• Mineralogi adalah salah satu cabang dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk
kesatuan sebagai penyusun kerak bumi.
• Hal yang dipelajari antara lain tentang sifat-sifat fisik, kimia, cara
terdapatnya, cara terjadinya, kegunaannya, dan hubungannya ke depan
(seperti pada kaitannya dengan pembentukan batuan).
• Kombinasi unsur-unsur senyawa kimia anorganik dalam kerak bumi
disebut mineral
Mineral:
1. Terjadi secara alami
2. Anorganik mineral tidak ada zat yang buatan
3. Padat contoh: plastik, baja, gula, kertas
4. Struktur kristalnya khas
5. Komposisi kimia tertentu
Sifat Lain :
• Reaksi terhadap asam khlorida (keluar gas)
• Rasa (garam rasa asin)
• Teras ( Talk terasa seperti sabun, grafit seperti grease
• Magnetisme (mineral magnetit, menempel magnit)
• Radio aktivitas
Mineral Pembentuk Batuan (MPB)
• Sebagian besar batuan di kerak Bumi tersusun dari kurang lebih 30 mineral
• 8 elemen yang membentuk lebih dari 98% kerak Bumi
SILICATES Silica
(SiO4)4-
Oksige
n
47 %
Silikon
Common cations that 28 %
bond with silica anions
Batuan beku terutama terdiri dari mineral silikat yang mengandung unsur silikon,
oksigen dan elemen logam
Mineral felsik yang kurang padat (dari feldspar dan silika) mendominasi batuan
beku dari kerak bumi bagian atas sedangkan mineral mafik dan ultrabasa (besi dan
magnesium) yang lebih padat mendominasi dItempat yang lebih dalam dari kerak
bumi
Magma yang membeku di bawah permukaan Bumi dan tetap dikelilingi oleh batuan
yang lebih tua dan sudah ada sebelumnya disebut batuan beku intrusif
Jika magma mencapai permukaan, muncul sebagai lava, yang membeku akan
membentuk batuan beku ekstrusif
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN BEKU
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN BEKU
SIKLUS BATUAN INTRUSIVE DAN EXTRUSIVE
BATUAN BEKU INTRUSIF
Magma mengeras di bawah permukaan
Bumi, mendingin perlahan sehingga
terbentuk kristal-kristal yang
berkembang menjadi kristal mineral
yang besar sehingga terlihat oleh mata
telanjang : granit, diorite, gabro
BLOCKY
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
BATUAN SEDIMEN
Mineral -mineral dalam batuan beku mengalami perubahan secara kimia menjadi
mineral baru yang lebih stabil di atau dekat permukaan bumi.
Proses perubahan mineral tersebut diantaranya oksidasi, hidrolisis, dan larutan
Dalam proses tersebut, batuan padat dilemahkan, melunak, dan terfragmentasi,
menghasilkan partikel berbagai ukuran dan komposisi mineral
Hasil perubahan diangkut media cair (udara, air, atau es) kemudian diendapkan
ditempat lain sebagai sedimen, sedimen mengeras menjadi batuan sedimen
Tiga kelas utama sedimen:
• Sedimen klastik
• Sedimen kimiawi
• Sedimen organik
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
BATUAN SEDIMEN
• Tekstur dan
Dalam batuan sedimen terekam bukti
• Komposisi
lingkungan formasi mereka diendapkan
Fosil hewan, tumbuhan dan
KLASIFIKASI BESAR :
struktur sedimen menunjukkan lingkungan &
• Batuan Sedimen klastik mode transportasi sedimen
• Batuan Sedimen kimiawi
• Batuan Sedimen organik
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN
Butiran (grain) :
clasts
butiran klastik yang tertransport yang berupa
mineral, fosil atau fragmen batuan (litik).
Masa dasar (matrix) :
berukuran lebih halus dari butiran (< 1/16 mm) dan
diendapkan bersama-sama dengan butiran.
Semen (cement) :
material berukuran halus yang mengikat butiran
dan matrik, diendapkan setelah fragmen dan
matrik, contoh : semen karbonat, silika, oksida
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
2) Tekstur Batuan Sedimen Klastik
Teksur meliputi :
• besar butir,
• kebundaran,
• pemilahan
• kemas
Pemilahan (sortasi)
Kebundaran / rounding
Fabric / kemas
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
2) Tekstur Batuan Sedimen Klastik
Porositas
Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di
antara material, dan merupakan fraksi dari
volume ruang kosong terhadap total volume,
yang bernilai antara 0 dan 1, atau sebagai Kekompakan
Dense : sangat padat
persentase antara 0-100%. Hard : keras dan padat
Kekompakan Medium hard : agak keras tetapi masih dapat
digores dengan jarum baja
Kekompakan adalah sifat fisik dari batuan. Soft : lunak, mudah tergores dan
Beberapa istilah yang dipakai dalam dipecahkan.
kekompakan batuan adalah Friable : keras tetapi dapat diremas
dengan tangan
Spongy : berongga
Warna
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik
Batupasir Konglomerat dan Breksi
Klasifikasi batupasir q Konglomerat berbutir membulat
Parameter : butiran (stabil dan tak q Breksi berbutir menyudut
stabil) : kuarsa, felspar, fragmen litik
Jenis konglomerat berdasarkan macam
matriks lempung (hasil rombakan
klastiknya :
atau alterasi batuan)
• Konglomerat polimiktik : terdiri dari
• batupasir arenite : bila bermacam-macam jenis klastik yang berbeda.
kehadiran matriks lempung • Konglomerat monomitik/oligomiktik : terdiri
<15% dari satu jenis klastik.
• batupasir wacke : bila
Mudrock
kehadiran matriks lempung
>15% sedimen yang disusun terutama oleh
partikel berukuran lanau-lempung
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
Batuan Karbonat
Fraksi karbonat (aragonit, kalsit, dolomit, magnesit, ankerit dan siderit) lebih
besar dari fraksi non karbonat (Pettijohn,1975)
Batuan karbonat terbentuk oleh proses sedimentasi organik, sedimentasi
mekanis, sedimentasi kimiawi atau kombinasi dari proses-proses tersebut
TERBENTUK OLEH PROSES SEDIMENTASI MENGHASILKAN BATUGAMPING
Organik (kumpulan cangkang) Terumbu
Mekanis (rombakan karbonat terdahulu) Klastik atau kalkarenite
Kimiawi (dolomitisasi) Dolostone
Organik dan mekanis Bioklastik
Organik dan kimiawi Oolit
Mekanis dan kimiawi Kristalin
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI BATUAN SEDIMEN
Batuan Karbonat (lanjutan)
Komposisi dan Komponen Batuan Karbonat
1. Warna
2. Derajat Kejernihan
3. Kilap
4. Cerat
1. Warna
• “Idiochromatic” --- Warna mineral yang tetap.
Misal :Sulfur (kuning), Magnetit ( hitam), Pyrite
(kuning)
• Allochromatic --- Ada variasi warna.
Misal : Kuarsa (tidak berwarna)---- ungu karena ada
Mn.
• Chromophores ---- kehadiran ion asing
Misalnya : Ion-ion Cu yang tertekan oleh proses
hidrasi merupakan Chromosphores dalam mineral
Cu sekunder, maka akan memberikan warna hijau dan
biru.
Faktor Yang Mempengaruhi Warna
1. Komposisi Kimia
Misal : Clorite - hijau .............. chloor (greek)
Albite - putih.............. albus (latin)
Melanite -hitam.............. melas (greek)
a. Belahan
b. Pecahan
c. Kekerasan
d. Sifat dalam (tenacity)
1. Belahan
Stratigrafi, adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah Bumi. (Wikipedia)
Stratigrafi, disiplin ilmiah berkaitan dengan deskripsi suksesi batuan dan interpretasi
mereka dalam hal skala waktu umum. (Encyclopaedia Britannica)
Stratigrafi membahas aturan, hubungan, mulajadi lapisan serta tubuh batuan di
alam;
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan
kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu sedangkan
dalam arti sempit ialah ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan (Sandi Stratigrafi
Indonesia Edisi 1996, revisi SSI 1973)
1.4. STRATIGRAFI
1.4.2. HUKUM – HUKUM ATURAN
§ Dengan menggunakan pengetahuan kita tentang hukum-hukum fisik, kita dapat menguji:
Apakah bencana telah terjadi ?
§ Apakah kondisi fisik di bumi telah berubah, dan jika demikian, bagaimana (zaman es,
periode hangat, tinggi atau rendahnya permukaan laut, dll.) ?
§ Apakah hukum fisik itu sendiri telah berubah dalam waktu, atau di tempat lain di alam
semesta ?
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN
Catastrophism vs Uniformitarianism
DUA KONSEP SEJARAH BUMI :
Catastrophism Uniformitarianism
Asumsi: efek besar membutuhkan Asumsi : sebab dan akibat untuk menentukan
penyebab yang hebat penyebab peristiwa masa lalu
Sejarah Bumi didominasi oleh peristiwa Temuan: Sejarah Bumi didominasi oleh kejadian
kekerasan berskala kecil yang khas saat ini.
Bencana memang terjadi tetapi jarang
Steno
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM HUBUNGAN
Hubungan :
setiap lapisan batuan dengan
batuan lainnya, baik diatas
ataupun dibawah lapisan
batuan tersebut. Hubungan
antara satu lapis batuan
dengan lapisan lainnya adalah
SELARAS
“selaras” (conformity) atau TIDAK SELARAS
“tidak selaras” (unconformity).
1.4. STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM
GENESA
Genesa : Mempunyai pengertian bahwa setiap lapis batuan memiliki genesa
pembentukan batuan tersendiri
RUANG
Ruang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan terbentuk atau
diendapkan pada lingkungan geologi tertentu.
WAKTU
Waktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan batuan tersebut dan
biasanya berdasarkan Skala Umur Geologi. terbentuk pada kala Eosen Akhir.
1.4. STRATIGRAFI
1.4.3. KOLOM STRATIGRAFI
Kolom Stratigrafi :
kolom yang menggambarkan susunan
berbagai jenis batuan serta hubungan antar
batuan atau satuan batuan mulai dari yang
tertua hingga termuda menurut umur
geologi, ketebalan setiap satuan batuan,
serta genesa pembentukan batuannya.
kolom stratigrafi tersusun dari kolom-kolom
dengan atribut-atribut sebagai berikut:
Umur, Formasi, Satuan Batuan, Ketebalan,
Besar-Butir, Simbol Litologi,
Deskripsi/Pemerian, Fosil Dianostik, dan
Linkungan Pengendapan.
1.4. STRATIGRAFI
1.4.4. KORELASI STRATIGRAFI
Korelasi stratigrafi : menghubungkan titik-
titik kesamaan waktu atau penghubungan
satuan-satuan stratigrafi dengan
mempertimbangkan kesamaan waktu.
Tujuan dari korelasi stratigrafi adalah
untuk mengetahui persebaran lapisan-
lapisan batuan atau satuan-satuan batuan
secara lateral, sehingga dengan demikian
dapat diperoleh gambaran yang
menyeluruh dalam bentuk tiga
dimensinya.
korelasi stratigrafi yang umum : (1).
Legend: A: sandstone, siltstone and shale of the Upper Famennian Evieux
Korelasi Litostratigrafi; (2). Korelasi Fm; B: dolostone; C: limestone; D: shale; E: shale and limestone;
Biostratigrafi; (3). Korelasi Kronostratigrafi.
https://popups.uliege.be/1374-8505/index.php?id=5532
1.4. STRATIGRAFI