Anda di halaman 1dari 44

GAMBARAN PENGETAHUAN

Laporan miniproject

PENDERITA TERHADAP PENYAKIT


HIPERTENSI DAN EVALUASI
PROGRAM POSBINDU-PTM
DI KECAMATAN TANJUNG AGUNG
periode Oktober 2018 - Februari 2019

Pembimbing :
dr. Nurul Iswahyuni
Disusun oleh:
• dr. Ardi Septiawan
• dr. Octavia Ukhti Prakarsi
• dr. Priska Noviyanti
• dr. Putri Beauty Oktovia
• dr. Rizkia Retno Dwiningrum
• dr. Yudi Kartasasmita
BAB I

PENDAHULUAN
PTM seringkali tidak terdeteksi karena tidak bergejala
dan tidak ada keluhan

PTM biasanya ditemukan dalam tahap lanjut

Permenkes RI No 71 tahun 2015:


Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang
tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang
perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka
waktu yang panjang (kronis).
• Hipertensi termasuk dalam salah satu penyakit tidak
menular

• Hipertensi  peningkatan tekanan darah sistolik


>140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90
mmHg pada 2x pengukuran dengan selang waktu 5
menit dalam keadaan istirahat/tenang

• Menurut AHA, penduduk Amerika usia >20 tahun


yang menderita hipertensi telah mencapai angka
hingga 74,5 juta jiwa
tahun 2020 diperkirakan PTM akan menyebabkan 73% kematian dan 60%
seluruh kesakitan di dunia

Angka Kejadian Hipertensi


Riskesdas 2018: Angka kejadian
Prevalensi hipertensi di
WHO dan ISH 2012:
hipertensi pada Kecamatan
terdapat 800 juta pasien usia ≥18 Tanjung Agung
penderita hipertensi di
tahun di Indonesia juga cukup tinggi
seluruh dunia, dan
sebesar 9,4% dan dan selalu masuk
4 juta diantaranya
di Sumatera ke dalam 10
meninggal tiap tahun
Selatan sekitar penyakit terbesar
8,4% tiap tahun
Untuk mengatasi tingginya prevalensi hipertensi?? 
Posbindu PTM
Berbasis masyarakat dalam deteksi dini, monitoring dan tindak
lanjut dini faktor risiko PTM dibawah pimpinan Puskesmas

Jumlah Posbindu PTM pada tahun 2013 adalah 7.225 di seluruh


Indonesia

Kenyataan di lapangan:
 masih banyak masyarakat yang belum mengerti akan
tingginya dan bahaya yang dapat diakibatkan oleh PTM
 masyarakat masih banyak yang kurang peduli dan tidak
melibatkan diri dalam program Posbindu
 belum ada data pasti apakah Posbindu PTM tersebut telah
menjalankan fungsinya dengan baik
RUMUSAN MASALAH
 Sebagian besar pasien dengan hipertensi belum mendapatkan pengobatan yang
memadai dan berakhir dengan kegagalan organ serta kematian
 Deteksi dini yang tidak terlaksana dengan baik serta rendahnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi
 Pelaksanaan Posbindu PTM masih belum optimal sehingga target kegiatan belum
tercapai dan permasalahan hipertensi masih belum terselesaikan

PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana gambaran Bagaimana


Bagaimana tingkat
karakteristik pasien Bagaimana gambaran pelaksanaan program
pengetahuan pasien
hipertensi di pengetahuan pasien Posbindu PTM di
mengenai penyakit
Puskesmas Tanjung terhadap hipertensi? Kecamatan Tanjung
hipertensi?
Agung? Agung?
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

Mengetahui pengetahuan Mengetahui gambaran


dan perilaku masyarakat karakteristik pasien hipertensi
mengenai penyakit di Puskesmas Tanjung Agung
hipertensi serta pelaksaan Mengetahui gambaran
Posbindu PTM di kecamatan pengetahuan pasien mengenai
Tanjung Agung penyakit hipertensi
Mengetahui gambaran perilaku
pasien terhadap pengobatan
hipertensi
Mengetahui pelaksanaan
program Posbindu di
Kecamatan Tanjung Agung
Manfaat Penelitian
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk
mengevaluasi program Posbindu yang dijalankan di Puskesmas
Tanjung Agung
• Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi tenaga
kesehatan, kader, dan tokoh masyarakat dalam menilai kelebihan dan
kekurangan yang ditemukan selama menjalankan program Posbindu,
dan ikut bekerja sama secara aktif dengan pihak puskesmas terkait
dalam menjalankan program Posbindu PTM di Puskesmas Tanjung
Agung.
• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
masyarakat agar lebih mengetahui tentang hipertensi, mengenali
faktor risiko, gejala, dan pengobatannya, serta ikut berperan aktif
mengendalikan Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan melibatkan diri
dalam program Posbindu PTM di Puskesmas Tanjung Agung
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
PENGETAHUAN
Definisi
Pengetahuan
merupakan hasil dari
tahu, dan terjadi setelah
orang melakukan
pengindraan terhadap
suatu objek tertentu.

Tingkat Tingkat Pengetahuan dapat mengetahui, memahami,


mengaplikasi, menganalisis, mensintesis,
Pengetahuan Baik dan mengevaluasi.

dapat mengetahui, memahami, tetapi


Tingkat Pengetahuan kurang mengaplikasi, menganalisis,
Cukup mensintesis dan mengevaluasi.

kurang mampu mengetahui, memahami,


Tingkat Pengetahuan mengaplikasi, menganalisis, mensintesis,
Kurang dan mengevaluasi.
Cara Memperoleh Pengetahuan
Nonilmiah Ilmiah
• Trial and Error • Metodologi penelitian
• Secara Kebetulan
• Cara Kekuasaan
• Berdasarkan Pengalaman
Pribadi
• Melalui Jalan Pikiran
Alat Ukur Pengetahuan
Wawancara
• Wawancara Tidak Terpimpin (Non
Directive or Unguided Interview)
• Wawancara Bebas Terpimpin Kuesioner
• Wawancara Terpimpin (Structured
Interview)

Kriteria hasil ukur pengetahuan yaitu:


Baik, jika responden menjawab dengan benar yaitu ≥ 76%-100%
Cukup, jika responden menjawab dengan benar yaitu 56%-75%
Kurang, jika responden menjawab dengan benar yaitu < 56%
PERILAKU
Definisi
• Perilaku merupakan suatu respon individu terhadap suatu
stimulus atau tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
Bentuk perilaku menurut Notoadmodjo (2010)
• Perilaku tertutup (covert behavior)
• Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus masih
belum dapat diamati oleh orang lain secara jelas.
• Perilaku terbuka (overt behavior)
• Perilaku terbuka terjadi bila respon terhadap stimulus sudah
beupa tindakan yang dapat diamati orang lain dari luar.
HIPERTENSI
adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang.

Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Sistolik Tekanan JNC VIII


Darah (mmHg) Darah
Diastolik
(mmHg)
Normal <120 <80
Prahipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 ≥160 ≥100
Manifestasi Klinis Hipertensi
Hipertensi sering ditemukan tanpa gejala (asimptomatik)

▫ Terjadi kerusakan susunan saraf pusat yang menyebabkan ayunan


langkah tidak mantap.
▫ Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari
▫ Epistaksis
▫ Nyeri kepala dan keletihan
▫ Penglihatan kabur
▫ Nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari).
Tatalaksana Hipertensi
Modifikasi Rekomendasi Rerata Penurunan
TDS
Penurunan berat badan Jaga BB ideal (BMI: 18,5- 5 – 20 mmHg/10 kg
24,9 kg.m2) 8 – 14 mmHg
Dietary Approaches to Stop Diet kaya buah, sayuran,
Hypertension (DASH) produk rendah lemak
dengan jumlah lemak total
dan lemak jenuh yang
rendah 2 – 8 mmHg
Pembatasan asupan Kurangi hingga <100 mmol
natrium per hari (2.0 g natrium atau
6.5 g natrium klorida atau 1
sendok teh garam perhari) 8– 9 mmHg
Aktivitas fisik aerobik Aktivitas fisik aerobik yang
teratur (mis: jalan cepat) 30
menit sehari, hampir setiap
hari dalam seminggu 2 – 4 mmHg
Stop alkohol
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan
teknik kuesioner dan wawancara.

Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian
cross sectional
Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di Puskesmas Tanjung
Agung dan seluruh posbindu PTM di desa wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Agung. Waktu pelaksanaan
yaitu selama bulan Desember 2018-Januari 2019
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
• Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh
dengan menggunakan kuesioner untuk pasien yang
memiliki riwayat hipertensi dan wawancara terhadap
perangkat desa mengenai posbindu PTM. Kuesioner
berisi 15 pernyataan mengenai pengetahuan pasien
terhadap penyakit hipertensi, sedangkan formulir
wawancara berisi 7 pertanyaan mengenai pelaksanaan
posbindu PTM di desa wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Agung.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang
memiliki riwayat penyakit hipertensi di Kecamatan
Tanjung Agung dan seluruh perangkat desa di posbindu
PTM wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung
Kriteria inklusi : Kriteria eksklusi :
• Memiliki riwayat penyakit • Tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi hipertensi
• Berobat ke poli PTM di Puskesmas • Tidak berobat ke poli PTM di
Tanjung Agung Puskesmas Tanjung Agung
• Perangkat desa yang memiliki • Perangkat desa yang tidak memiliki
posbindu PTM posbindu PTM
• Bersedia secara sukarela menjadi • Tidak bersedia secara sukarela
subjek penelitian menjadi subjek penelitian
Teknik Pengambilan Sampel

n = besar sampel minimum


Zα = nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu
P = proporsi penyakit atau keadaan yang akandicari
d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki/kesalahan (absolut) yang
dapat ditolerir
Q = (1-P) bila proporsi sebelumnya tidak diketahui, maka dipergunakan
P= 0,5
  Teknik penarikan sampel
Bila Zα= 1,96 ; P= 0,5 ; Q= 0,5 ; d= 0,1 yang digunakan adalah
Consecutive sampling.
n = 1,96² x 0,5 x 0,5= 97
(0,1)
Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak
97 orang dan digenapkan menjadi 100 orang.
DEFINISI OPERASIONAL
Lintas Sektor
dalam
Pengetahuan Perilaku Hipertensi Usia Pendidikan Program
Posbindu
PTM

Hipertensi
adalah
peningkatan
tekanan darah Semua anggota
sistolik lebih yang terlibat
Pada penelitian dari 140 mmHg dalam
Perilaku adalah Usia adalah Tingkat
ini pengetahuan dan tekanan pelaksanaan
cara seseorang waktu yang pendidikan
didasarkan oleh darah diastolik program
menyikapi telah dijalani, terakhir yang
jumlah dan lebih dari 90 posbindu PTM
suatu kondisi dihitung dalam telah
akan ditentukan mmHg pada di desa tersebut,
atau objek yang tahun sejak diselesaikan
kriteria kurang, dua kali baik dari staf
dihadapinya kelahiran responden
cukup, dan baik. pengukuran administratif
dengan selang maupun
waktu lima eksekutif
menit dalam
keadaan cukup
istirahat/tenang
Aspek Etik Penelitian
• Pengambilan data dilakukan setelah
Partisipasi responden mengerti maksud dan tujuan
penelitian

• Seluruh data dan informasi penelitian ini


Jaminan akan dirahasiakan sehingga tidak
kerahasiaan data memungkinkan untuk diketahui orang lain

• Keikutsertaan responden pada penelitian ini


bersifat sukarela. Responden dapat menolak
maupun mengundurkan diri setiap saat.
Keikutsertaan Bila responden tidak mengikuti dan menaati
aturan yang diberikan, responden dapat
dikeluarkan setiap saat selama penelitian
KERANGKA OPERASIONAL
Pasien dengan riwayat hipertensi Perangkat desa posbindu PTM di
yang datang ke poli PTM PKM Tj. wilayah kerja PKM Tj. Agung
Agung

Pengisian kuesioner melalui Wawancara dengan perangkat desa


wawancara dengan pasien posbindu PTM

Tingkat pengetahuan dan perilaku Pelaksanaan


posbindu PTM

Evaluasi hasil
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Pasien Hipertensi di
Puskesmas Tanjung Agung
• Dalam kurun waktu penelitian  101 orang pasien berobat
di Poli PTM-Lansia
Penelitian Raihan (2014):
mayoritas responden
Tabel 4.1. Distribusi Usia dengan hipertensi
Pasien Hipertensi di berusia
Puskesams Tanjung Agung > 45 tahun.
Usia n %
< 60 tahun 33 32,7 Pada usia 45
> 60 tahun 68 67,3 tahunterjadi penebalan
dinding arteri karena
penumpukan zat kolagen
pada lapisan otot.
Tabel 4.2. Distribusi Jenis Rayhani (2005): wanita (51%)
Kelamin Pasien Hipertensi di lebih banyak menderita
Puskesmas Tanjung Agung
hipertensi dibandingkan
Jenis n % dengan pria (49%).
Kelamin
Laki-Laki 40 39,6 Sebelum menopause wanita
Perempuan 61 60,4 memiliki hormon esterogen
untuk meningkatkan HDL,
saat lansia esterogen
menurunmemudahkan
terjadinya proses
aterosklerosis
Tabel 4.3. Distribusi Anggara dan Prayitno
Pendidikan Pasien (2013): tingkat pendidikan
Hipertensi di Puskesmas
Tanjung Agung
secara tidak langsung
mempengaruhi tekanan
Pendidikan n %
darah pada lansia karena
Rendah 34 33,7
(Tidak sekolah- tingkat pendidikan
SD) berpengaruh terhadap gaya
Menengah 63 63,3
hidup seseorang, seperti
(SMP-SMA) kebiasaan merokok, pola
Tinggi 4 4 makan, dan aktivitas fisik.
(S1)
Tabel 4.4. Distribusi Bekerja  mencegah hipertensi
Pekerjaan Pasien Hipertensi karena aktivitas fisik baik untuk
di Puskesmas Tanjung Agung peredaran darah, orang yang
tidak bekerja berisiko 8,95 kali
Pekerjaan n % dibandingkan dengan orang yang
bekerja.
Tidak 56 55,4
Bekerja
Tidak sejalan dengan penelitian
Bekerja 45 44,6
Anna (2017): petani merupakan
Tidak bekerja: ibu rumah tangga pekerjaan yang berisiko lebih
Bekerja: petani rendah terhadap hipertensi
Hal ini berkaitan denganfaktor
risiko lain.
Alamat n %
Bedegung 4 4
Embawang 4 4 Tabel 4.5. Distribusi Alamat
2
Indramayu 2 Pasien Hipertensi di
Lebak Budi 4 4
3
Puskesmas Tanjung Agung
Lesung Batu 3
Matas 7 6,9
Muara Emil 2 2
Padang Bindu 1 1
Paduraksa 3 3 Olusegun dkk (2010): akses
Pagar Dewa 3 3
terhadap pelayanan
Pagar Jati 2 2
Pandan Dulang 1 1 kesehatan merupakan salah
Pandan Enim 4 4 satu faktor yang dapat
1 1
Penyandingan
2 2
mempengaruhi kepatuhan
Seleman
Sugih Waras 2 2 kontrol pada pasien
Tj. Agung 49 48,5 hipertensi
Tj. Bulan 2 2
Tj. Karangan 5 5
Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi di
Puskesmas Tanjung Agung
Tabel 4.6. Tingkat Riskesdas (2007): penyakit
Pengetahuan Pasien hipertensi cenderung tinggi
Hipertensi di Puskesmas pada pendidikan rendah
Tanjung Agung (sesuai tingkat pendidikan di
Kecamatan Tanjung Agung).
Pengetahuan n (%) Hal ini disebabkan oleh
Pasien kurangnya pengetahuan
Baik 6 5,9 pasien terhadap kesehatan
Cukup 41 40,6 dan sulit/lambatnya
menerima informasi
Kurang 54 53,5
(penyuluhan) yang diberikan
Total 101 100 oleh petugas, sehingga
berdampak pada
perilaku/pola hidup yang
tidak sehat
Gambaran Pengetahuan Penderita terhadap
Penyakit Hipertensi berdasarkan Kuesioner
Tabel 4.7. Gambaran Pengetahuan Penderita terhadap Penyakit Hipertensi
berdasarkan Kuesioner
No Pernyataan B S
n % n %
1 Hipertensi merupakan suatu penyakit dimana tekanan darah 40 39.6 61 60.4
mencapai > 140/90 mmHg.
Hipertensi dapat menyebabkan stroke. 79 78.2 22 21.8
2
3 Hipertensi dapat disebabkan karena keturunan. 71 70.3 30 29.7
Merokok merupakan salah satu faktor yang dapat 75 74.3 26 25.7
4
menyebabkan hipertensi.
5 Gejala yang ditemui pada penderita hipertensi adalah sakit 75 74.3 26 25.7
kepala, rasa berat di tengkuk, dan mudah marah.
6 Hipertensi tidak hanya dapat diobati dengan pengobatan 18 17.8 83 82.2
dokter.
7 Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebih dapat menyebaban 57 56.4 44 43.6
hipertensi
8 Hipertensi tidak dapat disembuhkan. 22 21.8 79 78.2
B S
No Pernyataan
n % n %

Makan tinggi buah, tinggi sayur, dan produk susu yang rendah 78 77.2 23 22.8
9
lemak, merupakan makanan yang dianjurkan pada penderita
hipertensi.

10 Makanan yang asin dapat menyebabkan hipertensi. 72 71.3 29 28.7

11 Saya mengetahui tentang Posbindu PTM 35 34.7 66 65.3


59 58.4 42 41.6
12 Aktifitas fisik seperti jalan cepat secara rutin setiap hari dapat
menurunkan tekanan darah.
37 36.6 64 63.4
13 Hipertensi tidak hanya terjadi pada lansia.
14 Saya selalu datang untuk kontrol ulang setiap dua minggu atau 68 67.3 33 32.7
saat obat habis
15 Saya melakukan konsultasi gizi untuk mengetahui makanan yang 34 33.7 67 66.3
harus dikonsumsi dan dikurangi

  Rata-rata 54,67 54,13 44,13 43,7


Evaluasi Program Posbindu PTM di Kecamatan
Tanjung Agung
No Desa Posbindu Aktif/Tidak
Tabel 4.8. Evaluasi 1 Bedegung Tidak ada  
Program Posbindu 2 Embawang Ada (1) Aktif
3 Indramayu Ada (1) Aktif
PTM di Kecamatan 4 Lambur Tidak ada  
Tanjung Agung 5 Lebak Budi Ada (1) Tidak
6 Lesung Batu Tidak ada  
7 Lubuk Nipis Tidak ada  
8 Matas Ada (1) Aktif
9 Muara Emil Ada (1) Aktif
10 Muara Meo Tidak ada  
11 Padang Bindu Tidak ada  
12 Paduraksa Tidak ada  
13 Pagar Dewa Tidak ada  
14 Pagar Jati Tidak ada  
15 Pandan Dulang Tidak ada  
16 Pandan Enim Tidak ada  
17 Penyandingan Tidak ada  
18 Pulau Panggung Tidak ada  

Dari 26 desa  19
20
Seleman
Sugih Waras
Tidak ada
Tidak ada
 
 
terdapat 7 desa 21
22
Sukaraja
Tj. Agung
Tidak ada
Ada (4)
 
Aktif
dengan 10 posbindu 23 Tj. Baru Tidak ada  
24 Tj. Bulan Tidak ada  
25 Tj. Karangan Ada (1) Aktif
26 Tj. Lalang Tidak ada  
Tanjung agung:
Indramayu:
Kader mengetahui Lebak Budi:
adanya posbindu namun Sudah terlaksana rutin
berupa balai pengobatan Pelaksanaan hanya aktif
belom mengetahui lebih di tahun pertama (2016)
lanjut programnya. dan dijalankan bersama
lalu tidak terevaluasi dan
posyandu lansia.
Partisipasi kader dan berhenyi
Partisipasi rakyat rendah
rakyat rendah

Bedegung: Pemantauan langsung


Terlaksana rutin dari Puskesmas hanya di
bersamaanposyandu Pagar Dewa, Lambur, Desa Tanjung Agung.
lansia, Sedangkan, Posbindu lain
Muara Meo:
belumbanyakmasyarakat hanya melalui kader.
Tidak terdapat posbindu Sehingga tidak diketahui
yang tahu, rata-
ratapasien yang datang apakah sudah terlaksana
hanya lansia dengan baik atau tidak.
Evaluasi
Tidak semua desa memiliki Sebagian besar kegiatan yang
Posbindu PTM, tetapi pada desa dilakukan pada Posbindu yang
yang aktif, program posbindu aktif hanya sebatas wawancara,
PTM ini telah berjalan secara pengukuran, dan pemeriksaan,
rutin walau digabung dengan serta pengobatan sementara
lansia. tanpa tindak lanjut

Perlunya sosialisasi oleh pihak


Puskesmas untuk meningkatkan
Beberapa kader masih kurang pengetahuan kades, kader, dan
aktif dalam kegiatan, peserta nakes mengenai program
yang datang juga berkisar 20-30 Posbindu-PTM. Selain itu,
pasien. pemantauan secara langsung
oleh pihak Puskesmas terhadap
Posbindu yang sedang berjalan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Karakteristik responden penelitian didominasi oleh kelompok usia >
60 tahun (68%), perempuan (60,4%), berpendidikan menengah
(63,3%), tidak bekerja (55,4), dan sebagian besar bertempat tinggal
di Desa Tanjung Agung.

Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang


(53,5%), responden yang memiliki pengetahuan cukup
sebanyak 40,6%, dan hanya 5,9% responden memiliki
pengetahuan yang baik mengenai penyakit hipertensi.

Rata-rata pasien sudah memiliki pemahaman dasar mengenai


penyakit hipertensi (54,67%) mengenai batasan nilai tekanan
darah, faktor risiko, gejala, pengobatan dan komplikasi.

Terdapat 9 Posbindu PTM aktif yang tersebar di Kecamatan


Tanjung Agung, namun dalam pelaksannnya masih terdapat
kendala dan belum optimal karena kurangnya pengetahuan
mengenai program Posbindu PTM.
SARAN
• Perlunya edukasi dan promosi kesehatan mengenai hipertensi
oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat agar dapat
mengoptimalkan pengobatan hipertensi di Desa Tanjung
1 Agung.

• Perlu diadakannya penekanan, pelatihan, dan pemantauan


kepada pihak desa agar program Posbindu PTM yang telah
lama dicanangkan bisa berjalan lebih baik lagi dan target
2 kegiatan dapat dilaksanakan dengan optimal.

• Perlu dilakukan penelitian yang lebih lengkap dengan


menambahkan variabel tekanan darah pasien, pendapatan
3 pasien dan akses ke pusat pelayanan kesehatan.
..TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai