Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK II:

 DITA YOLANDA PASARIBU (18101105032)

 I PUTU ANDIKA ARIANTA (18101105048)

 APRILLIANI M.M.L. RARUNG (18101105025)

 MEYSI A. MANGALU (18101105016)

 ANGGUN C.N. EGAM (18101105009)

 DESMON J. SUMOLANG (18101105041)

 ANJELY J. MAKATEMPUGE (18101105001)

 NOVIRA V. WENDERSTEYT (15101105012)


GEOPOLITIK INDONESIA

A. PENGERTIAN GEOPOLITIK

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi
dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan. Di
Indonesia, Geopolitik juga di sebut dengan wawasan nusantara.

Latar Belakang, Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan


Nusantara lppmPandangan geopolitik LPPOM berlandaskan pada
pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Wawasan
nusantara mempunyai latar belakang, kedudukan, fungsi, dan
tujuan filosofis sebagai dasar pengembangan wawasan nasional
Indonesia.
B. Latar Belakang Wawasan Nusantara

Falsafah Pancasila
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan
wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah
Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama masing- masing. Mengutamakan kepentingan
masyarakat daripada individu dan golongan.
Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu
diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber
Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.
Aspek Sosial Budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing -
masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang
berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan
dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang
besar.

Aspek Kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan
nasional Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak
menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan
negara Indonesia.Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih
oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan
kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat
ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga
wilayah kesatuan Indonesia.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh masyarakat dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki
spesifikasi:
Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar
negara berkedudukan sebagai landasan idiil.
Undang - Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai
landasan operasional.
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD
1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah
"untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan

baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa

Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta

kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina

kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di

seluruh dunia.

Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara

Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan

perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku

bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud

negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Secara hierarki,

posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah

UUD 1945.
Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara
Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional
dalam pembangunan nasional.

Bentuk Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional


Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional
berarti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep dalam
pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai
arti cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta
lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:
1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan
ekonomi.
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara


Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan
negara mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah
air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara
Wilayah Sebagai Ruang Hidup
Wilayah berperan penting dalam perkembangan negara, dan
menjadi salah satu unsur pembentuknya. Interaksi antara wilayah
dengan manusia melahirkan aktifitas-aktifitas sosial budaya. Ruang
gerak suatu bangsa membutuhkan wilayah sebagai subyeknya. Politik
ekspansi terjadi bila ruang lingkup dan sumber daya yang disediakan
oleh wilayah tidak mencukupi untuk kelangsungan hidup negara. Ini
dibenarkan oleh Inggris, Belanda, Jepang, dan terbentuknya
pengelompokan seperti Pan German (German Raya), Pan Amerikana
(Amerika Raya), Pan Asia (Jepang).

Politik Ekspansi menemukan apinya setelah dipantik oleh


pemikiran para ahli yang mengemukakan konsep ketahanan negara.
Poin-poin yang dibahas adalah mempertahankan kekuasaan, perang,
stabilitas politik, dan ekonomi. Beberapa diantaranya adalah:
1. Machiavelli (abad 17)
Pandangannya tertuang dalam bukunya Il Principe (Sang
Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi
pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam
berpolitik di masa itu.
Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa
atau perlu dilakukan seorang seseorang untuk mendapatkan atau
mempertahankan kekuasaan, dimana tertulis, “Dalam merebut atau
mempertahankan kekuasaan dilakukan dengan menghalalkan segala
cara”. Termasuk diantaranya politik adu domba, dsb.

2. Napoleon Bonaparte
Pandangannya adalah, “Bahwa perang di masa depan merupakan
perang total yang menggerakkan seluruh potensi nasional”. Maka dari
itu bukan hanya tentara saja, tapi kemajuan iptek untuk efisiensi dan
efektifitas perang, dan logistik, juga kekuatan hankam.
3. Clausewitz (Abad 18)
“Perang adalah sah-sah saja dilakukan untuk mencapai tujuan nasional.”
4. Feurbach dan Hegel
Feurbach dengan paham Materialismenya dan Hegel dengan teori
Dialektik Hegel memunculkan dua aliran besar yaitu Komunisme dan Kapitalisme
di barat. Paham Kapitalisme pada waktu itu sangat erat dengan praktek
kolonialisme imperialisme.
5. Lenin (Abad 19)
Mengemukakan teori yaitu perang merupakan kelanjutan politik dengan
cara kekerasan.
6. Lucian W. P. dan Sidney
Pandangannya yaitu bahwa kemantapan suatu sistem politik dapat
dicapai apabila sistem tersebut berakar pada budaya politik bangsa yang
bersangkutan.
Pada saat ini, pengutamaan tujuan suatu negara bukan lagi ekspansi namun
kesejahteraan dunia dan pengembangan dalam negeri negara itu sendiri. Oleh
karena itu, orientasi oenerapan geopolitik lebih digunakan untuk menerapkan
batas-batas wilayah.
GEOPOLITIK INDONESIA
Istilah Geopolitik di Indonesia mulai populer ketika
Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945 menegaskan tentang
konsep ‘’bangsa’’ dengan menyitir tiga teori yaitu, yang pertama
adalah teori Ernest Renan, yang menyatakan bahwa syarat
bangsa adalah le desir d’ etre ensemble, yaitu kehendak akan
bersatu. Menurut teori ini yang menjadi bangsa yaitu satu
persekutuan manusia yang mau bersatu, yang merasa dirinya
bersatu. Kedua, teori Otto Bauer, di dalam bukunya Die
Nationalitatenfrage, yang menyatakan Was ist eine Nation dan
jawabannya ialah Eine Nation ist eine aus
Schiksalgemeinschaft erwachsene Character-gemeinschaft.
Otto Bauer mengatakan bangsa adalah satu persatuan perangai
yang timbul karena kehidupan bersama itu telah dijalani secara
turun temurun sehingga timbul cara-cara hidup yang sama.
Ketiga dari teori Geopolitik, yaitu teori yang menghubungkan

antara wilayah dengan kekuasaan (bumi dan politik). Menurut

teori Geopolitik bangsa adalah sekumpulan orang yang tinggal

dan terikat didalam wilayah tertentu. (kesatuan antara orang

dengan tempat).

Dari semua itu kita dapat memahami Sumpah Pemuda,

yang salah satu bunyinya yaitu ‘’Bertanah air satu, tanah air

Indonesia’’. Dari situ dapat dipahami akan keberadaan ide

Persatuan Indonesia yang menjadi bagian dari Pancasila.

Dengan demikian konsep bangsa Indonesia terbentuk oleh

adanya keinginan untuk bersatu, keinginan untuk hidup

bersama sebagai satu bangsa yang besar dan dalam arti yang

luas nyang mencakup seluruh tanah air.


SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai