2) Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Porositas
Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di
antara material, dan merupakan fraksi dari
volume ruang kosong terhadap total volume,
yang bernilai antara 0 dan 1, atau sebagai Kekompakan
Dense : sangat padat
persentase antara 0-100%. Hard : keras dan padat
Kekompakan Medium hard : agak keras tetapi masih dapat
digores dengan jarum baja
Kekompakan adalah sifat fisik dari batuan. Soft : lunak, mudah tergores dan
Beberapa istilah yang dipakai dalam dipecahkan.
kekompakan batuan adalah Friable : keras tetapi dapat diremas
dengan tangan
Spongy : berongga
Warna
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik
Batupasir Konglomerat dan Breksi
Klasifikasi batupasir q Konglomerat berbutir membulat
Parameter : butiran (stabil dan tak q Breksi berbutir menyudut
stabil) : kuarsa, felspar, fragmen litik
Jenis konglomerat berdasarkan macam
matriks lempung (hasil rombakan
klastiknya :
atau alterasi batuan)
• Konglomerat polimiktik : terdiri dari
• batupasir arenite : bila bermacam-macam jenis klastik yang berbeda.
kehadiran matriks lempung • Konglomerat monomitik/oligomiktik : terdiri
<15% dari satu jenis klastik.
• batupasir wacke : bila
Mudrock
kehadiran matriks lempung
>15% sedimen yang disusun terutama oleh
partikel berukuran lanau-lempung
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
Batuan Karbonat
Fraksi karbonat (aragonit, kalsit, dolomit, magnesit, ankerit dan siderit) lebih
besar dari fraksi non karbonat (Pettijohn,1975)
Batuan karbonat terbentuk oleh proses sedimentasi organik, sedimentasi
mekanis, sedimentasi kimiawi atau kombinasi dari proses-proses tersebut
TERBENTUK OLEH PROSES SEDIMENTASI MENGHASILKAN BATUGAMPING
Organik (kumpulan cangkang) Terumbu
Mekanis (rombakan karbonat terdahulu) Klastik atau kalkarenite
Kimiawi (dolomitisasi) Dolostone
Organik dan mekanis Bioklastik
Organik dan kimiawi Oolit
Mekanis dan kimiawi Kristalin
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
Batuan Karbonat (lanjutan)
Komposisi dan Komponen Batuan Karbonat

Kalsit, Dolomit, Magnesit, Siderit, Ankerit


Batugamping (limestone) bila tersusun oleh kalsit ≥90% dan
Dolomite (dolostone) bila tersusun oleh dolomit ≥90% (Boggs, 1987)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
Klasifikasi Batuan Karbonat

Grabau (1904) mengklasifikasikan


batugamping berdasarkan ukuran
butir menjadi 5 yaitu :
UKURAN BUTIR NAMA
> 2 mm Calsirudite
1/16 - 2 mm Calcarenite
< 1/16 mm Calcilutite
Hasil presipitasi kimiawi Calcipulverite Klasifikasi batugamping menurut Dunham (1962)
Hasil pertumbuhan Batugamping
organisme organik
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF

Batuan Struktur & Komposisi


Sebelumnya Batuan Metamorf
berubah

P&T Serpih (shale) berubah menjadi


Tinggi batu tulis (slate) atau sekis, batu
pasir menjadi kuarsit, dan batu
termasuk tetapi tidak gamping menjadi marmer,
terbatas pada aktivitas genes (gneiss) terbentuk ketika
tektonik magma intrusif mendingin di
samping batuan beku atau
sedimen
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN METAMORF
BATUAN METAMORF
Tipe-tipe metamorfosa
• Metamorfosa termal/kontak : terjadi akibat perubahan
(kenaikan) temperatur (T),
biasanya dijumpai di sekitar intrusi/batuan plutonik
• Metamorfosa regional/dinamo termal : terjadi akibat
perubahan (kenaikan) tekanan (P) dan temperatur (T)
secara bersama-sama
• Metamorfosa kataklastik/kinematik/dislokasi : terjadi
di daerah pergeseran yang dangkal (misal zona sesar)
dimana tekanan lebih berperan dari pada temperature
• Metamorfosa burial : terjadi akibat pembebanan
• Metamorfosa lantai samudera : terjadi akibat
pembukaan lantai samudera (ocean floor Spreading)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN METAMORF

Struktur Batuan Metamorf


Struktur Foliasi
• Slaty cleavage : struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah batu
sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate (batusabak).
• Phylitic : rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih mengkilap
daripada batusabak (mulai banyak mineral mika), mulai terjadi pemisahan mineral
pipih dan mineral granular meskipun belum begitu jelas/belum sempurna,
batuannya disebut phyllite (filit).
• Schistose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih batuannya disebut schist (sekis).
orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan close schistosity,
• Gneisose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan open schistosity,
batuannya disebut gneis.
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN METAMORF

Struktur Non Foliasi


Granulose : struktur non foliasi yang terdiri dari mineral-mineral granular
Hornfelsik : struktur non foliasi yang dibentuk oleh mineral-mineral equidimensional
dan equigranular, tidak terorientasi, khusus akibat metamorfosa termal, batuannya
disebut hornfels.
Cataclastic : struktur non foliasi yang dibentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau
mineral berukuran kasar umumnya membentuk kenampakan breksiasi, akibat
metamorfosa kataklastik, batuannya disebut cataclasite (kataklasit).
Mylonitic : struktur non foliasi yang dibentuk oleh adanya penggerusan mekanik pada
metamorfosa kataklastik, menunjukan goresan-goresan akibat penggerusan kuat dan
belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer, batuannya disebut mylonite (milonit).
Phyllonitic : gejala dan kenampakan sama dengan milonitik tetapi butirannya halus,
sudah terjadi rekristalisasi, menunjukan kilap silky, batuannya disebut phyllonite(filonit).
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN METAMORF
Beberapa batuan metamorf yang penting
Migmatit (Migmatite)
Batusabak (Slate) seperti percampuran antara metasedimen dan
Mineral utama : seringkali masih berupa batuan granitis, batuan yang demikian ini lazim
mineral lempung; mineral tambahan : disebut migmatit, material granitis diperkirakan
muskovit, biotit, kordierit, andalusit. berasal dari luar, hasil dari insitu partial melting
atau dapat juga dari segregasi akibat proses
Filit (Phyllite) metamorfosis.
Mineral utama : kuarsa, serisit, klorit;
Milonit (Mylonite)
mineral tambahan : plagioklas, mineral
Mineral dan warna tergantung batuan yang
bijih.
mengalami metamorfosa kataklastik
Sekis (Schist) Filonit (Phyllonite)
Mineral utama : biotit, muskovit, kuarsa Gejala dan kenampakan sama dengan milonitik (filonit
(sekis mika), klorit (sekis klorit), talk butirannya halus), sudah terjadi rekristalisasi, derajat
(sekis talk) dll. metamorfosa lebih tinggi dibanding milonit
Geneis (Gneis) Kuarsit (Quartzite)
Mineral utama : k-felsfar, plagioklas, Mineral utama : kuarsa (>80%), mineral tambahan :
biotit, muskovit, kuarsa. muskovit, biotit, k-felsfar, mineral bijih.
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN METAMORF
Serpentinit (Serpentinite) Marmer (Marble)
Mineral utama : serpentin, mineral Mineral utama : kalsit; kadang-kadang
tambahan : mineral bijih, mineral sisa : olivin, dolomit, piroksen, amfibol, flogopit, ada
piroksen. mineral bijih atau oksida besi.

Amfibolit (Amphybolite) Hornfels (Hornfels)


Mineral utama : amfibol (horblenda), Mineral utama : andalusit, silimanit,
plagioklas, mineral tambahan : kuarsa, kordierit, biotit, k-felsfar.
epidot, klorit, biotit, garnet, mineral bijih.

Granulit (Granulite) Eklogit (Eklogite)


Mineral utama : kuarsa, k-felspar, plagioklas, Batuan metamorf berkomposisi basik, mineral
garnet, piroksen, sedikit mika utama : piroksen ompasit (klinopiroksen/diopid
yang kaya sodium dan aluminium), garnet kaya
pyrope,
Terima kasih
SILIKAT
Silikat adalah kelompok terbesar dari Berdasarkan strukturnya, silikat
pembagian golongan mineral dan dibedakan menjadi :
juga merupakan salah satu yang 1. Nesosilicates
terkompleks. Banyak pendapat dari
ahli geologi yang menyebutkan bahwa 2. Sorosilicates
sekitar 30% dari semua mineral yang 3. Inosilicates
ada di bumi adalah golongan ini dan 4. Cyclosilicates
sekitar 90% dari kerak bumi tersusun
oleh mineral-mineral silikat. 5. Phyllosilicates
6. Tectosilicates
1. MINERALOGI FISIK
2. MINERALOGI KIMIA
3. MINERALOGI OPTIK
Sifat2 yg tergantung pd pengaruh cahaya

1. Warna
2. Derajat Kejernihan
3. Kilap
4. Cerat
1. Warna
• “Idiochromatic” --- Warna mineral yang tetap.
Misal :Sulfur (kuning), Magnetit ( hitam), Pyrite
(kuning)
• Allochromatic --- Ada variasi warna.
Misal : Kuarsa (tidak berwarna)---- ungu karena ada
Mn.
• Chromophores ---- kehadiran ion asing
Misalnya : Ion-ion Cu yang tertekan oleh proses
hidrasi merupakan Chromosphores dalam mineral
Cu sekunder, maka akan memberikan warna hijau dan
biru.
Faktor Yang Mempengaruhi Warna

1. Komposisi Kimia
Misal : Clorite - hijau .............. chloor (greek)
Albite - putih.............. albus (latin)
Melanite -hitam.............. melas (greek)

2. Struktur Kristal dan Ikatan Atom


Misal : Pholimorph dari carbon – C
Intan – tak berwarana – Isometrik
Grafite – hitam – hexagonal

3. Pengotoran dari Mineral


Misal : Silika tak berwarna
Jasper – merah
Chalsedon – coklat hitam
Agate – asap/putih.
2. Derajat Kejernihan
(degree of transparency)
• Kemampuan mineral utk meneruskan cahaya.
1. Opaque/tdk tembus cahaya --- mineral tdk dpt meneruskan
cahaya.
2. Jernih/transparan --- mineral dpt meneruskan cahaya.
3. Transculent/keruh --- mineral tdk jelas.
3. Kilap (luster)
• Kenampakan permukaan mineral karena pantulan cahaya.
• Intensitas kilap tergantung dari indeks bias suatu mineral, makin
besar indeks bias mineral, makin besar pula jumlah cahaya yang
dipantulkan
Macam-macam kilap :
1. Kilap Logam (Metallic Luster) ----- Mineral dg i.b = 3
atau lebih
Contoh : Galena, Native Metal, Sulphide, Pyrite
2. Kilap Setengah Logam (Sub Metallic Luster) ----
Mineral dg i.b 2,6 - 3
Contoh : Cuprite (n= 2,85), Hematite (n= 3,00),
Cinnabar (n= 2,90), Alabandit (n= 2,70)
3. Kilap Bukan Logam ---- Mineral dg i.b < 2,5, warna
terang, Gores dari mineral-mineral ini biasanya tak
berwarna atau berwarna muda.
Macam-macam kilap bukan logam :

1. Kilap Kaca (vitreous luster) --- Kilap yang ditimbulkan oleh


permukaan kaca atau gelas. Contoh : Quartz, Carbonates,
Sulphates, Silicates, Spinel, Garnet, Leucite, Fluorite,
Corondum, Halite.
2. Kilap Intan --- (adamantine luster) --- Kilap yang sangat
cemerlang yang ditimbulkan oleh intan atau permata.
Contoh : Diamond, Cassiterite, Sulphur, Sphalerite, Zircon,
Rutile.
3. Kilap Lemak --- (greasy luster) --- Kilap dengan permukaan
yang licin seperti berminyak atau kena lemak, akibat proses
oksidasi. Contoh : Nephelin yang sudah teralterasi,
Halite yang sudah terkena udara.
4. Kilap lilin (waxy luster) --- Kilap seperti lilin yang
khas. Contoh : Serpentine, Cerargyrite.
5. Kilap Kilap Sutera (silky luster) --- Kilap seperti
sutera, pada mineral-mineral yang pararel atau
berserabut (pararel fibrous structur). Contoh
:Asbestos, Selenite (variasi gypsum), Serpentine,
Hematit.
6. Kilap Mutiara (pearly luster) --- Kilap yang
ditimbulkan oleh mineral transparan yang
berbentuk lembaran yang menyerupai mutiara.
Contoh : Talc, Mica, Gypsum.
7. Kilap Tanah (earthy luster) --- Kilap yang ditunjukkan
oleh mineral yang porous dan sinar yang masuk
tidal dipantulkan kembali. Contoh :Kaoline,
Montmorilonite, Chalk, Diatomea, Pyrolusite,
variasi ochres.
4.Gores/cerat (streak)
• Gores adalah merupakan warna asli dari mineral apabila mineral tersebut
ditumbuk sampai halus.
• Gores diperoleh dengan cara menggoreskan mineral pada permukaan keping
porselin
• Bila mineral kekerasan > 6 --- cara menumbuk mineral sampai halus menjadi
berupa tepung.
• Mineral yang berwarna terang biasanya mempunyai gores berwarna putih.
Contoh : - Quarzts – putih/tak berwarna
- Gypsum – putih/tak berwarna
- Calsit – Tak berwarna.
• Mineral bukan logam (non metalic mineral ) dan berwarna
gelap akan memberikan gores lebih terang daripada warna
mineralnya sendiri.
Contoh :
- Leucosite – Warna abu-abu gores putih
- Dolomite – warna kuning sampai merah jambu goers putih.
• Mineral yang mempunyai kilap logam kadang-kadang
mempunyai warna gores yang lebih gelap dari warna
mineralnya sendiri.
Contoh :
- Pyrit – warna kuning, gores hitam.
- Copper – warna merah tembaga gores hitam
- Hematite – warana abu-abu kehitaman gores merah.
Sifat2 yg tergantung pd gaya2 kohesi & elastisitas

a. Belahan
b. Pecahan
c. Kekerasan
d. Sifat dalam (tenacity)
1. Belahan

Belahan (cleavage) ---- adalah kecenderungan mineral yang karena


pemukulan akan pecah ke sesuatu arah tertentu, sehingga
didapatkan bidang yg rata dan licin.
• Bila pecahan teratur mengikuti arah permukaan yang sesuai
dengan struktur kristalnya ,maka disebut dengan Belahan
(cleavage).
Berdasarkan dari baik tidaknya permukaan bidang
belahannya , belahan dpt dibagi menjadi :
• Sempurna (perfect) : Bila mineral mudah terbelah
--- melalui bidang belahannya.
Contohnya : Kalsit, Muscovit,Galena, dan Halit.

• Baik (good) : mudah terbelah ---memotong atau


tidak melalui bidang belahannya.
Contohnya:Feldspar,Hipersten,Diopsit,Augit, dan
Rhodonit.
• Jelas (distinct) ; bidang belahan terlihat jelas ,tetapi mineral
sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.
Contohnya : Staurolit, Scopalit,Hornblenda,Anglesit

• Tidak jelas(indistinct) : bila arah belahannya masih terlihat,


tetapi kemungkinan membentuk belahan dan pecahan sama
besar.
Contohnya : Beryl, Corundum, Magnetit,Platina,dan Emas.

• Tidak sempurna (imperfect) : Apabila miuneral sudah tak


terlihat arah belahannya dan mineral akan pecah dengan
permukaan yang tidak rata.
Contohnya : Apatit, Kasiterit, dan Belerang.
2. Pecahan (fracture)

- Bila cara pecahnya tidak teratur.

Pecahan dapat dibagi menjadi:


• Hackly : Pecahan mineral seperti pecahan besi
runcing-runcing tajam,serta kasar tak beraturan atau
seperti bergerigi.
Contohnya : Perak ,Platina, Tembaga, Emas

• Chonchoidal : Pecahan mineral yang menyerupai


pecahan botol atau kulit bawang.
Contohnya: Kuarsa, Serisit, Rutil
• Even : Pecahan mineral dengan permukaan bidang pecah
kecil-kecil dengan ujung pecahan mendekati bidnga datar
Contohnya Muscovite, Biotite, Talk dan Mineral lempung.

• Uneven : Pecahan mineral yang menunjukan permukaan


bidang pecahnya kasar dan tidak teratur.
Contohnya ; Calsite, Marcasite, Chromitte, Orthoclse,Rutile dll.

• Splintery : Pecahan mineral yang hancur menjadi kecil-kecil


dan tajam menyerupai benang atau berserabut.
Contohnya ; Flourit, Antigorite, Anhidrit, dan serpentine.

• Earthy : Pecahan mineral yang hancur seperti tanah.


Contohnya ; Kaolin,Biotite, Muscovit, dan Talk.
3.Kekerasan (hardness)
• Daya tahan mineral terhadap penceratan (Scratching) atau
penggoresan
• Penentuan kekerasan relatif mineral ialah dengan jalan
menggoreskan permukaan mineral yang rata pada mineral standar
dari skala Mohs yang sudah diketahui kekerasannya.
4. Sifat Dalam (Tenacity)
Semua sifat mineral kalau kita lakukan usaha pemecahan,
pemotongan, pembengkokan, penghancuran, dll

Sifat-sifat yg penting antara lain :


• Elastic (kenyal) : Dapat meregang bila ditarik,dan kembali seperti
semula bila dilepaskan. Contonya ; Muskovit, Hematit.
• Flexsible : Apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana
dengan mudah. Contoh: Talk.
• Sectile : Apabila mineral mudah terpotong pisau. Contohnya :
Cerargyrite
• Brittle (Rapuh) --- mudah hancur. Cth: Kuarsa
• Malleable (Mudah ditempa ) : mjd lempeng2 tipis. Contohnya : Emas
(Gold).
• Ductile : Apabila mineral ditarik bertambah panjang dan bila
dilepaskan maka mineral akan kembali seperti semula. Contoh:
Olivin.
Sifat2 berdasarkan gaya berat bumi
Berat Jenis (specific gravity)
• Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat suatu mineral
dibandingkan dengan berat air dengan volume yang sama.
Berat Mineral
BJ=
Volume Mineral
Sifat2 berdasarkan perangsangan panca indra

1. Astringet : rasa yang umum dimiliki oleh sejenis logam


2. Sweetist : rasa seperti pada tawas
3. Saline : Rasa yang dimiliki garam
4. Bitter : rasa sepert pada soda
5. Cooling : rasa seperti rasa garam pahit
6. Sour : rasa seperti asam belerang
Sifat2 berdasarkan gaya listrik & magnet
Sifat2 tergantung pd panas
a. hantaran panas
b. perubahan bentuk
c. mudah lebur
1.4. STRATIGRAFI
1.4.1. PENGERTIAN DEFINISI

Stratigrafi, adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah Bumi. (Wikipedia)
Stratigrafi, disiplin ilmiah berkaitan dengan deskripsi suksesi batuan dan interpretasi
mereka dalam hal skala waktu umum. (Encyclopaedia Britannica)
Stratigrafi membahas aturan, hubungan, mulajadi lapisan serta tubuh batuan di
alam;
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan
kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu sedangkan
dalam arti sempit ialah ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan (Sandi Stratigrafi
Indonesia Edisi 1996, revisi SSI 1973)
1.4. STRATIGRAFI
1.4.2. HUKUM – HUKUM ATURAN

PRINSIP DALAM ILMU GEOLOGI


Parsimony
• Parsimony • Penjelasan paling sederhana yang
• Uniformitarianism cocok untuk semua data lebih
• Superposition disukai
• Tidak menjamin bahwa semuanya
harus sederhana !
Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini • Teori dengan banyak ad hoc atau
dalam geologi, ditambah Pengamatan, dapat ide yang tidak didukung mungkin
ditetapkan fakta tentang Proses Bumi salah
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN
Uniformitarianism
Doktrin geologis bahwa proses yang ada bertindak dengan cara yang sama seperti saat ini
cukup untuk menjelaskan semua perubahan geologi

masa kini adalah kunci ke masa lalu

§ Dengan menggunakan pengetahuan kita tentang hukum-hukum fisik, kita dapat menguji:
Apakah bencana telah terjadi ?
§ Apakah kondisi fisik di bumi telah berubah, dan jika demikian, bagaimana (zaman es,
periode hangat, tinggi atau rendahnya permukaan laut, dll.) ?
§ Apakah hukum fisik itu sendiri telah berubah dalam waktu, atau di tempat lain di alam
semesta ?
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN
Catastrophism vs Uniformitarianism
DUA KONSEP SEJARAH BUMI :
Catastrophism Uniformitarianism
Asumsi: efek besar membutuhkan Asumsi : sebab dan akibat untuk menentukan
penyebab yang hebat penyebab peristiwa masa lalu
Sejarah Bumi didominasi oleh peristiwa Temuan: Sejarah Bumi didominasi oleh kejadian
kekerasan berskala kecil yang khas saat ini.
Bencana memang terjadi tetapi jarang

KESINAMBUNGAN SEBAB DAN AKIBAT


Menerapkan Sebab dan Akibat untuk Masa Depanà Prediksi
Menerapkan Sebab dan Akibat untuk Masa Kini à Teknologi
Menerapkan Sebab dan Akibat untuk Masa Lalu à Uniformitarianisme
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN

Steno
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM HUBUNGAN

Hubungan :
setiap lapisan batuan dengan
batuan lainnya, baik diatas
ataupun dibawah lapisan
batuan tersebut. Hubungan
antara satu lapis batuan
dengan lapisan lainnya adalah
SELARAS
“selaras” (conformity) atau TIDAK SELARAS
“tidak selaras” (unconformity).
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM

GENESA
Genesa : Mempunyai pengertian bahwa setiap lapis batuan memiliki genesa
pembentukan batuan tersendiri
RUANG
Ruang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan terbentuk atau
diendapkan pada lingkungan geologi tertentu.
WAKTU
Waktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan batuan tersebut dan
biasanya berdasarkan Skala Umur Geologi. terbentuk pada kala Eosen Akhir.
1.4. STRATIGRAFI
1.4.3. KOLOM STRATIGRAFI
Kolom Stratigrafi :
kolom yang menggambarkan susunan
berbagai jenis batuan serta hubungan antar
batuan atau satuan batuan mulai dari yang
tertua hingga termuda menurut umur
geologi, ketebalan setiap satuan batuan,
serta genesa pembentukan batuannya.
kolom stratigrafi tersusun dari kolom-kolom
dengan atribut-atribut sebagai berikut:
Umur, Formasi, Satuan Batuan, Ketebalan,
Besar-Butir, Simbol Litologi,
Deskripsi/Pemerian, Fosil Dianostik, dan
Linkungan Pengendapan.
1.4. STRATIGRAFI
1.4.4. KORELASI STRATIGRAFI
Korelasi stratigrafi : menghubungkan titik-
titik kesamaan waktu atau penghubungan
satuan-satuan stratigrafi dengan
mempertimbangkan kesamaan waktu.
Tujuan dari korelasi stratigrafi adalah
untuk mengetahui persebaran lapisan-
lapisan batuan atau satuan-satuan batuan
secara lateral, sehingga dengan demikian
dapat diperoleh gambaran yang
menyeluruh dalam bentuk tiga
dimensinya.
korelasi stratigrafi yang umum : (1).
Legend: A: sandstone, siltstone and shale of the Upper Famennian Evieux
Korelasi Litostratigrafi; (2). Korelasi Fm; B: dolostone; C: limestone; D: shale; E: shale and limestone;
Biostratigrafi; (3). Korelasi Kronostratigrafi.
https://popups.uliege.be/1374-8505/index.php?id=5532
1.4. STRATIGRAFI

1.4.5. UMUR GEOLOGI:


Relativ : diketahui urutan kejadianya tetapi tidak tahu tanggal / waktunya :
G. Krakatau pernah meletus sebelum perang dunia ke II
Absolut : diketahui taanggal / waktunya :
G. Krakatau Meletus pada tahun 1883 tanggal 26 Agustus

Anda mungkin juga menyukai