Anda di halaman 1dari 8

4/4/2023

PEMERIKSAAN
FISIK

KEPERAWATAN
Dosen Pengampu: Disusun:

Ns. Silvia Nora Anggraeni S.Kep., M.Kep Nurfitri Manda Sari (2201021)
I

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik merupakan tindakan berkelanjutan yang
dapat mengidentifikasi berbagai macam yang dibutuhkan
perawat sebagai data dasar pasien
. Pengumpulan data dapat berupa data subjektif/pernyataan
klien, keluarga atau tim medis yang kemudian dipersepsikan
oleh perawat saat proses anamnesa berlangsung. Data lain dapat
berupa data objektif yang didapat melalui peng- amatan
(inspeksi), perabaan (palpasi), pengetukan (perkusi), dan
pendengaran (auskultasi).

2
A. ALAT-ALAT PEMERIKSAAN FISIK

Adapun alat-alat yang diperlukan saat


melakukan pemeriksa- an fisik yaitu:
sarung tangan, meteran, masker, sudip
lidah, lidi ka- pas, peniti steril,
penggaris, timbangan, penlight,
stetoskop, sneillen chart,
spignomanometer, gelas specimen,
reflek hamer, otoskop, oftalmoskop,
cairan lubrikan, nasal speculum, dan
disposable vagi- na spekulum.

2
B. TEKNIK PEMERIKSAAN FISIK

• Inspeksi
> merupakan teknik pemeriksaan fisik yang
mengutamakan kemampuan pengamatan pemeriksa.
Data didapatkan atas hasil pengamatan dengan melihat
kesimetrisan suatu area tubuh, perubahan warna, adanya
lesi sampai luka atau perubahan-perubahan yang
sifatnya patologis pada daerah tubuh yang diperiksa.

2
2022 April 24
V

2. PALPASI
> merupakan teknik pemeriksaan fisik yang mengandalkan kepekaan
tangan pemeriksa terhadap daerah pemeriksaan. Telapak tangan
secara anatomi fisiologi sangat peka dan membantu pemeriksaan
dengan teknik palpasi.

hal yang harus diperhatikan dalam mencapai keberhasilan


penggunaan teknik palpasi yaitu: untuk mengetahui tekstur kulit
sebaiknya pemeriksa menggunakan ujung-ujung jari, untuk
menentukan letak dan posisi suatu organ dapat dilakukan dengan
menggunakan dua tangan: satu tangan untuk merasakan bagian
yang dipalpasi dan tangan lainnya melakukan penekanan ke bawah
(bimanual), untuk mengetahui temperatur tubuh, sebaiknya
pemeriksa menggunakan kepekaan punggung tangan.
2
12
-Perkusi langsung merupakan teknik perkusi dengan meng- gunakan
3. PERKUSI
tangan pemeriksa tanpa menggunakan bantalan terlebih dahulu.
>Perkusi merupakan tindakan pemeriksaan fisik
Perkusi jenis ini dilakukan pada pemeriksaan sinus pada daerah wajah
yang mengutamakan kemampuan keterampilan
(frontal, spenoidalis, maksilaris, dan etmo- idalis).
membedakan suara hasil ketukan tangan
-Perkusi tidak langsung dilakukan dengan menggunakan tangan
pemeriksa pada daerah pemeriksaan.
dominan pemeriksa sebagai pengetuk dan tangan non dominan
sebagai bantalan .

Bunyi yang dapat dihasilkan melalui perkusi antara lain: resonan


(intensitas sedang), hipe- resonan (intensitas tinggi/nyaring) pada
daerah paru. Timpani (nyaring seperti drum) dan dulnes (intensitas
sedang) pada daerah abdomen.

2
4. AUSKULTASI

Auskultasi merupakan teknik pemeriksaan fisik


dengan mengandalkan kepekaan mendengar
bunyi yang dihasilkan or- gan dalam melalui
bantuan alat pemeriksaan fisik stetoskop. Data
yang bisa didapat dengan menggunakan teknik
auskultasi antara lain: pada daerah paru (ronchi,
kra- kels, wheezing, vesikuler, bronkovesikuler,
dan bronkial), pada daerah jantung (gallops,
murmur), dan pada daerah abdomen (bising usus).

72
Final Defense
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai