MINI RISET
ANGGI LANGONI
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dalam menangani pasien hipertensi. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan
2. Bagi Peneliti
KAJIAN TEORITIS
Tabel 2.2
Klasifikasi Derajat Tekanan Darah menurut European Society of Cardiology
Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Kategori
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal 120-129 80-84
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 160-179 100-109
Hipertensi derajat 3 ≥ 180 ≥ 100
Hipertensi sistolik terisolasi ≥ 190 < 90
(sumber: ESC, 2007 dalam Wijaya & Putri, 2013)
2.1.4 Patofisiologi
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin
II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE
memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah
mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon,
renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang
terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II
inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua
aksi utama.
Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH)
dan rasa haus.ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada
ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin.Dengan meningkatnya ADH,
sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga
menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan
ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian
intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat yang pada akhirnya akan
meningkatkan tekanan darah.
Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks
adrenal.Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting
pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan
mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus
ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara
meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan
meningkatkan volume dan tekanan darah (Brunner and Suddarth, 2014 (2014),
2.1.8 Penatalaksanaan
Menurut Ardiansyah (2012) penatalaksanaan pada hipertensi dibagi dua yaitu:
1. Farmakologi
Terapi obat pada penderita hipertensi dimulai dengan salah satu obat berikut:
a. Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg per hari dengan dosis tunggal pada
pagi hari (pada hipertensi dalam kehamilan, hanya digunakan bila disertai
hemokonsentrasi / udem paru).
b. Reserpine 0,1-0,25 mg sehari sebagai dosis tuggal
c. Propranolol mulai dari 10 mg dua kali sehari yang dapat dinaikan 20 mg
dua kali sehari (kontraindikasi untuk penderita asma).
d. Kaptopril 12,5-25 mg sebanyak dua sampai tiga kali sehari (kontraindikasi
pada kehamilan selama janin hidup dan penderita asma).
e. Nifedipin mulai dari 5 mg dua kali sehari, bisa dinaikkan 10 mg dua kali
sehari.
2. Nonfarmakologi
Langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidup penderita, yakni
dengan cara:
a. Menurunkan berat badan sampai batas ideal
b. Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan, atau kadar
kolesterol darah tinggi.
c. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6
gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,
magnesium, dan kalium yang cukup).
d. Mengurangi konsumsi alkohol
e. Berhenti merokok dan olahraga aerobic yang tidak terlalu berat (penderita
hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan
darahnya terkendali).
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013).Sedangkan sampling
adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada (Nursalam, 2008).
Sampel yang digunakan dalam mini riset ini berjumlah 1 (satu) orang
Moprhead, S., Johnson, M., Mass, M.L., Swanson, E. 2004. Nursing Outcomes
Classification (NOC) 4th Edition. Missouri: Mosby
Setiadi, 2013.KonsepdanPraktikPenulisanRisetKeperawatan.Yogyakarta
:GrahaIlmu.
Wijaya dan Putri. 2013. KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah. Yokyakarta: Nuha
Medika.