Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

UMKM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan

MUH. FATHURRAHMAN RAJIMAN


09320200139
C3

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat- Nya
makalah yang berjudul “Makalah Hasil Kunjungan UMKM” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan, masukan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini kami
ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ir. Firdaus, S.T., M.T. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan
program studi teknik pertambangan, serta
2. Teman-teman kelas C3 teknik pertambangan yang telah memberi dukungan
terhadap penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Makassar, 3 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pentingnya Kunjungan ....................................................... 1
1.1 Alasan Memilih UMKM .............................................................................. 1
1.1 Tujuan Kunjungan UMKM .......................................................................... 1

BAB II LAPORAN KUNJUNGAN


2.1 Latar Belakang Pendirian Usaha ................................................................... 2
2.2 Profil Usaha ................................................................................................... 3
2.3 Modal dan Tempat Usaha .............................................................................. 3
2.4 Kegiatan Usaha .............................................................................................. 4

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 5
3.2 Saran................................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pentingnya Kunjungan

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan yang signifikan. Para pelaku bisnisnya pun menghasilkan berbagai jenis,
produk dan jasa yang beragam. Usaha mikro, kecil dan menengah juga menjadi salah satu
terobosan untuk meningkatkatkan perekonomian masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan hidup yang memadai. Diharapkan pelaku UMKM mampu mengurangi
angka pengangguran di tengah-tengah persaingan ekonomi global.
Berbagai jenis produk barang dan jasa yang dihasilkan para pelaku bisnis UMKM
harus memiliki kualitas yang baik. Hal ini di karenakan agar pelaku usaha mampu
bersaing di pasar dengan persaingan yang kompetitif sehingga tak hanya bersaing namun
juga di minati oleh pasar atau konsumen.
Dengan adanya keberadaan pelaku bisnis UMKM di Indonesia, salah satunya ada
yang berhasil mencuri perhatian penulis di bidang barang dan jasa lebih tepatnya adalah
bidang perbengkelan, tempat tersebut berada di pinggiran kota Bandung. Setiap pelaku
UMKM memiliki ciri khas dan perjuangannya masing-masing. Sehingga penulis
mengunjungi dan mempelajari strategi-strategi pada pelaku UMKM tersebut.

1.2 Alasan Memilih UMKM


Alasan penulis memilih UMKM perbengkelan karena pelaku UMKM tersebut
merupakan ayah penulis sendiri, sehingga pertemuan dan wawancara dapat lebih
fleksibel.

1.3 Tujuan Kunjungan UMKM


Tujuan kunjungan UMKM adalah agar penulis dan pembaca mempelajari cara
untuk memulai usaha, melihat peluang usaha, strategi dalam memasarkan barang dan
jasa, menganalisa barang dan jasa yang di butuhkan oleh pasar atau konsumen sehingga
menjadi motivasi bagi penulis dan pembaca. Dengan adanya kunjungan ini diharapkan
suatu saat nanti penulis maupun pembaca dapat termotivasi untuk berwirausaha, sehingga
menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

