Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN FISIK POSTNATAL

No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 1 / 4


102/AK/SOP-BPM/UARS/2020

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan


PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15 Mei 2020
Sri Hayati, S.Kp., M.Kep
PENGERTIAN Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mengetahui gejala atau masalah
kesehatan yang dialami oleh ibu nifas
TUJUAN 1. Mencegah perdarahan pasca nifas karena atonia uteri.
2. Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus berkontraksi,
fundus di bwah pusat, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
3. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
PROSEDUR A. Alat- Alat :
1. Timbangan BB
2. Pengukur TB
3. Sphigmomanometer + stetoskop
4. Termometer axial
5. Pen light
6. Tongue spatel
7. Reflek hammer
8. Jam tangan dengan jarum sekon
9. Sarung tangan steril
10. Bengkok
11. Metline
12. Catatan + alat tulis

B. Pelaksanaan
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan meminta persetujuan pasien
4. Memasang sampiran dan jaga privacy
5. Mencuci tangan
6. Melakukan wawancara tentang biodata
7. Melakukan wawancara tentang riwayat kehamilan dan persalinan
sekarang (Gpa, Masalah yang timbul selama kehamilan sekarang,
lama persalinan, proses dan tipe persalinan ( spontan, forcep, vacum,
SC ), lihat laporan persalinan dan catatan prenatal, terapi atau
penggunaan anestesi / analgesic selama intranatal, masalah-masalah
yang timbul saat persalinan sekarang)
8. Melakukan wawancara tentang riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas dahulu
9. Melakukan pengukuran tanda vital
10. Melakukan pengukuran antropometri (BB, TB, lingkar lengan, TSF)
PEMERIKSAAN FISIK POSTNATAL

No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 2/ 4


102/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR 11.Melakukan wawancara tentang kebutuhan dasar klien :


a. Kebutuhan oksigenasi
b. Kebutuhan cairan & elektrolit
c. Kebutuhan nutrisi
d. Kebutuhan eliminasi BAB dan BAK
e. Kebutuhan rasa aman
f. Kebutuhan rasa nyaman / istirahat dan tidur
 Lamanya
 Kesulitan tidur : (after pain, diaphoresis, nyeri
episiotomi, nyeri hemorrhoid, cemas)
g. Kebutuhan seksualitas
h. Kebutuhan aktifitas
i. Kebutahn konsep diri
j. Kebutuhan aktualisasi diri
12. Melakukan pemeriksaan fisik
a. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan bersih serta
menunjang pengkajian
b. Lakukan cuci tangan
c. Menjaga privacy klien selama melakukan pemeriksaan
d. Mengatur posisi klien sesuai dengan kebutuhan di tempat
pemeriksaan
e. Lakukan pemeriksaan kepala ( rambut, kulit kepala, mata,
hidung, mulut, telinga )
f. Lakukan palpasi wajah untuk pemeriksaan adanya oedema
anasarka dan sensasi nyeri
g. Periksa adanya cloasma gravidarum
h. Lakukan pemeriksaan leher ( kelenjar getah bening,
pembengkakan tyroid, peningkatan JVP, refleks menelan, ROM)
i. Lakukan pemeriksaan dada ( jantung dan paru )
j. Lakukan pemeriksaan payudara ( adanya hiperpigmentasi areola,
bentuk, kesimetrisan, kebersihan, keadaan putting susu, adanya
benjolan atau massa atau pembengkakan , pengeluaran
colostrum dan ASI)
k. Lakukan pemeriksaan daerah abdomen :
a) anamnesa : sudah bisa BAB / BAK ? mual ? muntah ?
b) sebaiknya klien BAK dulu, kandung kemih dalam keadaan
kosong
c) inspeksi bentuk abdomen, linea nigra, striae
d) kaji intensitas keluhan mulas-mulas ( after pain )
e) palpasi : tinggi fundus uteri, posisi uterus, kontraksi, diastasis
muskulus rektus abdominalis
PEMERIKSAAN FISIK POSTNATAL

No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 3 / 4


102/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR l. Lakukan pemeriksaan perineum dan rectum ( perineum utuh,


robek, atau terdapat luka episiotomi )
a) pertama : lihat pada posisi telentang
b) kedua : lihat pada posisi sim’s sehingga jahitan perineum ke
arah anus terlihat jelas
m. Kaji deadaan jahitan luka episiotomi – REEDA (Redness,
Edema ( 12 – 24 jam adalah normal ), Echymosis, Discharge,
Approximation)
n. Observasi lochea : (warna, jumlah, frekuensi penggatian duk,
sifat pengeluaran (menetes, merembes, memancar ), bau : amis
( normal ), busuk ( infeksi ), monitor tiap 4 – 8 jam, karakteristik
lochea)
o. Kaji adanya nyeri
p. Lakukan pemeriksaan ada / tidaknya hemorrhoid ( derajat, nyeri,
mudah sakit ? )
q. Lakukan pemeriksaan ekstremitas bawah (oedema, varices ,
refleks patella, kaji kekuatan otot, pembengkakan, hangat, nyeri,
rasa tidak nyaman, tromboplebitis dan tromboemboli, kaji
homan’s sign, jika ( + ) : ( edema, redness / kemerahan, tegang,
suhu kulit menigkat, tungkai yang sakit ditinggikan 30 derajat
13. Selama melakukan pemeriksaan fisik, lakukan pengajian bila ada
data yang belum terkaji sebelumnya
14. Melakukan pengkajian status psikologis / emosional, dilakukan 24
jam pertama post partum
 respon terhadap kelahiran / proses kelahiran (positif /
negatif). Apakah mengekspresikan ketidaksenangan karena
mengalami masalah selama proses persalinan
 respon terhadap bayinya
 persepsi terhadap keluarga
 kaji penerimaan keluarga tentang kelahiran yang lalu,
bagaimana dengan kelahiran yang sekarang
 observasi interaksi klien dengan anggota keluarga
 perubahan psikologis
 kaji peran klien selama di rumah sakit, apakah ada kesulitan
dalam tingkah laku terhadap dirinya
 apakah harapan klien
 ekspresi klien selama kontak dengan bayi, perawat, anggota
keluarga
 kaji adaptasi ayah terhadap kelahiran bayi
 observasi hubungan bayi – ayah, apakah ayah segera
berhubungan dengan bayinya pada hari pertama, apakah
melakukan sentuhan
 kaji harapan ayah terhadap kelahiran bayinya dan
kesembuhan ibu
PEMERIKSAAN FISIK POSTNATAL

No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 4 / 4


102/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR  apakah ada kekecewaan ayah terhadap kondisi istri dan bayi?
 observasi perubahan tingkah laku ayah terhadap kelahiran bayi
 kaji peran dalam keluarga dengan adanya kelahiran bayi

15. Kaji pengetahuan dan kemampuan ibu :


a. perawatan bayi
b. perawatan payudara
c. KB
d. cara menyusui
e. cara memandikan bayi
f. cara perawatan tali pusat
g. perawatan perineum
h. senam post partum
i. nutrisi ibu – bayi

16. Dokumentasikan hasil pengkajian

Anda mungkin juga menyukai