Anda di halaman 1dari 10

KONSEPSI GEOPOLITIK

Pengertian
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi
yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sementara dalam bahasa Inggris,
politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk
mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti
politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan
suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu yang kita kehendaki.Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu
penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi
wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Namun secara umum geopolitik adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Pentingnya geopolitik bagi Indonesia adalah untuk
dapat mempertahankan Negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan
penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.

Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud


kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial
dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak
langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung
akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi
sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu
yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.

Sebagai Negara kepulauan, dengan masyarakat yang berbhinneka, Negara Indonesia


memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak
pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara ini.
Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tercermin pada
momentum sumpah pemuda tahun 1928 dan kemudian dilanjutkan dengan perjuangan
kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
1945.

Penyelenggaraan Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai system kehidupan


nasional bersumber dari dan bermuara pada landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi
Undang-Undang Dasar 1945. dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas dari
pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional
maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar
sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional
untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan
wawasan nusantara. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan nasionalnya.
Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara Indonesia dapat tetap eksis dan dapat
melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan.

Unsur utama Geopolitik

Unsur utama geopolitik adalah :


Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah
dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan
Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)
Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional
Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional

Geopolitik Indonesia

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan
Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya
yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya
dalam mencapai tujuan nasional.
Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara
menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil
interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA
Konsepsi Geostrategi
Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan,
sarana utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan
politik).
Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst
majemuk dan heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional
Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun
tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam
menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and
prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
Konsepsi dasar Ketahan Nasional
Model Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek
kehidupan nasional :
1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan
integral.

Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi

Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia


dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif
aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.
Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power)
yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu
hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra
Komponen strategi astra gatra :
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
Letak geografi Negara
Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun
perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.
Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
Pancagatra
(itanggible) kehidupan sosial
IDEOLOGI Value system
POLITIK Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik
masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
a). Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
b). Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
c). Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
d). Pencapaian tujuan
e). Usaha integrasi
EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
HANKAM meliputi faktor2:
a). Doktrin
b). Wawasan Nasional
c). Sistem pertahanan keamanan
d). Geografi
e). Manusia
f). Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g). Material
h). Ilmu pengetahuan dan teknologi
i). Kepemimpinan
j). Pengaruh luar negeri

Contoh kasus terkait geopolitik di Indonesia


Sengketa penggeseran patok batas wilayah di Sebatik

Perbatasan negara merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara.


Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah
kedaulatan, pemanfaatan sumber daya alam, menjaga keamanan dan keutuhan wilayah.
Penentuan perbatasan negara dalam banyak hal ditentukan oleh proses historis, politik, hukum
nasional dan internasional. Dalam konstitusi suatu negara sering dicantumkan pula penentuan
batas wilayah.
Seiring dengan perkembangan politik dalam dan luar negeri, banyak perubahan yang telah
dialami Tentara Nasional Indonesia (TNI) baik dalam bentuk struktur organisanasi, doktrin
maupun tugas pokok dan fungsinya. Namun ada satu aspek yang tidak pernah dan tidak akan
pernah berubah sepanjang masa yaitu kewajiban dan tanggung jawabnya untuk
mempertahankan kedaulatan negara serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Memasuki abad ke 21 ini, hakekat ancaman yang bagi kedaulatan dan keutuhan wilayah
NKRI juga berubah. Di samping masalah insurgensi dan separatisme yang sejak awal berdirinya
Republik Indonesia merupakan gangguan utama bagi kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
Indonesia, realita politik internasional masa kini menunjukkan adanya potensi ancaman
eksternal yang lebih nyata dibanding masa lalu. Walaupun kemungkinan agresi langsung oleh
suatu negara asing dalam waktu dekat masih sangat kecil, intervensi asing baik secara langsung
mapun tidak langsung dalam berbagai masalah dalam negeri tentu saja merupakan suatu
ancaman bagi kedaulatan negara Republik Indonesia. Selain itu, munculnya terorisme
internasional sebagai fenomena baru yang merupakan ancaman bagi keamanan nasional jelas
memerlukan penanganan yang serius. Krisis multi dimensional yang mempengaruhi kondisi
sosial, politik dan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir ini jelas mempunyai dampak
terhadap kemampuan TNI untuk mengatasi dan menghadapi berbagai ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan tersebut. Salah satunya yang terjadi di wilayah Sebatik yaitu adanya
dugaan kasus tentang penggeseran patok batas wilayah kedaulatan teritoril NKRI.
Adapun manfaat penulisan ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada
Komando Atas, tentang tinajauan penggerseran patok batas wilayah di daerah Sebatik.
Dari uraian tersebut diatas, terdapat beberapa permasalahan yang harus dicari solusinya,
diantaranya adalah: Pertama, Tidak jelasnya garis batas laut dan darat, akibatnya sering
menimbulkan konflik. Kerugian selalu ada di pihak Indonesia dan kondisi ini langsung oleh
masyarakat Indonesia. Pada waktu sengketa ambalat banyak nelayan yang sedang mencari ikan
dikejar oleh polisi Malaysia. Keadaan didarat, dimana rumah penduduk ada yang terbagi dua
oleh batas negara dimana ruang tamu masuk diwilayah Indonesia, sedangkan dapur masuk
wilayah negara malaysia, tetapi masyarakat tetap menjadi warga negara Indonesia. Kedua,
Eksploitasi sumberdaya alam secara ilegal, terutama hasil kehutanan dan kekayaan laut. Untuk
menjaga agara perbatasan tidak mudah baik didaratan maupun di laut mengingat lausnya
daerah yang dijaga dan keamanan yang terbatas.
Kabupaten Nunukan adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Nunukan terletak pada 3 30` 00
sampai 4 24` 55 Lintang Utara dan 115 22` 30 sampai 118 44` 54 Bujur Timur.Kabupaten
ini memiliki luas wilayah 14.493 km dan berpenduduk sebanyak 109.527 jiwa (2004).
Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk
berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh RA Besing
yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.
Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-
Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Nah, dgn dasar inilah dilakukan
pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya yaitu Kabupaten
Nunukan dan kabupaten Malinau. Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU
Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau,
Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999.
Dan dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan Resmi menjadi Kabupaten
dengan dibantu 5 wilayah administratif yakni Kecamatan Lumbis, Sembakung, Nunukan, Sebatik
dan Krayan.
Pulau Sebatik merupakan salah satu dari 92 pulau terdepan Indonesia di sebelah timur
laut Kalimantan. Letak geografisnya paling unik dan terumit dari sisi potensi konflik batas
dengan negara lain. Pada bagian utara adalah Negara Bagian Sabah, Federasi Malaysia,
sedangkan di selatan wilayah Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan
Timur (Kaltim). Di sebelah barat Pulau Sebatik terdapat Pulau Nunukan, sebagai ibu kota
Kabupaten Nunukan, sedangkan di seberang utara terdapat Kota Tawau, yang sudah berada di
Negara Bagian Sabah. Luas Pulau Sebatik wilayah Indonesia, ada 414,16 km2 dan jumlah
penduduk 13.776 jiwa.
Paling unik, karena satu titik patok tapal batas negara di Pulau Sebatik, membelah Desa
Aji Kuning menjadi milik Indonesia dan Malaysia. Ini merupakan bagian dari 18 patok batas di
Pulau Sebatik, dan bagian tak terpisahkan dari 19.328 patok darat Akselerasi masyarakat
antarkedua negara cukup baik. Sebagian besar kebutuhan akan sembilan bahan pokok warga
Indonesia yang berpofesi sebagai petani dan nelayan, sepenuhnya dipasok dari Tawau. Banyak
sekali rumah warga kedua negara posisinya berada persis di atas patok batas.Tidak Akurat
Paling rumit, karena perkembangan ilmu dan teknologi, pada tahun 1982-1983 Tim General
Boder Committee (GBC) Indonesia-Malaysia, menemukan ketidakakuratan titik koordinat pada
pemasangan patok batas di Desa Aji Kuning. Deviasinya 4 derajat pada patok yang ditanam,
sehingga wilayah Indonesia di Pulau Sebatik dicaplok Malaysia seluas 103 hektare. Tanggal 26
September 1996, terjadi insiden penembakan oleh polisi hutan Malaysia terhadap anggota
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang tengah melakukan patroli di Pulau
Sebatik. Malaysia sempat mengancam akan membangun pagar memanjang di sepanjang
perbatasan Pulau Sebatik, ketika muncul saling klaim terhadap kepemilikan Blok Ambalat di
Perairan Laut Sulawesi tahun 2005 dan 2008.
Ketidakakuratan pemasangan patok batas pada titik koordinat yang sesungguhnya di
Desa Aji Kuning merupakan bagian dari 10 masalah patok tapal batas darat Indonesia-Malaysia
yang belum disepakati di Kalimantan. Negosiasi jalan terus. Indonesia-Malaysia memang telah
menetapkan bersama kedua patok di pantai barat dan pantai timur. Namun, pilar yang terletak
di pantai barat Pulau Sebatik tidak ditemukan lagi sehingga tidak dapat dilakukan rekonstruksi
beberapa posisi sebenarnya. Malaysia telah menunjukkan dokumen yang tidak asli yang
memuat hasil-hasil ukuran patok-patok antara kedua pilar tersebut, yang katanya dibuat oleh
Belanda-Inggris, namun patok-patok dimaksud cenderung menyimpang ke selatan. Gubernur
Kaltim Awang Faruk mengatakan, secara bertahap pemerintah daerah dan departemen terkait
di Jakarta terus menjabarkan program pembangunan berkelanjutan di wilayah pulau terdepan
ini .
Pulau Sebatik bagian dari empat pulau terdepan di Provinsi Kaltim. permasalahan patok
batas merupakan salah satu permasalahan serius yang mesti segera diselesaikan dengan
Federasi Malaysia. Di samping persoalan di Pulau Sebatik, patok batas yang belum di-sepakati di
Provinsi Kaltim adalah di Sungai Sinapad dan Sungai Simantipal. Dari 10 permasalahan patok
batas yang belum disepakati, di garis batas Kalbar-Sarawak, terdapat lima problem, yakni
segmen Tanjung Datu, Gunung Raya, Batu Aum, Sungai Buan, dan segmen D.400. Kaltim-Sabah,
di Pulau Sebatik, Sungai Sinapad, Sungai Semantipal, Pulau Sebatik, segmen Daerah Prioritas
2700, dan segmen Daerah Prioritas C.500. Di Sungai Sinapad yang sering disebut masalah,
Sungai Sedalir merupakan masalah yang diangkat oleh Federasi Malaysia atas pengertian hasil-
hasil ukuran bersama (Belanda-Inggris) yang dituangkan dalam persetujuan 1915. Menurut
Malaysia, karena Sungai Sinapad adalah sounthem tributary daripada Sungai Sedalir yang
bermuara di atas 4 derajat 20 menit (hanya 34 menit saja), maka watershed yang tergambar
pada peta lampiran persetujuan 1915 ditolak kebenarannya, dan menginginkan watershed yang
berada di sebelah timur Sungai Sinapad, sehingga mengambil alih wilayah Indonesia 4.800
hektare. Padahal, dari meridian 117 derajat sampai Sungai Sedalir, menurut lampiran
persetujuan 1915 terhadap sekitar sungai yang berasal dari sebelah atas (utara) lintang 4
derajat 20 menit. Malaysia mengabaikan pengertian small portions, bahwa watershed adalah
primo loco daripada lintang 4 derajat 20 menit dan persetujuan adalah mengikat (obligator).
Masalah Sungai Simantipal, karena Malaysia telah menemukan kasus di mana Sungai Sinapad
ternyata bermuara di utara lintang 4 derajat 20 menit. Malaysia berusaha mencari di tempat
lain, apakah ada kasus serupa. Akhirnya Malaysia menduga bahwa Sungai Simantipal pun yang
sudah diatur di dalam persetujuan 1915, bermuara di sebelah utara lintang 4 derajat 30 menit.
Apabila memang benar dugaan Malaysia, bahwa Sungai Simantipal bermuara di Sungai Sedalir
di utara lintang 4 derajat 20 menit, maka di sini belum diketahui ke mana pihak Malaysia akan
memilih watershed yang cocok. Ini karena di kawasan tersebut tidak ada watershed lain, kecuali
yang telah disepakati Belanda-Inggris, seperti tercantum dalam persetujuan maupun peta
lampirannya.
Pembangunan wilayah perbatasan merupakan hal yang penting guna mempertahankan
keutuhan NKRI. Wilayah perbatasan mempunyai nilai strategis dalam mendukung keberhasilan
pembangunan nasional. Keadaan ini dapat merupakan suatu kegiatan yang memberikan nilai
yang berarti bagi bangsa dan negara, kegiatan tersebut adalah: Mempunyai nilai penting bagi
kedaulatan negara, Memiliki kemampuan untuk mendorong agar terjadi peningkatan
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya, Mempunyai kemampuan untuk
membangun jaringan kerja dengan wilayah lainnya dan negara tetangga, Memberikan
kontribusi terhadap pertahanan dan keamanan Baik skala regional maupun nasional.
Beberapa permasalahan yang dihadapi diwilayah perbatasan kepulauan Nunukan dan sebatik
dengan negara Malaysia diantaranya adalah: Pertama, Kaburnya garis perbatasan wilayah
negara akibat rusaknya pato-patok dan jarak satu patok dengan patok lainnya saling berjauhan.
Kedua, pengelolaan sumberdaya alam belum terkoordinasi dengan baik, sehingga banyak
sumberdaya alam kita diambil oleh orang asing, misalnya kasusu ilegalloging. Akibat patok-
patok yang tidak jelasmengakibatkan kerugian negara Indonesia Ketiga, Daerah perbatasan
memiliki posisi strategis yang berdapak terhadap hankam mengingat fungsinya sebagai outlet
terdepan Indonesia, dimana banyak terjadi pelintas batas baik dari dan ke Indonesia maupum
Malaysia. Keempat, Kemiskinan akibat keterisolasian daerah menjadi pemicu tinnginya
keinginan masyarakat setempat menjadi pelintas batas kemalaysia dengan alasan untuk
memperbaiki kehidupan, mengingat perekonomian di malaysia lebih baik daripada di Indonesia.
Kelima, Kesenjangan Sarana dan prasarana antara kedua wilayah negara pemicu orentasi
ekonomi masyarakat, seperti dipulau sebatik, ke tawao malaysia daripada kepulau Nunukan
kjarena lebih dekat dan murah ongkosnya,s erta barang-banrang yang di[erlukan lebih
berkualitas. (Balitbang Dephan).
Oleh karena itu pemerintah kita harus cepat tangap dalam melakukanrespon negative
dari Negara tetangga yang selalu mengklaim wilayak kita adalah wilayah mereka. Pemerintah
juga harus bisa merubah paradigma lama yaitu jika tidak kasus yang mucul pemerintah hanya
bertindak lemah, akantetapi jika permasalahan telah muncuat ke permuakaan baru seperti
kebakaran jenggot. Mulai dari saat ini kita harus melindungi dan menjaga kehormatan
territorial Negara kita dari ancaman Negara tetangga yang dengan seenaknya mengklaim
wilayah Negara kita. Kita harus bertindak tegas, tepat, cepat dan akurat untuk dapat
mengantisipasi dan merespon segala tindakan yang bersifat ancaman nagi Negara kita.
Walaupun tidak semua kasus sengketa dengan Negara Malayia tidak harus dengan jalan perang
dan lebih mengutamakan jalan damai/sesuai dengan doktrin TNI yaitu menggnakan taktik
defense aktif. Akan tetapi jika dibiarkan larut-larut kita juga harus segera dapat
mengantisipasinya salah satunya denagan pengamanan batas wilayah Negara kita
memperbanyak patroli dan penguatan/penambahan alutsista berat di wilayah Negara kita.
Pemerintah Indonesia harus segera menambah personil anggota Tentara Nasional Indonesia
(TNI) yang berjaga di wilayah Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, yang kini hanya
berjumlah satu pleton. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah personil
keamanan Negara Malaysia yang ditempatkan dilokasi yang sama mencapai satu kompi
pasukan keamanan. Banyaknya pasukan Malaysia tersebut, tidak sebanding dengan pasukan
TNI yang ada di daerah itu, sehingga wajar bila saat ini banyak masalah yang terjadi di
perbatasan diantaranya masalah pergeseran patok di Sebatik. Bukan hanya di Sebatik yang
perlu ditambah, tetapi di seluruh wilayah perbatasan juga harus ditambah minimal sama
dengan Malaysia, kalau perlu lebih banyak.
Selain menambah personil, pemerintah juga harus meningkatkan kesejahteraan anggota
TNI yang berjaga di daerah itu seperti menambah uang kemahalan dan kemudahan untuk hidup
bagi keluarganya. Hal itu, sangat penting dilakukan, mengingat tingginya biaya hidup di daerah-
daerah tersebut, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga maupun anggota TNI lebih
dekat dengan Malaysia. Kondisi tersebut sangat berbahaya bila pemerintah Indonesia tidak
mewaspadainya. Selain memberikan uang kemahalan, pemberian tanda jasa juga sangat
penting dilakukan bagi TNI yang berjaga di wilayah perbatasan, mengingat itu sangat berarti
bagi pengabdian mereka selama ini. Sedangkan untuk mempengaruhi dunia luar, Indonesia juga
harus meningkatkan diplomasi baik ke PBB maupun negara lainnya, menyosialisasikan tentang
wilayah perbatasan Indonesia. Banyak negara yang mengincar wilayah perbatasan Indonesia,
pemerintah jangan sampai lengah, bisa-bisa sedikit demi sedikit perbatasan Indonesia akan
beralih ke negara lain.
Terdapat banyak faktor penyebab lemahnya perhatian dan pemberdayaan sektor
maritim yang menyebabkan begitu maraknya kriminalitas dan pelanggaran kedaulatan wilayah
perairan NKRI. Faktor-faktor tersebut antara lain: Ada beberapa wilayah perbatasan yang masih
menjadi sengketa, Kekosongan aktivitas di sepanjang zona perbatasan NKRI, Lemahnya
pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta pelanggaran wilayah kedaulatan territorial,
serta belum jelasnya identitas pulau-pulau terluar sebagai milik Indonesia.
Untuk menghadapi kemungkinan lebih jauh dari strategi yang diterapkan negara-negara
tetangga khususnya Malaysia, maka pemerintah harus menciptakan counter strategy dengan
cara sebagai berikut : Pertama, Terus mengupayakan negosiasi penyelesaian atas perbedaan
paham dengan mengedepankan argumen yang berlandaskan Klausul Hukum Laut Internasional
(HLI) dan jabarannya. Serta memetakan batas wilayah laut berpedoman pada ketentuan
UNCLOS dan segera mendepositkannya di PBB.
Kedua, Memperluas dan mengintensifkan kajian HLI dan jabarannya atas fakta kondisi
perairan perbatasan NKRI melalui forum nasional (di perguruan tinggi, Deplu, Depdagri, DKP,
dll.) serta forum internasional (dengan sesama negara kepulauan seperti : Jepang, Filipina,
negara pantai dan komunitas maritim Internasional).
Ketiga, Pemberdayaan nelayan dengan cara meningkatkan kemampuan (SDM, kapal dan
sarana penunjang) untuk menjadi nelayan modern yang dapat bersaing dengan nelayan asing
dan dapat beroperasi di wilayah perbatasan.
Keempat, Meningkatkan patroli di zona perairan perbatasan, baik patroli darat, laut
maupun patroli udara. Mengingat amat luasnya wilayah teritorial NKRI, seyogyanya
pengawasan dan pengamanan daerah perbatasandilaksanakan dengan melibatkan banyak
pihak berkepentingan seperti tersebut diatas. Ada baiknya patroli dilakukan secara
terkoordinasi (bukan secara bersama-sama). Masing-masing pihak dapat melaksanakan tugas
patroli sesuai dengan lingkup tugas, kewenangan dan kemampuannya. Patroli terkoordinasi di
zona perbatasan dengan Malaysia sudah sering dilakukan terutama pada wilayah perbatasan
yang rawan perompakan bersenjata (piracy) dan daerah sengketa. Hasilnya, dapat menekan
jumlah kasus piracy walau hanya bersifat sementara.
Kelima, Transmigrasi nelayan ke pulau-pulau terpencil di perairan. Transmigrasi nelayan
di perairan akan dapat meningkatkan aktivitas di perairan perbatasan. Namun hal itu hanya
mungkin terjadi bilamana para migran nelayan ini disiapkan dan dibekali dengan pengetahuan
dan keterampilan, dimodernisasi serta dibina sedemikian rupa. Segala kebutuhannya
disediakan dan hasil tangkapan mereka ditampung/dibeli dengan harga yang wajar. Konsep
pemberdayaan mereka adalah pola PNI (Perikanan Inti Nelayan) jadi harus ada perusahaan
perikanan besar sebagai inti yang dapat mensuplai segala kebutuhan dan menampung hasil
tangkapan para nelayan sebagai plasma.

Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu :


Pertama, Kaburnya garis perbatasan wilayah negara akibat rusaknya patok-patok batas
Negara dan jarak satu patok dengan patok lainnya saling berjauhan 5 10 Km memiliki posisi
strategis yang berdampak terhadap hankam mengingat fungsinya sebagai outlet terdepan
Indonesia, dimana banyak terjadi pelintas batas baik dari dan ke Indonesia maupun Malaysia.
Kedua, Pengelolaan sumberdaya alam belum terkoordinasi dengan baik, sehingga banyak
sumberdaya alam kita diambil oleh orang asing, misalnya kasus illegal logging. Hal ini akibat
patok-patok batas Negara yang tidak jelas, sehingga Negara Indonesia dirugikan Daerah
perbatasan. Ketiga, Kemiskinan akibat keterisolasian daerah menjadi pemicu tingginya
keinginan masyarakat setempat menjadi pelintas batas ke Malaysia dengan alasan untuk
memperbaiki kehidupan, mengingat perekonomian di Malaysia lebih baik daripada di
Indonesia. Keempat, Kesenjangan Sarana dan prasarana antara kedua wilayah negara pemicu
orentasi ekonomi masyarakat, seperti dipulau sebatik, lebih baik ke tawao Malaysia daripada
kepulau Nunukan karena lebih dekat dan murah ongkosnya,serta barang-banrang yang
diperlukan lebih berkualitas.

Adapun saran dan masukan dalam permasalahan tersebut diatas diantaranya adalah:
1) Membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat, agar masyarakat mempunyai
pekerjaan, sehingga dapat memenuhi akan kebutuhannya.
2) Memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kerja untuk masyarakat yang tinggal didaerah
perbatasan.
3) Batas negara harus diadakan evaluasi kembali agar patok tanda batas negara jelas posisinya.
4) Penduduk perbatasan setiap 6 bulan sekali secara bergiliran diadakan penataran tentang
ketahanan nasional, khususnya pemuda.
5) Menambah pos penjagaan di daerah perbatasan.
6) Membangun rumah Sangat Sederhana (RSS) untuk rakyat miskin yang tinggal diperbatasan
yang tempat tinggalnya tepat bersebelahan dengan batas garis Negara.
7) Bila memungkinkan masyarakat perbatasan diberikan latihan dasar-dasar militer khususnya
pemuda.

Anda mungkin juga menyukai