Polutan yang tidak bergerak di absorbsi akar atau presipitasi di lapisan rizosfer.
Proses fitostablisasi ini mengurangi mobilitas dari kontaminan, mencegah kontaminan
masuk kedalam air tanah dan mengurangi ketersediaan hayati dalam rantai makanan.
Fitostabilisasi sangat berguna untuk treatment logam berat seperti Pb, As,Cd,Cr,Cu,dan Zn
Tumbuhan harus bersifat hipertoleran agar dapat mengakumulasi sejumlah besar logam
berat di dalam batang serta daun.
Tumbuhan harus mampu menyerap logam berat dari dalam larutan tanah dengan laju
penyerapan yang tinggi.
Tumbuhan harus mempunyai kemampuan untuk mentranslokasi logam berat yang diserap
akar ke bagian batang serta daun.
Pertanyaan kel. 4:
1. Selain tumbuhan adakah mikroorgamisme lain yang mampu melakukan
fitovolatilisasi? Sebutkan!
2. Apa keuntungan dan kerugian saat melakukan biotransformasi!
Proses fitostabilisasi kontaminan. Akar tumbuhan melakukan imobilisasi polutan dengan cara
mengakumulasi, mengadsorpsi pada permukaan akar dan mengendapkan presipitat polutan
dalam zone akar. Proses ini secara tipikal digunakan untuk dekontaminasi zat-zat anorganik.
Spesies tumbuhan yang biasa digunakan adalah berbagai jenis rumput, bunga matahari, dan
Kedelai.
2. Contoh tumbuhan yang banyak digunakan untuk fitostabilisasi karena memiliki kriteria
yang sesuai yaitu Quercus ilex yang mampu mengikat 7g/kg logam berat Cd di bagian
akarnya dan memiliki koefisien transfer yang kecil yaitu hanya 0.03. Jenis tumbuhan lainnya
antara lain Lolium perenne, Medicago , trunculata, Vetiver zizanioides, Silphium
perfoliatum, M Atriplex sp