PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia,
yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki kesamaan dengan Indonesia. Negara
kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan
negara kepulauan Indonesia. Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah
tenggara benua Asia membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan
seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan yang
tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini
merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat
seperti pecahan yang berserakan dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5
juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat
dipersatukan. Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep
Geopolitik yang cocok digunakan oleh negara.
Geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial,
dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Negara tidak akan pernah
mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis
yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara
3
adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri atau dengan kata lain negara
yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap
penyelenggaraan suatu negara.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara
sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan,
seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, dan hubungan perdagangan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pelaksaannya Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dengan lingkungan
sekitarnya, baik lingkungan, regional, nasional maupun internasional. Dalam hal ini
Indonesia harus memiliki pedoman. Salah satu pedoman Indonesia adalah wawasan
geopolitik dan geostrategi yang berpijak pada wujud wilayah nusantara dan kebijakan
yang di ambil oleh pemerintah untuk mempertahankan wilayah negara indonesia yang
selanjutnya kita sebut dengan wawasan kebangsaan atau wawasan nusantara.
2.1.2 Peranan Geopolitik
A. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia.
B. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi
alam.
C. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri.
D. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan.
E. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori
negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya.
F. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
2.1.3 Konsep Geopolitik
A. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang
merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori
kombinasi ruang dan kekuatan.
B. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).
C. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.
D. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.
2.2 Geostrategi Indonesia
2.2.1 Pengertian
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai
tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Strategi juga
dapat merupakan ilmu, yang langkah - langkahnya selalu berkaitan dengan data dan
fakta yang ada. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa
Indonesia adalah kennyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping
aspek geografi juga aspek - aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya
dan Hankam. Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya
6
strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor - faktor yang
mempengaruhinya.Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional
dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografi sebagai fektor
utamanya.Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan
kondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam, lingkungan regional maupun
internasional.
7
Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
Dengan mengacu pada letak geograafis Indonesia yang bercirikan kelautan,
maka diperlukan setrategi besar maritim sejalan dengan doktrin pertahanan definsif
aktif dan fakta bahwa bagian terluas wilayah yang harus dipertahankan adalah laut3.
Kebijakan geostrategi maritim harus sangat mempertimbangkan keadaan sehingga
dalam implementasinya untuk mewujudkan kekuatan maritim (maritim power) yang
dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Kebijakan
yang di ambil indonesia untuk pertahanan maritim tertera dalam sebuah deklarasi
yang kita kenal dengan deklarasi Juanda sebagai perubahan ketentuan ordinasi pada
lembar negara No.22 Tahun 1939 yang berisi tentang (a) Penarikan batas laut tidak
berdasarkan pasang surut, (b) Penentuan lebar laut wilayah dari 3 mil laut menjadi 12
mil, (c) ZEE4 sebagai Rezim Hukum Internasional. Setelah kita membahas sedikit
tentang geosetrategi maritim mari kita menilik sedikit tentang kebijakan yang di
ambil oleh pemerintah guna mempertahankan NKRI secara menyeluruh dari organ
yang paling kecil yang bersifat kelembagaan nagara seperti TNI/POLRI sampai
langkah diplomasi. Kebijakan ketahanan negara terdiri dari kebijakan pembangunan
kekuatan, pengerahan dan penggunaan kekuatan, penganggaran, internasional,
pengelolaan sumberdaya nasional, pengembangan postir pertahanan, pengawasan.
2.3 Hubungan Geopolitik dan Geostrategi
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik indonesia dituangkan
dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri
bebas aktif. Sedangkan geostrategi indonesia diwujudkan melalui konsep ketahanan
nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politil, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
2.4 Contoh Kasus Geopolitik dan Geostrategi
2.4.1 Kasus
8
1. Diawali pada 3 April 2019 pukul 07.20 WIB, KP. Hiu 08 mendeteksi adanya 2 kapal
ikan berbendera Malaysia di ZEEI Selat Malaka, yaitu KM. PKFB 1852 dan KM.
KHF 1256.
2. Pukul 08.15 WIB, KP. Hiu 08 melakukan deteksi visual kapal ikan tersebut
dilanjutkan dengan melakukan pengejaran pada pukul 08.40 WIB. Kemudian diakhiri
dengan proses henrikhan pada pukul 09.05 WIB untuk kapal KM. KHF 1256 dan
pukul 09.13 untuk kapal KM. PKFB 1852.
3. Hasil pemeriksaan menunjukkan, KM. PKFB 1852 diawaki 4 orang, 2 orang
berkewarganegaraan Thailand termasuk nakhoda dan 2 orang berkewarganegaraan
Kamboja. Sementara KHF 1256 diawaki 3 orang berkewarganegaraan Thailand.
4. Dua kapal ikan tersebut tidak memiliki ijin pemerintah Indonesia dan menggunakan
alat tangkap yang dilarang. Selanjutnya, kapal dibawah ke stasiun PSDKP Belawan
untuk diproses hukum oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan.
5. Setelahnya, pada pukul 12.00 WIB, kapal Maritim Malaysia bernama Penggalang 13
sempat mendekati KP. Hiu 08 saat sedang membawa kapal tangkapan dan mencoba
bernegosiasi agar 1 kapal saja yang dilepas, yang berakhir dengan penolakan.
6. Sementara pada 9 April 2019 pukul 14.50 WIB, KP. Hiu Macan Tutul 02 melakukan
henrikhan pada KM. PKFA 8888 di lokasi yang sama, WPP-NRI 571, disusul dengan
henrikhan pada KM. PKFA 7878 pada pukul 15.16 WIB. Kedua kapal tersebut
dibawa ke Pangkalan PSDKP Batam
7. Dari hasil penyidikan, terungkap bahwa KM. PKFA 8888 berbendera Malaysia
diawaki oleh 5 orang berkewarganegaraan Myanmar, sementara KM. PKFA 7878
tanpa bendera diawaki 4 orang berkewarganegaraan Myanmar.
8. Hampir sama seperti kejadian 3 April lalu, helikopter Agensi Penguatkuasaan
Maritim Malaysia (APMM) melakukan negosiasi agar kedua kapal dibebaskan, yang
juga berujung penolakan.
9
4. Meningkatkan dan menambah stasiun pengawas (radar) dan sistem lainnya.
5. Menambah jumlah kapal patroli (penjagaan laut dan pantai).
6. Penenggelaman kapal pelaku illegal fishing dengan bantuan TNI Angkatan Laut (agar
memberikan efek jera).
7. Masyarakat terutama para ahli dalam bidang ini bisa berpartisipasi dalam pembuatan
perencanaan, implementasi dan pengawasan terhadap geopolitik dan geostrategis
dalam kelautan dan perikanan. (dalam ringkup demokrasi dan sesuai fakta).
2.4.3 Kesimpulan Kasus
Peningkatan penjagaan terhadap perairan di Indonesia sangatlah penting untuk
dilakukan karena wilayah tersebut dapat diklaim sewaktu-waktu oleh negara lain dan
hasil sumber daya alamnya diambil dengan sewenang-wenangnya. Langkah tegas
pemerintah sangat diperlukan agar tidak ada kasus illegal fishing. diperlukan langkah-
langkah pencegahan atau antisipasi lebih dini terakait hal tersebut agar tidak terjadi lagi
di kemudian hari. Bukan hanya illegal fishing Pemerintah harus cerdas dalam memsiasati
berbagai isu-isu geopolitik yang ada di negara ini untuk menjaga potensi-potensi alam
atau budaya yang ada untuk mensejahterahkan rakyat Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan,
yang berwujud negara kepulauan berlandaskan pancasila dan Undang- Undang Dasar
1945.
2. Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi dalam
menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
3. Hubungan geopolitik dan geostrategi di Indonesia yaitu Sebagai satu kesatuan negara
kepulauan, secara konseptual, geopolitik indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin
nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan
geostrategi indonesia diwujudkan melalui konsep ketahanan nasional yang bertumbuh
pada perwujudan kesatuan ideologi, politil, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12