1
BAB II
LAPORAN KUNJUNGAN

2.1 Latar Belakang Pendirian Usaha


Sebelum mendirikan usaha, Pak Rahman merupakan seorang pegawai PNS di salah
satu Universitas. Saat itu, beliau bekerja di bandung. Sejak di bangku perkulihaan, Pak
Rahman sudah memulai mengasah kemampuan berwirausaha seperti menjual sate
padang, menerima jasa membuat kartu nama atau yang berhubungan dengan percetakan,
serta menjual berbagai macam pakaian. Begitupula saat bekerja di BUMN beliau juga
menjual barang dan jasa.
Hal yang paling penulis kagumi, beliau orangnya terlalu berani survive, berani
mengambil resiko dan langkahnya begitu konkret dan jelas. Pasalnya, beliau datang dari
Kijang (salah satu daerah di pulau Bintan) ke Bandung untuk melanjutkan perkuliahan di
2 universitas swasta tanpa biaya dari orang tua dan tidak ada satupun saudara yang ada di
Bandung. Hal itulah yang membuat pak Rahman berwirausaha agar dapat kuliah dan
bertahan hidup saat itu.
Pada awal tahun 2012, Pak Rahman pensiun dari pekerjaannya di salah satu
Universitas. Kebutuhan keluarga yang ada setiap hari tanpa ada pekerjaan yang tetap dan
pemasukan yang minim membuat Pak Rahman membuka usaha baru.
Saat itu, Pak Rahman masih bingung menentukan usaha apa yang akan
dilakukannya. Tanpa memikirkan terlalu lama, beliau melihat peluang usaha yang cukup
menjanjikan. Yaitu usaha ban motor. Kenapa beliau memutuskan membuka usaha ban
motor ? karena beliau melihat pertumbuhan pengguna sepeda motor yang semakin
banyak setiap tahunnya. Bayangkan, berapa banyak jumlah sepeda motor di kota
Makassar ? berapa banyak ban motor yang dibutuhkan masyarakat setiap tahunnya ? tentu
banyak sekali.
Lantas mengapa Pak Rahman tidak membuka rumah makan atau restoran ? karena
saat memproduksi makanan itu harus habis dalam sehari, kalau tidak habis, makanan
tersebut akan basi dan mengakibatkan kerugian, untuk menghindari kerugian karena
kadaluarsa, maka di pilihlah barang yang tidak akan basi yaitu ban motor.
Lika-liku kesulitan dan kepahitan yang Pak Rahman rasakan di awal tahun saat
usahanya dimulai, mulai dari kurangnya pembeli hingga ditipu oleh orang lain. Mungkin
ini disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat atas keberadaan toko tersebut yang

2
menyebabkan kurangnya pembeli. Adapun ditipu karena saat itu beliau bekerja sama
dengan orang lain yang sudah menjajahkan ban terlebih dahulu, karena saat itu barangnya
dari toko orang lain yang dijual lagi oleh Pak Rahman, mengakibatkan sangat kecilnya
keuntungan yang diterima bahkan mengalami kerugian. Saat itu, ketika membicarakan
bagi hasil atau keuntungan, Pak Rahman hanya mengiyakan atau setuju setuju saja
dengan apa yang orang tersebut katakan, setelah dikaji oleh beliau baru tersadar bahwa
merasa ditipu oleh orang tersebut. Sehingga beliau tidak lagi mengambil barang dari
orang tersebut.
Setelah itu, Pak Rahman mencari alamat distributor agar dapat menyuplai barang
ke toko nya. Tidak semudah yang di bayangkan, karena ada distributor yang melihat dulu
kondisi toko apakah usahanya jalan atau tidak. Setelah berbulan-bulan barulah ada
distributor dalam hal ini melalui sales yang datang untuk menawarkan barang ke toko Pak
Rahman. Apabila barang tersebut banyak diminati oleh pasar maka akan dibeli, apabila
tidak, maka tidak akan dibeli. Seperti itulah Pak Rahman memilah produk ban yang
bervariasi namun banyak diminati.
Tidak habis pikir, disaat sangat ketatnya persaingan dalam usaha ban, Pak Rahman
memaksimalkan usaha yang dimilikinya yaitu dengan membuka bengkel motor dan
menjual spare part motor. Sehingga, pendapatan Pak Rahman juga lebih maksimal.

2.2 Profil Usaha


Nama Usaha : KF MOTOR BENGKEL
Nama Pemilik Usaha : Ir. Rahman Bahri
Jenis Usaha : Perseorangan
Alamat Usaha : Tamalanrea, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan.

2.3 Modal Dan Tempat Usaha


Modal awal yang digunakan Pak Rahman untuk memulai usaha perbengkelannya
adalah kurang lebih 100 juta. Modal tersebut digunakan untuk menyewa tempat usaha
(Ruko) dan membeli ban untuk dijual kembali.
Tempat usaha itu disewa sebesar 40 juta/tahun dan setiap tahunnya mengalami
kenaikan. Namun, kelebihan tempat tersebut adalah berada pada tempat yang sangat
strategis, di pinggir jalan raya, dimana jalan tersebut merupakan jalan utama yang

3
menghubungkan Sudiang dan BTP. Sehingga banyak pengguna motor yang lewat dan
lama kelamaan mengetahui bahwa disitu ada bengkel.
2.4 Kegiatan Usaha
2.4.1 Proses atau Teknik Produksi
Pada usaha yang dijalani oleh Pak Rahman, tidak ada proses produksi yang
menghasilkan barang. Namun disini penulis menjelaskan bahwa proses produksi disini
adalah yang bersifat jasa. Dimana pada usaha Pak Rahman ini selain menjual berbagai
macam ban motor juga menyediakan jasa service motor, ganti oli, tune up, bahkan turun
mesin pun dapat dilakukan.
2.4.2 Pemasaran Produk
Begitu banyak strategi-strategi dalam memasarkan produk-produk yang dimiliki.
Pak Rahman, memasarkan produk-produknya dengan cara memasang spanduk dan papan
reklame didepan tokonya walau tidak begitu besar, namun dapat terlihat dan terbaca oleh
orang-orang yang melewati di depan toko tersebut. Selain itu Pak Rahman juga
memasarkan produk-produknya di media sosial seperti facebook dan whatsapp sehingga
konsumen mengetahui, tertarik dan berkunjung ke bengkel tersebut dengan sasaran
daerah bandung, cileunyi dansekitarnya.
Hal yang paling penting dalam hal memasarkan produk adalah dengan cara mulut
ke mulut. Terdengar seperti cara kuno. Namun cara inilah yang paling efektif. Tapi
dengan satu syarat, yaitu memberikan kesan yang baik kesetiap konsumen ketika
bertransaksi dengan usaha yang dijalankan, sebagai contoh memberikan diskon pada
produk, memberi tempat duduk dan air mineral ketika motor konsumen sedang di service.
Apabila konsumen mendapatkan kesan yang baik, maka kemungkinan konsumen tersebut
akan kembali melakukan service atau bertransaksi di bengkel tersebut serta
merekomendasikan bengkel tersebut ke orang-orang terdekatnya baik keluarga, saudara,
maupun teman dari konsumen tersebut.
2.4.3 Jumlah Karyawan
Pak Rahman memiliki 3 orang karyawan yang sangat berpengalaman dibidangnya
salah satu diantara karyawan tersebut pernah menjabat sebagai kepala bengkel pada
dealer resmi. Hasil dari penjualan produk dan jasa berupa ban motor, oli motor, spare part
motor, jasa service, tune up dan turun mesin. Pak Rahman memiliki omset sekitar 70 juta
sampai 100 juta setiap bulannya.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kunjungan ke pelaku UMKM dapat di simpulkan bahwa pelaku
wirausaha harus mampu melihat peluang yang di butuhkan pasar, berani mengambil
resiko serta mampu menganalisa apa yang akan terjadi ketika mengambil keputusan
tersebut tanpa mengiyakan saja apa yang dikatakan orang lain.
Selain itu, pelaku usaha harus mampu meningkatkan usahanya baik dari segi
kualitas barang dan jasa serta peningkatan pelayanan terhadap konsumen. Tidak sampai
disitu, pelaku usaha harus mampu dalam memasarkan produk-produk baik berupa barang
maupun jasa dengan strategi-strategi yang lebih unik dan bervariasi.

3.2 Saran
Penulis memberi saran agar pelaku usaha tersebut harus menargetkan membuka
cabang baru secepatnya. Sehingga, dengan membuka cabang baru, usaha tersebut
semakin terkenal dan meningkatkan omset pelaku usaha tersebut.

5
DAFTAR PUSTAKA

Hadiyati, Ernani. 2009. Kajian Pendekatan Pemasaran Kewirausahaan dan Kinerja


Penjualan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11 (2): 183-
192.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Pusat Bahasa. 2008. Kamus besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tambunan, Tulus. 2009. UMKM di Indonesia dan Beberapa Isu Penting. Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Undang-Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM).
Wijono, Wiloejo. 2005. Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Salah Satu
Pilar Sistem Keuangan Nasional : Upaya Konkrit Memutus Rantai Kemiskinan.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Edisi Khusus

Anda mungkin juga menyukai