Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PKM-PENELITIAN

DAMPAK INDEKS MASA TUBUH DAN STRESS TERHADAP


KLASIFIKASI TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Tim Pengusul :
Ketua Peneliti :
Anggota :

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
2015
RINGKASAN

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
D. Luaran Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


A. Hipertensi
B. Indeks Masa Tubuh
C.Stress

BAB 3 METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian
B. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
C. Variable Penelitian
D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
E. Pengolahan dan Analisa Data

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


A. Anggaran Biaya
B. Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana
menurut WHO tekanan saitolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan
diastoliknya > 90 mmHg (untuk usia < 60 tahun) dan sistolik ≥ 90 dan
atau tekanan diastoliknya > 95 mmHg (untuk usia > 60 tahun) (Taufan
Nugroho, 2011).
Tekanan darah tinggi menyumbang kematian hampir 9,4 juta orang per
tahun. Hipertensi juga meningkatkan risiko gagal ginjal, kebutaan, dan
beberapa kondisi lain. Hipertensi kerap terjadi bersamaan dengan faktor-
faktor risiko lain seperti obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi yang
meningkatkan risiko kesehatan (Chan, 2015).
Menurut Bruner dan Suddarth (2001) hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai
penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap
timbulnya hipertensi.
Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua
umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran
darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu
140/90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes
tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai
31,7% (Menkes, 2007).
Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebabkematian
nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8%dari
proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia.Angka-angka
prevalensi hipertensi di Indonesia telah banyak dikumpulkan dan
menunjukkan, di daerah pedesaan masih banyak penderita yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Baik dari segi case-finding maupun
penatalaksanaan pengobatannya jangkauan masih sangat terbatas dan
sebagian besar penderita hipertensi tidak mempunyai keluhan.

4
Di desa bangle untuk jenis penyakit tidak menular yang tertinggi
adalah diduduki oleh penyakit hipertensi. Berdasarkan hasil identifikasi
awal Hipertensi di desa bangle sebagian besar disebabkan karena
kurangnya olah raga dan pola konsumsi yang salah. Sehingga kurangnya
aktivitas tubuh dengan pola konsumsi yang tidak teratur dapat
menyebabkan ketidak seimbangan status gizi bagi penderita hipertensi.
Diharapkan dengan dibuatnya proposal penelitian tentang dampak
Indeks Masa Tubuh dan stress terhadap klasifikasi tekanan darah ini dapat
memberi cara pencegahan dan penyembuhan yang benar dan tepat bagi
penderita hipertensi dan dapat mengurangi angka kesakitan serta
kematian karena hipertensi dalam masyarakat

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah menganalisis dampak
Indeks Masa Tubuh (IMT) dan stres terhadap klasifikasi tekanan darah
pada penderita hipertensi di desa Bangle
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Indeks Masa Tubuh pada penderita hipertensi di
desa Bangle.
b. Mengidentifikasi stress pada penderita hipertensi di desa Bangle.
c. Mengidentifikasi klasifikasi tekanan darah pada penderita
hipertensi di desa Bangle.
d. Menganalisis dampak Indeks Masa Tubuh dan Stress terhadap
klasifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi di desa Bangle.

C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Memberikan informasi kepada responden mengenai dampak
Indeks Masa tubuh dan Stress terhadap klasifikasi tekanan darah serta
dapat memberikan informasi bagaimana cara untuk melakukan
pencegahan terhadap hipertensi ataupun menjaga tekanan darah
melalui menjaga status berat badan tubuh untuk tetap normal dan
mengontrol tingkat stress pada saat terdiagnosa hipertensi.

2. Bagi Ilmu Pengetahuan


Sebagai sumber informasi berkaitan dengan klasifikasi tekanan
darah pada penderita hipertensi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai

5
bahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di dalam
penanggulangan penyakit hipertensi.

D. TARGET LUARAN
1. Laporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
2. Publikasi Jurnal

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas
90 mmHg. (Brunner dan Suddarth, 2002). Hipertensi adalah
tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur palingtidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. (Elizabeth J. Corwin,
2009).
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Commitee on
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
(JNC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg
dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai
rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai
hipertensi maligna. Keadaan ini dikategorikan sebagai
primer/esensial (hampir 90 % dari semua kasus) atau sekunder,
terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali,
sering kali dapat diperbaiki (Marilynn E. Doenges, dkk, 1999).
Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik,
dimana menurut WHO tekanan saitolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan diastoliknya > 90 mmHg (untuk usia < 60 tahun) dan
sistolik ≥ 90 dan atau tekanan diastoliknya > 95 mmHg (untuk
usia > 60 tahun) (Taufan Nugroho, 2011). Hipertensi adalah
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastoliknya ≥ 90 mmHg, atau bila paien memakai obat
antihipertensi. ( Arif Mansjoer, 2001).
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah
sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari
80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada
pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).

2. Klasifikasi Hipertensi
Adapun Klasifikasi tekanan darah orang dewasa berusia
18 tahun keatas menurut Joint National Committee on
Prevenion, Detectoion, Evaluation, and Treatment of High

7
Blood pressure, dalam buku Brunner dan suddarth (896, 2002).
Yaitu :
Tabel 2.1. Klasifikasi Tekanan Darah
KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK

Normal
Tinggi Normal
Hipertensi < 130 < 85
Stadium 1 (ringan) 130 – 139 85 – 89
Stadium 2 (Sedang) 140 – 159 90 – 99
Stadium 3 (berat) 160 – 179 100 – 109
Stadium 4 (sangat 180 – 209 110 – 119
berat) > 210 > 120

Sumber : Brunner dan suddarth (2002).


Tabel 2.2. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7 (2003)
Klasifikasi Tekanan Tekanan Diastolik
Sistolik (mmHg) (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage I 140-150 90-99
Hipertensi stage II >150 >100
(Arif Muttaqin, 2009).    
Tabel 2.3 Klasifikasi Hipertensi menurut WHO:
Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Tingkat I (hipertensi 140-159 90-99
ringan)
Sub group: Perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi 160-179 100-109
Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi >180 >110
Berat)
Hipertensi Sistol terisolasi >140 <90
Sub group: Perbatasan 140-149 <90
(Andy Sofyan, 2012)

8
Tabel 2.4. Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi
Indonesia
Kategori Sistol (mmHg) Dan/Atau Diastol (mmHg)
Normal <120 Dan <180
Pre Hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi Tahap I 140-159 Atau 90-99
Hipertensi Tahap ≥160 Atau ≥100
II
Hipertensi Sistol ≥140 Dan <90
Terisolasi
(Andy Sofyan, 2012)

3. Etiologi Hipertensi
Penyebab terjadinya hipertensi menurut Elizabeth J.
Corwin, (2009), antara lain :      
a. Kecepatan denyut jantung
b. Volume sekuncup
c. Asupan tinggi garam
d. Vasokontriksi arterio dan arteri kecil
e. Stres berkepanjangan
f. Genetik
Sedangkan menurut Jan Tambayong (2000) etiologi dari
hipertensi adalah sebagai berikut :
g. Usia
Insidens hipertensi makin meningkat dengan
meningkatnya usia. Hipertensi pada yang kurang dari 35
tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit arteri
koroner dan kematian prematur.
h. Kelamin
Pada umumnya insidens pada pria lebih tinggi daripada
wanita, namun pada uia pertengahan dan lebih tua,
insidens pada waktu mulai meningkat, sehingga pada usia
diatas 65 tahun, insidens pada wanita lebih tinggi.
i. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitampaling sedikit dua
kalinya pada yang berkulit putih. Akibat penyakit ini
umumnya lebih berat pada ras kulit hitam. Misalnya
mmortalitas pasien pria hitam dengan diastole 115 atau

9
lebih, 3,3 kali lebih tinggi daripada pria berkulit putih, dan
5,6 kali bagi wanita putih.
j. Pola hidup
Faktor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor  pola
hidup lain telah diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan
rendah, dan kehidupan atau pekerjaan  yang penus stes
agaknya berhubungan dengan insidens hipertensi yang
lebih tinggi
k. Diabetes mellitus
Hubungan antara diabetes melitus dan hipertensi kurang
jelas, namun secara statistik nyata ada hubungan antara
hipertensi dan penyakit arteri koroner.
l. Hipertensi sekunder
Seperti dijelaskan sebelumnya, hipertensi dapat terjadi
akibat yang tidak diketahui. Bila faktor penyebab dapat
diatasi, tekanan darah dapat kembali normal.

4. Tanda dan Gejala Hipertensi


Adapun manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada
pederita hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin (2009 ; 487),
antara lain :
a. Sakit kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual dan
muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranium.
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina.
c. Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susuna
saraf pusat.
d. Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal
dan filtrasi glomerulus.
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler
Sedangkan menurut Marllyn Doengoes (2000). Tanda dari
hipertensi adalah kelemahan, napas pendek, frekuensi jantung
meningkat, ansietes, depresi, obesitas, pusing, sakit kepala.

B. INDEKS MASA TUBUH (IMT)


Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah sebuah ukuran “berat
terhadap tinggi” badan yang umum digunakan untuk
menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight
(kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan

10
Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitung IMT, yaitu
IMT (Indek Masa Tubuh), yang didapat dengan cara membagi berat
badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai IMT
yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin.
Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang
dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya
untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan
pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan
FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan
perempuan. Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki-laki
adalah: 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8. Untuk
kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori ataupun
tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan
menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan.
Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki-
laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang
batas pada perempuan untuk kategorigemuk tingkat berat. Untuk
kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan
pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara berkembang.
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk
Indonesia adalah sebagai berikut :
Kurus yaitu :
a. Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
b. Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0- 18,4
c. Normal 18,5-25,0
Gemuk yaitu :
a. Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,- 27,0
b. Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
Jika seseorang termasuk kategori :
a. IMT < 17,0 : keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis
(KEK) berat.
b. IMT 17,0-18,4 : keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
Seseorang yang termasuk kategori kekurangan berat badan
tingkat ringan (KEK ringan) sudah perlu mendapat perhatian
untuk segera menaikkan berat badan.
c. IMT 18,5-25,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori
normal.
d. IMT 25,1-27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan
kelebihan berat badan tingkat ringan.
e. IMT > 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan
kelebihan berat badan tingkat berat.

11
C. STRESS
Stress menurut Hans Selye (1976), merupakan respon tubuh
yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban
atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress
apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi
orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yangdibebankan itu,
maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap
tugastersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress.
Respons atau tindakanini termasuk respons fisiologis dan
psikologis.
Cary Cooper dan Alison Straw mengemukakan gejala stres
dapat berupa tanda-tanda berikut ini :
a. Fisik, yaitu nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering,
tangan lembab, merasa panas, otot-otot tegang,
pencernaanterganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit
kepala, salah urat dan gelisah.
b. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah
paham, tidak berdaya, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan
semangat, susah konsentrasi, dan sebagainya.
c. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati yang berlebihan,
menjadi lekas panik, kurang percaya diri, penjengkel.
.Menurut Braham, gejala stres dapat berupa tanda-
tanda,sebagai berikut :
a. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidak dapat tidur teratur, sakit
kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan pencernaan,
radang usus, kulit gatal-gatal.
b. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung, terlalu
sensitif,gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah,
sedih, mudah menangis.
c. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat
menurun, sulit berkonsentrasi, suka melamun, pikiran hanya
dipenuhi satu pikiran saja
d. Interpersonal, yaitu acuh, kurang percaya kepada orang lain,
sering mengingkari janji, suka mencari kesalahan orang lain,
menutup diri, mudah menyalahkan orang lain.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian analitik
dengan mengggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian dengan
waktu pengumpulan datanya dilaksanakan pada periode tertentu saja dan
pengukuran dilakukan juga sekali saja sewaktu data dikumpulkan
(Sandjaja & Albertus, 2006).

B. Populasi, Sampel, Sampling


Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita hipertensi yang
berada di desa Bangle berjumlah 76 orang. Sampel pada penelitian ini
adalah sebagian penderita hipertensi yang berjumlah 64 orang yang
diambil dengan simple random sampling.

C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional


Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Indeks Masa Tubuh
(IMT) dan stress, sedangkan variabel terikatnya adalah klasifikasi tekanan
darah.

D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
instrumen penelitian yaitu kuesioner. Data yang diperoleh dari penelitian
ini berupa:
1. Data sekunder, berupa penetapan subyek penelitian diperoleh dari
kegiatan pra survei di lokasi penelitian yaitu dari laporan atau
pencatatan bulanan puskesmas berupa jumlah penderita hipertensi.
2. Data primer, diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner dan
lembar cekslis untuk variabel indeks masa tubuh dan stress. Dan
melakukan pengukuran secara langsung terhadap tekanan darah.

E. Pengolahan dan Analisis Data


Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji statistik
Regresi

13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Biaya Penelitian

Tabel 4.1. Anggaran Biaya PKM-P Dampak Indeks Masa Tubuh dan
Stress Terhadap Klasifikasi Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 5.070.000
2 Bahan Habis Pakai 3.146.000
3 Perjalanan 710.000
4 Lain-lain : Administrasi, publikasi, 2.550.000
seminar, laporan, lainya
Jumlah 11.476.000

4.2. Jadwal kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P Dampak Indeks Masa tubub dan
Stress Terhadap Kejadian Hipertensi
NO KEGIATAN JADUAL
1 2 3 4 5
1 Persiapan pengumpulan x
data
2 Pengurusan legalitas x
penelitian
3 Pengumpulan Data x
4 Analisis Data dan x
Penarikan Kesimpulan
5 Penyusunan Laporan x x
6 Publikasi x

14
DAFTAR PUSTAKA

Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8


vol.2. Jakarta: EGC.
Siswanto, 2007, Buku Kesehatan Mental Konsep,Cakupan dan Perkembangan.
Yogyakarta.
Chan, Margaret. 2015. 1 Miliar Orang di Dunia Alami Hipertensi. Retrieved
September, 30, 2015, From Amerika : http://www.voaindonesia.com
Copstead C., Lee-Ellen dan Jacquelyn L. Banasik. 2005. Pathophysiology Vol.
1. Elsevier :St. Louis Missouri 63146.
Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Diklat PJT–RSCM. 2008. Buku Ajar Keperawatan Kardiologi Dasar Edisi 4.
Jakarta: RSCM.
Doenges, Marilynn E., dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman
Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta:
EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus.

15
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM

16
5 Tempat Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

17
Nama Institusi

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun

18
Penghargaan

Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

19
Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Ema Mayasari, SKM., M.Kes
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
4 NIDN 0707058701
5 Tempat Tanggal Lahir Kediri, 7 Mei 1987
6 E-mail eyasa@ymail.com
7 Nomor Telepon/HP 082131025744

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3

Nama Institusi Stikes Surya Mitra Universitas -


Husada Kediri Airlangga
Jurusan Ilmu Kesehatan Ilmu Kesehatan -
Masyarakat Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus 2006-2010 2012-2014 -

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun Tarakhir (bukan Skripsi, Tesis,


maupun Disertasi)
NO Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jlm (Juta
RP)
1 2011 Analisis faktor-faktor yang Pemkot Kota 30 jt
mempengaruhi peran kader Kediri
dalam memberikan
motivasi kepada ibu hamil
untuk melakukan ANC
PNC dan DDRT di kota
Kediri
2 2014 Analisis Cluster Perilaku DIKTI 14 jt
Sehat anak jalanan kota
Kediri
3 2015 Analisis Kualitas Hidup DIKTI 10 jt
Penderita Kusta di RS
Kusta Kediri

20
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
NO Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Kepada Masyarakat
Sumber Jlm (Juta
RP)
1 2011 Pelatihan kader posyandu Pemkot 10
dalam melakukan DDRT Kediri
pada ibu hamil
2 2015 Penyuluhan Anemia di Stikes Surya 2,5 jt
Desa Seketi Mitra
Husada
Kediri

Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuannhibah PKM-P dengan judul dampak indeks
masa tubuh dan stress terhadap kejadian hipertensi pada lansia di desa bangle
Kediri, 30 September 2015
Ketua Peneliti

(nama lengkap)

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Buku Studi literatur 3 200.000 600.000
Sewa Internet Browsing literatur 3 bulan 200.000 600.000
Sewa Printer Cetak Laporan 3 hari 10.000 30.000
Jasa Pemeriksaan 64 orang 60.000 3.840.000
Pemeriksaan tekanan darah
Laboratorium
SUB TOTAL (Rp) 5.070.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)

21
Pemakaian (Rp)
Kertas Cetak Laporan 6 rim 38.000 228.000
Tinta Printer Cetak Laporan 4 botol 60.000 240.000
Fotocopy Fotocopy 64 orang x 200 64.000
Kuesioner 5 lembar
Penjilidan Penjilidan 6 9000 54.000
proposal/laporan
Souvenir Souvenir rasa 64 40.000 2.560.000
terima kasih kepada
responden
SUB TOTAL (Rp) 3.146.000

c. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Transportasi Koordinasi 6 kali 25.000 150.000
Perijinan penelitian di Dinas
Kesehatan,
Puskesmas, dan di
Desa
Transportasi Pengambilan data 5 orang x 8.000 560.000
Pengambilan penelitian 14 hari
data penelitian
SUB TOTAL (Rp) 710.000

d. Lain-Lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Administrasi Biaya Perijinan 1 500.000 500.000
lahan penelitian
Konsumsi Konsumsi 5 orang x 15.000 1.050.000
pengambilan data 14 hari
penelitian
Publikasi Publikasi hasil 1 1.000.000 1.000.000
jurnal penelitian ke jurnal
SUB TOTAL (Rp) 2.550.000
Total (Keseluruhan) 11.476.000

22
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No NAMA/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas
Studi Waktu
(Jam/Minggu)
1 Ilmu Epidemiologi 2 Jam x 28  Mengkoordinasika
Kesehatan minggu n kegiatan
masyaraka penelitian dengan
t anggota peneliti
dan tim survey
 Bertanggung jawab
penelitian dengan
anggota peneliti
dan tim survey
 bertanggung jawab
terhadap
poenggunaan
anggaran
penelitian
 Bertanggungjawab
terhadap selesainya

23
penelitian sampai
kepada pelaporan
penelitian
2 Ilmu Epidemiologi 2 Jam x 23 Membantu ketua
Kesehatan minggu peneliti untuk
masyaraka melakukan survey
t dan rekapitulasi data
hasil penelitian
3 Ilmu Epidemiologi 2 Jam x 23 Membantu ketua
Kesehatan minggu peneliti untuk
masyaraka melakukan survey
t dan rekapitulasi data
hasil penelitian
4 Ilmu Epidemiologi 2 Jam x 23 Membantu ketua
Kesehatan minggu peneliti untuk
masyaraka melakukan survey
t dan rekapitulasi data
hasil penelitian
5 Ilmu Epidemiologi 2 Jam x 23 Membantu ketua
Kesehatan minggu peneliti untuk
masyaraka melakukan survey
t dan rekapitulasi data
hasil penelitian

24

Anda mungkin juga menyukai