1 Latar Belakang
Pada sebagian besar spesies mamalia, termasuk manusia, organ reproduksi eksternal
jantan adalah skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri atas gonad yang
menghasilkan gamet (sel-sel sperma) dan hormone, kelenjar aksesoris yang mensekresikan
produk yang esensial bagi pergerakan sperma, dan sekumpulanduktus yang membawa
sperma dan sekresi glandular (Campbell dkk., 2003).
Secara normal pertumbuhan dan pembuahan alat reproduksi merupakan suatu proses
yang bertahap dan memerlukan beberapa waktu postnatal sebelum terlihat tanda-tanda birahi
pada individu baru. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh hewan penting artinya untuk
perkembangan fungsi kelamin pada hewan jantan maupun betina. Estrus terjadi pada hewan
betina tidak hamil menurut siklus ritmik yang khas. Interval antara timbulnya suatu periode
birahi ke permulaan birahi berikutnya dikenal dengan suatu siklus birahi. Interval-interval ini
disertai oleh suatu seri perubahan- perubahan fisiologik di dalam saluran kelamin betina
(Toelihere, 1981).
Reproduksi merupakan faktor penting dalam kehidupan. Reproduksi pada mamalia
erat kaitannya dengan siklus estrus. Hormon progesteron merupakan salah satu hormon yang
berperan penting dalam siklus estrus. Kadar progesteron danestradiol dalam tubuh dapat
dijadikan parameter dalam penentuan fase pada siklusestrus (Khanum dkk. dalam Iman,
2011).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., J. B. Reece, L. G. Mitchell. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Iman, Cikha Farahdiba. 2011. Vaginal Smear . http:// www.biosains.edu.com [diakses pada
tanggal 03 November 2013]