Anda di halaman 1dari 62

WAWASAN

KEBANGSAAN
YULINE PRAMASARI
ANALIS KEPEGAWAIAN AHLI MUDA
BIRO SDM DAN ORGANISASI
Materi Pembelajaran

1. Wawasan Kebangsaan
2. Memaknai Wawasan kebangsaan dalam konsepsi Pancasila
3. Memaknai Wawasan kebangsaan dalam konsepsi UUD 1945
4. Memaknai Wawasan kebangsaan dalam konsepsi Bhinneka Tunggal Ika
5. Memaknai Wawasan kebangsaan dalam konsepsi Pancasila, UUD NKRI
6. Kondisi Anak Bangsa Indonesia saat ini
7. Bela Negara

2
1
WAWASAN
KEBANGSAAN
3
SEJARAH WAWASAN KEBANGSAAN

• Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia


berjuang membebaskan diri dari segala bentuk
penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda,
Inggris, dan Jepang.
• Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih
bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum
adanya persatuan dan kesatuan, sementara kaum kolonial
menggunakan politik adu domba atau “devide et impera”.
• Selanjutnya muncul kesadaran perjuangan nasionalis,
Perjuangan berlandaskan persatuan kesatuan dari seluruh
bangsa Indonesia, melahirkan kekuatan nyata.
4
Kesadaran tersebut mendorong lahirnya
pergerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei
1908, tonggak awal sejarah perjuangan
bangsa yang bersifat nasional.

Tekad perjuangan tersebut dipertegas


dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa
Indonesia”.

5
PEMAHAMAN DASAR WASBANG

“Wawasan kebangsaan yaitu : Cara pandang bangsa


tentang diri dan lingkungannya, didasari oleh falsafah
cita-cita dan tujuan nasional atau ideologinya serta
kemungkinan penyesuaiannya di dunia yang dinamis
(terus berubah), semuanya dimulai dari diri sendiri
sebagai warganegara”

6
PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa


Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan
bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national
system) yang bersumber dari Pancasila, UUD Tahun 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.

7
Pada dasarnya wawasan kebangsaan berintikan Empat
Konsensus Dasar, sebagaimana yang telah diwariskan oleh
para pendiri negara dan bangsa (the founding fathers),
yaitu:
a. Pancasila;
b. UUD Tahun 1945;
c. NKRI;
d. Bhinneka Tunggal Ika.
8
Selain Empat Konsensus Dasar, maka perlu dipahami dan
diimplementasikan berbagai konsepsi untuk mendukung
implementasi Pemantapan Wawasan Kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yaitu:
a. Wawasan Nusantara;
b. Ketahanan Nasional;
c. Kewaspadaan Nasional;
d. Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara;
e. Kesadaran Bela Negara
9
1. Wawasan Nusantara (Wasantara)

Wawasan Nusantara adalah bangsa Indonesia


mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa,
serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang mencakup perwujudan kepulauan
Nusantara sebagai satu kesatuan yang utuh di
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
10
Dalam wawasan nusantara terkandung 4 (empat) nilai
pokok, yaitu:
1) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
politik;
2) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
ekonomi;
3) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
sosial dan budaya;
4) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan dan keamanan.
11
2. Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) adalah suatu kondisi dinamis


suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk Ancaman, Gangguan,
Hambatan, dan Tantangan (AGHT) baik yang datang dari
dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak
langsung yang mengancam dan membahayakan persatuan
dan kesatuan bangsa, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan
perjuangan nasional.

12
3. Kewaspadaan Nasional

Kewapadaan Nasional atau Padnas adalah kesadaran dan


kesiapsiagaan bangsa untuk melihat dengan cermat masalah-
masalah yang dihadapi secara nasional, baik dalam bentuk
kerawanan atau dalam bentuk Ancaman, Gangguan, Hambatan
dan Tantangan (AGHT), serta mampu menemukan peluang yang
terbuka, sehingga dapat mengambil sikap dan keputusan yang
benar dan komprehensif bagi keutuhan bangsa dan NKRI.

13
4. Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan


Berbangsa, pengertian etika kehidupan berbangsa merupakan
rumusan yang bersumber dari ajaran agama, khususnya yang
bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang
tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir,
berperilaku dan bertindak bagi setiap warga bangsa. Sedangkan
pengertian etika menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta tentang hak
dan kewajiban (akhlak).
14
5. Kesadaran Bela Negara

Hakikatnya adalah kesediaan berbakti pada negara


dan kesediaan berkorban untuk membela negara.

15
NILAI-NILAI DASAR YANG MENGUATKAN WAWASAN
KEBANGSAAN

Ditinjau dari proses terbentuknya, Wawasan Kebangsaan Indonesia sebagai


cara pandang bangsa Indonesia yang timbul karena kesadaran diri serta
tempaan sejarah. Ada pun nilai – nilai yang menguatkan, yaitu:
1. Pengorbanan, kesediaan mereduksi berbagai kepentingan sendiri (pribadi,
daerah, golongan, dan sebagainya) untuk lebih mengedepankan kepentingan
bersama.
2. Kesederajatan, kesediaan mengambil peran yang sama dalam perjuangan
mewujudkan cita-cita bersama (mencapai taraf kehidupan yang lebih sejahtera).
Nilai ini juga mendorong sikap untuk mengambil peran dalam menciptakan
perdamaian abadi di dunia, diantara bangsa-bangsa.
3. Kekeluargaan, kesediaan untuk menjalin hubungan harmonis antar
kelompok masyarakat bangsa dan antar bangsa yang saling membutuhkan,
tanpa harus mengorbankan eksistensi kultural ataupun kepentingan nasional.
16
q Wawasan Kebangsaan merupakan konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah
(darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di
atasnya secara tidak terpisahkan, yang mempersatukan bangsa dan negara
secara menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang
meliputi aspek ekonomi, politik, sosial budaya, dan hankam.

q Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan


merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia.
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik
Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut
Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, ekonomi, politik, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.

17
MENGAPA DIPERLUKAN PENINGKATAN WAWASAN
KEBANGSAAN ?

Meningkatkan wawasan kebangsaan identik


dengan meningkatkan kepedulian terhadap
konsensus kehidupan berbangsa dan
bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945,
Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

18
6 Dimensi
Nilai Wawasan Kebangsaan
1. Penghargaan harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Tekad bersama berkehidupan
kebangsaan yang bebas, merkeka,
dan bersatu;
3. Cinta tanah air dan bangsa;
4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5. Kesetiakawanan sosial;
6. Masyarakat adil-makmur.

19
Makna Wawasan Kebangsaan
bagi bangsa Indonesia :
q Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
q Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian
rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
q Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme licik;
q Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi pandangan hidup Pancasila,
bangsa Indonesia berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-
tengah tata kehidupan di dunia;
q NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin,
sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

20
Ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, dipelihara,
ditaati dan diciptakan agar terwujud tetap taat dan setianya
unsur / komponen pembentuk bangsa Indonesia
(golongan/suku) terhadap kesepakatan (commitment) bersama
1. Kepentingan yang sama
2. Solidaritas
3. Keadilan
4. Kerjasama
5. Kejujuran
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

21
Hakekat Wawasan Kebangsaan : keutuhan
nasional / nusantara, dalam pengertian cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh
dalam lingkup nusantara dan demi
kepentingan nasional.
Setiap warga negara dan aparatur negara
wajib berfikir, bersikap dan bertindak secara
utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa termasuk produk-
produk yang dihasilkan oleh lembaga
negara.
22
WAWASAN KEBANGSAAN akan menjadi kunci kesamaan
pandangan dan Pemersatu tujuan generasi masa kini dan
masa yang akan datang, dalam menghadapi tantangan
Bangsa Indonesia baik dari dalam, maupun dari luar negeri.

WAWASAN KEBANGSAAN menjadi kunci penguatan


kebhinnekaan-toleransi dan Nasionalisme Generasi
Muda ditengah tantangan disrupsi dan Globalisasi
Peradaban.
23
TANGGUNGJAWAB SIAPA PENINGKATAAN
WASBANG ?

”Upaya Peningkatan Wawasan Kebangsaan


menjadi tanggungjawab Pemerintah, Pemerintah
Daerah dan seluruh warga masyarakat, karena
sesuai konsep Belanegara adalah menjadi
tanggungjawab setiap warganegara”

24
2
MEMAKNAI
WAWASAN KEBANGSAAN
DALAM KONSEPSI PANCASILA
25
KONSEPSI PERILAKU BERNEGARA

PERILAKU INDIVIDU : sebagai pribadi setiap individu memiliki eksistensi diri


untuk mengembangkan diri sesuai konsep pikiran, keyakinan atau pemahaman
untuk sebuah objek. Misal Perilaku yang menjadi semangat Patriotisme ( Bisa
karena kebanggaan diri, eksistensi diri ).

PERILAKU KELOMPOK : sebagai pribadi dalam kehidupan sosial pasti terikat


dengan sistem sosial sebagai manusia yang bermasyarakat, sehingga dalam
membela kepentingannya cenderung kepentingan kelompok (Bisa karena Profesi,
Status Sosial, Etnisitas, Teritorial dll)

PERILAKU ORGANISASI : sebagai pribadi dalam kehidupan sosial dalam


Perilaku Organisasi, dalam hal ini sesuai pokok bahasan ini NEGARA ( NKRI )

PERILAKU DALAM BERNEGARA : TENTU MENEMPATKAN KEPENTINGAN


BANGSA DAN NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN PRIBADI DAN KELOMPOK.
(Inilah Core Konsepsi Literasi Bela Negara)

26
PANCASILA

SEBAGAI

DASAR PANDANGAN IDEOLOGI


NEGARA HIDUP NEGARA

FONDASI CERMINKAN NILAI2 BERIKAN ARAH &


TEGAKNYA NEGARA HIDUP MASY KITA HIDUP BERBANGSA

MENUNTUN KITA MENJADI


BANGSA YG MEMILIKI NILAI LUHUR
27
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
(Alenia 4 Pembukaan UUD 1945)

NILAI DASAR (Tidak boleh NILAI INSTRUMENTAL


diubah lagi ) (Penjabaran Nilai Dasar)

Nilai-nilai dasar yang terkandung Nilai instrumental adalah


dalam alenia 4 pembukaan UUD penjabaran nilai dasar yang
1945 sifatnya belum dikembangkan secara kreatif dan
operasional,sehingga perlu dinamis dan tidak boleh
penjabarannya. bertentangan dengan nilai dasar.

Nilai Moral ETIKA Norma hukum


Dalam Berbangsa
dan Bernegara
28
29
3
MEMAKNAI
WAWASAN KEBANGSAAN
DALAM KONSEPSI UUD 1945
30
UUD 1945
1. Konstitusi Negara
2. Landasan konstitusional yang menjadi hukum dasar bagi
setiap peraturan Perundang- undangan di bawahnya
3. UUD 1945 sebelum perubahan terdiri atas:
a. Pembukaan
b. Batang Tubuh
c. Penjelasan
4. Setelah perubahan, terdiri dari:
a. Pembukaan
b. Pasal - pasal 31
Perubahan UUD 1945
• Perubahan UUD 1945 pertama kali dilakukan pada Sidang Umum MPR
tahun 1999 yang menghasilkan Perubahan Pertama.
• Setelah itu, dilanjutkan dengan Perubahan Kedua pada Sidang Tahunan
MPR tahun 2000.
• Perubahan Ketiga pada Sidang Tahunan MPR tahun 2001.
• Perubahan Keempat pada Sidang Tahunan MPR tahun 2002.
• Perubahan itu mencakup 21 bab, 73 pasal, dan 194 ayat, 3 pasal Aturan
Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan.
32
PERJALANAN UUD 1945 S/D
AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

1 UUD 1945 4,5 Tahun

18 Agust.1945 – 27 Des. 1949

Liberalistik-
Parlementer KONSTITUSI RIS 8 bulan
2
(multi
27 Des 1949 – 17 Agus.1950
partai)

3 UUDS 1950 8,11 tahun

17 Agus. 1950 - 5 Juli 1959

Presidensil
Terbatas 4 UUD 1945 40, 3 tahun
partai/Fusi 5 Juli 1959- 19 okt 1999

1999 s/d
5 UUD 1945 sekarang
Presidensil (Amand) (4 kali Amand)
Multi
1999(1) 2000(2)
33 2001(3)
Partai
BS67 2002(4)
Alasan Perubahan UUD 1945

Untuk menyempurnakan aturan dasar seperti Tatanan


Negara, Kedaulatan Rakyat, HAM, Pembagian
Kekuasaan, Ekesistensi Negara, Demokrasi, dan
Hukum serta perubahan tersebut merupakan respon
tuntutan reformasi pada waktu itu.

34
HAK DAN KEWAJIBAN WNI
SESUAI UUD 1945
\
KEWAJIBAN HAK
vPasal 27 ayat (1) Taat Hukum v Pasal 27 ayat (2)
dan Taat Azas Penghidupan
vPasal 27 ayat (3) Bela Negara layak
vPasal 28 j ayat (1) dan (2)
Penghormatan HAM v Pasal 27 ayat (3)
vPasal 30 ayat (1) Hankam Bela Negara
vPasal 31 ayat (2) Pendidikan v Pasal 28 A s/d
Dasar Pasal 28 J HAM

DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
BERNEGARA 35
4
MEMAKNAI
WAWASAN KEBANGSAAN
DALAM KONSEPSI BHINNEKA
TUNGGAL IKA
36
BHINNEKA TUNGGAL IKA

Bhinneka
Komunikasi Rasa
Tunggal Politik Nasionalisme
Persatuan
Ika

Menegaskan
Meski
Aspek Sbg Pemersatu Bangsa
Berbeda
Keragaman

37
Makna Bhinneka Tunggal Ika
• Semboyan negara sebagai modal untuk bersatu.
• Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah
mengandung arti bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu)
yaitu beragam satu itu.
• Kemajemukan bangsa merupakan kekayaan kita, kekuatan kita,
yang sekaligus juga menjadi tantangan bagi kita bangsa
Indonesia, baik kini maupun yang akan datang.
• Kemajemukan itu harus kita hargai, kita junjung tinggi, kita terima
dan kita hormati serta kita wujudkan.
38
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Secara harafiah Bhineka Tunggal Ika yang bermakna meskipun
beranekaragam tetapi pada hakikatnya Bangsa Indonesia tetap satu
kesatuan, semboyan ini digunakan untuk menumbuhkan persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia dan NKRI yang terdiri atas beranekaragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku, agama dan kepercayaan.
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang
tertulis pada lambing negara Indonesa, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal
dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap
satu”
39
5
MEMAKNAI
WAWASAN KEBANGSAAN
DALAM KONSEPSI NKRI
40
NKRI
• Bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen bersama.
• Pilihan tepat untuk mewadahi kemajemukan bangsa.
• Komitmen kebangsaan akan keutuhan NKRI menjadi suatu
“keniscayaan” yang harus dipahami oleh seluruh komponen
bangsa.
• Mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan karena
merupakan landasan hukum yang kuat bahwa NKRI tidak dapat
diganggu gugat (Pasal 37 ayat (5) UUD NRI Tahun 1945).
41
NKRI
Negara Kesatuan yaitu negara yang berdaulat
diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal
dimana pemerintah pusat merupakan yang
tertinggi serta hanya menjalankan suatu kekuasaan
yang sudah dipilih pemerintah pusat untuk
diselenggarakan. Dalam negara kesatuan hanya ada
satu konstitusi, satu kepala negara, satu kabinet,
dan satu parlemen.
42
Merdeka

Bersatu
Berdaulat NKRI
Adil & makmur

TUJUAN NKRI

Alenia IV Pembukaan UUD 1945


1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
43
ANCAMAN WAWASAN KEBANGSAAN

• Intoleransi
• Radikalisme
• Terorisme
• hoak
• ujaran Kebencian

44
6
Kondisi Anak Bangsa Indonesia
Saat Ini

45
Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini

RADIKALISME
Radikalisme adalah suatu pandangan paham dan
gerakan yang menolak secara menyeluruh terhadap
tatanan tertib sosial dan paham politik yang ada
dengan cara perubahan atau perombakan secara
besar-besaran melaui jalan kekerasan.

TERORISME
Terorisme perbuatan yang menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau
rasa takut secara meluas yang dapat menimbulkan korban
yang bersifat massif, dan/atau menimbulkan kerusuhan
atau kehancuran terhadap objek Vital yang strategis,
lingkungan hidup dan fasilitas publik. 46
47
Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini
INTOLERANSI
Sebuah paham atau pandangan yang
mengabaikan nilai-nilai dalam
bertoleransi, yaitu perasaan sempit
kepada orang lain atau kelompok lain yang
berasal dari kelompok atau golongan atau
latar belakang yang berbeda.

KORUPSI
Tindakan orang yang secara melawan
hukum melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau koorporasi
yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.

48
Menguatkan Toleransi Menjaga Keberagaman
Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan
keragaman antara lain suku, ras, bahasa dan juga agama. yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama
Keberagaman ini merupakan asset bangsa Indonesia yang mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati
harus dijaga dan rawat bersama. agama lain tanpa membeda-bedakan.

49
CEGAH
TERORISME BADAN KESBANGPOL PROV. JATENG | 2023 Source: indonesiabaik.id 50
JATENG GAYENG
Langkah-Langkah Penguatan Ideologi
Pancasila

Dialog Gotong Royong Menghilangkan Konsep Minoritas


dan Mayoritas
Dialog antar umat beragama perlu senantiasa Ideologi Pancasila harus terus dipertahankan di
Kaum radikal sering kali “bersembunyi” di balik konsep
dijalankan secara masif dan kontinu dalam Indonesia karena sebagai landasan dari semangat
mayoritas untuk melakukan intimidasi terhadap
berbagai kesempatan, karena dapat gotong-royong serta sebagai bagian dari upaya
berbagai pihak yang memeluk agama berbeda
meneguhkan dan menguatkan perasaan deradikalisasi melalui penguatan ideologi Pancasila.
dengannya. Kelompok radikalisme agama berupaya
saling memahami dan penerimaan berbagai Deradikalisasi melalui nilai-nilai gotong royong
memasung kebebasan seseorang dalam memeluk suatu
perbedaan yang ada. Perbedaan agama yang menyadarkan bahwa tidak ada satupun manusia
keyakinan beragama sesuai yang diimaninya, sehingga
ada harus diluruskan melalui dialog, bukan sebagai mahkluk sosial yang mampu mengerjakan
hal tersebut sangatlah bertentangan dengan ideologi
sebagai sebuah ancaman namun harus berbagai hal dengan mengandalkan kekuatannya
Pancasila yang senantiasa menyetarakan setiap
dipandang sebagai keindahan yang sendiri namun harus membuka diri dengan
masyarakat Indonesia tanpa pernah membeda-bedakan
senantiasa perlu dijaga dan dipelihara antar menerima suatu keberagaman demi kemajuan diri
antara kelompok mayoritas dan minoritas.
sesama anak bangsa. dan bangsa.

51
Kondisi Anak Bangsa Indonesia Saat Ini

Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba
KONDISI FISIK MENTAL, EMOSIONAL
KEHIDUPAN SOSIAL
• Infeksi liver dan ginjal & PERILAKU
• Kerusakan penglihatan • Depresi • Melakukan tindakan kriminal,
• Penurunan daya tahan tubuh • Bunuh diri seperti mencuri
• Infeksi jarum suntik, HIV, • Gangguan persepsi, daya • Berteman dengan anak yang
hepatitis piker, kreasi dan emosi tidak baik
• Impotensi • Perilaku menyimpang
• Penyakit kulit • Prestasi menurun
• Kematian

52
Kondisi Akibat Penggunaan Narkoba

53
KOLABORASI
GAYA KOMUNIKASI
ERA BARU

54
SP
SIKAP MENTALITAS KEBANGSAAN
Kitnas.
20-5-’08 28-10.28

Proklamasi RI
17-8-1945 SDA Tantangan Eksternal :
Gunung2 PENGUATAN
Lautan Perdagangan Bebas
Wilayah Teknologi Informasi NILAI-NILAI
Flora fauna Isu Globalisasi
UUD 45 Ham Universal
Desa/
Pancasila Kota PANCASILA
Tantangan
Global

Bhineka Politik
Berdaulat Bersatu TI
Idiologi Ekonomi UUD 1945
Suku Agama
Pembangunan
NKRI Masyarakat
Bangsa & Negara Sosial

Makmur Adil Pendidikan Hankam Budaya


Bhinneka T I
ORBA Reformasi
98
ORLA
NKRI
Pusat Tantangan Internal :
Isu Reformasi
Infra & Supra Pemerintahan Pemb.Ekonomi
Disharmoni SIKAP
Struktur MENTAL
Kebangsaan
OTDA 55
AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN

• Aktualisasi wawasan kebangsaan dapat diklasifikasikan dalam dua jalur utama, yaitu
aktualisasi objektif dan subjektif.
• Aktualisasi objektif adalah aktualisasi dalam bentuk realisasi nilai-nilai wawasan
kebangsaan pada setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif,
maupun yudikatif, dan semua bidang kenegaraan dan terutama realisasinya dalam bentuk
peraturan perundang-undangan negara Indonesia.
• Aktualisasi subjektif, artinya pelaksanaan dalam pribadi setiap warga negara, setiap
individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia. Aktualisasi subjektif
dilaksanakan mulai dari diri sendiri melalui penumbuhan rasa bangga dan rasa cinta akan
identitas Indonesia, termasuk produk-produk Indonesia.

56
TNI MASUK DESA GOTONG ROYONG

Penanaman
Karakter dan
Implementasi
BERSATU TOLONG MENOLONG
Wasbang

KEHARMONISAN KELUARGA HORMAT MENGHORMATI


57
7
Bela Negara
58
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Pengertian Bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan
keamanan negara.
3. Pasal 30 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan

BELA NEGARA rakyat sebagai kekuatan pendukung.


4. UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
5. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 68:
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
59
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
FUNGSI DAN TUJUAN BELA NEGARA

FUNGSI
1..Sebagai penjaga keutuhan wilayah negara
2. Sebagai pertahanan negara dari suatu
ancaman
3. Sebagai sebuah panggilan sejarah
4. Sebagai kewajiban masing-masing warga
negara
TUJUAN
1.Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
2. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
3. Melestarikan budaya bangsa yang luhur
4. Melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara
5. Menjaga identitas dan integritas suatu bangsa

60
UNSUR BELA NEGARA

1. Cinta tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi
negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.

1. Memiliki jiwa cinta tanah air


2. Rela berkorban demi kesejahteraan bangsa dan
negara
3. Meyakini bahwa Pancasila merupakan ideologi
negara
4. Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara
5. Mempunyai keahlian awal bela negara
61
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai