Anda di halaman 1dari 20

KESAD ARAN BERBAN G SA D AN BERN EG ARA

X MIA 5

Kelom pok 5
1. Bayu Trianayasa
2. Chandra W ibaw a S.
3. M arsha Fendria P.
4. M . Farrel
5. N ur Aisyah R.

Kesadaran Berbangsa dan


Bernegara dalam Konteks Sejarah
Kesadaran artinya menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya
dalam konteks sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai
dengan perkembangan bangsa mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara. Salah
satunya dinamika kehidupan warga negara, telah ikut memberi warna terhadap kesadaran
berbangsa dan bernegara tersebut.
Jika suatu masyarakat atau individu sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.
Akibatnya, bansa ini akan jatuh kedalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari
bangsa-bangsa lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.

Kesadaran dibedakan antara kesadaran sebagai insan Tuhan, insan sosial, dan insan politik.
Kesadaran bernegara selaku insan politik yaitu :
a.Mensyukuri, membina, dan memelihara negara Indonesia.
b.Mengupayakan tegaknya kemerdekaan, kebahagiaan, dan kejayaan Indonesia.

Sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan oleh tokohtokoh bangsa Indonesia banyak berlandaskan dengan kesadaran bernegara.
SIDANG BPUPKI PERTAMA (29 Mei 1 Juni 1945) membicarakan Dasar Negara Indonesia
Merdeka tokoh-tokoh yang menyampaikan pendapatnya adalah Mr. Muh. Yamin, Prof.
Dr.Soepomo, dan Ir.Soekarno. Anggota panitia kecil adalah Ir.Soekarno, Drs. Mohammad Hatta,
Mr.A.A. Maramis, Ki Bagus Hadikusumo , M. SutardjoKartohadikusumo, R. Oto Iskandardinata, Mr.
Muh Yamin dan K.H Wahid Hasjim.
Pada 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara BPUPKI dan panitia sembilan
menghasilkan hal-hal berikut:
1.Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka.
2.Supaya hukum dasar yang akan dirancang diberi Preambule (pembukaan).
3.Supaya BPUPKI terus bekerja sampai terwujudnya suatu hukum dasar.
4.Membentuk Panitia Kecil perunus dasar negara.
Ketua panitia kecil adalah Ir.Soekarno dan beranggotakan Drs. Mohammad Hatta, Mr.A.A
Maramis, Abikoesno Tjokrosoeyoso, Abdulkahar Muzakir, H.Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo, Mr.
Muhammad Yamin dan KH Wahid Hasjim. Pada tanggal 23 Juni 1945 malam hari berhasil
merumuskan dengan sebutan PIAGAM JAKARTA atau Jakarta Charter. Yang isinya :
1.Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.Persatuan Indonesia.
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Para pendiri negara dalam merumuskan


Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut :
1.Memiliki semangat persatuan dan nasionalisme.
2.Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia.
3.Selalu semangat dalam berjuang.
4.Mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa.
5.Melakukan pengorbanan pribadi

Sehari setelah proklamasi, PPKI mengadakan sidang dan merumuskan beberapa hal
berikut :
1.Mengesahkan dan menetapkan pembukaan UUD 1945 yang bahan-bahannya
hampir seluruhnya diambil dari Piagam Jakarta. Namun ada perubahan yaitu :
a.Kata Hukum Dasar diganti menjadi Undang-Undang Dasar.
b.ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat
pemeluknya diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

islam

bagi

pemeluk-

c.Permusyawaratan perwakilan diganti menjadi permusyawaratan/perwakilan.


2.Mengesahkan dan menetapkan UUD.
3.Menetapkan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil
presiden.
Itulah kesadaran bernegara yang ditunjukkan tokoh-tokoh bangsa Indonesia dalam
mempersiapkan kemerdekaan, menetapkan UUD, dan menetapkan dasar negara.

Apa yang Anda ketahui tentang


Geopolitik Indonesia ?
GEOPOLITIK INDONESIA
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu geo dan politik.
Geo artinya bumi/planet bumi
Politik artinya kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan dasar dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Jadi, Geopolitik adalah sistem politik atau peraturan dalam wujud
kebijaksanaan nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik suatu
negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung
kepada sistem politik suatu negara.
Ada 4 unsur Geopolitik suatu negara
a. Keadaan geografis
b. Politik dan strategi
c. Hubungan timbal balik antara geografi dan politik
d. Unsur kebijaksanaan

Dalam geopolitik, negara terbagi menjadi dua bentuk, yaitu negara determinis
dan negara posibilitis.
1. Negara determinis adalah negara yang letak geografisnya memengaruhi
peta politik negara tersebut. Negara dalam posisi seperti ini biasanya
berada pada wilayah yang diapit oleh dua negara besar atau adikuasa
sehingga terjadi pengaruh politik atas kebijakan kedua negara adikuasa
tersebut.
2. Negara posibilitis adalah negara yang tidak menerima pengaruh secara
dominan dari negara yang berada di sekitarnya meskipun saling
berdekatan. Negara posibilitis biasanya hanya bersinggungan dengan
faktor-faktor intern, seperti ideologi, sosial, budaya, dan militer.

Peranan Geopolitik
1. Menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang
tersedia
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi
dan kondisi alam
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar negeri dan dalam negeri
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara.
5. Meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan
teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya.

Wawasan Nusantara
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya.
a. Menurut Prof. Wan Usman
b. Menurut GBHN 1998
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap MPR

HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA


Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan suatu kesatuan.
Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional.
Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah. Cara mewujudkannya dengan menyatakan kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA


Menurut Prof.Dr. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai
Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Menurut GBHN 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenali diri dan
lingkungannya,dalam penyelenggaran kehidupan bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut Kelompok Kerja dibuat oleh LEMHANAS 1999


Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

ASAS WAWASAN NUSANTARA


ASAS WAWASAN NUSANTARA MERUPAKAN KETENTUAN ATAU KAIDAH DASAR YANG
HARUS DIPATUHI, DITAATI, DIPELIHARA, DAN DICIPTAKAN DEMI TETAP TAAT DAN
SETIANYA KOMPONEN PEMBENTUK BANGSA INDONESIA TERHADAP KESEPAKATAN
BERSAMA. ASAS WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI BERIKUT :
1)KEPENTINGAN YANG SAMA.
2)KEADILAN.
3)KEJUJURAN.
4)SOLIDARITAS.
5)KERJA SAMA.
6)KESETIAAN TERHADAP KESEPAKATAN BERSAMA UNTUK MENJADI BANGSA DAN
MENDIRIKAN BANGSA INDONESIA YANG DIMULAI, DICETUSKAN, DAN DIRINTIS OLEH
BOEDI OETOMO TAHUN 1908, SUMPAH PEMUDA TAHUN 1928, DAN PROKLAMASI
KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945.

KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA


Kedudukan (status) Wawasan Nusantara adalah posisi, cara pandang. Dan
perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku
bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud
negara kepulauan, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional
merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi
bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah
menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

TUJUAN POKOK WAWASAN NUSANTARA


1. TUJUAN KEDALAM WAWASAN NUSANTARA ADALAH
UNTUK
MEWUJUDKAN
KESATUAN
DALAM
ASPEK
KEHIDUPAN BANGSA, BAIK ASPEK ALAMIAH MAUPUN
ASPEK SOSIAL
2. TUJUAN KE LUAR WAWASAN NUSANTARA ADALAH IKUT
SERTA DALAM MEWUJUDKAN KEBAHAGIAAN, KETERTIBAN,
DAN PERDAMAIAN SELURUH UMAT MANUSIA

Fungsi Wawasan Nusantara

1. Menumbuhkan

dan mengembangkan kesadaran, paham, dan


semangat kebangsaan Indonesia.

2. Menantikan

dan memupuk kecintaan pada tanah air Indonesia


sehingga rela berkorban untuk membelanya.

3. Menumbuhkan

kesadaran dan pemahaman tentang hak,


kewajiban, dan tanggung jawab warga negara yang bangga
pada negara Indonesia.

4. Mengembangkan

kehidupan bersama yang multikultural dan


plural berdasarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

5. Mengembangkan

keberadaan masyarakat
pengembangan kekuasaan pemerintah

madani

sebagai

Implementasi Wawasan
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari mencakup
Nusantara
bidang :

1. Politik : salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah memperkuat


hubungan diplomatik dalam hubungan internasional;
2. Ekonomi : dalam pembangunan harus memperhatikan keadilan dan
keseimbangan antar daerah;
3. Sosial : mengembangkan kehidupan yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
(kesejahteraan, pendidikan dll)
4. Hankam : membangun rasa persatuan, sehingga ancaman satu pulau atau
daerah juga menjadi ancaman bagi pulau atau daerah yang lain

SIKAP YANG DILAKUKAN UNTUK


MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
1.Nasionalisme adalah sikap politik dan sosial dari kelompok
masyarakat yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa, wilayah,
serta cita-cita, dan tujuan. Hal ini sering dihubungkan dengan
sikap dan hasrat untuk persatuan atau kemerdekaan nasional.

Seiring dengan perkembangannya terdapat


mengenai makna nasionalisme, yaitu

dua

macam

penafsiran

a.Nasionalisme dalam arti sempit, diartikan sebagai perasaan

kebanggaan atau cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau


berlebih-lebihan sehingga memandang bangsa lain lebih rendah.

b.Nasionalisme dalam arti luas, diartikan sebagai perasaan cinta

atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tetap


menghormati bangsa lain karena merasa sebagai bagian dari bangsa
lain di dunia. Nasionalisme ini mengandung prinsip kebersamaan,
persatuan dan kesatuan, demokrasi atau demokratis.

2. Patriotisme adalah rasa cinta dan setia kepada tanah air,


bangsa, dan negara. Sikap patriotisme merupakan sikap yang
bersumber dari perasaan cinta pada tanah air sehingga
menimbulkan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negaranya.
Ciri-ciri Patriotisme sebagai berikut :
a. Mencintai tanah air
b. Memiliki semangat rela berkorban demi kepentingan bangsa
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan
pribadi dan golongan
d. Semangat pantang menyerah demi tujuan luhur
e. Berjiwa pembaru

FaktorFaktor
Pendukung
Kesadaran
Berbangsa
dan
Bernegara

Beberapa faktor pendukung untuk


terciptanya kesadaran berbangsa dan
bernegara :
1.Tingkat ke-amanahan seorang pejabat.
2.Pemerataan kesejahteraan setiap
daerah.
3.Keadilan dalm memberikan hak dan
kewajiban semua rakyat
4.Kepercayaan kepada wakil rakyat atau
pemerintahan
5.Tegasnya hukum dan aturan
pemerintahan.
6.Rasa memiliki dan bangga berbangsa
Indonesia.
7.Menyadari bahwa berbangsa dan
bernegara yang satu.
8.Mengetahui lebih banyak nilai positif dan
kekayaan bangsa.

Faktor Penghambat Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


1. Rasa malu berbangsa dan bernegaraIndonesia.
2. Ketidaktahuan akan nilai-nilai positif/kekayaan NegaraIndonesia.
3. Merosotnya tingkat keamanan NegaraIndonesia.
4. Ketidakpercayaan kepada pemerintahan.
5. Ketidak-sahajaan para pemimpin.
6. Ketidaktegasan hukum yang berlaku.
7. Rasa ingin menonjolkan golongan masing-masing.
8. Merosotnya nilai toleransi dansalingmenghargai.

Anda mungkin juga menyukai