ANATOMI FISIOLOGI
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami karunia
nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus
dapat menimba ilmu di Stikes Pekanbaru Medical Center. Penulisan makalah ini
merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi dengan judul
“Rektum dan Anus”. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Anatomi dari Rektum.
2. Untuk Mengetahui Anatomi dari Anus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Rektum sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon
sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang kira-kira 3 cm panjangnya. Saluran
ini berakhir ke dalam anus yang dijaga otot internal dan eksternal. Struktur rektum
serupa dengan yang pada kolon, tetapi dinding ya berotot lebih tebal dan membran
mukosanya memuat lipatan-lipatan membujur yang disebut kolumna Morgagni.
Semua ini menyambung ke dalam saluran anus. Di dalam saluran anus ini serabut
otot sirkular menebal membentuk otot sfingter anus internal.
2
Menurut Syaifuddin (2011a). Rektum adalah sebuah ruangan dengan
panjang sekitar 12 sampai 15 cm yang berada di antara ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid/turun) dan berakhir di anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis di
depan os sakrum dan os koksigis, Rektum terdiri atas dua bagian yaitu:
1) rektum propria: bagian yang melebar disebut ampula rekti, jika terisi
sisa makanan akan timbul hasrat defekasi
2) rektum analis rekti: sebelah bawah ditutupi oleh serat-serat otot polos
(muskulus sfingter ani internus dan muskulus sfingter ani eksternus).
Kedua otot ini berfungsi pada waktu defekasi. Tunika mukosa rektum
banyak mengandung pembuluh darah, jaringan mukosa, dan jaringan
otot yang membentuk lipatan disebut kolumna rektalis. Bagian bawah
terdapat vena rektalis (hemoroidalis superior dan inferior) yang sering
mengalami pelebaran atau varises yang disebut wasir (ambeyen).
3
Anus berfungsi mengeluarkan feses, sedangkan rektum menerima feses dari
usus besar dan bisa menampungnya sesaat. Rektum juga memberikan sinyal kepada
anus bahwa ada feses yang harus keluarkan atau harus tertahan sampai kondisi
memungkinkan untuk buang air besar. Saat kotoran atau gas masuk ke rektum,
sensor tubuh pun mengirim pesan ke otak. Nantinya, otak akan memutuskan waktu
kotoran atau gas bisa segera keluar.
Jika gas atau kotoran bisa keluar, sfingter akan mengendur dan rektum
berkontraksi. Sebaliknya, jika gas dan feses tidak bisa keluar, sfingter akan
mengencang dan rektum akan menyesuaikan sehingga rasa ingin buang air besar
hilang sesaat.
Beberapa bagian anus terbentuk dari lapisan kulit. Bagian luar dubur dilapisi
oleh kulit luar yang menyambung. Sementara itu, sebagian lagi tersusun dari usus
besar. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini
membantu menahan feses saat defekasi.
Menurut Syaifuddin (2011b) Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot
polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka/lurik.
Anus berhubungan dengan dunia luar yang terletak didasar pelvis, dindingnya
diperkuat oleh sphincter ani yang terdiri atas:
4
1) Sphinkter Ani Internus: terletak disebelah dalam bekerja tidak menurut
kehendak,
2) Sphinkter levator ani: bagian tengah bekerja tidak menurut kehendak,
3) Sphinkter ani eksternus: sebelah luar bekerja menurut kehendak.
Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang
merupakan fungsi utama anus. Proses defekasi atau buang air besar dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses
dapat terdorong ke luar anus. Kirnantoro, H. dan Maryana (2019).
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rektum merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses akan ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan
dan penutupan anus. Fungsi rektum adalah menyimpan feses untuk sementara
waktu, memberitahu otak untuk segera buang air besar, dan membantu mendorong
feses sewaktu buang air besar. Rektum memiliki sebuah ruangan dengan panjang
sekitar 12 sampai 15 cm yang berada di antara ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid/turun) dan berakhir di anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis di depan
os sakrum dan os koksigis,
3.2 Saran
Makalah ini masih kurang dari kesempurnaan kiranya pembaca dapat
memakluminya, dan memberi saran kepada penulis agar penulis dapat
memperbaikinya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Terima
kasih.
6
DAFTAR PUSTAKA
Evelyn C. Pearce (2010). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Penerbit