Anda di halaman 1dari 26

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M)


PUSAT PENGEMBANGAN KURIKULUM, MBKM, INOVASI PEMBELAJARAN DAN KARAKTER
UNIVERSITAS JEMBER

WAWASAN
NUSANTARA
Kelompok 8
PKN 62

1. Caroline Angelina 192010101065


2. Cony Sundari Susilowati 211810301041
3. Lasma Sthefania 221510501081
4. Bagas Surya 221710201082
5. Shofia Nabila 221910401112
POINT PEMBAHASAN
1. Konsep dan Urgensi Wawasan
Nusantara
Apa itu wawasan nusantara?

Wawasan Nusantara dapat disingkat wasantara.

wawasan nusantara = wawasan nasional (national outlook)


bangsa indonesia.

Wawasan nusantara adalah perspektif bangsa tentang dirinya


sendiri dan lingkungan tempat bangsa itu hidup
Pengertian secara etiomologis
- wawasan = wawas (pandangan)
- nusantara = nusa (kepulaan, bangsa) dan antara (relasi, seberang, atau
laut) -> nusantara = kepulauan diantara laut atau bangsa-bangsa yang
dihubungkan laut.

Pengertian secara terminologis


Wawasan nusantara merupakan pandangan Bangsa Indonesia terhadap
lingkungan tempat berada termasuk diri Bangsa Indonesia itu sendiri.
Bagaimana konsep wawasan nusantara ?
Hakikat atau esensi dari wawasan nusantara adalah “Persatuan Bangsa dan
Kesatuan Wilayah”.

Rumusan wawasan nusantara dalam GBHN 1998 :

“Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia


mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”
Apa urgensi atau arti pentingnya wawasan nusantara?

Wawasan Nusantara memiliki peranan penting untuk


mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara
Indonesia. Perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, dan
friksi-friksi antar kelompok dalam konteks sosologis, politis
serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja.
fungsi dari wawasan nusantara :
1. Sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai konsep dalam
pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilayahan.

2. Sebagai pembangunan nasional adalah mencakup kesatuan politik, sosial dan


ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

3. Sebagai pertahanan dan keamanan adalah pandangan geopolitik Indonesia


sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

4. Sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan negara untuk menghindari


adanya sengketa antarnegara tetangga
2. Sumber Historis, Sosiologis, dan
Politik tentang Wawasan Nusantara
Historis
Wawasan nusantara bermula pada tanggal 13 desember 1957 dimana
perdana menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja mengeluarkan deklarasi
yang kita kenal sebagai Deklarasi Djuanda.
Deklarasi djuanda mengatakan bahwa luas laut territorial Indonesia
berkisar 12 mil. Sebelum adanya deklarasi djuanda, pembagian
wilayah Indonesia ditetapkan dalam Territoriale Zee en Meritieme
Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO1939) atau lebih dikenal sebagai
ordonasi 1939 yang menyatakan bahwa penentuan lebar laut 3 mil
yang dihitung dari penarikan garis pangkal berdasarkan garis air
pasang surut. Apabila, melebihi maka dianggap lautan bebas yang
dapat dilalui oleh kapal asing.
Pasal yang membahas terkait wawasan nusantara adalah pasal 25 A
UUD NRI 1945 yang menyatakan “Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-
haknya ditetapkan dengan undang-undang.”
Yang kemudian dikuatkan oleh Undang-Undang No.4 Prp tahun 1960
terkait Perairan Indonesia.
Bangsa Indonesia terus melakukan perjuangan konsepsi wawasan
nusantara demi mendapat pengakuan dari bangsa lain atau
masyarakat internasional. Hingga tertanggal 30 april 1982
indonesia menerima dokumen “The United Nation Convention on
the Law of the Sea”. Dan berdasarkan konvensi hukum laut 1982
indonesia diakui sebagai negara kepulauan (archipelago state).
Konvensi ini mencatat bahwa luas wilayah laut Indonesia berkisar
5,9 juta km2 dimana 3,2 juta km2 adalah perairan territorial
sementara 2,7 juta km adalah perairan zona ekslusif.
Sosiologis
Wawasan nusantara pada awalnya adalah “Kesatuan
atau Keutuhan Wilayah” yang kemudian diperluas
menjadi “Persatuan Bangsa”. Tujuannya adalah agar
terus bersama, tidak terpecah pecah, dan untuk
menggapainya dibutuhkan semangat kebangsaan yang
tumbuh dalam diri setiap insan.
Semangat kebangsaan sudah terlihat dari peristiwa Kebangkitan
Nasional 20 Mei 1908 yang kemudian dipertegas kembali dalam
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan terwujud dalam Proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Semangat bangsa yang sudah
tertanam inilah yang menjadikan Indonesia terbentuk sebagai satu
bangsa yang merdeka. Mereka bersatu dari berbagai suku dan bangsa,
untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia pada saat itu. Itulah
mengapa konsep wawasan nusantara bukan lagi kewilayahan
melainkan berkembang menjadi kebangsaan. Dan esensi utama
wawasan nusantara adalah persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Negara Kepulauan sebagai Konsep
Geopolitik Indonesia
Tanah Air Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelago State)
dengan jumlah 17 ribu lebih pulau, yang memiliki luas wilayah
5.192 juta km², yang luas wilayah perairan adalah 2/3 luas
wilayah total.

Melalui konsep wawasan nusantara, dapat disimpulkan bahwa laut


bukan sebagai "pemisah", melainkan sebagai “penghubung” antar
pulau-pulau sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang
utuh sebagai "Tanah Air Indonesia".
Apa itu Geopolitik?
Secara etimologi, geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan
“politik”. “Geo” berarti bumi, sedangkan “Politik” berarti
kekuatan atau power dalam menentukan kebijakan nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional.

Jadi secara terminologi, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem


politik atau seperangkat peraturan yang berupa kebijakan nasional
yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang
titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
teritorial) suatu negara.
Kesatuan Politik
Wawasan Nusantara dapat diwujudkan melalui konsep geopolitik
Indonesia sebagai negara kepulauan, yang menjadikan politik di
Indonesia menjadi satu kesatuan politik, yang memiliki makna:
1. Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan
satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem
hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang
mengabdi kepada kepentingan nasional.
4. Eksistensi Negara Maritim dan
Agraris Indonesia
Apa itu Negara Maritim dan Agraris?

Negara Maritim adalah suatu negara yang daerah teritorial


lautnya lebih luas dibandingkan dengan daerah teritorial
daratnya.

Sedangkan Negara Agraris adalah sebuah negara yang


mayoritasnya bekerja di sektor pertanian.
Ciri-Ciri Negara Maritim dan Agraris

Maritim :
1. Wilayah perairan atau laut lebih luas dari wilayah daratan.
2. Bentuk daratan kepulauan.
3. Penduduknya bekerja di bagian kelautan.

Agraris :
4. Petani sebagai mayoritas pekerjaan penduduk
5. Menghasilkan berbagai jenis hasil pertanian.
6. Berlimpahnya stok air bersih.
7. Memiliki lahan yang luas dan subur.
8. Merupakan negara pengekspor komoditas hasil pertanian.
Mengapa Indonesia di sebut Sebagai Negara
Maritim dan Agraris?
Indonesia Sebagai Negara Maritim :

1. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km persegi. Sedangkan luas perairan


Indonesia mencapai 3.257.483 km persegi.
2. Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
3. Luas laut Indonesia menguntungkan negara ini dengan hasil lautnya yang melimpah.
4. Penduduk di Indonesia banyak yang memanfaatkan sumber daya kelautan untuk
memenuhi kehidupan sehari-hari.
Indonesia sebagai negara Agraris :
1. Mayoritas penduduk di Indonesia bekerja di sektor
pertanian.
2. Faktor Iklim tropis.
3. Tanah yang luas dan subur.

Menurut Data food and Agriculture Organization (FAO)


2015 Menyebutkan Indonesia penghasil terbesar di dunia
untuk produk rumput laut dan tuna. Indonesia juga
menjadi penghasil kepiting dan udang terbesar kedua
setelah China.
Bukti Indonesia Negara Maritim dan Agraris

Data food and Agriculture Organization (FAO) 2015

Menyebutkan Indonesia penghasil terbesar di dunia


untuk produk rumput laut dan tuna. Indonesia juga
menjadi penghasil kepiting dan udang terbesar kedua
setelah China.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai