Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“SISTEM OTOT”.
Pada makalah ini saya banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otot merupakan sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi
sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang yang menyebabkan suatu organisme
ata individu dapat bergerak. otot bekerja dengan cara berkontaksi dan beleraksasi. otot
terbagi menjadi 3 jenis, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Fungsi dari otot yaitu
menjalankan dan melaksanakan kerja contohnya berjalan, mengangkat dan memegang
serta menggerakkan jantung.
Otot terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut serabut otot. Otot melekat pada
tulang atau organ dalam dan pembuluh darah. Setiap jenis otot memiliki fungsi tertentu,
yang terutama adalah menciptakan gerakan. Otot bergerak dengan memperpendek
panjangnya, menarik tendon, dan menggerakkan tulang lebih dekat satu sama
lain. Tendon adalah pita elastis kuat dari jaringan ikat yang mengikat otot ke tulang.
Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot
berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik sehingga tulang turut
bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak
pada tubuh kita melibatkan kerja sama otot, tulang, sendi, dan saraf.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari system otot?
2. Apa saja jenis-jenis dari system otot?
3. Bagaimana fisiologi dari system otot?
4. Apa saja bagian-bagian dari system otot?
5. Apa saja kelainan pada system otot?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari system otot.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis dari system otot.
3. Mengetahui bagaimana fisiologi dari system otot.
4. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari system otot.
5. Mengetahui apa saja kelainan pada system otot.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
6. Secara embriologik otot polos berkembang dari mesenkhim atau mesoderm,kecuali
pada iris (mata) dan kelenjar keringat berasal dari ektoderm. Perkembangan dimulai
dari mioblas yang selanjutnya membelah secara mitosis yang menghasilkan otot
polos.
B. Jenis-Jenis Otot
1. Otot Rangka
Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar
berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap,memiliki
inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir
Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan
cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan.
Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka
Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut
berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak
nukleus ditepinya.
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-
macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan
myofibril.
Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
1) yang kasar terdiri dari protein myosin
2) yang halus terdiri dari protein aktin/actin.
2. Otot Polos
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan
pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba,
seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah. Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral. Serabut ini
berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm
5
pada uterus wanita hamil. Kontraksinya kuat dan lamban. Kontraksi : tidak menurut
kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak
mudah lelah. Struktur Mikroskopis Otot Polos : Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril
yang disusun oleh myofilamen-myofilamen. Ada dua kategori otot polos berdasarkan
cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.
Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar,
pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan
lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.
Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ
berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai
satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak
memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dariaktivitas listrik spontan.
3. Otot Jantung
Merupakan otot lurik
Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata
Disebut juga otot seran lintang involunter
Otot ini hanya terdapat pada jantung
Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai
masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
Struktur Mikroskopis Otot Jantung : Mirip dengan otot skelet, bentuk serabutnya
memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki
satu inti yang terletak di tengah.
Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
6
sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Peranan otot (muscle) yang
utama ialah sebagai penggerak alat tubuh lain. Hal ini disebabkan oleh sifat otot yang
mampu berkontraksi, sedangkan kontraksi dapat berlangsung bila ada rangsangan
(stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh lain. Kontraksi dapat terjadi
karena adanya energi kimia berupa ATP yang terbentuk pada selotot. Kontraksi terjadi
sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan myosin. Interaksi dari 2 protein
tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot. Gabungan otot berbentuk kumparan
dan terdiri dari :
Fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak. Fungsi fascia
yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot, memungkinkan struktur
bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat peredaran darah dan saraf.
Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung.
Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan ikat dan
besrifat liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai
berikut:
1) Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi.
2) Inersio. Merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketikaotot
berkontraksi.
7
Kerja Otot :
Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
Supinasi (menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
Defresor (menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
Dilatator (melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
Adduktor (dekat) >< Abduktor (jauh)
8
dan melebarkan mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut,
juga untuk menarik kulit leher ke atas.
b. Muskulus sternokleidomastoideus terdapat pada permukaan lateral
proc.mastoidebus ossis temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior.
Fungsinya memiringkan kepala ke satu sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi
dan rotasi leher, sehingga wajah menghadap ke atas pada sisi yang lain; kontraksi
keduasisi menyebabkan fleksi leher. Otot ini bekerja saat kepala akan ditarik ke
samping. Akan tetapi, jika otot muskulus platisma dan sternokleidomastoideus
sama-sama bekerja maka reaksinya adalah wajah akan menengadah.
c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis.
Fungsinya adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.
Ketiga otot tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang
kepala keprosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang
dan menggelengkan kepala.
4. Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal
lengan dan scapula.
a. Muskulus deltoid (otot segi tiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan
berpangkal di bagian lateral clavicula (ujung bahu), scapula, dan tulang pangkal
lengan. Fungsi dari otot ini adalah mengangkat lengan sampai mendatar.
b. Muskulus subkapularis (otot depan scapula). Otot ini dimulai dari bagian depan
scapula, menuju tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini adalah menengahkan
dan memutar humerus (tulang lengan atas) ke dalam.
c. Muskulus supraspinatus (otot atas scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
atas menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat
lengan.
d. Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
bawah scapula dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan
keluar.
e. Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah
scapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya bisa memutar lengan ke
dalam.
9
f. Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah
luar scapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke
luar
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem otot adalah system tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubu. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot
rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan
rambut setelah mendapatkan rangsangan. Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan
yaitu untuk berkontraksi. Sekitar 40% sampai dengan 50% berat dari tubuh kita adalah
otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka mulai dari ujung kepala samapai
ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakkan seluruh tubuh. Otot memiliki sel-sel yang
tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi
gerakan dan energy panas. Sebagian besar otot-otot tersebut diletakkan pada tulang-
tulang kerangka tubuh oleh tendon dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah
permukaan kulit.
B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca agar dapat mempelajari dan memahami tentang
anatomi dan fisiologi system otot pada manusia dengan makalah tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Masmin. 2016. Macam Jenis Kelainan dan Gangguan Yang Sering Terjadi Pada Otot
Manusia. https://www.pelajaran.co.id/2016/13/macam-jenis-kelainan-dan-ganguan-
yang-sering-terjadi-pada-otot-manusia.html. Diakses pada 22 Maret 2020.
13