Anda di halaman 1dari 42

Peningkatan Kegiatan Prolanis

Melalui Inovasi Kegiatan Dalam Mempengaruhi


Kualitas Hidup Peserta Prolanis
Di Puskesmas Mandala
Oleh : Ari Aripin & Aditia CP
Pembimbing : dr. Rezi Destianti

Puskesmas Rawat Inap Mandala


Program Internship Dokter Indonesia
Periode Mei 2022 – November 2022
Kabupaten Lebak, Banten Tahun 2022
LATAR BELAKANG

Hipertensi adalah suatu keadaan ditandai dengan meningkatnya tekanan darah


sistolik ≥140 mmhg atau tekanan darah ≥90 mmhg yang besifat kronis atau
persisten

Berdasarkan data WHO (2015) Angka kejadian hipertensi didunia sekitar 972
juta orang atau 26,4% orang-orang di dunia mengalami hipertensi dan pada
tahun 2030 diprediksi meningkat menjadi 29.2%

data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia naik sebesar 8,31%


dari sebelumnya 25,8% menjadi 34,11%
Prevalensi di Banten adalah 29,47% dengan jumlah 31.052 orang dengan
umur diatas 18 tahun yang di lakukan pengukuran tekanan darah.

Bedasarkan laporan bulan September 2022 Puskesmas mandala 6359 jiwa dan
hanya tercapai 25,47%.

Data sasaran Prolanis bulan september 2022 di Puskesmas Mandala 1169 jiwa dan
hanya tercapai 8%.
LATAR BELAKANG
PROLANIS merupakan Program Pengelolaan Penyakit Kronis dengan bentuk
tindakan promotif dan preventif yang terintegrasi.

Program PROLANIS diharapkan meningkatkan kualitas hidup peserta BPJS


melalui pengolaan yang berkesinambungan.

Indikator keberhasilan program PROLANIS adalah terwujudnya Profil


Kesehatan Peserta melalui pemantauan berkesinambungan terhadap peserta
Tujuan Umum
TUJUAN PENELITIAN : Meningkatkan kualitas hidup peserta prolanis
melalui inovasi yang diberikan pada kegiatan
Prolanis di Puskesmas Mandala

Tujuan khusus
Rumusan masalah 1. Memberikan inovasi pada kegiatan prolanis untuk
meningkatkan jumlah anggota dan kehadiran peserta
Kegiatan prolanis berperan besar
prolanis.
dalam peningkatan status kesehatan,
pengetahuan, kemampuan, dan
2. Mengetahui gambaran pemahaman peserta prolanis
kesadaran peserta dalam rangka mengenai penyakit kronis dan pencegahan komplikasi.
pemeliharaan kesehatan secata 3. Mengetahui perubahan perilaku hidup peserta
mandiri dapat terwujud secara prolanis.
maksimal 4. Memenuhi harapan peserta prolanis untuk
mewujudkan hidup sehat.
5. Mengetahui kepuasan peserta terhadap inovasi
kegiatan prolanis
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Mekanisme

Langkah-
Sasaran Langkah
Pelaksanaan
Definisi Mekanisme
PROLANIS adalah suatu sistem
pelayanan kesehatan dan pendekatan 1. Upaya promotive
proaktif yang dilaksanakan secara 2. Upaya preventif
terintegrasi yang melibatkan Peserta, 3. Upaya kuratif
Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan. 4. Upaya rehabilitatif

Sasaran Langkah-Langkah
Sasaran Prolanis adalah seluruh peserta pelaksanaan
Askes Sosial penderita penyakit kronis
Diabetes Mellitus dan Hipertensi Ada 18 poin

(Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan, 2014)


Hipertensi

Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah, yang dapat ditegakan bila tekanan
darah sistolik ≥140mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg pada penegakan klinik atau
fasilitas layanan Kesehatan secara berulang.

