Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN FISIK

No. Revisi: Halaman


No. Dokumen
/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022
0 1–4

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit Kepala RS BAM

SPO 12 September 2022

dr. Bandriyo Sudarsono, M.K.K.K

PENGERTIAN 1. Pemeriksaan Fisik


Adalah bagian integral dari segala upaya untuk memperoleh
data tentang keadaan kesehatan diri pasien dan lingkungan/
keluarganya. Keadaan kesehatan yang dimaksud meliputi:
a. Riwayat kesehatan dan penyakit
b. Hasil pemeriksaan fisik
c. Data/hasil pemeriksaan yang menunjang (Lab, Ro, ECG,
USG, dll)
d. Catatan tentang obat-obat apa saja yang sedang diberikan
pada saat ini.
Dalam melaksanakan pemeriksaan fisik yang harus dinilai
meliputi:
a. Menilai keadaan sakit pasien dari hasil inspeksi umum
terhadap penderita
b. Menilai tanda-tanda vital
c. Mampu menilai keadaan fisik tubuh setelah melakukan
pemeriksaan secara sistematis (Inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi).
2. Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat
bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
3. Palpasi
Adalah pemeriksaan yang menggunakan indra peraba.
Tangan dan jari – jari adalah instrument yang sensitif digunakan
untuk mengumpulkan data, misalnya tentang: Temperature,
Turgor, Bentuk, Kelembapan, Vibrasi dan Ukuran.

4. Perkusi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara mengetuk
bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan
bagian tubuh lainnya (kiri – kanan) dengan tujuan menghasilkan
suara. Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran,
bentuk dan konsistensi jaringan.
PEMERIKSAAN FISIK

No. Revisi: Halaman


No. Dokumen
/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022
0 2–4

5. Auskultasi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan Stetoskop. Hal – hal yang
didengarkan adalah: bunyi jantung, suara nafas dan bising usus.

TUJUAN Tata cara kerja ini menguraikan aturan umum yang diterima
semua pihak bahwa pemeriksaan fisik diikuti urutan yang lazim mulai
dari:
1. Inspeksi : mengamati dengan seksama
2. Palpasi : memeriksa dengan cara meraba dan memegang
3. Perkusi : memeriksa dengan cara mengetuk
4. Auskultasi : mendengarkan dengan menggunakan stetoskop

KEBIJAKAN Keputusan Kepala Rumah Sakit Tentang Pemberlakuan Pedoman


Pelayanan Medical Check Up

PROSEDUR 1. Persiapan Alat


a. Timbangan BB yang dilengkapi dengan ukuran TB
b. Meteran kain
c. Tensimeter
d. Stetoskop
e. Diagnostic set
f. Reflex hammer
g. Pen light
h. Tongue spatel
i. Handscoen
j. Masker
k. Pakaian kerja
l. Tirai dan atau skerem
2. Persiapan Pasien
Menginformasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan, meminta pasien untuk menanggalkan pakaian di dalam
ruangan tertutup dan pasien dalam posisi berbaring.
3. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Keadaan Umum
 Penilaian keadaan sakit pasien dari hasil Inspeksi yang
dilengkapi dengan data obyektif
 Menilai Tanda-tanda vital:
PEMERIKSAAN FISIK

No. Revisi: Halaman


No. Dokumen
/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022
0 3–4

 Tingkat kesadaran: fungsi mental secara keseluruhan dan


derajat awas waspada (Glasgow Coma Scale)
 Pemeriksaan / pengukuran dan pencatatan tekanan
darah, menghitung nadi, suhu tubuh, pernapasan, dan hal
mencolok yang ada hubungannya dengan vital sign.
b. Pemeriksaan Sistematik
 Keadaan rambut dan higiene kepala
 Hidrasi kulit daerah dahi
 Palpebrae (kelopak mata, sacrum dan pretibia dorsum pedis.
 Sclera dan conjunctiva (Tehnik memeriksa sclera dengan 2
jari menarik palpebrae, pasien melihat kebawah akan
tampak bila ada icterus ).
 Tekanan Bola mata (TIO) di ruang pemeriksaan mata
 Pupil dan reflek cahaya normalnya isokor diameter 3 mm bila
disinari mengecil kiri dan kanan.
 Visus / ketajaman penglihatan di ruang pemeriksaan mata
 Pemeriksaan lapangan pandang di ruang pemeriksaan mata
 Rongga hidung dari depan. Rhinoscopia anterior,
pemeriksaan menggunakan speculum hidung. Diperiksa
septum hidung, ditengah atau tidak, ada benda asing, jernih,
purulent, perdarahan, peradangan mukosa, polip.
 Daun telinga, liang telinga dan membran Tympani. Canalis
bersih, bercerumen atau bernanah.
 Fungsi pendengaran: TCK Audiometri
 Higiene rongga mulut, gigi geligi, lidah, tonsil dan pharinx
 Kelenjar getah bening leher, sub mandibulla dan sekitar
telinga.
 Kelenjar tyrhoid
 Tekanan Vena Jugularis (J.V.P)
 Ada tidaknya kaku kuduk / tengkuk
 Thorax dan fungsi pernafasan (Inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi).
 Jantung (Infeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)
 Abdomen (Inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi)
 Kelenjar limfe inguinal, genitalia dan anus
 Lengan dan tungkai (edema, rentang gerak, uji kekuatan otot,
reflex fisiologik dan patologik babinski dan mencari tanda-
tanda khusus spt clubbing of the finger, spider naevi, uremic
PEMERIKSAAN FISIK

No. Revisi: Halaman


No. Dokumen
/Int-10000/BAM2/SPO/IX/2022
0 4–4

frost)
 Payudara pada wanita (inspeksi dan palpasi)
 Collumna Vertebralis (inspeksi dan palpasi)
 Uji saraf cranial

c. Pemeriksaan Kulit
 Inpeksi: hygiene kulit, kelainan: macula, erythema, papulla,
vesikula, pustula, ulcus crusta, excoriasi, fissura, cicatrix,
ptechiae, hematoma, naevus pigmentosus, hiperpigmentasi,
vitiligo, tatto, hemangioma, spider naevi, lichennifikasi,
striae, mongolian spot, uremic frost, anemik, cyanosis, icterus
 Palpasi: kehangatan, kelembaban, texture, turgor, krepitasi
dan edema
d. Pemeriksaan Fisik adalah tanggung jawab dokter pemeriksa
kesehatan
e. Pemeriksaan Fisik selesai, diafragma stetoskop dibersihkan
dengan alcohol swabs dan digantungkan kembali ke dinding,
pasien dipersilahkan memakai pakaian kembali dan keluar
ruangan.
4. Dokumentasi
Dokumentasikan hasil pemeriksaan ke form medical check up
dan rekam medis untuk hasil patologis.

UNIT TERKAIT 1. Unit Medical Check Up

Anda mungkin juga menyukai