HUBUNGAN JENJANG KARIR DENGAN QUALITY OF NURSING

WORK LIFE DI RSUD DR. MM. DUNDA LIMBOTO

KABUPATEN GORONTALO

PROPOSAL

Oleh 
HERLINA ISHAK BAGU
NIM : 841420145
 
Latar Belakang

• Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan di

rumah sakit memegang peranan penting
dalam upaya mencapai tujuan pembangunan
kesehatan. Keberhasilan pelayanan kesehatan
bergantung pada partisipasi perawat dalam
memberikan perawatan yang berkualitas bagi
pasien (Potter & Perry AG, 2017).
Latar Belakang

• Perawat dalam hal ini sebagai pemberi asuhan keperawatan

memberikan kontribusi sangat besar terhadap keberhasilan
pemberian pelayanan kesehatan paripurna kepada klien.
Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat
yang menempati dari keseluruhan tenaga kesehatan di
Indonesia diharapkan mampu berpikir rasional,
mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri sendiri,
belajar dari pengalaman, mempunyai aktualisasi diri dan hal
ini perlu didukung oleh mekanisme upaya peningkatan
profesionalisme perawat. Salah satu upaya peningkatan
professional perawat yaitu dikembangkannya penjenjangan
karir perawat (Kementrian Kesehatan RI, 2019).
Latar Belakang

• Jenjang karir perawat di Indonesia telah disusun oleh

PPNI bersama Departemen Kesehatan dalam bentuk
pedoman jenjang karir perawat tahun 2006, dan telah
berkembang hingga tahun 2017. Dimana peraturan
terbaru terkait dengan jenjang karir perawat sudah
diatur dalam Permenkes RI Nomor 40 Tahun 2017
tentang pengembangan jenjang karir profesional
perawat klinis. Pengembangan karir tersebut
digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang
yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan
kesempatan yang lebih baik sesuai dengan
kemampuan dan potensi perawat.
Latar Belakang

• Dampak dari penerapan sistem jenjang karir perawat ada bermacam-

macam. Menurut penelitian Suroso (2011) ada 5 dampak positif
berdasarkan riset yang ditimbulkan apabila sistem jenjang karir perawat
dapat terlaksana dengan baik. Pertama, pengembangan karir karena
dapat memperbaiki moral perawat melalui kepuasan kerja akibat
pekerjaan yang dilakukan. Kedua, pengakuan yaitu dengan cara memberi
kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan. Ketiga, penghargaan dalam bentuk kenaikan
jenjang dan peningkatan penghasilan sebagai dampak dari terpenuhinya
kompetensi yang tercapai. Keempat, pekerjaan yang menantang,
mencakup dukungan untuk mencapai tingkat yang lebih maju dan
sertifikasi serta keterampilan spesialis dan pemindahan pekerjaan dan
kelima adalah promosi, berkaitan erat dengan peningkatan status,
perubahan titel, kewenangan yang lebih banyak dan tanggung jawab yang
besar.
Latar Belakang
• Selain dampak positif yang ditimbulkan, ada pula dampak negatif
apabila sistem jenjang karir professional perawat ini tidak terlaksana
dengan baik. Hayes, Bonner, & Pryor, (2010) dampak yang
ditimbulkan apabila tidak dilaksanakannya jenjang karir perawat di
rumah sakit akan memberikan dampak pada tingkat kepuasan
perawat di rumah sakit dan akan mempengaruhi quality of nursing
work life (QNWL).
• Menurut Sirin dan Sokmen (2015) dalam Tri (2018) kualitas
kehidupan kerja perawat atau Quality of Nursing Work Life adalah
sejauh mana perawat merasa puas mengenai kebutuhan pribadi
mereka (pertumbuhan, kesempatan, keamanan) serta persyaratan
organisasi (peningkatan produktivitas, penurunan turnover) melalui
pengalaman mereka dalam organisasi tempat kerja mereka untuk
mencapai tujuan organisasi.
 Identifikasi Masalah
1. Kualitas pelayanan keperawatan di Indonesia masih belum maksimal, hal ini didukung
dari hasil penelitian bahwa tenaga perawat yang memiliki kompetensi level lebih tinggi,
terbukti lebih kecil kemungkinan melakukan insiden keselamatan pasien. Perawat level
3 sebanyak 25% melakukan insiden keselamatan pasien, perawat level 2 sebesar 42.1%
melakukan insiden keselamatan pasien dan perawat level 1 sebanyak 53.8% melakukan
insiden keselamatan pasien.
2. Beberapa Negara di Dunia seperti di India didapatkan bahwa 48% perawat India
memiliki quality of nursing work life yang buruk, demikian pula dengan QNWL pada
perawat Irak menunjukkan hal serupa yaitu 61,7% memiliki kualitas kehidupan kerja
yang rendah.
3. Hasil penelitian Kaluku, Saleh dan Kadar (2019) didapatkan bahwa rata-rata Quality Of
Work Life (QWL) perawat di Rumah Sakit Tipe B di Makassar dalam kategori moderat
atau berada dititik tengah. Faktor status pernikahan, faktor umur dan faktor
pengalaman kerja dapat mempengaruhi Quality Of Work Life (QWL), dimana perawat
yang lebih tua lebih mampu meyeimbangkan kemampuannya kebutuhan pribadi dan
pekerjaan dari pada perawat yang lebih muda dan perawat yang memiliki pengalaman
bekerja yang lama atau jenjang karir yang tinggi lebih berpengalaman dengan
pekerjaannya dan mereka lebih santai menikmati pekerjaannya.
4. Hasil survey pendahuluan pada 5 perawat di RSUD DR. MM. Dunda Limboto didapatkan
bahwa perawat memiliki QNWL yang rendah baik dari segi dimensi work design, work
life home life, work context, dan work world.
 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui Quality Of
• Untuk mengetahui Nursing Work Life di RSUD DR.
hubungan antara Jenjang MM. Dunda Limboto Kabupaten
Karir dengan Quality Of Gorontalo.
Nursing Work Life di RSUD 2) Untuk mengetahui Jenjang Karir
DR. MM. Dunda Limboto perawat di RSUD DR. MM.
Kabupaten Gorontalo. Dunda Limboto Kabupaten
Gorontalo.
3) Untuk menganalisis hubungan
antara Jenjang Karir dengan
Quality Of Nursing Work Life di
RSUD DR. MM. Dunda Limboto
Kabupaten Gorontalo.
 Kerangka Teori

Dimensi Quality of Faktor-faktor yang

Nursing Work Life Perawat mempengaruhi Quality of
Nursing Work Life

Faktor internal:
Tingkat Quality of Nursing Work Life 1. Faktor individual
1. Work life-home life 2. Faktor konseptual sosial dan
2. Work design lingkungan
3. Work context 3. Faktor operasional
4. Work world 4. Faktor administratif

Manfaat Quality of Nursing Work Life:

Faktor eksternal:
1. Meningkatkan sikap positif
5. Patient demand on system
2. Meningkatkan motivasi kerja
6. Kebijakan layanan kesehatan
3. Meningkatkan kepuasan kerja
7. Pasar tenaga kerja
4. Meningkatkan loyalitas

5. Meningkatkan produktivitas rumah sakit dalam

memberikan pelayanan
 Pengembangan Karir Perawat Jenjang Karir Perawat
-Perawat Klinik (PK)

a) PK I
Tahapan Pengembangan Karir
b) PK II
Perawat
c) PK III
Tahap Awal Karir d) PK IV
Tahap Pertengahan Karir e) PK V
Tahap Akhir Karir

Kerangka Konsep

Quality Of Nursing Work Life

Jenjang Karir Perawat (QNWL)
 METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Variabel Penelitian
dilaksanakan pada bulan Oktober 2021

Lokasi Penelitian
Di RSUD DR. MM. Variabel Independen
Dunda Limboto
Kabupaten Gorontalo.

●
Variabel independent yaitu jenjang karir.

Desain Penelitian
Variabel Dependen
desain penelitian yang di gunakan adalah
deskriptif analitik dengan pengambilan data
melalui pendekatan Cross Sectional.
●
Variabel dependent yaitu Quality of Nursing Work
Life.
 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Variabel
Independen Tingkatan karir Sistem jenjang Jenjang karir Perawat Nominal
Jenjang Karir professional perawat karir perawat Klinis (PK)
yang terdiri dari - PK I
- Perawat Klinik - PK II
(PK) - PK III
- Perawat Manajer - PK IV
(PM) - PK V
- Perawat Pendidik
(PP)
- Perawat Riset
(PR)
2 Variabel Persepsi perawat
Dependent terhadap Kuesioner Jenjang karir Perawat Nominal
Quality Of kehidupan rumah QNWL yang Klinis (PK)
Nursing Work Life dan kehidupan mencakup 4 - PK I
(QNWL) kerja, desain indikator yaitu:
- PK II
kerja, konteks 1. Work life-
home life - PK III
kerja dan dunia
2. Work design - PK IV
kerja perawat
yang ada disekitar 3. Work - PK V
lingkungan kerja context
perawat yang 4. Work world
dapat
mempengaruhi
dirinya dalam
menjalankan
tugas-tugas
Skor
pertanyaan
favorable
Sangat tidak
setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat setuju
Skor
pertanyaan
unfavorable
5. Sangat
tidak
setuju
Tidak setuju
3: Ragu-ragu
2: Setuju
1: Sangat
setuju
 
(Fardiana,
2018)
Metode Penelitian
• Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perawat di RSUD
DR. MM. Dunda Limboto
Kabupaten Gorontalo berjumlah
272 responden.
1. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat di RSUD Dr.M.M. Dunda limboto.

2. Tehnik Pengumpulan Data :

Instrumen : Kuesioner
Data Primer : jawaban responden dari kuesioner
Data Sekunder : dari dokumen-dokumen rumah sakit

3. Teknik Pengolahan
- Coding
- Editing
- Struktur
- Entry
- Clearing

Teknik Analisa Data

- Analisa Univariat
- Analisa Bivariat

5. Etika Penelitian
1. Autonomy
2. Confidentiality
3. Justice
4. Beneficiency
5. non-Malefinace
6. fidelity
TERIMAH KASIH