Prevalensi Hipertensi
Data tahun 2011 oleh WHO, ada 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi dan dua pertiga di
antaranya berada di negara berkembang yang penghasilan rendah-sedang.
Menurut Riskesdas tahun 2013, hipertensi di Indonesia sebesar 25,8 persen, dengan prevalensi pada
laki-laki sebesar 22,8% sedangkan perempuan 28,8% dengan kelompok 15-24 tahun mencapai 8,7%
kasus hipertensi sedangkan direntang umur 65-74 tahun mencapai hingga 57,6% kasus hipertensi.
Klasifikasi

Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Sistolik Tekanan darah Diastolik (mmHg)


Darah (mmHg)

Normal < 120 < 80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat I 140-159 90-99

Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100

Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII


Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Sistolik Tekanan darah Diastolik (mmHg)
Darah (mmHg)

Optimal <120 <80

Normal 120 - 129 80 - 84

Normal-Tinggi 130 - 139 85-89

Hipertensi derajat I 140 - 159 90-99

Hipertensi derajat II 160 - 179 100 - 109

Hipertensi derajat III ≥ 180 ≥ 110

Hipertensi sistolik terisolasi ≥ 140 < 90

Klasifikasi Tekanan Darah menurut ESC/ECH Hypertension Guidline 2018


Dibagi menjadi 2

Hipertensi primer atau


Hipertensi sekunder
esensial

Hipertensi yang diketahui sebabnya. Pada


Hipertensi yang penyebabnya tidak
sekitar 5-10% penderita hipertensi,
diketahui (idiopatik), walaupun dikaitkan
penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
dengan kombinasi faktor gaya hidup
1-2% penderita hipertensi penyebabnya
seperti kurang bergerak dan pola makan.
adalah kelainan hormonal atau pemakaian
Terjadi pada sekitar 90% penderita.
obatobat tertentu
Diagnosis

 Hampir semua consensus/pedoman baik dalam ataupun luar negeri, menyatakan bahwa
seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang.
 Pada semua umur, diagnosis hipertensi memerlukan pengukuran berulang dalam keadaan
istirahat, tanpa ansietas, kopi, alkohol, atau merokok.
 Salah diagnosissering terjadi, bila ; Panjang cuff mungkin tidak cukup untuk orang gemuk
atau berlebihan atau orang terlalu kurus
Tatalaksana

• Intervensi Pola Hidup

Non • Pembatasan Konsumsi Garam


• Perubahan Pola Makan
• Penurunan Berat Badan
farmakologis • Berhenti Merokok

• ACE-i
• ARB

Farmakologis • Beta bloker


• CCB
• Diuretik
Strategi penatalaksaan Hipertensi tanpa komplikasi
METODE PENELITIAN

Desain
 Deskriptif
penelitian
 Lokasi penelitian ini dilakukan di Prolanis Desa
Lokasi dan Tambakbaya dan Desa Bojongleles
waktu  September - Oktober 2022

sampel  Sampel : 93 responden (total sampling)

Pengolahan  Editing, Cleaning, Coding dan Entry


data data

Analisis Data  Univariat


Sampel
Sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti, apabila subjeknya kurang dari 100 maka
lebih baik diambil semua hingga sampel penelitian menggunakan seluruh populasi

Kriteria inklusi
Semua peserta club PROLANIS yg datang ke lokasi kegiatan

Kriteria eksklusi
Peserta yang tidak datang ke club PROLANIS dan yang sudah meniggal
Teknik Pengumpulan dan Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan
data
Instrument Penelitian
Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Teknik Pengolahan Data

Pengolahan Data Pengkodean


(editing) (Coding)

Pemasukan Data Pembersihan Data


(Entry) (Cleaning data)
Analisa Data

 Pada penelitian ini digunakanan alisis univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap
setiap variable dari hasil penelitian dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan
persentase.
 Hasil penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi jawaban benar/salah
dari responden untuk setiap item pertanyaan dijumlahkan kemudian dibagi dengan seluruh
responden dikali 100% hasilnya berupa persentase.

Keterangan :
P : Persentase
X : Jumlah soal
N : Jumlah Responden
PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan program Prolanis dilaksanakan tiap 1 bulan sekali, Kegiatan dilaksanakan di dua
tempat, desa Bojong Leles dan desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.
Bentuk Kegiatan

Pemeriksaan dan
Edukasi Klub Aktivitas
konsultasi
Prolanis klub/senam
medis/edukasi

Pemantauan Status Pelayanan obat


Kesehatan secara rutin
Alur Kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Jumlah Presentase
Pengetahuan pengobatan jangka panjang    
22 73,3%
Iya
7 23,3%
Tidak Tidak tahu
1 3,3%
Memeriksakan diri secara rutin    
Iya 25 83,3%
Tidak 4 13,3%
Tidak tahu 1 3,3%
Konsumsi obat rutin    
Iya 25 83,3%
Tidak 1 3%
Kadang-Kadang 4 33,3%
Pengetahuan manfaat kepatuhan minum obat    
Iya 26 86,6%
Tidak 2 6,66%
Kadang-Kadang 2 6,66%
Pengetahuan tentang komplikasi    
Iya 18 60%
Tidak 12 40%
Tidak tahu 0  

Tabel 1 pengetahuan mengenai penyakit kronis


Karakteristik Jumlah Presentase
Asal informasi    
Tetangga 10 33,3%
Puskesmas 2 6,6%
Lain-lain (kader) 18 60%

Pengetahuan tentang urgensi prolanis    


Sangat penting 29 96,6%
Cukup penting 1 3,3%
Kurang penting 0 0%

Kemudahan menjadi anggota prolanis    


Sangat mudah 25 83,3%
Cukup mudah 3 10%
Sulit 2 6,6%

Harapan kegiatan prolanis    


Pengobatan dan senam 8 26,3%
Pengobatan penyuluhan dan senam 21 70%
Lain-lain 1 3,3%

Harapan waktu pelaksanaan    


1x/bulan 30 100%
2x/bulan 0  
3x/bulan 0

Tabel 2 Pengetahuan program prolanis


Karakteristik Jumlah Presentase
Urgensi penyuluhan    
Perlu 18 60%
Tidak perlu 12 40%
Tidak tahu 0

Kebutuhan informasi tambahan penyakit    


Perlu 27 90%
Tidak perlu 1 3,3%
Tidak tahu 2 6,6%

Urgensi senam prolanis    


Perlu 28 90,3%
Tidak perlu 0  
Tidak tahu 2 6,6%

Tambahan kegiatan pada prolanis    


Tidak perlu 12 40%
Tidak tahu 5 16,6%
Perlu 13 43,3%

Urgensi pengingat    
Perlu 28 90,3%
Tidak perlu 0  
Tidak tahu 2 6,6%

Tabel 3 Pelaksanaan program prolanis


Kuesioner Evaluasi Kegiatan Prolanis
Karakteristik Jumlah Presentase
1. Informasi petugas jelas    
Ya 28 90,3%
Tidak 1 3,3%
Tidak tahu 1 3,3%
1. Syarat menjadi peserta rumit    
Ya 4 13,3%
Tidak 26 86,6%
1. Proses menjadi peserta lama    
Ya 9 30%
Tidak 21 70%
1. Suasana prolanis nyaman    
Ya 29 96,6%
Tidak 1 3,3%
1. Pelaksanaan prolanis teratur dan cepat    

Ya 29 96,6%
Tidak 0  
Tidak tahu 1 3,3%
1. Rutin kegiatan prolanis    
Ya 25 83,3%
Tidak 5 16,6%
1. Petugas Kesehatan ramah    
Ya 30 100%
Tidak 0
1. Penjelasan petugas Kesehatan muda dimengerti    

Ya 30 100%
Tidak 0
1. Senam menyenangkan dan membuat peserta bugar    

Ya 30 100%
Tidak 0
1. Penyuluhan bermanfaat    
Ya 28 93,3%
Tidak 2 6,6%

Tabel A : Evaluasi program


AKTIVITAS Jumlah Presentase

1. melakukan olahraga    
Ya 14 46,6%
Tidak 16 53,3%
2. olahraga yang dilakukan    
Jalan santai 8 26,6%
Sepeda 0  
Lain- lain 6 20%

3. frekuensi olahraga    
< 2x seminggu 12 40%
2-4x seminggu 0  
>4x seminggu 2 6,6%

4. waktu untuk olahraga    


<30 menit 10 33,3%
30 menit - 1 jam 3 10%
>1 jam 1 3,3%

Tabel B : Evaluasi pola hidup


POLA PIKIR    
5. mengetahui penyakit yang diderita Jumlah Presentase

Ya 27 90%
Tidak 3 10%
6. mengetahui penyakit butuh pengobatan jangka panjang    

Ya 25 83,3%
Tidak 5 16,7%
7. bisa menerima kondisi penyakit    
Ya 26 86,7%
Tidak 4 13,3%
8. rutin memeriksakan kondisi penyakit    
Ya 26 86,7%
Tidak 4 13,3%
9. mengonsumsi obat secara rutin    
Ya 28 93,3%
Tidak 2 6,7%
10. mengetahui komplikasi penyakit    
Ya 19 63,3%
Tidak 11 36,7%
1. keluarga mengetahui penyakit    
Ya 28 93,3%
Tidak 2 6,7%
2. keluarga mengingatkan kontrol dan minum obat    
Ya 28 93,3%
Tidak 2 6,7%
3. keluarga mengingatkan diet makanan sesuai penyakit    
Ya 28 93,3%
Tidak 2 6,7%
4. keluarga mengantarkan prolanis    
Ya 13 43,3%
Tidak 17 56,7%

Tabel C : Dukungan keluarga


1. merasa lebih sehat    
Ya 27 90%
biasa saja 3 10%
2. prolanis mempermudah pengobatan    
Ya 30 100%
biasa saja 0  
3. prolanis banyak manfaat bagi kesehatan    
Ya 29 96,7%
biasa saja 1 3,3%
4. penyakit menjadi stabil dalam prolanis    
Ya 25 83,3%
Tidak 0  
Tidak tahu 5 16,7%

Tabel D : Hasil dari program


OKTOBER 21 SAPINAH 150 90 138 90
SEPTEMBER TEKANAN DARAH
NO
NAMA TEKANAN DARAH 22 SUMRAYAT 160 80 128 80
PESERTA SISTOLE DIASTOLE
23 RUSMAN 150 100 145 90
SISTOLE DIASTOLE 24 UMI 123 80
139 86 121 75
1 JUHARIYAH 140 90
130 80
25 YANI 148 95 120 80
2 RATIM 130 80
3 KUPON 172 96 140 90 26 IYAH 90 70 90 70
4 AMI 150 98 140 85 27 SUKANAH 150 93 146 93
5 SITI 155 90 151 81 28 NURYASIH 145 97
145 90
6 NURYANAH 160 100 140 90
29 SUPIAH 216 111 170 95
7 HAWATIAH 165 90 161 93
120 81 30 JAMALUDIN 140 98 130 90
8 HENI 120 81
9 AISYAH 150 100 135 84 31 HAYATI 172 99 155 88
10 YUYUN Y 141 74 138 81 32 ENI 125 78
133 85
11 LILIS L 157 85 140 85 33 RAFIUDIN 130 80
136 80
12 ATANG 146 97 138 93
34 SUNARI 165 102 145 90
13 SUARSIH 134 81 133 103
14 MARYAM 150 90 145 90 35 SULBANI 157 80 140 84
15 TATI 143 80 152 83 36 UNAMAH 170 103 145 89
16 INAH 157 95 143 84 37 BAINAH 135 80
138 85
17 ADAH 165 100 143 84
38 AMINAH 184 96 160 90
18 ADE 153 89 140 85
134 82 39 SADIYAH 130 85 125 80
19 NENENG 139 71
20 JUMRAH 127 77 135 81 40 LELI M 148 95 130 78
41 JURIAH 183 87 156 90 61 MAESAROH 159 97 140 86
42 ACIH 132 80 120 80 62 SUTINIH 131 89 125 81
43 KULSUM 140 85 130 82 63 SUPRIYATUN 118 87 120 80
44 YATI 132 84 125 78 64 YATI 157 106 135 90
45 IROH 184 96 158 90 65 AMENAH 201 117 168 98
46 UNAYAH 152 93 140 84 66 SITI AISIAH 147 91 130 85
47 NURWATI 143 84 130 82 67 AMENAH 214 114 150 90
48 SUHEMAH 172 115 155 95 68 LENI JUMIATI 142 92 135 83
49 DAHLO 143 86 135 80 69 NIA 151 93 139 88
50 WATI 138 93 130 79 70 ELIYATI 129 87 129 80
51 BAHRUL U 135 84 130 83 71 SARWATI 185 108 152 99
52 ENTIK 135 85 130 78 72 NUHDI 165 97 145 88
53 ERAH 140 90 135 82 73 ECIH SUARSIH 142 87 130 80
54 ROHIM 136 85 128 82 74 TUGINO 118 70 120 75
55 SITI UMAYAH 126 84 120 80 75 KEMAH 124 80 118 77
56 ANAH R 152 96 140 90 76 BAIROH 168 98 145 90
57 HAMAMI 146 90 130 98 77 MIMI M 150 95 140 90
58 ENENG M 142 98 134 88 78 POPON 125 85 120 80
59 NAMAWI 122 72 120 70 79 MUNTALIAH 165 100 145 90
60 SATIAH 131 81 131 81 80 ECIN 140 90 135 85
81 SUMAH 118 78
120 80
82 MULYANTI 118 72
115 70
83 SITI YANTI 135 90
150 95
84 ARNAWATI 115 78
120 80
85 JASIN 145 92
160 98
86 DIDI SUPARDI 130 85
145 90
87 MURNAH 140 90
160 95
88 ESIH 136 88
150 95
89 MARYATI 120 80
118 78
90 SURATNO 115 75
120 80
91 AGUS 140 90
155 95
92 SURTI 145 90
178 102
93 JANASIH 130 85
140 90
Kategori September Oktober

Terkontrol 30 45

HT gr I 39 32

HT gr II 17 9

HT 7 7
Urgency
Kesimpulan

 Jumlah anggota Prolanis Puskesmas Mandala meningkat setelah diberikannya inovasi kegiatan
pada Prolanis. Namun, jumlah kehadiran peserta prolanis fluktuatif dipengaruhi faktor eksternal
(cuaca).
 Peserta Prolanis Puskesmas Mandala menjadi lebih paham mengenai penyakit kronis, komplikasi, dan
pencegahannya.
 Peserta Prolanis Puskesmas Mandala sebagian besar sudah menerapkan pola hidup yang disarankan
untuk mengontrol kondisi penyakit kronis yang dideritanya
 Kegiatan dan inovas Prolanis Puskesmas Mandala memberikan manfaat yang baik bagi peserta
Prolanis terutama dalam mempermudah pengontrolan dan pengobatan penyakit kronis yang dideritanya

 Peserta Prolanis puas dengan kegiatan dan inovasi Prolanis di Puskesmas Mandala
Saran

 Perlu diterapkan fasilitas pengingat jadwal Prolanis seperti SMS gateaway


 Faktor eksternal (cuaca) masih menjadi kendala dalam kehadiran peserta Prolanis.
Diharapkan adanya fasilitas transportasi yang disediakan Puskesmas untuk memudahkan
peserta dalam kunjungan Prolanis. Selain itu bisa dilakukan juga home visit untuk
mengevaluasi faktor-faktor lain yang menyebabkan peserta Prolanis tidak rutin hadir.
 Inovasi kegiatan yang sudah berjalan harap dipertahankan dan dikembangkan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai