PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari geostrategi Indonesia ?
2. Apa saja konsep asta graha ?
3. Bagaimana cara Indonesia mewujudkan perdamaian dunia ?
4. Apa saja wawasan nusantara sebagai geostrategi Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian geostrategi Indonesia.
2. Untuk mengetahui konsep asta graha.
3. Untuk mengetahui wujud indonesia dalam perdamaian dunia.
4. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai geostrategi Indonesia.
1.4 Manfaat
1. Agar memahami pengertian geostrategi Indonesia
2. Agar memahami konsep astra graha
3. Agar memahami wujid Indonesia dalam perdamaian dunia
4. Agar memahami wawasan nusantara sebagai geostrategi Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang
terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih
aman, dan bermartabat.
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan
sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik
SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode
dalam memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam
menentukan kebijakan, arahan serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh
bangsa dengan berdasar asas kemanusiaan dan keadilan sosial.
4
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional
negara yangbersangkutan. Faktor yang bersangkutan dengan penduduk
negara meliputi dua hal berikut:
Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, ketrampilan, etos
kerja, dan kepribadian.
Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah.
2) Graha Wilayah
Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional Negara. Adapun hal
yang terkait dengan wilayah Negara meliputi:
Bentuk wilayah Negara dapat berupa Negara pantai, Negara
kepulauan, dan Negara kontinental.
Luas wilayah Negara; ada Negara dengan wilayah luas dan Negara
dengan wilayah sempit (kecil).
Posisi geografis, astronomis, dan geologis Negara.
Daya dukung wilayah Negara; ada wilayah yang habitable dan ada
wilayah yangunhabitable.
3) Graha Sumber Daya Nasional
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai
elemen ketahanan nasional, meliputi:
Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup
sumber daya alam hewani, nabati, dan tambang.
Kemauan mengeksplorasi sumber daya alam.
Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa
depan dan lingkungan hidup.
Kontrol atas sumber daya alam.
4) Graha di Bidang Ideologi
Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh karena ideologi
bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
5
Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang
bersangkutan, artinya nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi itu menjadi cita-cita yang hendak dituju.
Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan,
atinya masyarakat yang banyak dan beragam itu bersedia
menjadikan ideologi sebagai milik bersama dan
menjadikannya bersatu.
5) Graha di Bidang Politik
Politik penyelengaraan bernegara sangat memengaruhi kekuatan
nasional suatu Negara. Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari
beberapa aspek, seperti :
Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem
demokrasi atau non demokrasi.
Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem
presidensil atau parlementer.
Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau
kerajaan.
Susunan Negara yang dibentuk apakah sebagai Negara
kesatuan atau Negara serikat.
6) Graha di Bidang Ekonomi
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu Negara merupakan kekuatan
nasional Negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini.
Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan
distribusi kebutuhan warga Negara.
7) Graha di Bidang Sosial Budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional
suatu Negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu
saja akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen (plural)
dari segi sosial budaya masyarakatnya.
8) Graha di Bidang Pertahanan Keamanan
6
Pertahanan keamanan suatu Negara merupakan unsur pokok
terutama dalam mengahadapi ancaman militer Negara lain. Oleh karena
itu, unsur utama pertahanan keamanan berada di tangan tentara (militer).
Pertahanan keamanan Negara juga merupakan salah satu fungsi
pemerintahan Negara.
7
adalah kelompok agama yang lebih istimewa dibandingkan dengan
yang lainnya. Salah satu potensi besar dalam menyumbang terhadap
perdamaian adalah dengan kembali kepada ajaran-ajaran pokok setiap
agama, karena mayoritas sangat besar dari bangsa Indonesia adalah
umat beragama. Agama melalui para pemeluknya harus belajar
meninggalkan sikap memutlakkan ajaran agama (absolutisme agama)
sendiri sebagai satu-satunya kebenaran yang ada di dunia, dan
sebaliknya dapat berbagi ruang hidup secara lapang dada dengan
menerima keanekaragaman agama-agama (pluralisme agama) di
Indonesia.
2. Dialog Perdamaian
Dalam dialog perdamaian ini, sekali lagi harapan dibebankan
kepada para pemeluk-pemeluk agama. Hal ini didasarkan oleh
kenyataan, bahwa sudah begitu banyak kekejaman dan kekerasan
yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya di seluruh
dunia, termasuk di Indonesia, justru dengan justifikasi yang berasal
atas ajaran agama-agama tertentu. Apalagi agamalah tampaknya yang
paling sering menjadi alat politik untuk membenarkan kelompok
sendiri, serta menyalahkan kelompok lainnya. Padahal, setiap orang
beragama umumnya sepakat, bahwa pesan inti agama adalah
memelihara kehidupan damai serta saling mengasihi antar sesama
manusia. Apabila yang terjadi adalah sebaliknya dari pesan-pesan
pokok setiap agama, tentulah telah terjadi kesalah pahaman antar
pemeluk agama. Untuk itulah dialog perdamaian antar agama perlu
dilakukan secara terus-menerus. Momentum dialog antar agama mulai
dirasakan keperluannya dan kemungkinan-kemungkinan
keberhasilannya di zaman modern ini, setelah para uskup agama
Katolik seluruh dunia menyelenggarakan Konsili Vatikan II, tahun
1964. Pada waktu itu antara lain dibahas agar soal umat Katolik
menjalin dialog dengan pemeluk agama dan berbagai kebudayaan lain
yang ada di dunia ini. Inisiatif dialog ini kemudian disambut dengan
8
baik oleh kalangan Islam. Dewasa ini sudah cukup banyak organisasi
dan forum-forum dialog agama-agama internasional, tidak hanya
antara Islam dan Kristen, melainkan juga antara Kristen dengan
Yahudi, Kristen dengan Hindu, juga yang bersifat multilateral antara
berbagai agama. Hal ini kalau dilakukan secara terus-menerus dengan
semangat saling menghargai serta sikap yang dilandasi ketulusan dan
kejujuran, diharapkan besar kemungkinan akan memberikan
sumbangan berarti bagi Perdamaian.
3. Menegakkan Kebenaran dan Keadilan
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam proses awal
menciptakan perdamaian yang hakiki adalah dengan upaya melakukan
upaya pengungkapan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran
HAM yang terjadi di masa lalu. Tidak akan mungkin tercipta
perdamaian yang hakiki dengan tindakan menutup-nutupi atau
menyembunyikan berbagai tindakan kekerasan terhadap HAM di
masa lalu, dan melepaskan para pelaku penyalahgunaan kekuasaan
politik atas nama Negara terhadap masyarakat yang lemah yang
seharusnya dilindungi oleh negara.
4. Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)
Untuk mewujudkan perdamaian kita harus mengetahui budaya
tiap-tiap masyarakat ataupun sebuah Negara. Jika tidak, maka akan
percuma saja segala upaya kita. Dengan mengetahui budaya tiap-tiap
masyarakat atau sebuah Negara maka kita bisa memahami
karakteristik dari masyarakat atau Negara tersebut. Atas dasar budaya
dan karakteristik masyarakat atau suatu Negara, kita bisa mengambil
langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam mewujudkan
perdamaian disana. Dan pendekatan budaya ini merupakan cara yang
paling efektif dalam mewujudkan perdamaian di masyarakat
Indonesia serta dunia.
5. Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
9
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang terkait
masalah kesejahteraan dan faktor-faktor sosial di masyarakat yang
turut berpengaruh terhadap upaya perwujudan perdamaian dunia.
Ketika masyarakatnya kurang sejahtera tentu saja lebih rawan konflik
dan kekerasan di dalamnya. Masyarakat atau Negara yang kurang
sejahtera biasanya akan “cuek” atas isu dan seruan perdamaian.
“Boro-boro mikirin perdamaian dunia, buat makan untuk hidup
sehari-hari saja susahnya minta ampun”, begitu fikir mereka yang
kurang sejahtera. Maka untuk mendukung upaya perwujudan
perdamaian dunia yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah
meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat dan
Negara di dunia ini.
6. Melalui Pendekatan Politik
Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum
cukup efektif untuk mewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya
campur tangan politik, dalam artian ada agenda politik yang
menekankan dan menyerukan terwujudnya perdamaian dunia.
Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya yang memiliki
power atau pengaruh dimata dunia. Negara-negara maju pada saat-saat
tertentu harus berani menggunakan power-nya untuk “melakukan
sedikit penekanan” pada Negara-negara yang saling berkonflik agar
bersedia berdamai kembali. Bukan justru membuat situasi semakin
panas, dengan niatan agar persenjataan mereka terus dibeli.
7. Melalui Pendekatan Religius (Agama)
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti
menginginkan adanya perdamaian. Sebab tidak ada agama yang
mengajarkan kejahatan, kekerasan ataupun peperangan. Semua
Negara mengajarkan kebaikan, yang diantaranaya kepedulian dan
perdamaian. Maka dari itu setiap kita yang mengaku beragama dan
ber-Tuhan tentu harus memiliki kepedulian dalam turut serta
mewujudkan perdamaian di masyarakat maupun di kancah dunia. Para
10
tokoh agama yang dianggap memiliki kharisma dan pengaruh besar di
masyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.
11
Semua peran internasional di atas merupakan poin penting untuk
meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat internasional dalam ikut
menyelesaikan masalah internasional dan perdamaian dunia.
12
a. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, serta rambu-rambu dalam pembentukan segala
kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara
Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Tujuan Wawasan Nusantara
a. Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang
tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal
tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan
tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang
kehidupan demi tercapainya tujuan nasionali tersebut merupakan
pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil
pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
a. Wilayah
b. Geopolitik dan Geostrategi
c. Perkembangan Wilayah Indonesia Dan Dasar Hukumnya
13
diperlukan strategi besar (grand strategy) suatu kesatuan wilayah yang
utuh tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
geostrategi indonesia sebagai suatu cara metode dalam memanfaatkan
segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan
kebijakan,arahan, serta sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan
berdasar asas kemanusiaan dan keadilan sosial. Adapun bagian – bagian dari asta
Graha yaitu:
1) Gatra Penduduk
2) Gatra Sumber Daya Alam
3) Gatra Wilayah
4) Gatra Ideologi
5) Gatra Politik
6) Gatra Ekonomi
7) Gatra Sosial Budaya
8) Gatra Pertahanan Keamanan
Dari delapan Graha tersebut kita juga bisa mengetahui seberapa kuat
ketahanan yang dimiliki Negara kita, dan kita bisa menilai serta membandingkan
ketahanan Negara kita dengan Negara lain.
14
Dengan adanya ketahanan nasional di Negara kita, maka perdamaian pun
akan mudah diciptakan dalam lingkup hidup bermasyarakat dalam satu Negara.
Selama masyarakat kita bersifat terbuka dan bisa menerima perbedaan agama
maupun budaya.
3.2 Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Geostrategi
Indonesia Meliputi Konsep Asta Graha, Indonesia Dan Perdamaian Dunia,
Wawasan Nusantara, Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih belum
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga kita
memahami Konsep Asta graha ini, supaya hendaknya terus diterapkan dan
dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan Wawasan Nusantara yang telah
ditetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi
Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan
dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://andrisoesilo.blogspot.com/2014/11/geostrategi-dan-wawasan-
nasional.html?m=1
16
17