Anda di halaman 1dari 4

DOKUMEN LEVEL

KODE
STANDART OPERATING
SBY/SOPKEP/ANK/09
PROCEDURE

PEMERIKSAAN FISIK BAYI TANGGAL DIKELUARKAN :


1 Oktober 2021
AREA: Keperawatan Anak NO REVISI: 0

Disusun Oleh Disahkan Oleh

Tim Divisi Keperawatan Anak Ketua STIKES Bethesda

A. DESKRIPSI
Pemeriksaan fisik bayi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan, yang
dilakukan dengan sistematis untuk mengumpulkan data secara inspeksi, perkusi,
palpasi dan auskultasi dari ujung kepala sampai kaki pada bayi usia 1 bulan sampai 12
bulan.

B. TEORI YANG MENDASARI TINDAKAN


Pemeriksaan fisik (PF) merupakan bagian integral dari pengkajian keperawatan. PF
biasanya dilakukan setelah riwayat kesehatan dikumpulkan dengan tujuan
mengklarifikasi data dan mendapatkan informasi yang lebih rinci dari pemeriksaan yang
dilakukan. Teknik yang digunakan dalam PF meliputi empat proses fundamental yaitu:
(1) Inspeksi, (2) Palpasi, (3) Perkusi, dan (4) Auskultasi (Smeltzer, Bare, 2002)
Pada bayi perlu dilakukan pemeriksaan reflek primitif meliputi : plantar grasp, palmar
grasp, Babinski, moro, startle, perez, tonic leher asimetris, neck-righting, otolith-
righting, gallant, melangkah, merangkak, placing.

C. TUJUAN
Tujuan Pemeriksaan Fisik bayi antara lain :
1. Dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan
2. Mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan bayi
3. Mengetahui riwayat kesehatan bayi
4. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi

D. INDIKASI TINDAKAN
semua pasien
E. KONTRA INDIKASI TINDAKAN
-

F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran dalam pemeriksaan fisik pada bayi
1. Jaga suhu ruangan untuk menghindari terjadinya hipotermi.
2. Minimalkan risiko jatuh

G. PROSEDUR TINDAKAN
1. Tahap Pra Interaksi:
a. Persiapan diri perawat
b. Verifikasi program
c. Persiapan alat :
1) Stetoskop
2) Arloji
3) Thermometer
4) Penggaris
5) Kassa steril
6) Bengkok.
7) APD (masker & yas)
8) Alat tulis.
d. Persiapan lingkungan
2. Tahap Kerja
a. Perawat mencuci tangan.
b. Kenakan yas dan masker.
c. Buka baju sesuai bagian yang akan diperiksa dengan tetap menjaga privacy
sesuai usia bayi.
d. Ukur Antropometri (gunakan SOP pengukuran antropometri)
e. Ukur tanda – tanda vital :
1) Suhu
2) Nadi (gunakan stetoskop di iktus cordis)
3) Respirasi (buka baju bayi, hitung respirasi dengan inspeksi perut dan dada)
f. Lakukan pemeriksaan kulit: warna, turgor, kelembaban, tekstur, edema, lesi,
dan lain – lain.
g. Lakukan pemeriksaan jari dan kuku : warna, ketebalan, bentuk, kondisi sekitar
kuku, keretakan, ujung kuku bergerigi, kebersihan, clubbing finger, sianosis,
capillary refill, adanya polidactily, sindactily.
h. Lakukan pemeriksaan kepala: bentuk, fontanela (identifikasi fontanela anterior
dan posterior : penutupan, tanda dehidrasi dan tanda peningkatan TIK)
i. Lakukan pemeriksaan rambut: warna, ketebalan, distribusi.
j. Lakukan pemeriksaan wajah: bentuk, pembengkakan, paralisis.
k. Lakukan pemeriksaan mata: palpebra, konjungtiva, lensa, sklera, bola mata,
strabismus
l. Lakukan pemeriksaan telinga: daun telinga, liang telinga, mastoid, tajam
pendengaran: tarik lobus telinga ke bawah keluar, beri rangsang suara.
m. Lakukan pemeriksaan hidung: bentuk, kelainan (cairan, darah).
n. Lakukan pemeriksaan mulut: trismus, bau mulut, bibir, lidah, gusi, gigi, saliva,
tonsil.
o. Lakukan pemeriksaan faring: hiperemia, edema, abses.
p. Lakukan pemeriksaan leher: masa, kelenjar tiroid, JVP (b/p sesuai SOP
pemeriksaan JVP) kelenjar getah bening.
q. Lakukan pemeriksaan dada:
▪ Inspeksi: bentuk dada, ictus cordis, retraksi dada.
▪ Palpasi: adanya benjolan, nyeri tekan, vocal fremitus.
▪ Auskultasi: suara paru, bunyi jantung.
r. Lakukan pemeriksaan abdomen:
▪ Inspeksi: ukur lingkar perut, bentuk abdomen, umbilicus, apakah ada
pembesaran arteri/vena, apakah ada massa.
▪ Auskultasi: bunyi vaskuler, bising usus.
▪ Palpasi: adanya nyeri tekan, adanya massa, adanya pembesaran hati
maupun limpa.
▪ Perkusi: apakah ada cairan, apakah ada distensi (distensi pada bayi
dengan dilihat saja bisa).
s. Lakukan pemeriksaan genetalia (pilih salah satu jenis):
▪ Laki – laki: ukuran, bentuk penis, testis, kelainan.
▪ Perempuan: bentuk, cairan, kelainan, dll.
t. Lakukan pemeriksaan tulang belakang: bentuk, kelainan (lordosis, kifosis,
skoliosis, kelemahan, nyeri, dll).
u. Lakukan pemeriksaan ekstremitas:
▪ Tangan: bentuk, kelainan (clubbing finger, polydactilli, dll), nyeri,
kontraktur, paralisis.
▪ Kaki: bentuk, gaya berjalan, kelainan – kelainan.
v. Lakukan pemeriksaan reflek primitif
w. Rapikan pasien.
x. Bereskan alat – alat, kembalikan ke tempat semula.
y. Perawatn mencuci tangan.

3. Tahap Terminasi:
a. Evaluasi respon klien
b. Simpulkan hasil pengukuran
c. Pemberian pesan
d. Kontrak selanjutnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)

4. Dokumentasi:
Tuliskan nama tindakan keperawatan, waktu pelaksanaan tindakan keperawatan
dan respon pasien

5. Sikap:
a. Teliti
b. Empati
c. Peduli
d. Sabar
e. Sopan

H. SUMBER REFERENSI
Davies, L & Mc Donald, S. 2009. Pemeriksaan Kesehatan Bayi : Pendekatan
Multidimensi. Jakarta : EGC
Wong, D.L. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai