Anda di halaman 1dari 16

Nama : JOY DWI ANANTA

NIM 2104457
Kelas : Logistik Kelautan B

Dosen Pengampu : Drs. Darmawan, M.Pd.

Kelompok 10

Sistem penyelenggaraan organisasi Negara

Pertanyaan dan Jawaban

Kelompok 1

Apa pengertian dari geostrategi dan jelaskan hubungannya dengan geopolitik!

Jawaban:

Geostrategi adalah pelaksanaan dalam menentukan tujan – tujuan dan


sarana serta cara penggunaan sarana tersebut guna mencapai tujuan nasional
dengan memanfaatkan kondidi geografis negara. Hal ini sangat berhubungan
dengan geopolitik. Mengapa demikian? Karena seperti yang kita ketahui
geopolitik didefinisikan sebagai wawasan nasional sebagai wujud dari kesatuan
cara pandang dan pengetahuan untuk mempertahankan ruang hidup suatu bangsa,
dapat dikatakan juga suatu kebijaksanaan pembangunan dalam suatu bangsa.
Namun konsep wawasan nasional yang ada disetiap bangsa pada kenyataannya
berbeda – beda. Hal ini berkaitan dengan dua unsur pokok dalam konsepsi
geopolitik, yakni profil diri bangsa (sejarah, pandangan hidup, ideologi, dan
budaya) dan geografi. Geopolitik juga tidak hanya memandang ciri – ciri khusus
suatu negara (geografis) dari segi politik negara semata, melainkan juga perilaku
manusia didalamnya saat menghadapi tantangan ynag timbul berdasarkan bentuk
geografisnya.

Pengaruh geografi dalam suatu negara merupakan fenomena yang mutlak


diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam, baik diatas
maupun dibawah permukaan bumi, serta memiliki jumlah penduduk yang besar.

1 | Pendidikan Kewarganegaraan
Dengan demikian, kondisi geografi Indonesia memiliki keunggulan sekaligus
kerawanan sudah sepatutnya diperhitungkan dalam geopolitik Indonesia. Di
Indonesia seperti yang kita ketahui wujud dari geopolitik sendiri yaitu wawasan
nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala aspek
kehidupan rakyat Indonesia. Dari situlah pelaksanaan geopolitik terjadi dan
dinamakan dengan geostrategi Indonesia (pelaksanaan pembangunan),
pelaksanaan tersebut tentunya dengan mencapai tujuan nasional dengan
memanfaatkan keadaan geografis negara.

Dalam sudut pandang yang lain, Geostrategi dapat diartikan sebagai


strategi atau cara yang dilakukan suatu negara dalam melakukan kebijakan politik
terutama diplomasi. Sedangkan Geopolitik adalah analisa mengenai interaksi
antara letak dan sudut pandang geografis suatu negara dengan proses politik yang
terjadi di dan melibatkan negara tersebut. Letak geografis terdiri dari letak suatu
negara tersebut terhadap negara lain, bentuk muka bumi di negara tersebut, dan
pola bumi di daerah itu. Geopolotik juga mempelajari dampak letak geografis
terhadap peristiwa politik di suatu negara. Dalam geopolitik, suatu peristiwa
politik akan dilihat dalam sudut pandang negara-negara yang terlibat, dan sudut
pandang ini dapat berbeda antara setiap negara.

Geopolitik mencerminkan kombinasi faktor geografis dan politik yang


menentukan kondisi suatu negara atau wilayah, dan menekankan dampak geografi
terhadap politik.

Geostrategi adalah arah geografis dari kebijakan luar negeri suatu negara.
Geostrategi mendeskripsikan di mana sebuah negara mengkonsentrasikan
usahanya dengan memproyeksikan kekuatan militer dan mengarahkan aktivitas
diplomatik.

Geostrategi diperukan karena setiap negara memiliki sumber daya yang


terbatas, dan tidak akan bisa untuk mengatasi persoalan politik dan melakukan
kebijakan luar negeri tanpa strategi yang tepat. Karena itu setiap negara harus
fokus secara politis dan militer di bidang atau wilayah tertentu dalam politik,
dengan geostrategi ini. Geostrategi tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi geografis
suatu negara saja, tapi juga ideologi atau kepemimpinan di negara tersebut.

2 | Pendidikan Kewarganegaraan
Kelompok 2

Bagaimana contoh nyata penerapan geostrategi??

Jawaban:

Geostrategi dapat diartikan sebagai aturan atau medote yang akan menjadi
alat untuk perwujudan cita – cita ataupun tujuan negara melalui sebuah protes
pembangunan yang terimajinasi dan terukur guna mencapai sbuah masa depan
yang lebih aman, mermartabat dan lebih baik seperti contoh Hubungan Bilateral.
Jika kita mengkaji contoh nyata penerapan geostrategi di Indonesia maka kita
akan menemukan beberapa kasus seperti:

1. Masalah Perbatasan Timor Timur di Indonesia


Salah satu contoh kasus geostrategi di Indonesia adalah masalah
perbatasan negara yang di lakukan oleh Timor Leste, sebuah negara baru
yang mulai berdiri semenjak lepas dari NKRI pada tahun 1999 silam. Ini
merupakan sebuah kasus geostrategi dimana masyarakat timor leste
mengklaim wilayah Indonesia yang tepatnya ada di perbatasan wilayah
mereka dengan perbatasan wilayah indonesia yaitu perbatasan antara
Timor Leste dan kabupaten Timur Tengah Utara. Ada lima titik yang
belum bisa terselesaikan dengan baik yang akan dibawa ke meja PBB
sebagai bentuk Perwujudan Nilai Pancasila Bidang Politik. Lima titik
tersebut adalah Tubu Banat, Nimlat, Imbate, Sumkaem dan Haumeniana
yang total luas di kuasai oleh timor leste sebanyak 1.301 ha. Sedangkan
tiga titik yang ada diantara kelima titik tersebut ada di perbatasan Timor
Leste dengan kabupaten timur tengah dan di perbatasan belu. Penetapan
batas lautpun menjadi imbas dai lamanya dan berlarutnya penyelesaian
masalah perbatasan ini.
2. Sangketa Pulau Miangas Indonesia – Filipina
Contoh lain dari penerapan nyata geostrategi di Indonesia adalah sangketa
perebutan pulau Miangas yang diperebutkan oleh Filipina dengan
Indonesia. Sangketa perebutan pulau ini terjadi pada tahun 1979 silam

3 | Pendidikan Kewarganegaraan
dimana adanya perebutan pantai Mindanao yang merupakan wilayah
Filipina dan pulau Miangas di Indonesia. Karena jika mengkaji secara jauh
maka kasus ini akan berbuntut panjang seperti halnya Sejarah UUD. Pulau
Miangas sendiri telah diputuskan menjadi bagian wilayah Hindia Belanda
pada tahun 1928, namun letak dari pulau ini berada disebelah perairan
Filipina menyebabkan adanya sengketa tersebut. Bahkan kepemilikan
pulau ini semakin diperjelas dengan adanya tugu perbatasan yang terjadi
antara wilayah Indonesia dengan wilayah Filipina pada tahun 1955.

Kelompok 3

Tujuan apa saja yang mendasari pengembangan geostrategi di Indonesia?

Jawaban:

Tujuan geostrategi adalah mengembangkan potensi secara nasional serta


membantu menunjang tugas pemerintah Indonesia. Mulai dari ketertiban,
meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran, pertahanan, keamanan, keadilan
sosial, dan keadilan hukum.

Tujuan Geostrategi adalah untuk menunjang keberhasilan tugas pokok


pemerintahan, seperti:

1. Tegak hukum dan ketertiban.

2. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran.

3. Terselenggarakannya pertahanan dan keamanan.

4. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial.

5. Adanya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.

4 | Pendidikan Kewarganegaraan
Kelompok 4

Apa perbedaan antara asas asas ketahanan Nasional dan asas asas pembinaan dan
lebih penting mana diantara keduanya dalam ketahanan nasional Indonesia?

Jawaban:

Perbedaan asas-asas ketahanan nasional dengan asas-asas pembinaan yaitu:

Asas – asas ketahanan nasional yaitu asas yang digunakan untuk


mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan tangguan yang
langsung atau tidak langsung yang akan membahayakan kesatuan, keberadaan,
serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Baik ancaman itu berasal dari
dalam maupun dari luar. Sedangkan asas – asas pembinaan adalah asas yang
berguna untuk mewujudkan dan meningkatkan daya kekebalan dan daya
kembang, daya tangkal, atau daya kena sedemikian rupa sehingga dicapai kondisi
keamanan dan kesejahteraan yang memadai di dalam system kehidupan nasional
agar dapat mempertahankan keberlangsungan hidup dan mempertahankan
kelangsungan hidup an mengembangkan kehidupannya.

Dalam hal ini, kedua asas tersebut sangat berkaitan satu dengan lainnya,
jadi kedua asas tersebut sangat penting keberadaan nya dalam sebuah Negara
karena kedua hal tersebut merupakan parameter untuk tingkat ketahanan nasional
suatu bangsa dan Negara.

Kelompok 5

Apa yang dilakulan para pejuang Indonesia untuk mempertahankan ketahanan


nasional?

Jawaban :

1. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat. Ini dilakukan agar


dapat menangkal pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma
– norma kehidupan bangsa Indonesia.

5 | Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, selain menggunakan
unsur kekuatan TNI, tentu saja kita dapat menggunakan unsur rakyat
terlatih sesuai dengan sistem pertahanan nasional. Dengan doktrin ini,
diharapkan bangsa Indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah
nasional. Hal ini termasuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan
terhadap keamanan negara guna menghadapinya dengan tindakan yang
perlu dilakukan.
3. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam berbagai aspek
kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
4. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta
menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah
air. Di samping itu, untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi
nasional dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
5. Meproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
6. Berperang melawan penjajah.
7. Melakukan perjajian dengan negara sekutu.
8. Siap sedia membela tanah air.
9. Menjaga keutuhan bangsa dan negara.
10. Menolak campur tangan atay intervensi asing.
11. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

Kelompok 6

Pada ppt diatas dipaparkan sekilas mengenai pengaruh Gatra dalam ketahanan
nasional Terhadap berbangsa dan bernegara, menurut tanggapan kalian mengapa
hal tersebut sangat berpengaruh ?

Jawaban:

Karena Ketahanan Nasional pada hakekat nya bergantung kepada


kemampuan bangsa/Negara di dalam mempergunakan aspek alamiahnya sebagai
dasar penyelenggara kehidupan nasional di segala bidang.

6 | Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan nasional mengandung pengertian keutuhan Negara dimana
terdapat hubungan saling erat antar gatra di dalam keseluruhan kehidupan
nasional. Hubungan antargatra tersebut sangat berpengaruh dalam ketahanan
nasional suatu Negara. Yang mana hubungan satu gatra dengan gatra lainnya itu
saling melengkapi. Jika salah satu bidang dari gatra tersebut lemah, maka dapat
mengakibatkan gatra lainnya pun ikut lemah dan mempengaruhi kondisi
keseluruhan. Maka dari itu gatra dalam ketahanan nasional terhadap berbangsa
dan bernegara itu memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan ketahanan
nasional suatu Negara.

Astagrata sendiri merupakan sebuah konsepsi nasional yang merupakan


perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung
diatas bumi dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai
menggunakan kemampuannya dengan melakukan pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan, dalam ketahanan negara ada 8 gatra yang terdiri
dari tri gatra dan panca gatra. Tri gatra terdiri dari geografi, demografi dan sumber
daya alam, sedangkan panca gatra terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam.

Peran dan hubungan diantara kedelapan gatra saling terkait dan saling
tergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam
kehidupan nasional. Dalam implementasinya, ketahanan nasional diselenggarakan
dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan
pendekatan keamanan (security approach) yang serasi, selaras dan seimbang.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan nilai – nilai nasionalnya demi kemakmuran
sebesar – besarnya yang adil dan merata secara rohaniah dan jasmaniah.

7 | Pendidikan Kewarganegaraan
Kelompok 7

Langkah apa yang harus dilakukan masyarakat dalam mendukung terlaksananya


geostrategi?

Jawaban:

Sejarah mencatat bahwa setidaknya ada empat hal yang dapat menjadi
perekat bangsa, yaitu pertama, jaringan perdagangan di masa lampau. Kedua,
penggunaan bahasa yang sejak 1928 kita sebut sebagai bahasa Indonesia. Ketiga,
imperium HindiaBelanda sesudah pax-neerlandica, dan keempat, pengalaman
bersama hidup sebagai bangsa Indonesia sejak 1945. Proses pembentukan bangsa
Indonesia diawali oleh keinginan untuk lepas dari penjajahan dan ingin memiliki
kehidupan yang lebih baik bebas dari penindasan dan bebas untuk melakukan apa
yang diinginkan sebagai sebuah bangsa yang dibalut dalam rasa Nasionalisme.
kemudian Kerangka cita – cita Nasional (bangsa) tersebut terangkum apik dalam
pembukaan UUD 1945, dengan Negara republik Indonesia sebagai pengemban
amanah dari kedaulatan rakyat Indonesia. Pertumbuhan wawasan kebangsaan
Indonesia bersifat unik dan tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan
nasionalisme bangsa lain. Walaupun rasa “persatuan” keIndonesiaan telah
bertunas lama dalam sejarah bangsa Indonesia, namun semangat kebangsaan atau
nasionalisme ke-Indonesiaan dalam arti yang sesungguhnya, secara formal baru
lahir pada permulaan abad ke-20. Semangat kebangsaan tersebut lahir sebagai
reaksi perlawanan terhadap kolonialisme yang telah berlangsung berabad-abad
lamanya. Karena itu, nasionalisme Indonesia kontemporer terutama berakar pada
keadaan bangsa Indonesia pada abad keduapuluh, namun beberapa dari akar-
akarnya berasal dari lapisan sejarah yang jauh lebih tua (Kahin, 1970).

Kebangkitan dan lahirnya semangat kebangsaan dan nasionalisme


Indonesia pada awal abad ke-20, ditandai oleh tiga momentum sejarah yang saling
terkait erat dan tidak dapat dipisahkan, yaitu : Kebangkitan nasional tahun 1908,
Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. Ketiga
momentum sejarah tersebut, merupakan rangkaian proses terbentuknya
nasionalisme Indonesia yang sarat dengan nilai – nilai ke-Indonesiaan. Semangat
kebangsaan dan nasionalisme Indonesia berpijak pada sistem nilai dan pandangan

8 | Pendidikan Kewarganegaraan
hidup bangsa Indonesia. Hal ini tercermin dalam pidato Bung Karno (7 Mei 1953)
di Universitas Indonesia, yang intinya ialah: Pertama, nasionalisme Indonesia
bukan nasionalisme sempit (chauvinism) tetapi nasionalisme yang mencerminkan
perikemanusiaan (humanisme, internasionalisme); Kedua, kemerdekaan Indonesia
tidak hanya bertujuan untuk menjadikan negara yang berdaulat secara politik dan
ekonomi, tetapi juga mengembangkan kepribadian sendiri atau kebudayaan yang
“Bhinneka Tunggal Ika”.

Melakukan penelitian dan aktif mencegah agar tidak berkembang menjadi beban
bangsa dan negara ini, memberikan ketauladanan sebagai pemuda yang
berpendidikan dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam
kehidupan bermasyarakat. Harus mampu mengembangkan inovasi dan
menghargai kearifan lokal agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-
nilai asing.

Kelompok 8

Bagaimana Ketahanan Nasional Indonesia menghadapi dan menanggapi kasus


kasus dari luar negeri seperti klaim Malaysia terhadap beberapa budaya

Jawaban :

Masalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bangsa Indonesia atas warisan


budaya dimaksud, menghubungkan antara warisan budaya dengan
kepemilikannya secara hukum adalah reaksi yang wajar dan sebenarnya
memberikan sinyal positif bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki pride
(rasa bangga) terhadap kebudayaannya sendiri. Namun demikian, kondisi aktual
yang terjadi baik di tingkat internasional maupun nasional belum memungkinkan
dilakukannya klaim HKI atas warisan budaya. Sampai saat ini, belum ada
instrumen hukum internasional yang dapat dijadikan sebagai payung perlindungan
HKI atas warisan budaya. Perbedaan yang tajam antara khususnya negara maju
(yang tidak menghendaki sesuatu yang “kuno” untuk dilindungi oleh rezim HKI)
dan negara sedang berkembang (yang menghendaki perlindungan, karena sesuatu

9 | Pendidikan Kewarganegaraan
yang “kuno” ternyata dapat pula menghasilkan keuntungan finansial yang besar)
hingga saat ini belum dapat dicarikan jalan keluarnya yang saling
menguntungkan.

Di tingkat nasional, satu-satunya peraturan perundang-undangan yang


mengatur adalah Pasal 10 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
yang pada intinya menyatakan bahwa negara melindungi Ekpresi Budaya
Tradisional/Folklor milik bangsa Indonesia. Namun hingga saat ini, peraturan
pelaksanaan dari UU ini belum dapat diwujudkan. Sebuah upaya terobosan yang
sedang dilakukan adalah dengan membuat undang-undang tersendiri, yaitu
Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pemanfaatan Pengetahuan Tradisional
dan Ekspresi Budaya Tradisional. Sekali lagi, hingga saat ini, upaya tersebut
masih dalam bentuk Rancangan Undang-Undang.

Pemerintah RI telah berusaha untuk melakukan berbagai upaya, antara


lain: membuat inventarisasi WBT milik bangsa Indonesia; mendaftarkan mata
budaya Indonesia sebagai warisan budaya dunia di UNESCO; menjadi anggota
UNESCO Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage
2003; dan, menyusun RUU tentang Perlindungan dan Pemanfaatan PT dan EBT.

Namun demikian, semua itu tidak akan memadai, karena perlindungan


Warisan Budaya esensinya adalah upaya penanaman kembali keyakinan di dalam
diri bangsa Indonesia bahwa kebudayaan asli kita adalah sesuatu yang sangat
luhur dan membanggakan. Dibutuhkan biaya yang sangat besar dan keterlibatan
seluruh anggota masyarakat secara serentak dan berkelanjutan. Mengandalkan
sepenuhnya kepada upaya Pemerintah dengan anggaran yang terbatas untuk saat
ini tidak mungkin dapat dilakukan. Sebagai contoh, media massa elektronik
televisi perlu mengalokasikan sebagian dari prime time-nya untuk memberikan
ruang kepada acara-acara yang mengedepankan pentingnya perlindungan dan
promosi Warisan Budaya bangsa. Jika tidak, maka masyarakat Indonesia akan
“dicuci otak” dengan berbagai tayangan yang berbau budaya Barat, sehingga
seorang kawan yang juga budayawan, Gaura Mancacaritadipura, pernah

10 | Pendidikan Kewarganegaraan
menyampaikan bahwa saat ini sudah terlalu banyak anak muda Indonesia yang
memiliki american brain dalam pengertian mengabaikan nilai-nilai luhur yang
dimiliki oleh kebudayaan bangsa sendiri.

Kelompok 9

Bagaimanakah ketahanan nasional di negara kita saat ini, berikan salah satu
contoh baik dan kurang baik beserta alasannya?

Jawaban:

Pertahanan negara tidak lepas dari spektrum ancaman baik militer maupun
nirmiliter yang dihadapi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Senada
dengan hal tersebut ketahanan nasional dimaknai sebagai daya tahan bangsa dan
negara dalam menghadapi tantangan multidimensional dalam agenda kepentingan
nasionalnya. Secara umum terdapat delapan elemen yang mendukung tercapainya
ketahanan nasional Indonesia dalam deskripsi dari Astagatra Ketahanan Nasional
yakni meliputi aspek geografis, kekayaan alam, demografis, ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya serta pertahanan keamanan. Ketahanan nasional Indonesia
mengalami tantangan baik internal maupun eksternal, tantangan saat ini adalah
pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19). Secara global Covid-19 merenggut
hampir 700.000 ribu korban jiwa, di tingkat nasional sendiri Covid-19 hampir
mencapai angka 5.000 jiwa, dengan perkiraan kerugian ekonomi mencapai 316
triliun rupiah. Sementara di sisi lain, Covid-19 tidak hanya memunculkan
ancaman kesehatan masyarakat dan ekonomi, namun juga ketahanan pangan.
Indonesia yang memiliki ketergantungan impor bahan pangan kini semakin
mengarah kepada kelangkaan pangan akibat terhentinya aktivitas ekonomi secara
masif maupun aksi penimbunan bahan pangan. Berdasar pada konteks di atas,
tulisan ini mengulas bagaimana pandemi mencetuskan ancaman kelangkaan
pangan bagi Indonesia dalam arti sempit, dan tantangan tercapainya ketahanan
nasional dalam arti luas. Melalui model pendekatan Astagatra, tulisan ini mencoba
melihat bagaimana Pemerintah Indonesia menjawab tantangan tersebut.

11 | Pendidikan Kewarganegaraan
Ketahanan nasional di negara kita adalah kondisi dinamika dari suatu
bangsa yang didalamnya mencakup tentang keuletan dan ketangguhan yang dapat
mengembangkan ketahanan dan kekuasaan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi masalah, tantangan, ancaman, maupun hambatan yang berasal dari
dalam negeri ataupun dari luar negeri.

Contoh baik: Membantu kegiatan di lingkungan rumah dan masyarakat.

Contoh kurang baik: masih tinggi nya tingkat kemiskinan, keadaan seperti ini
yang kurang mendukung ketahanan nasional yang kuat.

Kelompok 11

Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh negara Indonesia untuk mewujud kan
negara yang memiliki sistem geostrategi demi mempertahan kan kelangsungan
hidup negaranya

Jawaban:

Upaya yang pertama adalah peningkatan kekuatan Angkatan Laut


Indonesia. Posisi Indonesia sebagai "benua maritim", harus tegas menetapkan
posisi wilayahnya meliputi ruang dimana negara berdaulat penuh, memiliki hak
berdaulat dan ruang dimana negara perlu memiliki pengaruh baik eksklusif
maupun melalui kerjasama politik, ekonomi dan pertahanan. Dari aspek ekonomi,
laut Indonesia menyimpan Sumber Daya Alam yang melimpah sehingga secara
geopolitik dan geostrategi sektor kelautan negeri ini menjadi elemen penting
mencakup di bidang pertahanan. Konflik teritorial masih menjadi isu yang
penting. Perundingan penetapan perbatasan maritim dengan negara-negara
tetangga, masih banyak yang belum clear. Indonesia bahkan masih kesulitan
menghadapi illegal fishing yang masih terjadi secara luas.

Demi menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia bentuk upaya


geopolitik berupa peningkatan kekuatan Angkatan Laut Indonesia seperti program
yang dicanangkan oleh Kepala Staf TNI AL (Kasal). kebijakan strategis postur

12 | Pendidikan Kewarganegaraan
TNI AL hingga tahun 2024 meliputi 274 KRI, 137 Pesud dan 890 Ranpurmar.
Pemerintah pun telah menetapkan Program Modernisasi Alutsista dan Non
Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) sebesar Rp.25,745 triliun, alokasi
anggaran itu antara lain untuk peningkatan kemampuan KRI, KAL, Ranpur dan
Rantis sebesar Rp.657,3 miliar. Pengadaan Pesawat Udara dan sarana-prasarana
Penerbangan TNI AL sebesar Rp.159,7 miliar dan percepatan pengadaan Alutsista
Strategis Matra Laut sebesar Rp.20,316 triliun. Memposisikan TNI AL yang
handal dan disegani di benua maritim, terutama penggantian 50% dari 148 kapal
TNI AL yang sudah uzur merupakan agenda prioritas ekonomi pertahanan di
bidang kelautan yang harus didukung oleh kekuatan up willing politik pemerintah.

Upaya yang kedua yakni pembangunan wilayah perbatasan Indonesia.


Mengutip dari kalimat Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam AntaraNews.Com
yang mengatakan bahwa wilayah perbatasan menjadi isu penting yang mendapat
perhatian dari berbagai pihak, karena memiliki arti nilai ekonomi, geopolitik, dan
pertahanan keamanan, serta memiliki posisi strategis sebagai pagar dan "beranda
depan" wilayah Negara.

Upaya yang dilakukan yakni Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi


akan membangun 12 kota transmigrasi di wilayah perbatasan dan pulau-pulau
terluar Indonesia. pembangunan 12 Kota Terpadu Mandiri (KTM) dikawasan
transmigrasi ini dimaksudkan untuk memberdayakan potensi sumber daya alam
bagi kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pendapatan asli daerah dan
penyerapan tenaga kerja.

Pembangunan kawasan transmigrasi itu juga bertujuan sebagai sabuk


pengaman (security belt) nusantara untuk menegakkan kedaulatan bangsa dan
negara, sehingga tidak diincar dan diklaim oleh negara lain. pembangunan
infrastruktur dasar disertai pemberdayaan masyarakat di kawasan perbatasan
diharapkan mampu mengusung potensi daerah sehingga kemudian berkembang
menjadi pusat perekonomian baru, pusat administrasi pemerintahan dan memacu
percepatan pembangunan daerah secara keseluruhan.

Ke 12 kawasan tersebut yaitu : KTM Gerbang Mas Perkasa, Kab


Sambas,Kalimantan; Subah kab. Sambas kalbar; Simanggaris, kalimantan Timur;

13 | Pendidikan Kewarganegaraan
Sebatik kab. Nunukan Kaltim; Senggi kab. Keerom Papua; Salor, Merauke,
Papua; Muting kab. Merauke. Papua. Selain itu juga daerah Rupat kab. Bengkalis
Riau; P. Morotai kab. Pulau Morotai Maluku Utara; Batutua Nusamanuk kab.
Rote Ndao NTT; Tanglapui kab. Alor Nusa Tenggara Timur dan KTM Ponu Kab.
Timur Tengah Utara, NTT.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui bidang pendidikan


dan kesehatan.

Meningkatkan iklim investasi.

Mendorong peningkatan ilmu pengetahuan (iptek) dan Inovasi untuk menciptakan


produktivitas kegiatan perekonomian.

Meningkatkan pembangunan industri dimana industrialisasi ke depan harus


memanfaatkan sumber daya alam (SDA) agar nilai tambahnya dapat digunakan
untuk kepentingan rakyat.

Membangun institusi yang lebih baik terutama reformasi birokrasi yang terus
disempurnakan. Selain itu, kemitraan strategis antara pemerintah dan masyarakat
dalam pembangunan ekonomi perlu dikembangkan.

Kelompok 12

Bagaimana cara ketahanan nasional Indonesia mengatasi masalah yang timbul


dari dalam negara itu sendiri? Berikan contoh dan jelaskan!

Jawaban:

Contoh masalah atau ancaman yang pernah terjadi di Indonesia adalah peristiwa
yang terjadi pada oktober tahun 2018 yaitu terjadi penangkapan atas pelanggaran
illegal fishing, yaitu dua kapal ikan dari negara Vietnam yang tertangkap di lautan
Natuna.

Dari contoh permasalahan yang pernah terjadi di atas, cara ketahanan nasional
mengatasi masalah/ancaman yang terjadi yaitu:

14 | Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memperketat pembatasan dengan negara lain
2. Menanggulangi dan mengatasi ancaman militer dalam negara
3. Melatih tentara lebih disiplin lagi dalam menjaga daerah perbatasan
4. Meningkatkan alutista
5. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya menjaga dan
merawat kedaulatan

15 | Pendidikan Kewarganegaraan
Daftar Pusaka

https://www.scribd.com/embeds/264028274/content?start_page=1&view_mode=s
croll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

https://nasional.kompas.com/read/2009/08/26/16294067/~Oase~Jeda?page=all

https://www.scribd.com/embeds/409403701/content?start_page=1&view_mode=s
croll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

16 | Pendidikan Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai