TD : 130/90 mmHg
N : 100 x menit
RR : 25 x / menit
S : 36 ⁰ C
Hasil Lab : leukosit 15.000mmk
Lain2 : Normal
Silahkan dibuat status pasien berdasarkan klinis yg ada. Pemeriksaa
fisik hanya seperti yg terlihat pada gambar. Disertakan tinjauan teori
kasus yang bersangkutan
Format : Anamnesis, PF, Diagnosa, Diferensial Diagnosa,Terapi
Anamnesis
RPS: Pasien mengeluhkan terdapat benjolan di anus sejak 1 hari yang
lalu SMRS. Benjolan tidak bisa masuk dan nyeri disertai BAB
campur darah
RPD: 2 tahun yang lalu pasien mengalami keluhan serupa tetapi
benjolan bisa masuk sendiri setelah BAB. Pasien mempunya riwayat
DM teratur minum obat. Pasien mempunyai riwayat alergi obat
Antalgin dan Ketorolac.
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan leher, thoraks, abdomen dalam batas normal
Pada ekstremitas bagian belakang (dubur) terlihat adanya benjolan
berwarna merah yang keluar dari lubang anus pasien.
Pemeriksaan Penunjang
Tanda vital
TD: 130/80 mmHg
N: 100x/ menit
RR: 25x/ menit
S: 36o C
Hasil Lab: leukosit 15.000 mm3
Diagnosis
Hemoroid derajat IV
Terdapat benjolan yang keluar dari anus dan tidak bisa masuk sendiri
atau dimasukkan dengan jari.
Benjolan terasa nyeri.
BAB bercampur darah.
Mempunyai riwayat yang serupa dengan benjolan bisa masuk sendiri
ke dalam anus.
Leukositosis
15.000 mm3 (meningkat), normal 4000-11.000 mm3.
Diabetes Melitus tipe 2
Riwayat konsumsi obat DM
Diagnosis Banding
CA Colon
Keluarnya darah dari lubang anus. Pada ca colon darah terpisah dari
feses dan bercampur lendir.
Terapi
Farmakologi
Inf Tutofusin 20 tpm
Inj Metronidazole 500 mg/8 jam
Inj Lantus 0-0-1
Aspilets tab 80 mg/6 jam P.O
Anatomi
Rectum memiliki panjang sekitar 13 cm dan mulai di depan
vertebra sacralis ketiga sebagai lanjutan dari colon sigmoideum.
Rectum berjalan ke bawah mengikuti lengkung sacrum dan coccygis,
dan berakhir di depan ujung coccygis dengan menembus diaphragma
pelvis dan melanjutkan diri sebagai canalis analis (2). Rektum dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu atas, tengah, dan bawah. Sepertiga atas
ditutupi oleh peritoneum anterior dan lateral, sepertiga
tengah hanya ditutupi anterior, dan sepertiga bawah tanpa peritoneum.
FISIOLOGI
Proses Defekasi
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi