Anda di halaman 1dari 2

Fitostabilisasi adalah penggunaan tumbuhan untuk terutama bagian akarnya untuk

membatasi mobilitas dan bioavailabilitas kontaminan di tanah. Fitostabilisasi merupakan


proses yang dilakukan oleh tanaman untuk mentransformasi polutan didalam tanah
menjadi senyawa yang non toksik tanpa menyerap terlebih dahulu polutan tersebut
kedalam tubuh tanaman.

Proses yang terjadi dalam fitostabilisasi meliputi penyerapan, presipitasi,


kompleksasi dan pengurangan logam, di mana sangat efektif untuk mengurangi logam
timbal, arsen, kadmium, krom, tembaga dan seng. Mekanisme fitostabilisasi yaitu pada
fitostabilisasi, kontaminan tanah diimobilisasi melalui penyerapan oleh akar, adsorpsi ke
permukaan akar dan pengendapan di dalam area akar tanaman. Dengan demikian, akar
tanaman dan tanaman digunakan untuk mencegah penyebaran atau migrasi kontaminan
melalui angin dan erosi air, dispersi tanah dan pencucian.

Faktor- faktor yang mempengaruhi fitostabilisasi :


1. konsentrasi, sifat kimia dan fisika, dan sifat fisiologi tanaman.
2. Jumlah zat kimia berbahaya
3. Mekanisme akumulasi dan hiperakumulasi ditinjau secara fisiologi, biokimia, dan
molecular.
4. Kesesuaian sistem biologi dan evolusi pada akumulasi polutan.

Persyaratan tanaman untuk fitostabilisasi adalah mampu menyerap logam atau


kontaminan, tidak ada penyebaran logam ke tajukdan akarnya memiliki pertumbuhan
yang sangat cepat. Contoh tumbuhan yang banyak digunakan untuk fitostabilisasi karena
memiliki kriteria yang sesuai yaitu Quercus ilex yang mampu mengikat 7g/kg logam berat Cd
di bagian akarnya dan memiliki koefisien transfer yang kecil yaitu hanya 0.03. Jenis
tumbuhan lainnya antara lain Lolium perenne, Medicago , trunculata, Vetiver zizanioides,
Silphium perfoliatum, M Atriplex sp.

Polutan yang tidak bergerak di absorbsi akar atau presipitasi di lapisan rizosfer.
Proses fitostablisasi ini mengurangi mobilitas dari kontaminan, mencegah kontaminan
masuk kedalam air tanah dan mengurangi ketersediaan hayati dalam rantai makanan.
Fitostabilisasi sangat berguna untuk treatment logam berat seperti Pb, As,Cd,Cr,Cu,dan Zn

emanfaatan tumbuhan untuk remediasi lingkungan sangat ditentukan oleh pemahaman


tentang penyerapan logam serta penyerapan dan atau degradasi senyawa organik oleh
tumbuhan. Pada dasawarsa terakhir terjadi akumulasi yang cepat tentang pengetahuan
mengenai aspek-aspek fisiologi tersebut. Chaney dan koleganya dari USDA-ARS yang aktif
meneliti dan mengembangkan manfaat tumbuhan untuk remediasi logam telah
mengidentifikasi karakteristik penting, sebagai berikut (Chaney et al., 1997):

Tumbuhan harus bersifat hipertoleran agar dapat mengakumulasi sejumlah besar logam
berat di dalam batang serta daun.
Tumbuhan harus mampu menyerap logam berat dari dalam larutan tanah dengan laju
penyerapan yang tinggi.

Tumbuhan harus mempunyai kemampuan untuk mentranslokasi logam berat yang diserap
akar ke bagian batang serta daun.
Pertanyaan kel. 4:
1. Selain tumbuhan adakah mikroorgamisme lain yang mampu melakukan
fitovolatilisasi? Sebutkan!
2. Apa keuntungan dan kerugian saat melakukan biotransformasi!

Proses fitostabilisasi kontaminan. Akar tumbuhan melakukan imobilisasi polutan dengan cara
mengakumulasi, mengadsorpsi pada permukaan akar dan mengendapkan presipitat polutan
dalam zone akar. Proses ini secara tipikal digunakan untuk dekontaminasi zat-zat anorganik.
Spesies tumbuhan yang biasa digunakan adalah berbagai jenis rumput, bunga matahari, dan
Kedelai.

Apa saja contoh dari fitostabilisasi dengan menggunakan tumbuhan ?


Contoh tumbuhan yang banyak digunakan untuk fitostabilisasi yaitu Quercus ilex, Lolium
perenne, Medicago , trunculata, Vetiver zizanioides, Silphium perfoliatum, M Atriplex sp.

Bagaimana proses fitostabilisasi pada proses presiptasi


Presipitasi terjadi ketika atmosfer menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan
keluar dari larutan tersebut. udara menjadi jenuh dalam dua proses yaitu pendinginan dan
penambahan uap cair. presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi berbagi
bentuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju sleet, dan hujan es.

Kesimpulan dari Fitostabilisasi Kel 4 :


1. Fitostabilisasi adalah penggunaan tumbuhan untuk terutama bagian akarnya untuk
membatasi mobilitas dan bioavailabilitas kontaminan di tanah.

2. Contoh tumbuhan yang banyak digunakan untuk fitostabilisasi karena memiliki kriteria
yang sesuai yaitu Quercus ilex yang mampu mengikat 7g/kg logam berat Cd di bagian
akarnya dan memiliki koefisien transfer yang kecil yaitu hanya 0.03. Jenis tumbuhan lainnya
antara lain Lolium perenne, Medicago , trunculata, Vetiver zizanioides, Silphium
perfoliatum, M Atriplex sp

Anda mungkin juga menyukai