Anda di halaman 1dari 14

KONTRAK BELAJAR PROFESI 27

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS


Nama Mahasiswa :
NIM :

MINGG TUJUAN KOMPETENSI OUTCOME TARGET METODE PARAF


U PRAKTIK WAKTU CI
1. Orientasi dengan Pengenalan dengan CI, lingkungan praktik, dan Hari pertama
lingkungan tata tertib tempat praktik praktik
tempat praktik
a. Memberikan a. 1. Pengkajian Format hasil Hari pertama Wawancara
asuhan pengkajian dengan pasien
b. A. Data subjektif
keperawatan
pada abortus .       Biodata: mengkaji identitas klien dan
penanggung yang meliputi; nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan,
status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya
perkawinan dan alamat
b.      Keluhan utama: pada pasien dengan abortus,
kemungkinan pasien akan datang dengan
keluhan utama perdarahan pervagina disertai
dengan keluarnya bekuan darah atau jaringan,
rasa nyeri atau kram pada perut. Pasien juga
mungkin mengeluhkan terasa ada tekanan pada
punggung, mengatakan bahwa hasil test
kencing positif hamil, merasa lelah dan lemas
serta mengeluh sedih karena kehilangan
kehamilannya.
c.         Riwayat kesehatan, yang terdiri atas:
1)      Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan
sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau
pada saat pengkajian seperti perdarahan
pervaginam di luar siklus haid, pembesaran
uterus lebih besar dari usia kehamilan.
2)      Riwayat kesehatan masa lalu
a. Riwayat pembedahan: Kaji adanya
pembedahan yang pernah dialami oleh
klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa
dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
b. Riwayat penyakit yang pernah dialami: Kaji
adanya penyakit yang pernah dialami oleh
klien misalnya DM, jantung, hipertensi ,
masalah ginekologi/urinary, penyakit
endokrin, dan penyakit-penyakit lainnya.
c. Riwayat kesehatan keluarga: Yang dapat
dikaji melalui genogram dan dari genogram
tersebut dapat diidentifikasi mengenai
penyakit turunan dan penyakit menular
yang terdapat dalam keluarga.
d. Riwayat kesehatan reproduksi: Kaji tentang
mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya,
banyaknya, sifat darah, bau, warna dan
adanya dismenorhoe serta kaji kapan
menopause terjadi, gejala serta keluahan
yang menyertainya.
e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
f. Riwayat seksual: Kaji mengenai aktivitas
seksual klien, jenis kontrasepsi yang
digunakan serta keluahn yang
menyertainya.
g. Riwayat pemakaian obat: Kaji riwayat
pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral,
obat digitalis dan jenis obat lainnya.
k.      Pola aktivitas sehari-hari: Kaji mengenai
nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB
dan BAK), istirahat tidur, hygiene,
ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
.        Data psikososial:
1)      Kaji orang terdekat dengan klien, bagaimana
pola komunikasi dalam keluarga, hal yang
menjadi beban pikiran klien dan mekanisme
koping yang digunakan.
2)      Status sosio-ekonomi : Kaji masalah finansial
klien
l.        Data spiritual: Kaji tentang keyakinan klien
terhadap Tuhan YME, dan kegiatan keagamaan
yang biasa dilakukan.
2.      Data Objektif
a. Sirkulasi: pada pasien abortus terdapat
perdarahan pervaginam yang banyak
sehingga dapat menimbulkan syok, pasien
tampak pucat, akral dingin, tekanan darah
mungkin menurun, nadi teraba cepat dan
kecil, pasien tampak meringis atau
kesakitan karena nyeri.
b. Breathing : Kaji pola nafas apakah
bernafas spontan/tidak, nafas cepat/lambat.
Kaji apakah ada sesak nafas/tidak, gerakan
dinding dada simetris/asimetris, pola nafas
teratur/tidak, auskultasi bunyi nafas
normal/tidak, kaji frekuensi nafas serta
penggunaan otot bantu pernafasan.
c. Circulation : pada pasien abortus terdapat
perdarahan pervaginam yang banyak
sehingga dapat menimbulkan syok, pasien
tampak pucat, akral dingin, tekanan darah
mungkin menurun, nadi teraba cepat dan
kecil, pasien tampak meringis atau
kesakitan karena nyeri
d. Integritas Ego: Dapat menunjukkan
labilitas emosional dari kegembiraan
sampai ketakutan, marah atau menarik diri
klien/ pasangan dapat memiliki pertanyaan
atau salah terima peran dalam pengalaman
kelahiran. Mungkin mengekpresikan
ketidak mampuan untuk menghadapi
suasana baru. Pada pasien abortus
kemungkinan terjadi kesadaran menurun,
syncope, pasien tampak lemah.
e. Eliminasi: Kateter urinarius mungkin
terpasang : urin jernih pusat, bising usus
tidak ada. Makanan/ cairan: Abdomen
lunak dengan tidak ada distensi pada awal.
f. Neurosensorik: Kerusakan gerakan pada
sensori dibawah tindak anestesi spinal
epidural.
g. Nyeri/ kenyamanan: Mungkin mengeluh
ketidaknyamanan dari berbagai sumber:
misal nyeri penyerta, distensi kandung
kemih/ abdomen, efek-efek anestesi: mulut
mungkin kering.
h. Keamanan: Jalur parenteral bila digunakan
resiko terkena infeksi karena pemasangan
infus dan nyeri tekan.
i. Seksualitas: Fundus kontraksi kuat dan
terletak di umbilikus.

3.      Pemeriksaan fisik, meliputi:


a. Inspeksi
Hal yang diinspeksi antara lain:
Mengobservasi kulit terhadap warna,
perubahan warna, laserasi, lesi terhadap
drainase, pola pernafasan terhadap
kedalaman dan kesimetrisan, bahasa
tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan
ekstremitas, adanya keterbatasan fisik, dan
seterusnya.
b. Palpasi
Sentuhan: merasakan suatu
pembengkakan, mencatat suhu, derajat
kelembaban dan tekstur kulit atau
menentukan kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan: menentukan karakter nadi,
mengevaluasi edema, memperhatikan
posisi janin atau mencubit kulit untuk
mengamati turgor.
Pemeriksaan dalam: menentukan
tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang
abnormal.
c. Perkusi adalah melakukan ketukan
langsung atau tidak langsung pada
permukaan tubuh tertentu untuk
memastikan informasi tentang organ atau
jaringan yang ada dibawahnya.
Menggunakan jari: ketuk lutut dan dada
dan dengarkan bunyi yang menunjukkan
ada tidaknya cairan, massa atau
konsolidasi.
Menggunakan palu perkusi: ketuk lutut
dan amati ada tidaknya refleks/gerakan
pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit
perut apakah ada kontraksi dinding perut
atau tidak.
d. Auskultasi
Mendengar : mendengarkan di ruang
antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk
bunyi jantung/paru abdomen untuk bising
usus atau denyut jantung janin. (Johnson &
Taylor, 2009:39)

c. Sekunder Assessment
a. Eksposure: pasien tampak pucat
b. Five intervention: Tekanan darah
menurun, nadi cepat dan kecil, suhu
meningkat
c. Give Comfort: nyeri perut yang hebat,
kram atau rasa tertekan pada pelvic
d. Head to toe: meliputi pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan ginekologi, menanyakan
riwayat kehamilan, umur kehamilan,
riwayat penggunaan kontrasepsi, riwayat
pemeriksaan kehamilan (ANC), riwayat
penyakit kronis atau akut, riwayat
pengobatan serta riwayat alergi.
1. Merumuskan diagnosis keperawatan Format analisa Hari pertama Analisis dan
a. Menganalisis dan menginterpretasi data reading textbook
data hasil pengkajian.
b. Menetapkan diagnosis keperawatan.
1. Risiko infeksi
2. Nyeri
3. Risiko syok
4. Ansietas
5. Kekurangan volume cairan

3. Menyusun rencana asuhan keperawatan Format intervensi Hari pertama Analisis dan
Menyusun intervensi keperawatan keperawatan reading textbook
berdasarkan diagnose keperawatan yang
telah ditetapkan sesuai dengan NOC
NIC
a. Resiko infeksi
NIC
1) Bersihkan lingkungan dengan
baik setelah digunakan untuk
setiap pasien
2) Anjurkan pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan
ruangan
3) Cuci tangan sebelum dan
sesudah kegiatan perawatan
pasien
b. Nyeri akut
1) Tentukan lokasi, karakteristik,
kulitas dan keparahan nyeri
sebelum mengobati pasien
2) Kurangi atau eliminasi faktor-
faktor yang meningkatkan nyeri
3) Ajarkan pasien teknik non
farmakologi
4) Berikan analgetik yang optimal
sesuai peresepan.

c. Resiko syok
1) Monitor terhadap adanya respon
kompensasi awal syok
2) Monitor terhadap adanya tanda
awal reaksi alergi
3) Monitor terhadap adanya tanda
awal dari penurunan fungsi
jantung
4) Monitorkemungkinan penyebab
kehilangan cairan
d. Ansietas
1) Gunakan pendekatan yang tenag
dan meyakinkan
2) Jelaskan semua prosedur
termasuk sensai yang dirasakan
3) Berikan informasi faktual terkait
diagnosis perawatan dan
prognosis
4) Intruksikan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi.
e. Kekurangan volume cairan
1) Hitung atau timbang popok
dengan baik
2) Jaga intake dan catat output
pasien
3) Pasang kateter urine
4) Monitor status hidrasi
5) Monitortanda-tanda vital
4. Implementasi perencanaan keperawatan Format intervensi Hari kedua Bed side
Pelaksanaan tindakan keperawatan keperawatan sampai pasien teaching
berdasarkan intervensi yang telah pulang demonstrasi
ditetapkan
5. Evaluasi Format evaluasi Hari kedua
a. Mengevaluasi kemajuan pasien keperawatan sampai pasien
terhadap tindakan yang diberikan pulang
b. Menentukan rencana tindak lanjut
6. Pendokumentasian asuhan keperawatan Pendokumentasia Hari kedua
n pada rekam sampai pasien
medis pasien atau pulang
pada logbook
5 Ketrampilan 1. Pemeriksaan leopold
umum 2. Pengukuran panggul luar
3. Pemeriksaan penunjang (TB,BB,LLA)
4. Pemberian suntikan TT
5. Perawatan luka jalan lahir (perineum)
6. Perawatan luka SC
7. Perwatan payudara
8. Perawatan tali pusat
9. Memandikan bayi
10. Pendidikan kesehatan tentang :
a. Perubahan fisiologis post partum
b. Perubahan psikologis post partum
c. Gizi ibu menyusui
d. ASI ekslusif
e. Senam Nifas
f. Masalah-masalah laktasi
g. Pijat bayi
h. Teknik menyusui
i. KB
j. Mobilisasi post SC
k. Penkes lain
11. Pembimbing klinikan APGAR
12. Perawatan pasien kemotrapi
13. Perawatan pasien kanker serviks
14. Perawatan pasien myoma uteri
15. Perawatan pasien kanker payudara
16. Perawatan pasien pre dan post curatage
17. Pemberian imunisasi awal
(BCG,Hepatitis B)
18. Perawatan Pre operatif SC
19. Pemeriksaan fisik ibu post partum

Anda mungkin juga menyukai