Anda di halaman 1dari 5

Nama : Amelda Sriyanti

Nim : 221121005
Makul: keperawatan Anak
Tugas : Pembuatan essay
Topik : Tren dan issue Keperawatan Anak

Latar Belakang
Hospitalisasi dapat menyebabkan anak mengalami trauma dan menimbulkan gejala
berupa respon gelisah, cemas, apatis, ketakutan terhadap perpisahan dengan orang tua, apatis,
dan terjadi gangguan tidur (Rahmah & Agustina, 2015). Anak-anak yang menjalani
hospitalisasi di Indonesia diperkirakan 35 per 1000 anak (Purwandari dalam Rini., et al
2013). Dampak negatif ini berkaitan dengan lama dan banyaknya jumlah klien anak, berbagai
prosedur tindakan invasif, serta kecemasan orangtua. Tindakan yang dilakukan dalam
mengatasi masalah anak apapun bentuknya harus berlandaskan pada prinsip atraumatic care
atau asuhan yang terapeutik. Pelayanan atraumatic care merupakan bentuk pelayanan
perawatan terapeutik dalam tatanan pelayanan kesehatan anak melalui penggunaan tindakan
yang mengurangi distres fisik maupun distres psikologis yang dialami anak maupun orang tua
(Supartini, 2004).

Menurut Hidayat (2005), ada beberapa prinsip perawatan atraumatic care yang harus
dimiliki oleh perawat anak yaitu menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari
keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak, mencegah
atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis), tidak melakukan kekerasan
pada anak, dan modifikasi lingkungan fisik. Semakin baik penerapan Atraumatic care yang
diberikan maka semakin kecil risiko kecemasan yang dialami anak prasekolah saat proses
hospitalisasi.

Autraumatic care merupakan salah satu Trend dan issue keperawatan anak saat ini,
maka dari itu kelompok kami mengangkat topic Autraumatic care sebagai salah satu tugas
yang akan di habas

Pembahasan
Trend dan Issu Keperawatan Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang
dibicarakan banyak orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta
ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis
keperawatan. Saat ini trend dan issu keperawatan anak yang sedang banyak dibicarakan
orang adalah family centered care, autraumatic imunisasi, child abuse, tentunya semua issu
tersebut menyangkut keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan. Saat ini
kelompok tertatrik untuk membahas tentang Autromatic care pada anak (Ulfa et al., 2018)

Definisi
Atraumatic care atau asuhan atraumatik adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam
lingkungan oleh seseorang (personal) dengan melalui penggunaan intervensi yang
menghilangkan atau memperkecil distres psikologis dan fisik yang dialami oleh anak- anak
dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan..
Atraumatic care yang dimaksud di sini adalah perawatan yang tidak menimbulkan adanya
trauma pada anak dan keluarga. Perawatan tersebut difokuskan dalam pencegahan terhadap
trauma yang merupakan bagian dalam keperawatan anak. Perhatian khusus pada anak sebagai
individu yang masih dalam usia tumbuh kembang sangat penting karena masa anak-anak
merupakan proses menuju kematangan, yang mana jika proses menuju kematangan tersebut
terdapat hambatan atau gangguan maka anak tidak akan mencapai kematangan

Atraumatic care Asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak & keluarganya
Asuhan yang terapeuti kBertujuan sebagai terapi Dasar pemikiran :- Tindakan yg dilakukan
pada anak trauma, rasa nyeri, marah, cemas & takut pada anak.- Blm ada teknologi yang
dapat mengatasi masalah yang timbul sbg dampak perawatan.

Hospital Menimbulkan Trauma


Lingkungan fisik Rumah Sakit Tenaga kesehatan sikap & pakaian Alat-alat yang
digunakanLingkungan sosial sesama pasien menurunkan distress pada anak: gangguan tidur,
pembatasan aktifitas, perasaan nyeri suara bising, cemas, takut, marah, kecewa, sedih, malu
& rasa bersalah.

Contoh beberapa intervensi atraumatic care:

Menyiapkan anak untuk setiap prosedur yang akan dilakukan dengan memberikan penjelasan
sesuai dengan umur anak. Untuk anak yang akan menjalani operasi, siapkan anak untuk
masuk rumah sakit (hospital tour, izinkan anak bermain dgn alat seperti stetoskop, manset
tekanan darah, alat-alat IV line, masker atau gaun).hadirkan dan libatkan pengasuh/orangtua
yang dapat memberikan dukungan dan rasa nyaman pada anak).kontrol nyeri dengan
memberikan analgetik. Gunakan Euteric Mixture of Local Anesthetics (EMLA) cream
minimal 1 jam sebelum pengambilan darah, memasang IV line dan memberikan injeksi)
(Wulandari, 2011)

Prinsip-Prinsip Atrumatic Care


Tujuan utama perawatan atraumatik adalah "Pertama, jangan melukai, yang
memberikan kerangka kerja untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mencegah atau
meminimalkan pemisahan anak dari keluarganya, meningkatkan pengendalian perasaan dan
mencegah atau meminimalkan nyeri dan cedera pada tubuh.

Beberapa contoh pemberian asuhan atraumatik meliputi pengembangan hubungan


anak- orang tua selama dirawat di rumah sakit, menyiapkan anak sebelum pelaksanaan terapi
dan prosedur yang tidak dikenalinya, mengendalikan rasa sakit, memberikan privasi pada
anak, memberikan aktivitas bermain untuk mengungkapkan ketakutan dan permusuhan,
menyediakan pilihan untuk anak-anak dan menghormati perbedaan budaya. Beberapa kasus
yang sering dijumpai di masyarakat seperti peristiwa yang menimbulkan trauma pada anak
adalah cemas, marah, nyeri dan lain-lain

Peran Perawat Dalam Perawatan Anak


Perawat pediatrik bertanggung jawab untuk memberikan penyuluhan kesehatan
kepada anak dan keluarga. Menurut Wulandari (2011) prinsip perawatan atraumatik yang
harus dimiliki oleh perawat anak dalam merawat pasien anak yaitu diantaranya adalah
mencegah atau meminimalkan stressor fisik dan psikis yang meliputi prosedur yang
menyakitkan seperti suntikan, kegelisahan, ketidakberdayaan, tidur yang tidak nyaman,
pengekangan, suara bising, bau yang tidak sedap dan lain-lain, mencegah dampak perpisahan
orang tua dan anggota keluarga yang lain, bersikap empati keluarga dan anak yang sedang
dirawat serta memberikan pendidikan kesehatan tentang kondisi sakit yang dialami anak.

Kendala Yang Dihadapi Perawat Anak


Perawat anak adalah bagian dari tim keperawatan yang menjunjung tinggi prinsip
keperawatan anak dengan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak.
Dikatakan sejahtera jika anak tidak merasakan ganggguan psikologis, seperti rasa cemas,
takut atau lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga dari peran keluarga. Melalui
modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat meningkatkan keceriaan dan kenyamanan
bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman
dilingkungannya.

Beberapa Penelitian Terkait Atrumatic Care


a. Penelitian yang dilakukan oleh Adayani, 2020
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tingkat kecemasan responden sebelum
diberikanintervensi adalah sebesar 1,93 dan rerata sesudah diberikan intervensi terapi
bermain origami adalah sebesar 1,20. Selisih rata-rata tingkat kecemasan sebelum dan
sesudah dilakukan terapi adalah 0,73. Hasil uji statistik wilcoxon tentang pengaruh
terapi bermain origami terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak prasekolah
yang menjalani hospitalisasi dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) sebesar P
value(0,002) dengan demikian p value<0,05), maka H0 ditolak. Hal ini berarti
terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain
origami. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi bermain
origami terhadap tingkat kecemasan anak yang menjalani prosedur invasifinfus saat
hospitalisasi di rumah sakit. (Andayani, 2019)
b. Penali tian Yang Dilakukan Oleh Ulfa, 2021
Metode penelitian yaitu quasi eksprimen dengan rancangan pre and posttest control
group. Analisa data menggunakan uji wilcoxon dan untuk menguji perbedaan dua
kelompok menggunakan uji independent test atau Mann Whitney test. Sampel 56
anak prasekolah. Hasil Ada perbedaan kecemasan anak prasekolah saat hospitalisasi,
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p value 0,001). (Ulfa et al., 2018)
Kesimpulan ada pengaruh penerapan atraumatik audio visual pada kecemasan anak
prasekolah. Saran sebaiknya menerapkan atraumatic care audio visual untuk
mengurangi kecemasan anak prasekolah(Andayani, 2019)
c. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Nurmasitah, 2018. Tentang Medikal Play Dalam
Menurunkan Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami
Hospitalisasi Di Ruang Keperawatan Anak
Hasil data didapatkan rata rata skor cemas anak sebelum intervensi 50,346 rata rata
skor cemas anak setelah intervensi adalah 47,3846 Hasil uji dengan paired sample t
Test didapatkan nilai p value <0,05 pada skor ZSAS yang berarti pada alpha 5%
terlihat bahwa medical play efektif dalam menurunkan kecemasan anak pra sekolah
yang mengalami hospitalisasi (Purnama, 2018)
Hasil evidence membuktikan bahwa banyak jenis permainan yang disukai anak
prasekolah diantaranya adalah bercerita dengan dongeng, puzzle, play-
dough/clayberupa lilin lembut, boneka perwakilan dengan ukuran yang sama dengan
anak, objek rumah sakit, cerita, buku mewarnai dengan semua langkah pengobatan,
tanah liat molding, lukisan, video gamedan kartun yang diproyeksikan pada langit-
langit ruang perawatan selama prosedur, videotentang operasi dengan gambar
lingkungan menyerupai ruang operasi, kegiatan bermain dengan penggunaan
mewarnai gambar, kertas untuk belajar melipat/origami, menggunting dan air(Ball &
Bindler, 2013;Silva et al., 2017), maka dari itu kita sebagai perawat harus bisa
mengurangi autraumati care saat hospitalisasi dengan berbagai penelitia yang telah
dilakukan.
Banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan diterapkanya atraumatic care. Menurut
Kyle & Carman, perawatan anak yang menerapkan atraumatic care dengan
meminimalkan perpisahan dengan orang tua akan memberikan manfaat antara lain:
menurunkan kecemasan anak dan orangtua, anak lebih tenang dan penanganan nyeri
meningkat, kepercayaan diri keluarga dan kemampuan penyelesaian masalah
meningkat, komunikasi antara tim kesehatan dan keluarga meningkat, kepuasan
keluarga meningkat penurunan biaya perawatan serta waktu pemulihan menjadi lebih
pendek. Manfaat tersebut muncul karena konsep positif yang terkandung dalam
atraumatic care (17). Menurut Wong, bahwa tujuan utama dalam perawatan
atraumatic adalah tidak menyakiti. Ada tiga konsep atau prinsip perawatan atraumatic
care yaitu mencegah atau meminimalkan perpisahan dengan keluarga, meningkatkan
kemampuan orangtua dalam merawat anak, dan mencegah atau meminimalkan rasa
nyeri dan cedera pada tubuh.

Kesimpulan
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik, yang bertujuan sebagai terapi bagi
anak. Pentingnya atraumatic care adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang pediatric telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada
anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada anak.
Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat mengatasi masalah yang timbul
sebagai dampak dari perawatan tersebut. Hal itu memerlukan perhatian khusus dari
tenaga kesehatan, khususnya perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan
pada anak dan orang tua. Ada beberapa prinsip perawatan atraumatik yang harus
dimiliki oleh perawat anak dalam merawat pasien anak yaitu diantaranya adalah
mencegah atau meminimalkan stressor fisik dan psikis yang meliputi prosedur yang
menyakitkan seperti suntikan, kegelisahan, ketidakberdayaan, tidur yang tidak
nyaman, pengekangan, suara bising, bau yang tidak sedap dan lain-lain, mencegah
dampak perpisahan orang tua dan anggota keluarga yang lain, bersikap empati
keluarga dan anak yang sedang dirawat serta memberikan pendidikan kesehatan
tentang kondisi sakit yang dialami anak
Daftar pustaka

Andayani, R. P. (2019). PENGARUH ATRAUMATIC CARE: AUDIOVISUAL


DENGAN PORTABLE DVD TERHADAP HOSPITALISASI PADA ANAK. 8.

Apriani, L., & Yulianti, N. R. (n.d.). HAMBATAN PERAWAT ANAK DALAM


PELAKSANAAN ATRAUMATIC CARE DI RUMAH SAKIT DI KOTA
SALATIGA. 2(2), 7.

Purnama, A. (2018). Medical Play dalam Menurunkan Respon Kecemasan Anak Usia
Prasekolah yang mengalami Hospitalisasi di Ruang Rawat Inap Anak 8, 6.

Ulfa, F. M., Oktavianto, E., & Zuleha, R. (2018). Hubungan penerapan atraumatic
care oleh Journal, 2(3), 82. https://doi.org/10.32504/hspj.v2i3.41

perawat dengan stres orangtua selama hospitalisasi bayi. Health Sciences and
Pharmacy

Wulandari, R. (2011). Peran Perawat Anak terhadap Prinsip Perawatan Atraumatik


Pada Anak 1, 12.

Anda mungkin juga menyukai