Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI

REKTUM DAN ANUS

Memenuhi tugas kelompok mata kuliah anatomi fisiologi

Dosen Pengampu: Ns. Raja Syafrizal, S. Kep., M. Kep.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

DHIYA ATIKA (2201016)

FEBY YOHANA (2201017)

MUHAMMAD FARHAN (2201019)

NABILAH NURAFIFAH (2201020)

NURFITRI MANDA SARI (2201021)

ROSMAIDA SEPTIANA (2201029)

EENG MITHA NUR (2201035)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PEKANBARU MEDICAL CENTER

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami karunia
nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus
dapat menimba ilmu di Stikes Pekanbaru Medical Center. Penulisan makalah ini
merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi dengan judul
“Rektum dan Anus”. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
para pembaca makalah ini.

Pekanbaru, 21 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1 Anatomi Fisiologi Rektum ....................................................................... 2
2.2 Anatomi Fisiologi Anus ........................................................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 6
3.2 Saran ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebagai makhluk hidup, manusia hendaknya mengetahui sistem anatomi dan
fisiologi manusia. Karena anatomi fisiologi itu erat sekali kaitannya seperti halnya
sistem pada tubuh kita. Didalam Anatomi Fisiologi mempelajari tentang sistem-
sistem organ tubuh manusia dimana organ adalah organ kumpulan dua jaringan atau
lebih yang bergabung dan berfungsi sebagai pusat fisiologis khusus untuk aktivitas
tubuh, setiap organ menjalankan fungsi yang sangat kompleks sebagai pusat
fungsional yang bertanggung jawab untuk aktifitas yang sangat penting yang tidak
dapat digantikan oleh organ-organ lain.

Adapun beberapa hal tentang istilah anatomi didalam sistem pencernaan.


Seperti halnya rectum dan anus yang berfungsi mengeluarkan feses dan
menampungnya sesaat. Dengan hal itu kami sebagai penulis lebih mudah untuk
membahasnya secara mendalam berbentuk makalah dengan judul: “Rektum dan
Anus”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Saja Anatomi dari Rektum?
2. Apa Saja Anatomi dari Anus?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Anatomi dari Rektum.
2. Untuk Mengetahui Anatomi dari Anus.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Rektum

Anatomi fisiologi Rektum mempelajari tentang sistem pencernaan. Rektum


merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses akan ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan
anus. Otot spingter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Tarwoto dan Aryani, R. (2009).

Rektum sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon
sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang kira-kira 3 cm panjangnya. Saluran
ini berakhir ke dalam anus yang dijaga otot internal dan eksternal. Struktur rektum
serupa dengan yang pada kolon, tetapi dinding ya berotot lebih tebal dan membran
mukosanya memuat lipatan-lipatan membujur yang disebut kolumna Morgagni.
Semua ini menyambung ke dalam saluran anus. Di dalam saluran anus ini serabut
otot sirkular menebal membentuk otot sfingter anus internal.

Sel-sel yang melapis saluran anus berubah sifatnya; epitelium bergaris


menggantikan sel-sel silinder. Sfingter eksternal menjaga saluran anus dan
orifisium supaya tertutup. Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi.
Seorang yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membuan air
besar pada kira-kira waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan refleks
gastrokolik, yang biasanya bekerja sesudah makan pagi (sarapan). Pearce, E.C.
(2010).

2
Menurut Syaifuddin (2011a). Rektum adalah sebuah ruangan dengan
panjang sekitar 12 sampai 15 cm yang berada di antara ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid/turun) dan berakhir di anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis di
depan os sakrum dan os koksigis, Rektum terdiri atas dua bagian yaitu:

1) rektum propria: bagian yang melebar disebut ampula rekti, jika terisi
sisa makanan akan timbul hasrat defekasi
2) rektum analis rekti: sebelah bawah ditutupi oleh serat-serat otot polos
(muskulus sfingter ani internus dan muskulus sfingter ani eksternus).
Kedua otot ini berfungsi pada waktu defekasi. Tunika mukosa rektum
banyak mengandung pembuluh darah, jaringan mukosa, dan jaringan
otot yang membentuk lipatan disebut kolumna rektalis. Bagian bawah
terdapat vena rektalis (hemoroidalis superior dan inferior) yang sering
mengalami pelebaran atau varises yang disebut wasir (ambeyen).

Fungsi rektum adalah menyimpan feses untuk sementara waktu,


memberitahu otak untuk segera buang air besar, dan membantu mendorong feses
sewaktu buang air besar. Ketika rektum penuh dengan feses, rektum akan
mengembang dan sistem saraf akan mengirim impuls (rangsangan) otak sehingga
timbul keinginan untuk buang air besar.

Ada tiga struktur utama di rektum, yaitu:

• Fleksura sakralis, yaitu lekukan cekung yang mengikuti tulang ekor


dan tulang sakrum atau tulang berbentuk segitiga di belakang
panggul.
• Fleksura anorektal, yaitu bagian cembung yang terbentuk dari otot
puborektalis dan berperan saat mengontrol pengeluaran dubur.
• Ampula, yaitu bagian akhir rektum yang tersambung di bagian
pangkal dubur.

3
Anus berfungsi mengeluarkan feses, sedangkan rektum menerima feses dari
usus besar dan bisa menampungnya sesaat. Rektum juga memberikan sinyal kepada
anus bahwa ada feses yang harus keluarkan atau harus tertahan sampai kondisi
memungkinkan untuk buang air besar. Saat kotoran atau gas masuk ke rektum,
sensor tubuh pun mengirim pesan ke otak. Nantinya, otak akan memutuskan waktu
kotoran atau gas bisa segera keluar.

Jika gas atau kotoran bisa keluar, sfingter akan mengendur dan rektum
berkontraksi. Sebaliknya, jika gas dan feses tidak bisa keluar, sfingter akan
mengencang dan rektum akan menyesuaikan sehingga rasa ingin buang air besar
hilang sesaat.

2.2 Anatomi Fisiologi Anus


Anus, dubur, atau lubang bokong (bahasa Latin: ānus) adalah sebuah tempat
pembuangan feses ke rectum untuk selanjutnya siap dibuang. Dubur manusia
terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Anus berbentuk saluran dengan panjang
3,5–5 cm yang tersusun atas otot-otot dasar panggul dan dua sfingter (otot yang
fungsinya seperti katup).

Beberapa bagian anus terbentuk dari lapisan kulit. Bagian luar dubur dilapisi
oleh kulit luar yang menyambung. Sementara itu, sebagian lagi tersusun dari usus
besar. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini
membantu menahan feses saat defekasi.

Menurut Syaifuddin (2011b) Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot
polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka/lurik.
Anus berhubungan dengan dunia luar yang terletak didasar pelvis, dindingnya
diperkuat oleh sphincter ani yang terdiri atas:

4
1) Sphinkter Ani Internus: terletak disebelah dalam bekerja tidak menurut
kehendak,
2) Sphinkter levator ani: bagian tengah bekerja tidak menurut kehendak,
3) Sphinkter ani eksternus: sebelah luar bekerja menurut kehendak.

Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang
merupakan fungsi utama anus. Proses defekasi atau buang air besar dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses
dapat terdorong ke luar anus. Kirnantoro, H. dan Maryana (2019).

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rektum merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses akan ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan
dan penutupan anus. Fungsi rektum adalah menyimpan feses untuk sementara
waktu, memberitahu otak untuk segera buang air besar, dan membantu mendorong
feses sewaktu buang air besar. Rektum memiliki sebuah ruangan dengan panjang
sekitar 12 sampai 15 cm yang berada di antara ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid/turun) dan berakhir di anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis di depan
os sakrum dan os koksigis,

Sedangkan Anus adalah sebuah tempat pembuangan feses ke rectum untuk


selanjutnya siap dibuang. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang
air besar) yang merupakan fungsi utama anus. Anus berbentuk saluran dengan
panjang 3,5–5 cm yang tersusun atas otot-otot dasar panggul dan dua sfingter (otot
yang fungsinya seperti katup).

3.2 Saran
Makalah ini masih kurang dari kesempurnaan kiranya pembaca dapat
memakluminya, dan memberi saran kepada penulis agar penulis dapat
memperbaikinya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Terima
kasih.

6
DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto dan Aryani, R. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa

Keperawatan. Jakarta Timur: Penerbit CV. Trans Info Media.

Evelyn C. Pearce (2010). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Penerbit

PT Gramedia Pustaka Utama.

Syaifuddin (2011a). Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.

Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Syaifuddin (2011b). Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.

Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Kirnantoro, H. dan Maryana (2019). Anatomi Fisiologi. Yogyakarta: Penerbit

Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai