Jurusan : D3 Akuntansi
NIM : 20133009
Wawasan Nusantara
Cara pandang suatu memandang tanah air beserta lingkungannya menghasilkan Wawasan
Nasional. Contoh : Inggris “ Britain Rules The Waves” Tanah Inggris bukan hanya sebatas
pulaunya tetapi juga lautannya
Wawasan Nasional Indonesia => Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara : Wawasan (wawas, pandangan), Nusantara (kepulauan yang diantara
laut atau bangsa-bangsa yang dihubungkan oleh laut), Nusa (nesos, pulau) Antara (laut,
seberang, luar (sanksekerta). Wilayah daratan, lautan dan udara sebagai lebensraum yang satu
dan utuh.
Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori Geopolitik bangsa Indonesia.
Geopolitik Sebagai Ilmu Bumi Politik
Geo => Bumi => Kondisi Geografis yang menjadi wilayah/ruang hidup
Politik : State, Power, Decision Making, Policy, Distribution and Allocation
Pertimbangan dasar bangsa menentukan alternatif kebijakan dasar nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional
Geopolitik : Ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah
–masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa
Maka kebijakan penyelenggaraan bernegara didasarkan atas keadaan atau tempat tinggal
negara itu.
Teori-Teori Geopolitik
Harfold Mackinder(1861-1947)
Teori Daerah Jantung : Penguasaan daerah-daerah Jantung Dunia “ Barang Siapa menguasai
Daerah Jantung (Eropa Timur dan Rusia) maka ia akan menguasai Pulau Dunia (Eropa, Asia dan
Afrika)yang pada akhirnya akan menguasai dunia”
Alfred Thayer Mahan( 1840-1914)
Perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut, termasuk akses laut =>
Kekuatan Maritim “Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia”
2. Pengertian
Kata “wawasan” berasal dari akmur Jawa, yaitu mawas yang artinya melihat atau
memandang, jadi kata wawasan dapat diarti- kan cara pandang atau cara melihat.
Wawasan lingkungan kita telaah secara menunjukkan sifat dari penglihatan yang bukan
penglihatan yang berbentuk visual, tetapi juga pikiran dan menjadi pemikiran pemikiran.
Artinya tidak hanya dilihat secara mentah-mentah, tetapi juga di- tinjau secara saksama.
Nusantara terbagi menjadi dua kata, yaitu nusa dan antara. D artinya kepulauan
yang terdiri dari lautan dan daratan. Nusa “melambangkan Indonesia yang merupakan
negara kepu- lauan di mana terdapat 17.508 pulau (Republika, 18-2-2007). “Anfara”
maksudnya adalah diapit oleh dua samudera dan dua benua. Dua akmur tersebut adalah
Samudra Pasifik di arah Timur dan Samudra Hindia di daerah Barat. Dan juga diapit oleh
dua benua, yaitu benua Australia di wilayah Selatan dan benua Asia di w yah Utara.
Indonesia sendiri masuk di dalam benua Asia tepatna Asia Tenggara sehingga bergabung di
dalam ASEAN (Associatin of South East Asian Nation) yaitu perserikatan multilateral ante
gara Asia Tenggara. Indonesia terletak di antara 6 LU-11 LS 95 BT-141 BT.
Wawasan Nusantara artinya adalah cara pandang bangsa tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yaitu Pancasila UUD 1945 sebagai aspirasi
suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkung annya.
Dan
yang menjiwai dalam pertemuannya dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. Tujuan
perjuangan nasio- nal yang dimaksud di sini adalah di dalam Pembukaan UUD 1945 alenia
ke-2 dan ke-4, yaitu:
mewujudkan negara Indonesia, yang merdeka, akmur, berdau lat, adil, dan akmur.
“ membentuk suatu pemerintahan nega ra Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan selu- ruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keaditan
sosial, maka disusuntah kemerdekaan kebang- saan Indonesia Itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar negara Di Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
1 Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat pemilihan dalam permusyawaratan /
perwakilan; dan
5. Serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Penjelasan tersebut mewakili tujuan nasional bangsa Indonesia serta dijadikan
acuan dalam membangun Indonesia menuju tujuan nasionalnya.
Visi nasional Indonesia menurut ketetapan MPR Nomor VII / MPR / 2001 tentang
Visi Indonesia Masa Depan adalah terwujud- nya masyarakat Indonesia yang
religius, manusiawi, bersatu, de- mokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik
dan bersih da- lam penyelenggaraan negara. Untuk dapat mewujudkan berbagai
tujuan seperti tersebut di atas maka perlu untuk mengimplemen- tasikan konsepsi
Wawasan Nusantara.
Teori geopolitik di Republik Indonesia adalah Wawasan Nu- santara. Bangsa
Indonesia tidak dapat menerima berbagai rumus- sebuah dari teori-teori tentang
geopolitik yang dianut oleh negara- negara lain yang bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila. Bagi bangsa Indonesia geopolitik merupakan pandangan baru
dalam mempertimbangkan manfaat dan pengetahuan faktor-faktor geografis
wilayah negara untuk mencapai tujuan nasional sebagaima- na yang terkandung
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
Hak Negara Kepulauan Menurut UNCLOS 1982 (United Nations Convention on the Law of
the Sea)
Laut Teritorial (Territorial Sea):
Wilayah laut selebar 12 mil dari garis pangkal lurus, dihitung waktu air surut.
Laut Dalam/Nusantara (Internal Waters):
Wilayah laut sebelah dalam dari daratan/sebelah dalam dari garis pangkal. Negara pantai
mempunyai kedaulatan penuh.
Zona tambahan (Continguois Zone):
Wilayah laut yang lebarnya tidak boleh melebihi 12 mil dari laut territorial,merupakan wilayah
Negara pantai untuk melakukan pengawasan pabean, fiscal,imigrasi, sanitasi dalam wilayah
laut territorial.
Zona Ekonomi Ekslusif (Exclusive Economic Zone):
Wilayah laut yang tidak melebihi 200 mil dari garis pangkal. Negara yangbersangkutan
mempunyai hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi dan eksploitasi,konservasi dan
pengelolaan sumber kekayaan hayati perairan.
Landas Kontinen (Continental Shelf):
Wilayah laut Negara pantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya, terletak di luat
territorial sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah. Jarak 200 mil.
Laut lepas (High Seas)
Dikenal pula sebagai laut bebas atau laut internasional : wilayah laut > 200 mil dar garis
pangkal.
Batas wilayah udara, Luas Udara = luas daratan dan luas lautan Disepakati ditarik garis
dari “pusat bumi” sampai batas ruang angkasa/antariksa yang membentuk kerucut
terbalik.
Perjanjian Ruang Antariksa (Space Treaty) 1967 menyepakati penggunaan damai
antariksa.Antariksa dan benda-bendanya dianggap menjadi wilayah internasional.
Wilayah Indonesia ialah Wilayah udara (air sovereignty) nasional dan ruang antaraiksa
sebagai wilayah kepe ntingan (air juridiction ) yang diperlakukan serupa dengan ZEE atau
landas kontinen yang meliputi pemanfaatan GSO, Medium Earth Orbit (MEO), Low Earth Orbit
(LEO).
Pandangan di atas sungguh wajar dan tidak mengada-ada. Krisis yang dialami oleh
Indonesia ini menjadi sangat multi dimensional yang saling mengait. Krisis ekonomi yang tidak
kunjung henti berdampak pada krisis sosial dan politik, yang pada perkembangannya justru
menyulitkan upaya pemulihan ekonomi. Konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam
kehidupan sosial merupakan salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, yang tentu akan
melahirkan ancaman dis-integrasi bangsa. Apalagi bila melihat bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang plural seperti beragamnya suku, budaya daerah, agama, dan berbagai
aspek politik lainnya, serta kondisi geografis negara kepulauan yang tersebar. Semua ini
mengandung potensi konflik (latent sosial conflict) yang dapat merugikan dan mengganggu
persatuan dan kesatuan bangsa.
Apabila krisis politik dan krisis ekonomi sudah sampai pada krisis kepercayaan diri,
maka eksistensi Indonesia sebagai bangsa (nation) sedang dipertaruhkan. Maka, sekarang ini
adalah saat yang tepat untuk melakukan reevaluasi terhadap proses terbentuknya “nation and
character building” kita selama ini, karena boleh jadi persoalan-persoalan yang kita hadapi
saat ini berawal dari kesalahan dalam menghayati dan menerapkan konsep awal
“kebangsaan” yang menjadi fondasi ke-Indonesia-an. Kesalahan inilah yang dapat
menjerumuskan Indonesia, seperti yang ditakutkan Sukarno, “menjadi bangsa kuli dan kuli di
antara bangsa-bangsa.” Bahkan, mungkin yang lebih buruk lagi dari kekuatiran Sukarno,
“menjadi bangsa pengemis dan pengemis di antara bangsa-bangsa”.
Di samping itu, timbul pertanyaan mengapa akhir-akhir ini wawasan kebangsaan
menjadi banyak dipersoalkan. Apabila kita coba mendalaminya, menangkap berbagai
ungkapan masyarakat, terutama dari kalangan cendekiawan dan pemuka masyarakat,
memang mungkin ada hal yang menjadi keprihatinan. Pertama, ada kesan seakan-akan
semangat kebangsaan telah menjadi dangkal atau tererosi terutama di kalangan generasi
muda–seringkali disebut bahwa sifat materialistik mengubah idealisme yang merupakan jiwa
kebangsaan. Kedua, ada kekuatiran ancaman disintegrasi kebangsaan, dengan melihat gejala
yang terjadi di berbagai negara, terutama yang amat mencekam adalah perpecahan di
Yugoslavia, di bekas Uni Soviet, dan juga di negara-negara lainnya seperti di Afrika, dimana
paham kebangsaan merosot menjadi paham kesukuan atau keagamaan. Ketiga, ada
keprihatinan tentang adanya upaya untuk melarutkan pandangan hidup bangsa ke dalam pola
pikir yang asing untuk bangsa ini.
1. Pengertian Kebangsaan
Wawasan kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia satu kesatuan wilayah, me-liputi tanah (darat), udara (laut)
termasuk dasar laut dan tanah di- bawahnya dan udara di bagian atasnya secara tak
terpisahkan, yang merupakan kesatuan bangsa dan negara secara utuh mencakup
Segenap bidang kehidupan nasional yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam. Wawasan kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegara- an
yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia- Sla. Sebagai kesatuan
negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah
satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas
aktif. Adapun geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep ketahanan nasional
yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan Ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan
pertahanan keamanan. Landasan wawasan kebangsaan:
i. Idiil => Pancasila
ii. Konsitusional => UUD 1945
Adapun unsur dasar wawasan kebangsaan, yaitu:
1. Wadah (kontur). Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
termasuk seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba Nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Organisasi kenegaraan
Bangsa Indonesia merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai ke-
lembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
2. Isi (content), adalah aspirasi bangsa yang berkembang di ma- syarakat dan eita-cita
serta tujuan nasional.
3. Tata laku, yaitu merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi Wawasan Nusantara
(wasantara) yang terdiri dari:
a. Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia.
b. Tata laku lahiriah, yaitu tecermin dalam tindakan, perbu- atan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri / ke- pribadian bangsa
Berdasarka kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap
bangsa dan Tanah Air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua
aspek kehidupan nasional.