Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL

No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 1 / 16


110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan


PROSEDUR Tanggal Terbit:
TETAP 15 Mei 2020
Sri Hayati, S.Kp., M.Kep
PENGERTIAN Antenatal Care (ANC) adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin setiap bulan. Pengawasan wanita
hamil secara rutin mampu membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas
ibu dan bayi.
TUJUAN 1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan
berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling
KB dan pemberian ASI.
2. Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan
berkualitas.
3. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu
hamil.
4. Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu
hamil sedini mungkin.
5. Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan sesuai dengan
sistem rujukan yang ada

PROSEDUR 1. Persiapan Alat


a. Timbangan BB
b. Pengukur TB
c. Alat pemeriksaan tanda vital
d. Pen light
e. Tongue spatel
f. Meteran / metline
g. Laenex / monoaural atau Doppler
h. Jelly
i. Tissue
j. Reflex hammer
k. Handskoen steril
l. Bengkok
m. KMS ibu hamil
n. Alat tulis / Status pasien
o. Kapas sublimat secukupnya dalam kom
p. Selimut
q. Screen /sampiran
r. Baki alat + alas
s. Trolly alat
2. Pelaksanaan
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL

No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 2/16


110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR 1. Anamnesa
Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mempersilahkan duduk
d. Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan meminta persetujuan pasien
e. Melakukan anamnesa tentang biodata klien dan penanggung
jawab
f. Melakukan anamnesa tentang riwayat kehamilan sekarang yang
meliputi :
- HPHT
- Gravida
- Para
- Jml abortus
- Prenatal education
- Keluhan
- Obat-obatan yg dikonsumsi
- Imunisasi
- Perawatan payudara
- Senam hamil
- Kekhawatiran khusus
- Gerakan janin
g. Melakukan anamnesa tentang riwayat kehamilan, persalinan &
nifas dahulu yang meliputi :
- Usia kehamilan
- Jml anak hidup
- Lama persalinan
- Cara persalinan
- Lahir mati (still birth)
- Prematur dan BBLR
- Komplikasi kehamilan, persalinan & nifas

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 3/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR h. Melakukan anamnesa tentang riwayat genekologi :


- Infeksi
- Operasi
- Usia menarche & siklus mens
- Volume darah
- Sifat darah
- Masalah selama menstruasi
- Perdarahan (di dalam/di luar siklus
- Seksualitas
- KB.
i. Melakukan anamnesa tentang riwayat kesehatan sekarang dan
dahulu :
- BB
- Gol darah dan Rh
- Dalam pengobatan( atas resep dokter/tidak)
- Kebiasaan (merokok, alkohol, caffein, obat)
- Allergi
- Risiko teratogenik selama kehamilan (infeksi,medikasi,
radiografi, toxin di rumah / tempat kerja)
- Status medik ( DM, CV ginjal, congenital)
j. Melakukan anamnesa tentang riwayat kesehatan keluarga :
cancer, CV, DM, dll), kehamilan kembar, cacat
bawaan/keturunan.
k. Melakukan anamnesa riwayat pekerjaan : tipe pekerjaan,
paparan thd zat berbahaya.
l. Melakukan anamnesa kebutuhan dasar klien yang meliputi :
- Kebutuhan oksigenasi
- Kebutuhaan nutrisi

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 4/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR - Kebutuhan cairan & elektrolit


- Kebutuhan eliminasi BAB & BAK
- Kebutuhan rasa aman
- Kebutuhan rasa nyaman
- Kebutuhan seksualitas
- Kebutuhan istirahat & tidur
- Kebutuhan aktivitas
a. Melakukan anamnesa status psikososial :
- Harapan terhadap kehamilan
- Emosional
- Finansial impact
- Perilaku pasangan thd kehamilan
- Konsep diri(body image, ideal diri, identitas diri, harga
diri,peran)
- Persepsi dan mekanisme koping
- Kehamilan direncanakan / tidak
- Edukasional yg dibutuhkan
- Support system
- Fungsi klg
- Situasi kehidupan
- Aktivitas seksual
- Persiapan persalinan & parenting
b. Melakuan anamnesa tentang budaya dan spiritual :
- Kebiasan-kebiasaan selama kehamilan
- Kebiasaan adat/agama : sunat bayi ♂♀, adzan, upacara-
upacara, larangan-larangan selama kehamilan
c. Melakukan pengukuran Tekanan Darah
d. Melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 5/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR 3. Pemeriksaan Fisik


a. Menciptakan lingkungan yang kondusif
b. Jaga privacy klien
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Cek kelengkapan alat
e. Cuci tangan
f. Mengatur posisi ibu sesuai kebutuhan dan nyaman bagi ibu
g. Melakukan pengukuan suhu, nadi dan respirasi dalam posisi klien
miring ke kiri jika kehamilan sudah besar
h. Melakukan pengkajian kepala (rambut, kulit kepala, mata, hidung,
mulut, telinga )
e. Melakukan palpasi wajah untuk mengkaji oedema dan sinusitis
f. Melakukan pengkajian leher (KGB, JVP, pembengkakan kelenjar
tyroid, refleks menelan)
g. Melakukan pemeriksaan dada (jantung dan paru-paru)
h. Melakukan pemeriksaan payudara (bentuk, kesimetrisan,
kebersihan, hiperpigmentasi areola , keadaan putting susu,
benjolan / massa, pengeluaran colostrum)
i. Melakukan pemeriksan abdomen, dengan terlebih dahulu
menjaga suhu tangan pemeriksa agar dalam keadaan hangat
dengan cara mencuci tangan dengan air hangat (mencegah
penyebaran mikroorganisme dan menghangatkan tangan sesuai
suhu tubuh klien untuk mencegah tejadinya kontraksi yang tiba-
tiba) atau dengan cara menggosok-gosok kedua telapak tangan
j. Inspeksi bentuk abdomen, linea, striae
k. Lakukan pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) dengan teknik
McDonald dan Pemeriksaan Leopold I - IV

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 6/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR Persiapan :
- Jelaskan prosedur dan alasan dari prosedur yang
dilakukan kepada klien (penjelasan yang diberikan dapat
menurunkan kecemasan dan meningkatkan kerjasama
klien)
- Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih
sebelum tindakan dilakukan, jika belum berkemih
(pengosongan kandung kemih meningkatkan
kenyamanan klien, mencegah distensi uteri dan
meningkatkan kemampuan untuk mempalpasi bagian
janin di daerah suprapubik)

- Anjurkan klien untuk tidur telentang rata punggung


dengan lutut sedikit fleksi. Letakkan bantal kecil atau
gulungan handung dibawah lekukan panggul. Letakkan
juga di bawah kepala. (lutut yang fleksi merelaksasi otot
abdomen, bantal atau gulungan handuk di bawah
lekukan panggul memantapkan posisi uterus untuk
mencegah hipotensi posisi telentang)

- Alat yang digunakan : laenec, meteran, selimut


- Buka pakaian klien dari prosesus xiphoideus sampai
dengan symphisis pubis, tutupi dengan selimut bagian
yang akan diperiksa.
- Sebelum memulai palpasi perawat berdiri di sebelah
kanan klien, cuci tangan pemeriksa dengan air hangat
atau gosok-gosok telapak tangan yang satu ke telapak
tangan yang lain

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 7/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR Pengukuran TFU dengan Mc.Donald :


Tujuan : Mengetahui Tinggi Fundus Uteri apakah sesuai atau
tidak dengan usia kehamilan
Cara :- Kumpulkan terlebih dahulu uerus ke arah tengah dengan
menggunakan kedua telapak tangan pemeriksa (hal ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kesalahan
pengukuran, terutama pada klien yang memiliki kulit yang
tebal serta memiliki lemak yang banyak pada perut)
- Mengukur tinggi fundus dengan meteran (cara
Mc.Donald) mulai dari symphisis ke prosesus xiphoideus
dengan posisi meteran terbalik (pembesaran fundus
terjadi mulai dai bagian symphisis hingga prosesus
xiphoideus dan untuk mencegah terjadinya subyektifitas
dalam melakukan pengukuran)

- Ukur inggi fundus dalam cm kemudian dikalikan 8/7 (usia


kehamilan dalam satuan minggu) dan dikalikan 2/7 (usia
kehamilan dalam satuan bulan)

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 8/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR l. Lakukan pemeriksaan Leopold I – IV

Leopold I
Tujuan : Untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri (TFU) dan bagian
janin yang terdapat di daerah fundus uteri
Prosedur:
- Observasi abdomen klien sebelum memulai palpasi
(mengidentifikasi kesimetrisan bentuk, pembesara yang
abnormal)
- Berdiri di samping kanan klien, menghadap ke wajah
klien. Letakkan kedua tangan dengan tegas dan rata
pada abdomen klien (pemberian stimulasi yang
berlebihan oleh tangan pemeriksa dapat menyebabkan
terjadinya kontraksi otot-otot abdomen)
- Kumpulkan uterus ke arah tengah dengan kedua telapak
tangan pemeriksa, kemudian palpasi dan tentukan tinggi
fundus dengan menggunakan jari
Pada usia kehamilan 12 minggu = 1-2 jari di atas
symphisis, 16 minggu = pertengan pusat dengan
symphisis, 20 minggu = 3 jari dibawah pusat, 24 minggu
= setinggi pusat, 28 minggu = 3 jari di atas pusat, 32
minggu = pertengahan antara pusat dengan prosesus
xypoideus, 36 minggu= 3 jari dibawah prosesus, 40
minggu = pertengahan antara pusat dengan prosesus.
- Palpasi pada bagian fundus untuk mengetahui bagian
apa yang tedapat pada fundus uteri. Tentukan massa
yang dipalpasi apakah bagian kepala atau bokong,
dengan memperhatikan konsistensi, bentuk, dan
pergerakan (melingkar, keras, bulat, melenting, dan
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL
No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 9/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR mudah bergerak, maka yang berada di fundus adalah kepala). Bila ditemukan
bagian yang teraba terasa lebar, lembut, kurang melenting, maka yang berada di
fundus adalah bokong.

Leopold II
Tujuan : Untuk mengetahui letak punggung dan bagian
ekstremitas jani
Prosedur:
- Posisi sama seperti Leopold I. Letakkan seluruh
permukaan kedua telapak tangan pada kedua sisi
abdomen dan palpasi lembut namun dengan tekanan
yang dalam.
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL
No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 10/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR - Tahan satu tangan, sementara tangan yang lain menyusuri permukan /
sisi yang lain dari abdomen, susuri dari atas ke bawah. Apabila bagian
yang teraba berupa tonjolan kecil-kecil, maka bagian tersebut adalah
ekstremitas, apabila yang teraba bentuknya memanjang, maka bagian
tersebut adalah punggung janin.

Leopold III
Tujuan : Untuk mengetahui bagian presentasi janin dan
mengetahui apakah presentasi janin itu sudah masuk
PAP atau belum
Prosedur:
- Posisi sama seperti Leopold I dan II
- Letakkan tangan kiri di bagian fundus uteri untuk
memfiksasi fundus, tangan kanan diletakkan pada bagian
bawah uterus dengan posisi diantara ibu jari dan
keempat jari

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 11/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR lainnya. Rasakan bagian apa yang merupakan presentasi janin,


kemudian gerakkan dengan menumpu pada pergelangan tangan
(jika dirasakan bagian janin masih dapat digerakan, berarti
presentasi belum masuk PAP. Jika presentasi sudah masuk PAP,
maka akan terasa terfiksasi dalam rongga panggul atau susah
digerakkan.

Leopold IV
Tujuan : Meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan
Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian
presentasi sudah masuk PAP
Prosedur:
- Pemeriksa berdiri di sebelah kanan dan menghadap ke
arah kaki klien. Kaki klien diluruskan (agar jangkauan jari-
jari kedua tangan dapat masuk ke rongga anggul).
- Lakukan gerakan menyusuri kedua sisi bagian bawah
uterus dengan kedua tangan sampai ke arah jalan lahir
(symphisis). Perabaan dilakukan dengan tegas, apabila
dirasakan bagian
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL
No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 12/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR - yang membulat dan sulit dimasukkan jari-jari kita ke rongga panggul,
maka bagian tersebut adalah kepala (apabila posisi kedua telapak tangan
pemeriksa adalah konvergen / menyatu artinya presentasi belum masuk,
apabila divergen / menyebar berarti sudah masuk panggul)

Gb. A Gb. B

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 13/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR Gb. A pada pemeriksaan Leopold IV tangan pemeriksa divergen (menyebar)


artinya bagian terendah janin sebagian besar sudah masuk rongga panggul. Gb.B
tangan pemeriksa menyatu (convergen) artinya bagian terendah janin belum
masuk rongga panggul

- Untuk mengetahui kemajuan turunnya presentasi, perhatikan berapa banyak


jari dapat memegang presentasi janin. Jika terpegang oleh 5 jari pemeriksa
(5/5) artinya bagian presentasi belum masuk PAP. Apabila terpegang 4 jari
(4/5) artinya 1/5 bagian presentasi janin sudah masuk, terpegang 3 jari (3/5)
artinya 2/5 presentasi sudah masuk, terpegang 2 jari(2/5) artinya 3/5
presentasi sudah masuk, terpegang 1 jari (1/5) artinya 4/5 presentasi sudah
masuk, presentasi tdk terpegang (0/5) artinya seluruh presentasi sudah
masuk panggul.

m. Lakukan penghitungan DJJ


Persiapan : - Alat yang disiapkan : laenec atau doppler, jam dengan
jarum detik, jelly, tissue
- Posisi klien supine dengan kaki lurus dan kepala beralas
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL
No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 14/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR - Buka pakaian klien mulai prosesus xypoideus sampai dengan symphisis
pubis, tutupi dengan selimut bagian yang akan diperiksa
- Untuk pemeriksaan yang efektif dan efisien, tentukan dahulu punctum
maksimum dari janin, yaitu bagian punggung mendekati kepala
Prosedur :
- Pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien
- Letakkan laennec /monoaural tepat pada punctum maksimum (bila sudah
masuk PAP,posisi laennec di atas symphisis)
- Lepaskan tangan, tidak memegang laennec
- Arahkan wajah pemeriksa ke bagian ekstremitas bawah klien
- Tangan kiri memegang radialis ibu, bandingkan bunyi yang didengar
dengan yang diraba, bila yang terdengar tidak sama dengan detak nadi
berarti DJJ
- Sambil melihat detik jam pada tangan kanan, hitung DJJ dalam satu menit
penuh frekuensinya serta perhatikan kekuatan dan keteraturan DJJ

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL


No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 15/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR

n. Lakukan pemeriksaan ekstremitas bawah (oedema, varices), pemeriksaan


anus (hemorrhoid), genitalia, pemeriksaan panggul (dilakukan pada
kunjungan pertama)
Setelah pemeriksaan fisik selesai, pasien dianjurkan miring ke arah tangga
tempat tidur, kemudian Bantu klien untuk bangun. Lakukan pemeriksan
refleks patella, anjurkan klien duduk di sisi tempat tidur dengan kaki
menggantung (pengkajian refleks patella ini untuk mengetahui adanya
irritabilitas susunan saraf pusat, dan adanya preeklampsia pada kehamilan
serta mengkaji pengaruh magnesium sulfat jika klien mendapatkan terapi
yang mengandung magnesium sulfat). Tingkatan refleks berkisar dalam
skala 0 – 4. Bila hiperaktif sangat cepat, tesentak-sentak atau adanya klonik
yang tidak normal maka skalanya +4.
Selama pemeriksaan fisik dilakukan, pemeriksa bisa melakukan anamnesa
apabila ada data yang belum terkaji sebelumnya. Kemudina bantu ibu untuk
turun dari tempat tidur. Informasikan hasil pengkajian pada klien.
Dokumentasikan hasil pengkajian pada KMS atau status pasien. Bila perlu
konsultasi lebih lanjut, anjurkan ibu ke ruang konsultasi atau anjurkan ibu
untuk mengikuti kelas prenatal (senam hamil, perawatan payudara, dll).
Kemudian bereskan alat dan cuci tangan serta dokumentasikan hasil
pemeriksaan.
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL
No dokumen: No. Revisi : 01 Hal : 16/16
110/AK/SOP-BPM/UARS/2020

PROSEDUR 4. Atur posisi nyaman bagi klien


5. Bereskan semua peralatan
6. Evaluasi hasil tindakan
7. Lakukan kontrak selanjutnya
8. Sampaikan terima kasih kepada pasien atas kerjasamanya
9. Cuci tangan
10. Dokumentasikan hasil tindakan

Anda mungkin juga menyukai