ABSTRAK
Nyeri adalah peringatan sistem syaraf perifer terhadap cedera pada tubuh,
dan kenyamanan adalah status yang dialami manusia digambarkan dalam
ukuran kenyamanan. Diperkirakan sekitar 150 juta anak yang dirawat inap
di rumah sakit di Amerika Serikat mendapatkan tindakan pemasangan infus
intravena. Sedangkan di Indonesia Respon anak terhadap tindakan insavif
dapat menimbulkan kecemasa, dan ketakutan sebagai reaksi hospitalisasi.
Kompres dingin belum banyak dilakukan oleh perawat dalam mengurangi
reaksi hospitalisasi anak saat dilakukan tindakan invasif terutama di rumah
sakit Immanuel Bandung.
Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh kompres dingin terhadap
nyeri dan kenyamanan pada anak yang dilakukan pemasangan infus. Jenis
penelitiannya adalah non equivalen control group after only design, sampel
yang digunakan 60 anak pada kelompok kontrol dan intervensi.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, instrument FLACC dan
instrument kenyamanan bunga daisy. Hasil analisis didapatkan ada
pengaruh antara kompres dingin dengan nyeri p value = 0,01 dan ada
pengaruh antara kompres dingin dengan kenyamanan p value = 0,01
Kompres dingin berpengaruh terhadap nyeri dan kenyamanan pada
kelompok kontrol dan intervensi bukan karna variabel perancu. Disarankan
untuk pelayanan keperawatan dapat memberikan intervensi kompres dingin
sebagai prinsip atraumatic care melalui pelaksanaan standar prosedure
kompres dingin untuk tindakan invasif pada anak.
Kata kunci :nyeri, anak, kenyamanan, kompres dingin.
ABSTRACT
Pain is a warning to the peripheral nervous system as a result of injury to the
body; where as comfort of the status of human experience is described in a
measure of comfort. Non-pharmacological management in reducing pain one
of them with a cold compress. It is estimated that approximately 150 million
children who are hospitalized at hospitals in the United States get an
intravenous infusion actions. Children's response to the actions may cause
invasive anxious, and fear as a reaction to hospitalization. Implementation of
cold pack has not been done by nurses in reducing hospitalization reaction
child during invasive action, especially in Immanuel Bandung hospitals.
Purpose study was to determine the influence of cold compresses to pain and
comfort to children who experience intravenous infusion applying. Design of
research was non-equivalent control group after-only design, which used
samples of 60 children in the control group and intervention. Data collection
used questionnaires and instrument FLACC daisy comfort. The results of the
analysis were found that there is a significant effect of cold compress on pain
(p value = 0.01) and on comfort p value = 0.01. This effect was controlled by
confounding variables. It is recommended for nursing services to provide a
cold compress intervention as a principle of atraumatic care through the
implementation of standard procedures on invasive intervention to children.
Keywords: pain, child, comfort, cold compresses
PENDAHULUAN
Anak merupakan tunas bangsa dan generasi penerus bangsa, sehingga anak
dengan ciri dan sifatnya yang khusus memiliki peran strategis untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa 1. Pada masa ini anak akan tumbuh dan berkembang
umur.
Proses yang terjadi pada kehidupan anak berjalan secara kontinu, yang terdiri dari
kelangsungan tumbuh kembang anak, maka anak perlu diberi stimulasi yang terus
antara lain genetik, faktor neuro endokrin, nutrisi, penyakit, hubungan interpersonal,
skor sosial, ekonomi, pengaruh lingkungan, stres anak, mekanisme koping dan
pengaruh media masa3. Proses terjadinya sakit sampai anak harus mendapatkan
Selama mendapat perawatan dan tindakan keperawatan di rumah sakit sering kali
anak mengalami ketakutan dan kecemasan hal ini sebagai reaksi hospitalisasi.
jangka panjang4.
terhadap rumah sakit. Penelitian ini menjelaskan terdapat empat kategori mengenai
mengatakan anak takut pada rumah sakit. Sebagian besar ketakutan bisa
belum menggunakan intervensi pengurangan nyeri pada anak yang akan dipasang
Aplikasi lokal dingin atau panas adalah metode klasik yang efektif dan
satu alasan paling penting bagi perkembangan perilaku pada anak-anak untuk
signifikan mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh pasien anak, teknik ini
Penelitian di Indonesia yang dilakukan pada anak usia pra sekolah dengan
pengaruh kompres es batu terhadap penurunan skor nyeri pada anak usia pra
ada pengaruh terhadap penurunan skor nyeri pada anak yang dilakukan prosedur
pemasangan infus10.
Anak yang berada di rumah sakit dan mengalami kecemasan oleh karena
prosedur dan proses pengobatan di rumah sakit, tidak hanya memerlukan obat anti
nyeri untuk memenuhi rasa nyaman secara fisik, namun membutuhkan kehadiran
lingkungan, dan intervensi fisik11. Teori comfort merupakan pendekatan yang sesuai
Penelitian dengan studi acak prospektif pada sampel dewasa yang sehat menerima
tes kulit intradermal pada kedua lengan. Tindakan pemberian es batu dilakukan
sebelum dilakukan injeksi12, hal ini sebagai analgesik terhadap nyeri dan nyeri
analog visual. Aplikasi es batu secara signifikan lebih efektif dibandingkan dengan
semprot vapocoolant dalam mengurangi rasa sakit dari tes kulit antibiotik. Oleh
karena itu, pemberian sebelum tindakan injeksi dengan es batu disarankan untuk
mengurangi nyeri dengan cepat dan mudah pada tes kulit antibiotik di bagian gawat
darurat.
dengan wajah meringis, bahkan menjerit sambil memeluk dan memegang tangan
dari pemberian intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada anak yang
mengalami sakit.
METODE
equivalet control group, after only design. Populasi pada penelitian ini adalah anak
usia pra sekolah usia 3-6 tahun. Untuk menghindari terjadinya drop out saat
dan 30 anak untuk kelompok kontrol. Jumlah kedua kelompok adalah 60 anak.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa
kuesioner dan lembar observasi. Untuk lembar observasi digunakan untuk menilai
rasa takut, skor nyeri dan kenyamanan. Analisis data yang dilakukan adalah
HASIL PENELITIAN
dan suku, kehadiran keluarga dan pengalaman anak yang ditunjukkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 1
Berdasarkan jenis kelamin pada anak yang dipasang infus intravena pada
kelompok kontrol paling banyak jenis kelamin laki-laki yaitu 16 orang (53,3%), sedangkan
perempuan 14 orang (46,7%). Pada kelompok intervensi jenis kelamin laki-laki dan
Berdasarkan suku pada kelompok intervensi paling banyak suku sunda yaitu 22
orang (73,3%), suku jawa hanya 3 orang(10%), sedangkan untuk kelompok kontrol yang
paling banyak suku sunda 21 orang (70%), paling sedikit suku batak hanya 4 orang
( 13,3%).
Table 2
Distribusi kehadiran keluarga dan pengalaman diinfus responden yang dilakukan
pemasangan infus intravenae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Mei-Juli 2014
N= 60
No Karakteristi Kelompok Kelompo Jumla
k Intervensi k control h
n=30 % n=30 % n=60 %
1 Kehadiran
a. Hadir 26 86,7 22 73,3 48 80
b. Tidak 4 3,3 8 26,7 12 20
hadir
2 Pengalama
n 11 36,7 10 33,3 21 35
a. Pernah 19 63,3 20 66,7 39 65
b. Tidak
pernah
yang hadir yaitu 26 orang (86,7%), sedangkan kelompok kontrol yang hadir 22
orang(73,3%). Pada kelompok intervensi yang tidak hadir hanya 4 orang (13,3%)
belum pernah yaitu 20 orang (66,7%), sedangkan yang pernah hanya 10 orang (33,3%).
Pada kelompok intervensi paling banyak belum pernah dilakukan pemasangan infus
intravena yaitu 19 orang (63,3%) untuk pengalaman yang pernah di lakukan pemasangan
Tabel 4
Distribusi rasa takut responden yang dilakukan pemasangan infus intravena pada
kelompok intervensi dan kontrol di rumah Sakit Immanuel Bandung Mei-Juli 2014
N =60
Variabel
Mean SD Minimal-maksimal 95%CI
Rasa Takut
Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis didapatkan rata- rata skor rasa takut pada
kelompok intervensi rata –rata skor rasa takut adalah 1,17 (95%CI:1,03-1,31) dengan
standar deviasi 0,379. Dapat disimpulkan bahwa 95% didapatkan bahwa rata-rata
skor rasa takut pada kelompok kontrol adalah 3,52 sampai 3,62, sedangkan kelompok
intervensi rata - rata skor rasa takut adalah 1,03 sampai 1,31.
Skor Nyeri
Tabel 5
Distribusi skor nyeri responden di Rumah sakit Immanuel Bandung bulan
Mei - Juli 2014
n = 60
Variabel
Mean SD Minimal-maksimal 95%CI
Skor nyeri
Hasil analisis didapatkan rata- rata skor nyeri pada kelompok kontrol adalah
rata skor nyeri adalah 3,03 (95%CI:2,722-3,35) dengan standar deviasi 0,850. Dapat
disimpulkan bahwa 95% didapatkan bahwa rata-rata skor nyeri kelompok kontrol adalah
6,69 sampai 7,31, sedangkan kelompok intervensi rata - rata skor nyeri adalah 2,72
sampai 3,35.
Kenyamanan
Tabel 6
Distribusi kenyamanan yang dirasakan responden di Rumah sakit Immanuel
Bandung bulan Mei - Juli 2014
n = 60
Kenyamanan
kontrol adalah 1,53 (95%CI:1,34-1,72) dengan standar deviasi 0,507. Pada kelompok
deviasi 0,592. Dapat disimpulkan bahwa 95% didapatkan bahwa rata-rata kenyamanan
kelompok control adalah 1,34-1,72 sedangkan kelompok intervensi rata rata skor nyeri
1. Analisis Bivariat
Uji yang digunakan adalah uji independent t test.
Tabel 7
Pengaruh pemberian kompres dingin keluarga terhadap skor nyeri anak di Rumah
Sakit Immanuel Bandung bulan Mei - Juli tahun 2014
n = 60
Variabel Mean SD SE P Value N
Kompres dingin
a. Intervensi 3,03 0,850 0,155 0,01 30
b. Kontrol 7,00 0,830 0,152 30
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,01 berarti pada alpha 0.05
terlihat ada pengaruh yang signifikan antara skor nyeri anak dengan kompres
Table 8
Pengaruh pemberian kompres dingin terhadap kenyamanan anak di Rumah Sakit
Immanuel Bandung bulan Mei - Juli tahun 2014
n = 60
Variabel Mean SD SE P Value N
Kompres dingin
a. Intervensi 3,17 0,592 0,108 0,01 30
b. Kontrol 1,53 0,507 0,093 30
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,01 berarti pada alpha 0.05 terlihat ada
pengaruh yang signifikan antara kenyamanan anak dengan kompres dingin pada
Pembahasan
Karakteristik responden
Berdasakan jenis kelamin pada anak yang dipasang infus intravena pada
kelompok kontrol paling banyak jenis kelamin laki-laki. Pada kelompok intervensi jenis
13
Hasil penelitian didukung oleh pendapat yaitu tidak ada pengaruh jenis kelamin
terhadap nyeri anak usia pra sekolah yang dilakukan pemasangan infus intravena.
Penelitian lain yang mengatakan bahwa perempuan memiliki ambang nyeri rendah,
Proporsi terbesar pada karakteristik suku pada kelompok kontrol dan intervensi adalah
suku sunda 71,67%. Hal ini terkait dengan tempat penelitian responden di ruang rawat
anak di rumah sakit Immanuel Bandung yang sebagian besar berasal dari suku sunda. Hal
ini dikarenakan rumah sakit Immanuel terletak di kota Bandung Jawa Barat.
Proporsi kehadiran orang tua yang dihadiri oleh keluarga sebesar 80 %. Hal ini
menunjukkan bahwa rumah sakit sudah menerapkan family centered care yaitu bagian
dari pelayanan keperawatan anak, dimana keluarga dilibatkan dalam pelayanan atau
asuhan keperawatan anak, sehingga diharapkan pelayanan kepada anak lebih baik dan
Proporsi pengalaman paling banyak adalah tidak pernah dilakukan pemasangan infus
SKOR NYERI
Rata-rata skor nyeri yang dijumpai pada kelompok Kontrol adalah pada skor nyeri
berat 7 dengan 95% CI 6,69-7,31. Sedangkan pada kelompok intervensi skor nyeri nyeri
ringan 3,03. Kondisi ini dinilai dari keadaan responden melalui penilaian wajah, lengan,
intravena.
Anak usia pra sekolah akan mendorong orang yang akan melakukan prosedur
mengunci dirinya di tempat yang aman. Anak pra sekolah dapat menunjukkan letak nyeri
mereka dan dapat menggunakan skala nyeri dengan tepat. Reaksi nyeri yang muncul
pada anak seperti anak menangis, teriak, mengeluarkan kata yang berarti sakit/nyeri
tersebut dipengaruhi oleh berbagai factor seperti jenis kelamin, usia, cultur, perhatian,
Penelitian yang dilakukan oleh 14untuk penggunaan jarum yang didinginkan terlebih
dahulu juga telah dilakukan dalam rangka menurunkan nyeri yang dirasakan oleh pasien
yang mengalami tindakan imunisasi, hasilnya adalah bahwa penggunaan jarum yang
telah didinginkan tidak bermakna bagi nyeri sedang, mungkin lebih bermakna bagi nyeri
yang lebih berat. Dilakukan pada jumlah sampel 50 orang terdiri atas 12 anak-anak serta
membantu menurunkan nyeri pada anak usia 6 tahun, namun pada penelitian yang lain
dijumpai bahwa hal tersebut tidak menunjukkan adanya perubahan, perubahan hanya
Pada uji statistik bivariat ada pengaruh yang signifikan antara skor nyeri anak pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pemberian tindakan aplikasi panas dan dingin
16
menurunkan nyeri dan meningkatkan penyembuhan . Penelitian menyatakan bahwa
penyembuhan. Selain itu mereka juga menyatakan bahwa tindakan stimulasi kulit dapat
transmisi nyeri, Gerbang teori kontrol secara luas didukung oleh para peneliti. Gate
control melihat sakit sebagai multidimensi yang mengarah ke perbaikan dan kemajuan
Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh yang signifikan antara kenyamanan
19
anak dengan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian menyimpulkan
untuk membandingkan nilai indeks bispectral untuk melihat level sedasi pada anak-
pada anak usia infant yang dirawat diruang pediatric ICU terdapat korelasi linear
positif, yang secara statistik signifikan antara indeks bispectral untuk melihat sedasi
terhadap kenyamanan19.
Respon anak untuk memahami nyeri tergantung pada usia anak, skor
perkembangan anak, dan faktor situasi lainnya 4. Kebutuhan rasa nyaman dengan ukuran
akan konseling financial dan intervensi 20. Rasa nyaman terdiri dari kenutuhan spesifik
kelompok kontrol adalah tidak nyaman. Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh
yang signifikan antara kenyamanan anak dengan kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
instrumen kenyamanan dapat menilai perilaku nyeri pada anak yang terpasang
ventilasi mekanis dan pengekangan fisik. Untuk skor maksimal, seorang anak akan
memiliki gerakan kuat, termasuk badan dan kepala, serta adanya respon terhadap
nyeri yang selanjutnya untuk menjaga adanya kekakuan, penilaian kenyamanan tidak
hanya secara fisik tetapi juga perilaku, dan lingkungan sehingga perlu digunakannya
melihat level sedasi pada anak-anak sakit kritis dengan menggunakan penilaian
kenyamanan. Hasil penelitiannya pada anak usia infant yang dirawat diruang pediatric
ICU terdapat korelasi linear positif, yang secara statistik signifikan antara indeks
Intervensi yang dapat meningkatkan rasa nyaman anak selama prosedur yang tidak
menyenangkan atau menyakitkan15 meliputi persiapan anak dan orang tua, hindari
kata sakit atau nyeri atau kata-kata yang membuat anak takut saat menjelaskan
prosedur(social comfort), hadirkan orang tua saat prosedur (social dan psikospiritual
environmental comfort), dan posisikan anak dalam posisi yang nyaman saat
prosedur(physical comfort) Kenyamanan fisik menjadi salah satu dari banyak strategi
Respon nyeri yang terus menerus dapat menimbulkan reaksi hospitalisasi pada
kenyamanan anak. Penanganan nyeri dan kenyamanan pada anak dapat dilakukan
dengan intervensi kompres dingin sebagai bagian dari managemen nyeri. Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh kompres dingin terhadap skor nyeri dan
kenyamanan anak usia pra sekolah yang dilakukan pemasangan infus intravena di
keperawatan yang terkait dengan managemen nyeri dan memberikan rasa nyaman
bagi anak. Pemberian kompres dingin sebagai intervensi dalam managemen nyeri
penurun nyeri atau rasa sakit dari beberapa hasil penelitian tidak disarankan untuk
optimal. Kondisi pada anak tersebut sebaiknya diminimalkan oleh perawat agar
asuhan pelayanan keperawatan anak berdampak pada kepuasan anak dan keluarga
terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat. Selain memberikan kepuasan juga
memberikan masa rawat yang lebih pendek bagi anak sehingga meminimalkan
beban keluarga. Prosedur kompres dingin ini bisa diterapkan sebagai salah satu
penelitian dapat dilakukan kepada anak. Terutama dalam mencegah terjadinya nyeri
dan ketidaknyamanan pada anak. Masyarakat dalam hal ini orangtua dan keluarga
dapat bekerja sama dengan perawat dalam memberikan rasa nyaman pada anak
sehingga penurunan terhadap nyeri dapat terjadi pada anak yang dilakukan
pemberian kompres dingin pada anak yang dilakukan pemasangan infus intravena.
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nyeri dan rasa nyaman pada usia sekolah
Karakteristik responden pada penelitian ini rata-rata memiliki jenis kelamin laki-laki
16 orang pada kelompok kontrol dan ada 15 orang kelompok intervensi. Pada kelompok
intervensi rata-rata anak berjenis kelamin perempuan dan laki-laki sama, suku yang
mendominasi adalah suku sunda. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan p value 0.01
pada p value < 0.05 antara kompres dingin terhadap tingkat nyeri dan kenyamanan pada
mengenai manfaat kompres dingin melalui pelatihan dan seminar mengenai pemberian
kompres dingin, serta pemberian kompres hangat pada anak yang mengalami demam dan
kompres digin pada anak yang dilakukan pemasangan infus intravena. Sedangkan bagi
Daftar Referensi
2. Benini, F., Trapanotto, M., Gobber, D. Agosto, C., Carli G., Drigo, P., et all. Evaluating
pain induced by venipuncture in pediatric patients with developmental delay. Clin J
Pain. 20(3)156-163 2004.
3. Hockenberry, J.M., & Wilson, D.. Essentials of Pediatric Nursing. St. Louis; Mosby An
Affilite of Elsevier inc.2009.
4. Hockenberry, J.M & Wilson, D.. Wong’s Nursing Care of Infants & Children (8 th ed.).
St.Louis:Mosby Elsevier.2007.
5. Coyne, I. Children’s experiences of hospitalization. Journal of Child Health Care, 10
(1), 326-336.2006.
6. Kolcaba, K.,(2006). http://www.thecomfortline.com/posies.jpg, diperoleh April 2014.
7. Yuka Saeki. Effect of local application of cold or heat for relief of pricking pain. Nursing
& Health Sciences Jorunal , 4(3), 97–105. 2002
8. Ghaderi, F ., Banakar, S., & Rostami, S. Effect of pre-cooling injection site on pain
perception in pediatric dentistry: “A randomized clinical trial. Dental Research Journal.
10(6) 790-794.2013.
9. Sulistiyani.. Pengaruh kompres dingin terhadap nyeri pada anak yang dilakukan
pemasangan infus pada anak di rumah sakit cipto mangunkusumo. Jakarta:
Universitas Indonesia.2009.
10. Kolcaba & Dimarco,M.A.(2005),
http://findarticles.com/p/articles/mi_mOFSZ/is_3_31/ai_n17209526/?tag=content;co11,
diperoleh 12 April 2014.
11. Wong Yoon, ,et all. Analgesic pretreatment for antibiotic skin test : vapocoolant spray
vs ice cube. American Journal of Emergency Medicine. 26(1),59-61.2007.
12. Potter, A.G & Perry, P.A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Poses, &
Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.2005.
13. Benini, F., Trapanotto, M., Gobber, D. Agosto, C., Carli G., Drigo, P., et all. Evaluating
pain induced by venipuncture in pediatric patients with developmental delay. Clin J
Pain. 20(3)156-163. 2004.
14. Bartell. Pharmd,J.C.,Robert, Katie, Schute, Natalie, Sherman, et al. (2007) Needle
temperature affect on pain ratings after injection. http://www.clinicalpain.com/pt/re.
diperoleh tanggal 24 Juni 2014.
15. Schechter, N. L., Zempsky, W. T., Cohen, L. L., Grath, P.J., & et al. (2007). Pain
reduction during pediatric immunizations: evidence-based review and
recommendations. Pediatrics. Evanston: May 2007. Vol. 119, Iss. 5; pg. E1184.
http://proquest.umi.com/pqdweb?
did=1266372791&sid=4&Fmt=2&clientId=45625&RQT=309&VName=PQD, diperoleh
tanggal 14 Juni 2014.
16. Movahedi et all. Effect of local refrigeration prior venipuncture on pain responses in
school age children. Australian Journal of Advanced Nursing. 24 (2) 51-55. 2006.
17. Ball, J.W. & Bindler, R.C. Pediatric Nursing: Caring for Children. 3 rd end. New Jersey:
Prentice Hall.2003.
18. Abbott, K. & Fawler, K. S.The use of a topical refrigerant anesthetic to reduce injection
pain in children. Journal of Pain & Symptom Management. 10(8):584-590.1995.
19. Courtman, SP, Wardurgh A, & Petros AJ . Comparison of the bispectral index monitor
with the Comfort score in assessing level of sedation of critically ill children. Intensive
Care Med. 29(12):2239-46.2003.
20. Tomey, A. M., & Alligood, M. R. Nursing theorists and their work. Missouri:
Mosby Elsevier.2006.
21. Patterson, P., Hussa, A. A.,Fedele, K. A.,Vegh, G. L., Hackman, C. M. (2000).
Comparison of 4 analgesic agents for venipuncture. http://www.find-
healtharticles.com/rec_pub_10876451-comparison-4-analgesic-
agentsvenipuncture.htm. diperoleh 02 Juni 2014.
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk dipublikasikannya penelitian saya yang
berjudul: Pengaruh Kompres dingin terhadap skor nyeri dan kenyamanan pada anak yang
dilakukan pemasangan infus intravena pada anak pra sekolah di Rumah Sakit Immanuel Bandung
pada journal kesehatan di STIKes Falatehan Banten.