Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN


KESEHATAN BALI
Jln. Tukad Balian No. 180,
Denpasar-Bali

Tanggal Terbit Ditetapkan


30-10-2019 Rektor ITEKES Bali Dosen Akademi
PEMERIKSAAN FISIK IBU
NIFAS (PNC) Tanggal Revisi
30-10-2019
I.G.P. Darma Suyasa, S.Kp., MNg.,PhD Ns. I.A Ningrat
NIR. 98032 P.D., S.Kep., M.S
Pemeriksaan fisik ibu nifas adalah salah satu cara untuk mengetahui geja
1. PENGERTIAN atau masalah kesehatan yang dialami oleh ibu nifas melalui pengumpula
data secara objektif.

1. Untuk mengumpulkan data ibu nifas secara objektif


2. TUJUAN /MANFAAT 2. Mengidentifkasi secara dini permasalahan yang muncul saat mas
nifas
3. Menilai perubahan status ibu nifas
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan

3. KONTRAINDIKASI Tidak Ada

A. Persiapan Alat
4. PERSIAPAN KERJA 1. Troli 1 bh
2. Bengkok 1 bh
3. Sarung tangan steril : secukupnya *
4. Sarung tangan bersih: secukupnya
5. Korentang dan tempat 1 bh
6. Pengukur TB 1 bh
7. Pengukur BB 1 bh
8. Sphignomanometer 1 bh
9. Stetoskop 1 bh
10. Termometer aksila 1bh
11. Kapas alcohol : secukupnya
12. Tissue pada tempatnya 1 bh
13. Senter/pen light 1 bh
14. Tongoe spatel dalam kupet 1 bh
15. Kapas vulva hygiene : secukupnya
16. Jam tangan dengan detik 1bh
17. Buku catatan dan pulpen 1bh
B. Persiapan Perawat
1. Perawat yakin sudah memahami prosedur pemeriksaan fisik pada
ibu nifas
2. Perawat yakin mampu melaksanakan prosedur pemeriksaan fisik
ibu nifas
C. Persiapan Pasien
1. Beri salam dan memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien
3. Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan fisik ibu nifas
4. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
5. Menyiapkan posisi pasien
D. Persiapan Lingkungan
1. Meminta pengunjung/ keluarga untuk meninggalkan ruangan
2. Pasang sampiran atau gorden untuk menjaga privasi klien
Langkah-langkah pemeriksaan fisik ibu nifas (PNC) meliputi:
E. TAHAPAN KERJA 1. Awali dengan mengucapkan salam
2. Jelaskan prosedur selengkapnya kepada klien
3. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
4. Persilahkan ibu untuk buang air kecil
5. Persiapkan alat-alat yang diperlukan
6. Pasang sampiran/gorden untuk menjaga privasi klien
7. Cuci tangan
8. Memasang sarung tangan bersih
9. Melakukan pengukuran antropometri ( TB, BB)
10. Mengukur tanda-tanda vital (suhu, tekanan darah, nadi dan respirasi)
11. Memeriksan dasar kulit kepala dan rambut ibu
12. Memeriksa/inspeksi wajah ibu
13. Memeriksa mata (oedema, sclera, konjuctiva, reflek pupil)
14. Memeriksa lubang hidung dan sinus
15. Memeriksa telinga
16. Memeriksa bibir, rongga mulut, lidah dan gigi ibu
17. Inspeksi daerah leher
a. Memeriksa pembesaran kelenjar tiroid
b. Memeriksa adanya pembesaran vena jugularis
18. Membuka pakaian atas ibu
19. Memeriksa pada bagian dada
a. Memposisikan tangan ibu (posisi tangan ibu keatas)
b. Melalukan inspeksi pada daerah aksila dan dada
c. Inspeksi ukuran, bentuk dan kesimetrisan payudara
d. Inspeksi kontur dan permukaan payudara
e. Inspeksi kemerahan pada kulit payudara
f. Inspeksi areola
g. Inspeksi putting
h. Melalukan palpasi pada payudara
i. Menekan/ memencet areola dan putting untuk mengece
pengeluaran kolostrum
j. Melakukan palpasi pada daerah aksila
k. Melalukan auskultasi pada paru
l. Melalukan auskultasi pada jantung
20. Memasang pakaian atas ibu dan membuka pakaian pada daera
abdomen
21. Melakukan pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi keadaan perut ibu
b. Kaji adanya luka (post SC) apakah ada tanda-tanda infeksi
c. Inspeksi striae dan linea alba
d. Memeriksa bising usus
e. Melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri
f. Memeriksa kontraksi usus (perut teraba keras atau lembek)
g. Memeriksa diastasis rektus abdominis (DRA)
22. Merapikan pakaian ibu pada daerah abdomen
23. Melakukan pemeriksaan pada ekstrimitas atas (keadaan kulit seca
umum, eodema, turgor, CRT)
24. Melakukan pemeriksaan pada ekstrimitas bawah (keadaan kulit seca
umum, eodema, turgor, CRT, varises, hofman sign )
25. Melalukan pemeriksaan pada daerah genetalia (Lochea: warna, jumla
bau
26. Melakukan pemeriksaan pada perineum dan rectum
a. Posisikan pasien SIM kaji keutuhan perineum apakah utu
atau ada luka episiotomy atau luka laserasi/ rupture
( Luka Episiotomy: REEDA)
b. Kaji luka episiotomy dan keadaan jahitan kaji REEDA
c. Kaji kebersihan perineum
d. Kaji adanya laserasi
1) Tingkat 1: robek selaput vagina dengan atau tanpa ken
kulit perineum
2) Tingkat 2: meluas sampai otot perineal
3) Tingkat 3: meluas sampai otot spinkter
4) Tingkat 4: melibatkan dinding anterior rektal
27. Melalukan pemeriksaan pada anus (hemoroid)
1. Evaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)
F. EVALUASI 2. Menyampaikan hasil pemeriksaan secara umum
3. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4. Merapikan tempat tidur dan lingkungan
5. Merapikan alat
6. Mencuci tangan
7. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
G. DOKUMEN TERKAIT 1. Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen, M. D. (2005
Keperawatan maternitas (Edisi 4). Jakarta: Penerbit EGC.
2. Pernoll, B., & Ralph, C. (2009). Buku Saku Obstetri da
Ginekologi. Jakarta: EGC.

Note: (*) Jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai