2021010063
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
B. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah suatu keputusan klinis mengenai
respon individu, keluarga, serta masyarakat tentang problem
kesehatan aktual atau potensial (Nuraif & Kusuma, 2015). Diagnosa
keperawatan yang terjadi pada klien dengan kecemasan menurut
SDKI, 2016 adalah sebagai berikut:
D.0080 Ansietas b.d Krisis Situasional
Definisi: Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap objek
yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi
ancaman
Data Subyektif:
1) Merasa khawatir dengan akibat
2) Sulit berkonsentrasi
Data Obyektif:
1) Tampak gelisah
2) Tampak tegang
(Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, 2016)
C. Intervensi Keperawatan
Dalam perencanaan tindakan keperawatan pada masalah
keperawatan Ansietas b.d Krisis Situasional adalah dengan melakukan
identifikasi faktor penyebab kecemasan: kaji tanda-tanda vital, dan
berikan teknik nonfarmakologis terapi dekapan yang memberikan rasa
nyaman sehingga mampu menurunkan rasa cemas. (SIKI, 2018)
D. Implementasi Keperawatan
Menurut SIKI (2018), implementasi keperawatan dalam
pada masalah keperawatan Ansietas b.d Krisis Situasional adalah
dengan melakukan mengidentifikasi faktor penyebab
kecemasan: mengkaji tanda-tanda vital, dan memberikan
teknik nonfarmakologis terapi dekapan yang memberikan rasa
nyaman sehingga mampu menurunkan rasa cemas.
a) Observasi
- Identifikasi pilihan teknik distraksi yang diinginkan
b) Terapeutik
- Gunakan teknik distraksi (mis. terapi dekapan)
c) Edukasi
- Anjurkan keluarga klien menggunakan teknik sesuai dengan
tingkat energi, kemampuan, usia, tingkat perkembangan
- Anjurkan keluarga klien membuat daftar aktivitas yang
menyenangkan
- Anjurkan keluarga klien berlatih teknik distraksi
E. Evaluasi Keperawatan
Menurut Nursalam (2015), evaluasi keperawatan terdiri
dari dua jenis, yaitu:
1) Evaluasi formatif:
Evaluasi ini disebut juga evaluasi berjalan, evaluasi
ini dilakukan sampai dengan tujuan tercapai
2) Evaluasi somatif:
Evaluasi akhir dimana dalam metode evaluasi ini
menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Assessment,
Perencanaan)
S: klien mengatakan sudah tidak merasa cemas saat dilakukan
injeksi
O: klien tampak tidak gelisah, klien tampak tidak tegang
A: Ansietas b.d Krisis Situasional
P: intervensi dilanjutkan atau dihentikan sesuai kondisi klien
E. Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart (2009) tingkat kecemasan antara lain:
1) Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketergantungan dalam kehidupan sehari-
hari. Kecemasan ini menyebabkan individu menjadi waspada dan
meningkatkan lapang persepsinya. Kecemasan ini dapat
memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifitas.
2) Kecemasan Sedang
Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang peting dan
mengesampingkan yang lain. Kecemasan ini mempersempit
lapang persepsi individu dengan demikian individu tidak
mengalami perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada
lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya.
3) Kecemasan Berat
Individu cenderung berfokus pada suatu yang rinci dan spesifik
serta tidak berfikir pada hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak
arahan untuk berfokus pada area lain.
4) Tingkat Panik
Ketakutan yang berhubungan dengan terperangah, takut dan teror.
Hal yang rinci terhadap proporsinya karena mengalami hilang
kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu melakukan
sesuatu walaupun dengan arahan. Panik merupakan disorganisasi
dan menimbulkan peningkatan aktifitas motorik, menurunnya
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional.
Hospitalisasi
Dampak Hospitalisasi:
1. Kecemasan disebabkan
perpisahan
2. Kehilangan kontrol
3. Luka pada tubuh dan
rasa sakit (rasa nyeri)
4. Gangguan fisik psikis,
sosial dan adaptasi
terhadap lingkungan
Terapi Dekapan