Anda di halaman 1dari 78

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Optimalisasi
Screening
PTM Usia Sekolah
(OPTIMUS)
Puskesmas Lubuk Kilangan
Latar Belakang
Puskesmas = faskes yang menyelenggarakan UKM dan UKP
tingkat pertama

Mengutamakan upaya promotif dan preventif 


target: derajat masyarakat yang setinggi-tingginya

Puskesmas Lubuk Kilangan  Unit pelayanan kesehatan


di wilayah Lubuk Kilangan, SPM program sesuai DKK

Menjalankan program puskesmas  Terjadi kesenjangan


antara target dan capaian
Program dengan capaian paling
rendah pada tahun 2018 hingga
September 2019:

Program penyakit tidak menular : kesenjangan


cakupan program skrining penyakit tidak menular
berupa hipertensi dan gula darah

Program pengendalian dan pemberantasan


penyakit : kesenjangan dalam penjaringan suspek
Tuberkulosis paru (TB paru) dan DBD

Program pengembangan : pemasalahan pada


kunjungan baru lansia
Menelaah mengenai
Urgensi masalah kurangnya
angka capaian pada
Analisis Intervensi skrining PTM
Malasah terkhusus pada
Biaya hipertensi, kolesterol
dan gula darah. di
Sumber daya wilayah kerja
Puskesmas Lubuk
Mutu Kilangan
Penyakit Tidak Menular (PTM): penyakit kronis, dengan
proses penyembuhan atau pengendalian kondisi klinis
yang lambat dan tidak ditularkan ke orang lain

Terjadi >> di negara berpenghasilan rendah dan menengah

WHO : PTM  penyebab 71% kematian di dunia tahun


2016
Angka Morbiditas PTM
(WHO 2016)

71% (41 juta) dari 57 juta kematian secara global

Kardiovaskular 17,9 juta kematian (44% dari


semua kematian akibat PTM dan 31% dari semua
kematian global)

Kanker 9 juta kematian (22% dari semua kematian


akibat PTM); penyakit pernapasan kronis (PPOK)
9% dari semua kematian akibat PTM
Populasi Mortalitas
Akibat Hipertensi

75%
usia 30-
60 tahun

Laki-laki
22%
Perempuan
15%
Insiden PTM di Indonesia meningkat

Data Riskesdas 2018: terjadi peningkatan pada indikator


kunci PTM

Peningkatan yang terjadi: prevalensi stroke meningkat


3,9%; diabetes meningkat 1,6%; hipertensi meningkat
8,3%, obesitas meningkat 4,4%; prevalensi merokok
meningkat 1,9%
Tujuan Umum

• Mengoptimalkan cakupan skrining PTM di wilayah kerja


Puskesmas Lubuk Kilangan.

Tujuan Khusus

• Untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang ditemukan


di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.
• Dapat menentukan prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Kilangan.
• Dapat mengetahui alternatif penyelesaian masalah yang dapat
dilaksanakan untuk permasalahan utama di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Kilangan.
• Dapat mengetahui langkah-langkah kegiatan yang bisa dilakukan
untuk mengoptimalkan cakupan skrining PTM di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Kilangan
Manfaat Bagi Puskesmas
• Dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi
dalam mengoptimalisasi cakupan skrining PTM di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Kilangan..

Manfaat Bagi Penulis


• Sebagai media pembelajaran dalam mengidentifikasi
masalah dan pemecahan masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

Manfaat Bagi Masyarakat


• Dapat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam upaya deteksi dini penyakit tidak
menular dengan metode skiring PTM di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Kilangan.
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

Penyakit tidak menular (PTM)


penyakit kronis dengan durasi yang
panjang dengan proses penyembuhan
atau pengendalian kondisi klinisnya
yang umumnya lambat, dan tidak
ditularkan dari orang ke orang.
Epidemiologi
Pada 2016, PTM
menjadi penyebab 71%
kematian (41 juta) dari
57 juta kematian yang
terjadi secara global.

Penyakit kardiovaskular
Kanker (9 juta(22%))
(17,9 juta(44%))

PPOK (3,8 juta (9%)) Diabetes (1,6 juta (4%))


Epidemiologi

Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018

Peningkatan pada beberapa PTM,


terutama pada indikator-indikator
kunci PTM yang tercantum dalam
RPJMN 2015-2019 (hipertensi, obesitas,
dan merokok pada usia ≤ 18 tahun).
Peningkatan yang terjadi

Penyakit ginjal
Prevalensi stroke Diabetes (8,5%
kronis 3,8 per
10,9% dari 7% dari 6,9%)
mil dari 2 per mil

Hipertensi Merokok usia


Obesitas (31,0%
(34,1% dari ≤18 tahun (9,1%
dari 26,6%)
25,8%) dari 7,2%)
Faktor Resiko
1. Faktor risiko perilaku yang dapat dimodifikasi

Penggunaan tembakau

Kurangnya aktivitas fisik

Pola makan yang tidak sehat

Penggunaan alkohol

Polusi udara lingkungan


Faktor Resiko
2. Faktor risiko metabolik

Peningkatan tekanan darah

Kelebihan berat badan / obesitas

Hiperglikemia

Hiperlipidemia
Hipertensi

Suatu keadaan dimana tekanan


darah seseorang adalah ≥ 140
mmHg (tekanan sistolik) dan atau
≥ 90 mmHg (tekanan diastolik)
Klasifikasi Hipertensi
Menurut JNC-8

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal 115 atau kurang 75 atau kurang

Normal Kurang dari 120 Kurang dari 80

Prehipertensi 120 – 139 80–89

Hipertensi tahap I 140 – 159 90–99

Hipertensi tahap II Lebih dari 160 Lebih dari 100


Etilogi Hipertensi
• Hipertensi esensial (hipertensi primer atau
idiopatik)
• Hipertensi sekunder
Gejala-gejala hipertensi
jantung sering buang
sakit kepala mimisan berdebar- air kecil di
debar malam hari

wajah telinga
sulit bernafas mudah lelah
memerah berdenging

pandangan
vertigo
kabur
Diagnosis hipertensi

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang
Modifikasi Gaya Hidup dalam
Pengelolaan Hipertensi
Modifikasi Rekomendasi Perkiraan penurunan
tekanan diastol yang
terjadi
Penurunan berat Pengaturan berat badan normal 5-20 mmHg/
badan penurunan 10 Kg

Adaptasi pengaturan Konsumsi makanan yang banyak 8-14 mmHg


pola makan mengandung buah dan sayur serta
berdasarkan DASH mengurangi asupan lemak atau yang
mengandung lemak
Diet rendah garam Penurunan konsumsi garam tidak lebih dari 6 2-8 mmHg
gram natrium klorida
Aktivitas fisik Aktifitas olahraga aerobik (jogging sekitar 30 4-9 mmhg
menit setiap hari, atau lebih dari sekali dalam
seminggu)
Pengurangan Tidak lebih dari dua jenis minuman 2-4 mmHg
konsumsi alkohol beralkohol atau bahkan penghentian
penggunaan alcohol
Tatalaksana Hipertensi
Menurut JNC-8
Diabetes Melitus

Kelompok gangguan metabolik


yang ditandai dengan kondisi
hiperglikemia kronik akibat
gangguan pada sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya
Jenis Diabetes
• Diabetes tipe 1 (tergantung insulin)
• Diabetes tipe 2 (tidak tergantung insulin)

Gejala Diabetes
• Gejala klasik : poliuria, polidipsia, polifagia,
dan penurunan berat badan
• Pandangan kabur
• Parestesia ekstrimitas bawah
Kriteria diagnosis oleh American
Diabetic Association (ADA) meliputi:
• Glukosa plasma puasa (GPP) ≥126 mg/dl (7.0
mmol/L) atau
• Glukosa plasma 2 jam setelah makan (post
prandial) ≥200 mg/dl (11.1 mmol/dl) selama
pemberian 75 g tes toleransi glukosa atau
• Glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl (11.1
mmol/L) pada pasien dengan gejala klasik
hiperglikemia atau krisis hiperglikemik
Pilar penatalaksanaan DM
•Edukasi
•Terapi gizi medis
•Latihan jasmani
•Intervensi farmakologis
Pencegahan DM
•Pencegahan primer
•Pencegahan sekunder
•Pencegahan tersier
Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Di tingkat komunitas Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) penyakit tidak menular dimana dilakukan
deteksi dini faktor risiko, penyuluhan dan kegiatan
bersama komunitas untuk menuju Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat

Melalui pendekatan kesehatan masyarakat (public health).


Perhatian difokuskan kepada penyakit tidak menular yang mempunyai
dampak besar baik dari segi morbiditas mapun mortalitasnya sehingga
menjadi isu kesehatan masyarakat (public health issue). Bila prevalensi
faktor risiko menurun, maka diharapkan prevalensi penyakit tidak menular
utama juga akan menurun
Pengendalian PTM
Modifikasi faktor risiko dengan perubahan perilaku yang
dikenal dengan akronim CERDIK

C : Cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur

E : Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya

R : Rajin aktifitas fisik dengan gerak olah raga dan seni

D : Diet yang sehat dengan kalori seimbang (rendah gula, garam dan lemak
serta kaya serat)

I : Istirahat yang cukup dan utamakan keselamatan

K: Kendalikan stres dan tindak kekerasan


Program Manajemen Penyakit
Tidak Menular
1. Program Gerakan Nusantara Tekan
Angka Obesitas (GENTAS)
• Suatu gerakan yang melibatkan masyarakat dalam
rangka pencegahan obesitas sebagai faktor risiko
PTM
• Meliputi pengukuran Indeks Massa Tubuh (BB,
Lingkar perut dan tinggi badan), wawancara
perilaku berisiko, serta edukasi perilaku gaya hidup
sehat
2. Program Pelayanan Terpadu (PANDU) PTM

• Kegiatan penemuan dan penanganan kasus PTM dan


manajemen faktor risiko PTM di FKTP secara terpadu
• Meliputi pemeriksaan perilaku merokok, obesitas, TD
> 120/80 mmHg, gula darah sewaktu > 200 mg/dL,
kolesterol atau kolesterol rata-rata, serta wanita usia
30-50 tahun atau wanita yang pernah berhubungan
seksual.
3. Program Penerapan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) Di Sekolah
•Suatu kegiatan pencegahan perilaku
merokok pada warga sekolah
•Meliputi penetapan KTR,
pembentukan satgas, serta
memenuhi 8 indikator penerapan KTR
• pemberian konseling kepada
perokok untuk berhenti merokok
di FKTP dan di sekolah
• meliputi identifikasi klien,
evaluasi dan motivasi,
4. Program penentuan pilihan terapi yang
Layanan Upaya akan diberikan, serta
Berhenti penyusunan rencana untuk
Merokok (UBM) menindaklanjuti/follow up yang
sudah dilakukan.
5. Program Deteksi Dini PTM di Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu)

Upaya kesehatan berbasis masyarakat


(UKBM) yang dilaksanakan di pos pembinaan
terpadu (Posbindu)

Meliputi pengukuran tekanan darah,


pengukuran gula darah, pengukuran indeks
massa tubuh, wawancara perilaku berisiko,
edukasi perilaku gaya hidup sehat.
ANALISIS
SITUASI
SEJARAH PUSKESMAS
• Puskesmas Lubuk Kilangan didirikan diatas tanah
wakaf yang diberi oleh Kerapatan Adat Nagari
(KAN) pada tahun 1981 dengan luas tanah 270 m2
• Gedung puskesmas didirikan pada tahun 1983
dengan luas bangunan 140 m2
Bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan sudah
permanen terdiri dari beberapa ruangan kantor,
seperti:
P3K, Rekam Medis (RM), BP Umum, BP Lansia, BP Gigi,
KIA, KB, Laboratorium, Apotek, Pojok Konsultasi,
Imunisasi, dan gudang dengan jumlah pegawai yang ada
sebanyak 60 orang termasuk pustu.
KONDISI GEOGRAFIS
40% dataran rendah dan 60 % dataran tinggi Curah
hujan ±471 mm / bulan, temperatur antara 28,5 0 –
31,5 0C

Batas wilayah :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pauh
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok
• Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Lubuk
Begalung
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bungus
Teluk Kabung
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN
LUBUK KILANGAN TAHUN 2018
No Kelurahan JML KK JML JIWA RT RW
1 Bandar Buat 4728 15.016 45 11
2 Padang Besi 2264 7.542 24 5
3 Indarung 3811 11.430 44 12
4 Koto Lalang 2579 8.847 31 6
5 Batu Gadang 2530 7.979 31 6
6 Baringin 460 1.652 6 2
7 Tarantang 882 3.041 14 3
Jumlah 17.254 55.507 199 48
KONDISI SOSIAL, BUDAYA, DAN
EKONOMI
• Umumnya masyarakat pribumi bekerja sebagai
petani (65%) dan sebahagian kecil lainnya bekerja
sebagai pegawai negeri (15%), buruh (9%), swasta
(7%) dan pedagang (4%).
• Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Kilangan sebagian besar masyarakat pendatang
yang berada di perumahan dengan suku
Minangkabau.
• Makanan lebih cenderung berlemak dan
mengandung kholesterol tinggi terutama berasal
dari hewani seperti: kerbau, sapi dan kambing.
• Pengolahan dengan berbagai bumbu dapur khas
minang sangat mempengaruhi pola penyakit
masyarakat sehingga terjadi peningkatan kasus-
kasus penyakit seperti : Jantung, Stroke, Rhematik
dan penyakit degeneratif lainnya.
SARANA DAN PRASARANA
Sarana Pendidikan (2018)

No Kelurahan PAUD/ SD SMP/ SMA/ PT SLB


TK MTS SMK

1 Bandar Buat 14 7 3 0 1 1
2 Padang Besi 3 4 1 0 0 0
3 Indarung 5 6 2 2 0 0
4 Koto Lalang 4 3 1 0 0 0
5 Batu Gadang 3 2 0 1 0 0
6 Baringin 1 1 0 0 0 0
7 Tarantang 2 1 1 0 0 0
Jumlah 32 24 8 3 1 1
SARANA DAN PRASARANA
Sarana Kesehatan (2018)
Kondisi
Jenis Sarana dan Prasarana
Jumlah Rusak Rusak Rusak
Baik
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1 Puskesmas Induk 1 1
2 Puskesmas Pembantu 4 4
3 Rumah Dinas Dokter 1 1
4 Rumah Dinas Perawat - -
5 Poskeskel 7

Puskesmas Keliling roda. 4 1 1


6
7 Ambulance 0 0
9 Sepeda Motor 5 5
II Sarana Penunjang
1 Komputer 20 18 2
2 Laptop 10 9 1
3 Mesin Tik 1 1
4 Telepon 1 1
5 Listrik 1 1
6 Sarana Air Bersih 1 1
7 AC 5 5
8 Printer 13 13
III
Sarana dan Prasarana lain Dalam
Puskesmas
Prasarana Kesehatan

• Posyandu Balita : 45 Pos


• Posyandu Lansia : 17 Pos
• Kader Kesehatan : 177 Orang
• Kader Aktif : 177 Orang
• Dokter Praktek Swasta : 2 Orang
• Dokter Gigi Praktek Swasta : 4 Orang
• Bidan Praktek Swasta : 17 Orang
• Klinik Bersalin/ Klinik swasta : 3/6 Buah
• Rumah Obat/Apotik : 9 Buah
• Pos UKK : 2 Pos
• Pengobatan Tradisional : 109 Orang
• Toga : 174 Kelompok
• Asman : 7 Buah
SARANA DAN PRASARANA
Sarana Ketenagaan (2018)
Status Kepegawaian
Jumla
No Jenis Ketenagaan Honor/ Sukarela/
h PNS
PTT Volunteer

1 Dokter 4 2 2
2 Dokter Gigi 3 3
3 Sarjana Kesmas 1 1
Sarjana
4 2 2
Keperawatan/Ners
5 Apoteker 1 1
6 D4 Kebidanan 3 3
7 D4 Kesling 1 1
8 D3 Kebidanan 17 13 3
9 D3 Keperawatan 6 5 1
10 D3 Gizi 1 1
11 D3 Teknisi Gigi 2 2
12 D3 Kesling 1 1
13 D3 Rekam Medis 1 1
14 D3 Analis 1 1
15 D3 Akuntansi 1 1
16 D1 Bidan 3 3
17 Perawat (SPK) 6 5 1
18 Ass. Apoteker 1 1
19 SMA 10 6 4
Data Dasar Puskesmas
• Jumlah penduduk : 55.507 Jiwa
• Bayi : 998 Orang
• Anak Baduta : 1.966 Orang
• Anak Batita : 2.917 Orang
• Anak Balita : 3.817 Orang
• Balita : 4.815 Orang
• Ibu Hamil (Bumil) : 1.080 Orang
• Ibu Bersalin/Nifas : 1.031 Orang
• Ibu meneteki (Buteki) : 1.031 Orang
• Lansia : 3.876 Orang
• Lansia Risti (70+ Th) : 1.217 Orang
• WUS 15-39Th : 12.636 Orang
• WUS 15-49 Th : 16.152 Orang
• Wanita Usia 30-50Th : 7.724 Orang
• Kelas I SD (7th) : 967 Orang
• Kelas II SD (8th) : 956 Orang
• Kelas III SD (9th) : 923 Orang
• Anak SD (7-12 Th) : 5.562 Orang
• Usia 18+ Tahun : 38.046 Orang
• Usia belum produktif (0-14 Th) : 14.216 Orang
• Usia Produktif (15-64 th) : 39.057 Orang
• Usia tidak produktif (65+ Th) : 2.141 Orang
Idealnya, jumlah masyarakat yang
menjadi sasaran kegiatan untuk satu
puskesmas: 30.000 penduduk

Berdasarkan data, jumlah penduduk di


wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Kilangan: 55.507 penduduk.

Hal ini tentunya menunjukkan bahwa


rasio puskesmas terhadap jumlah
penduduk belum mencapai standar
ideal
Capaian Program Puskesmas Lubuk Kilangan
TARGET 2018
PENCAPAIAN
PROGRAM KEGIATAN ATAUPENCAPA GAP/TREND
2018
IAN 2017
PHBS
Persalinan 100% 99,3% -0,7%
dengan tenaga
kesehatan
ASI Eksklusif 100% 85% -15%
Timbang balita 100% 81% -19%
Promosi keseha- Air bersih 100% 95% -5%
tan Cuci tangan 100% 98,4% -1,6%
pakai sabun
Jamban 100% 79% -21%
Bebas jentik 100% 99% -1%
Buah dan sayur 100% 98% -2%

Aktivitas fisik 100% 96% -4%


Tidak merokok 70% 51,6% -18,4%
Pratama 0 posyandu 0 posyandu
Madya 6 posyandu 7 posyandu +1 posyandu
Purnama 24 posyandu 25 posyandu +1 posyandu

Mandiri 14 posyandu 13 posyandu -1 posyandu

Jumlah posyandu 44 posyandu


100% 80%
Jumlah kader
(220 orang) (176 orang)
100% 99,42%
Jumlah kader aktif
(173 orang) (172 orang)
Pratama 81,5% 81,5%
Madya 18,4% 18,4%
Purnama 2,1% 2,1%
Cakupan Rumah
yang memenuhi
91% 69% -22%
syarat kesehatan

Pemeriksaan TPM
memenuhi syarat
82% 86% +4%
kesehatan

Pencapaian TTU
memenuhi syarat
Kesehatan Lingku- 92% 87% -5%
kesehatan
ngan

Kunjungan klinik
202 364
sanitasi
Kepatuhan
pemeriksaan
40 15 -25
bakteriologis
DAMIU Lengkap
Pemeriksaan
pengambilan 100% 100%
sampel SAB
Pencapaian D/S 85% 90% +5%

Balita dengan 100% 100%


buku KIA
Balita kurus 90% 100% +10%
mendapatkan PMT

Remaja putri 90% 80,02% -9,98%


mendapatkan TTD

Pencapaian N/D 80% 93% 13%


Gizi
ASI Ekslusif 80% 75,8% -4,2%
Konsumsi garam 95% 100% +5%
beryodium

Pemberian vitamin 90% 88,3% -1,7%


A pada balita

Pencapaian ibu 95% 100% +5%


hamil KEK
mendapatkan PMT
Pencapaian ibu
hamil mendapat 95% 90,1% -4,9%
Fe
Pencapaian ibu
nifas mendapat 90% 91,9% +1,9%
vitamin A

Pencapaian BGM <5% 0,26% +4,76%

Presentase bayi
<7,3% 2,35% +4,95%
dengan BBLR

Gizi Presentase bayi


41% 100% 59%
mendapat IMD

Presentase balita
yang ditimbang
<8% 12,13% -4,13%
tidak naik berat
badannya (T1)

Presentase balita
yang ditimbang
<2,2% 3,97% -1,77%
tidak naik berat
badannya (T2)
Imunisasi
TT ibu 85% 87,8% +2,8%
hamil
Hb 0 95% 103,3% +8,3%
BCG 95% 96,8% +1,8%
Polio 1 95% 96,8% +1,8%
Penyakit DPT 1/HB1 95% 95%
Menular DPT 3/HB3 93% 95% +2%
Polio 4 93% 95% +2%
Imunisasi 93% 94% +1%
dasar
lengkap
Campak 93% 94% +1%
2017: 17
Malaria 3 orang
orang
2017: 310
Diare 262 orang -48 orang
orang
2017L 32
Rabies 42 orang +10 orang
orang
Penjaringan
suspek TB
(CDR) 50% 14,7% -35,3%
berdasarkan
Penyakit Menular pembagi
ISPA 217 orang 235 orang +11,14%
2017: 35 +27 orang
DBD 62 orang
orang (71,42%)
POMP Filariasis 95% 95% +0,2%
HIV
Laporan
2017: 127
konseling tes 1007 orang +880 orang
orang
HIV sukarela
2017: 5
HIV (+) 0 orang
orang
Keluarga
mengikuti 75% 65,5% - 9,5%
program KB
Linakes 100% 95,99% -4,01%
Bayi mendapat
100% 89,66% -10,34%
imunisasi dasar
ASI Eksklusif 100% 86,59% -13,41%
PIS-PK Balita
mendapat
100% 88,87% -11,13%
pemantauan
pertumbuhan
Penderita TB
mendapat
100% 64,49% -35,51%
pengobatan
sesuai standar
Penderita
hipertensi
melakukan 100% 65,05% -34,95%
pengobatan
teratur
Penderita
gangguan jiwa
mendapat
100% 67% -33%
pengobatan
PIS-PK dan tidak
terlantar
Anggota
keluarga tidak 100% 42,47% -27,53%
merokok
Keluarga sudah
menjadi 100% 69,39% -30,61%
anggota JKN
Akses air bersih 100% 97,80% -2,2%
Jamban sehat 100% 86,77% -32,8%
Cakupan
pelayanan anak 95% 85% -10%
balita
Cakupan DDTK
100% 88% -12%
bayi kontak IV
Cakupan DDTK
Kesehatan Ibu, Anak balita 95% 85% -10%
Anak, dan KB kontak II
Cakupan
pelayanan kes. 95% 96% +1%
APRAS
Cakupan
kunjungan
23% 26,7% +3,7%
peserta KB
baru
Cakupan
kunjungan 75,1% 75,1%
peserta KB aktif
Cakupan
peserta KB 0,7% 0,7%
Drop Out
Cakupan
peserta KB 15,1% 13,2% -1,9%
pasca salin
Kesehatan Ibu, Anak,
dan KB
Cakupan
kunjungan
15,8% 18,9% +3,1%
peserta KB
GAKIN
Cakupan
kunjungan
73,4% 89,6% +15,3%
peserta KB aktif
4T
Cakupan 100% -43,3%
56,7%
pelayanan IVA
Per
Skrining
September DM: -
Penyakit tidak Penyakit tidak
100% 2019: 49,83%
menular (PTM) menular usia >
DM: 50,17% HT: -64,6%
15 tahun keatas
HT: 35,4%
Pencapaian
kunjungan baru 100% 67,2% -32,8%
lansia
2017: 1 pos
Program UKK 1 pos UKK
Pengembangan UKK
Hatra 100% 100%
Sanggar enam 1 1
Klub prolanis 9 klub 13 klub
UKS 100% 100%
Program Jiwa 100% 100%
PDCA
Analisis Sebab
Masalah

Manusia Metode Material

Belum adanya
pemberdayaan anggota
PMR/UKS di sekolah
Masih kurangnya minat dalam pelaksanaan
masyarakat untuk datang skrining hipertensi
Masih kurangnya alat
melakukan skrining
untuk skrining PTM
Hipertensi ke Posbindu Belum terjalinnya
kerjasama lintas sektor
mengenai skrining
Hipertensi uia >15 tahun di
sekolah
Diagram
Ishikawa
Alternatif
Penentuan Masalah

MANUSIA

Sosialiasasi dan Penyeluhan mengenai


Masih kurangnya minat masyarakat untuk
Hipertensi dan DM serta pentingnya skrining
datang melakukan skrining PTM (Hipertensi dan
untuk deteksi dini Hipertensi dan DM semenjak
DM) ke Posbindu.
usia >15 tahun

Pelaksana : Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Sasaran : Masyarakat wilayah kerja puskesmas lubuk kilangan
Waktu : Oktober – November 2019
Tempat : Kecamatan Lubuk Kilangan
Pelaksanaan : Melakukan sosialisasi dan penyuluhan apa itu Hipertensi dan DM serta
pentingnya deteksi dini Hipertensi dan DM
Target : Tercapainya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai gejala dini
Hipertensi dan DM serta pentingnya deteksi dini Hipertensi dan DM
semenjak usia >15 tahun
Alternatif
Penentuan Masalah

MATERIAL
Audiensi ke kepala puskesmas dan
Masih kurangnya alat untuk skrining PTM pemegang program untuk menganggarkan dana
(hipertensi dan DM) demi pengadaan alat untuk skrining Hipertensi
dan DM

Pelaksana : Kepala puskesmas, pemegang program dan Dokter Muda Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas
Sasaran : Kepala puskesmas, pemegang program PTM
Waktu : Oktober – November 2019
Tempat : Puskesmas Lubuk Kilangan
Pelaksanaan : Melakukan audiensi ke kepala puskesmas dan pemegang program untuk
menganggarkan dana demi pengadaan alat dan bahan untuk skrining
Hipertensi dan DM
Target : Terlaksananya audiensi ke kepala puskesmas dan pemegang program
untuk menganggarkan dana demi pengadaan alat dan bahan untuk
skrining Hipertensi dan DM
Alternatif
Penentuan Masalah

METODE

Penyuluhan mengenai Hipertensi dan DM serta


pentingnya skrining Hipertensi dan DM
Belum adanya pemberdayaan anggota
semenjak usia >15 tahun serta pelatihan
PMR/UKS di sekolah untuk skrining PTM
anggotaPMR/UKS (SMP/SMA) agar dapat
(hipertensi dan DM)
berperan aktif dalam skrining Hipertensi di
sekolahnya

Pelaksana : Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Sasaran : Anggota PMR/UKS sekolah
Waktu : Oktober – November 2019
Tempat : Kecamatan Lubuk Kilangan
Pelaksanaan : Melakukan penyuluhan mengenai Hipertensi dan DM serta pentingnya
skrining Hipertensi dan DM semenjak usia >15 tahun serta pelatihan
terhadap anggota-anggota PMR/UKS (SMP/SMA) agar dapat berperan aktif
dalam skrining Hipertensi di sekolahnya
Target : Dilaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi dan DM serta pentingnya
skrining PTM
Alternatif
Penentuan Masalah

METODE

Belum terjalinnya kerjasama alintas sektor Advokasi ke kepala sekolah untuk dapat bekerja
mengenai skrining Hipertensi dan DM usia >15 sama dalam melakukan skrining Hipertensi dan
tahun di sekolah DM pada usia >15 tahun di sekolahnya

Pelaksana : Ketua Program, Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Sasaran : Kepala sekolah SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan
Waktu : Oktober – November 2019
Tempat : Kecamatan Lubuk Kilangan
Pelaksanaan : Melakukan advokasi ke kepala sekolah untuk dapat bekerja samadalam
melakukan skrining Hipertensi dan DM pada usia >15 tahun di
sekolahnya
Target : Terlaksananya advokasi ke kepala sekolah untuk dapat bekerja
sama dalam melakukan skrining Hipertensi dan DM pada usia >15 tahun
di sekolahnya
Alternatif
Penentuan Masalah

METODE

Belum terjalinnya kerjasama lintas sektor Advokasi ke kepala sekolah untuk dapat bekerja
mengenai skrining Hipertensi dan DM usia >15 sama dalam melakukan skrining Hipertensi dan
tahun di sekolah DM pada usia >15 tahun di sekolahnya

Pelaksana : Ketua Program, Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Sasaran : Kepala sekolah SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan
Waktu : Oktober – November 2019
Tempat : Kecamatan Lubuk Kilangan
Pelaksanaan : Melakukan advokasi ke kepala sekolah untuk dapat bekerja samadalam
melakukan skrining Hipertensi dan DM pada usia >15 tahun di sekolahnya
Target : Terlaksananya advokasi ke kepala sekolah untuk dapat bekerja
sama dalam melakukan skrining Hipertensi dan DM pada usia >15 tahun
di sekolahnya
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM
PDCA
PDCA

PLAN DO CHECK ACTION


PLAN

Pada tahapan persiapan ini dilakukan :


• Wawancara pemegang program di setiap UKP dan UKM
Puskesmas Lubuk Kilangan
• Tinjauan terhadap laporan tahunan 2018 hingga capaian
program yang pada tahun 2019 (Januari - September 2019).
• Setelah dilakukan analisis, dilakukan konsultasi dengan
pimpinan Puskesmas untuk mengidentifikasi permasalahan
yang terdapat disetiap bagian.
• Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 September sampai 9
Oktober 2019.

“Rendahnya angka cakupan skrining Hipertensi dan DM


pada usia >15 tahun di wilayah kerja puskesmas Lubuk
Kilangan”
PLAN

PLAN

Audiensi Pengadaan Alat


• Ke Kepala Puskesmas dan Pemegang Program PTM (hipertensi
dan DM)

Pemberdayaan Sekolah melalui Program OPTIMUS


• Advokasi ke kepala-kepala sekolah di wilayah Lubuk Kilangan
• Penyuluhan ke warga sekolah mengenai Hipertensi dan DM
serta pentingnya Skrining Hipertensi dan DM semenjak usia
>15 tahun
• Pelatihan anggota-anggota PMR/UKS agar dapat berperan aktif
melakukan skrining Hipertensi dan DM pada warga sekolah
yang berusia >15 tahun.
DO

DO

• Melakukan audiensi ke Kepala Puskesmas dan Pemegang Program PTM


untuk pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
skrining Hipertensi dan DM.
• Peningkatan capaian skrining Hipertensi dan DM pada usia>15 tahun
dilakukan melalui pemberdayaan sekolah melalui program OPTIMUS agar
sekolah dapat berperan aktif dalam upaya melakukan skrining Hipertensi
dan DM pada usia >15 tahun, yaitu dengan melakukan advokasi ke kepala-
kepala sekolah di wilayah Lubuk Kilangan, melakukan penyuluhan ke warga
sekolah mengenai Hipertensi dan DM serta Pentingnya Skrining Hipertensi
dan DM semenjak usia >15 tahun, serta pelatihan anggota-anggota
PMR/UKS agar dapat berperan aktif melakukan skrining Hipertensi dan
DM pada warga sekolah yang berusia >15 tahun.
CHECK

CHECK

Tahap ini bertujuan untuk megetahui kesuksesan


jalannya kegiatan- kegiatan pelaksanaan program
kerja. Keberhasilan pelaksanaan dapat dilihat dari
meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai
Hipertensi dan DM serta meningkatnya capaian
skrining Hipertensi dan DM di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Kilangan melalui program
OPTIMUS.
ACTION

ACTION

1. Berjalannya kegiatan peningkatan minat, dan


partisipasi masyarakat untuk melakukan
skrining Hipertensi dan DM minimal 1 kali
dalam 1 tahun.
2. Berlanjutnya program OPTIMUS di Puskesmas
Lubuk Kilangan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai