Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP PENGENDALIAN

TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SEPATAN


TANGERANG
SKRIPSI

SYAHRURROZI
405140244

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2018
1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

• Kejadian hipertensi di dunia diperkirakan 1 miliar individu dan 7,1 juta


diantaranya menyebabkan kematian.
• Tingginya angka kejadian hipertensi dapat disebabkan banyak faktor
diantaranya genetik, diet, asupan garam, stres, ras dan merokok.
• Menurut, The National Health and Nutrition Examination Survey III
(NHANES III) Peningkatan prevalensi hipertensi pada pria obesitas
adalah 42% dan wanita obesitas 38%.
• Peningkatan risiko hipertensi berhubungan dengan indeks massa
tubuh, tetapi tidak hanya indeks massa tubuh melainkan usia, obesitas
sentral, dan diabetes juga dapat meningkatkan resiko hipertensi.
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana pengaruh indeks massa tubuh
terhadap pengendalian tekanan darah pasien
hipertensi di Puskesmas Tangerang?
HIPOTESIS PENELITIAN
• Terdapat pengaruh indeks massa tubuh
terhadap pengendalian tekanan darah pasien
hipertensi di Puskesmas Tangerang.
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum:
• Mengetahui pengaruh indeks massa tubuh terhadap pengendalian
tekanan darah pasien hipertensi.
2. Tujuan khusus:
• Mengetahui proporsi hipertensi terkendali dan tidak terkendali pada
sample penelitian.
• Mengetahui proporsi indeks massa tubuh pada responden yang
termasuk pasien hipertensi.
• Mengetahui pengaruh indeks massa tubuh terhadap pengendalian
tekanan darah pasien hipertensi.
Peneliti

MANFAAT Perguruan tinggi


PENELITIAN
Masyarakat/instansi
terkait
2. TINJAUAN PUSTAKA
• Hipertensi: peningkatan menetap tekanan arteri sistemik dimana tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
• Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi seperti : diet dan
asupan garam, stres, ras, obesitas, merokok, genetik.
• Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah pembagian dari berat badan (dalam
kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter persegi).
• Faktor yang mempengaruhi indeks massa tubuh yaitu : Distribusi lemak
tubuh, Usia, Berhubungan dengan penyakit medis, Berat badan, Aktivitas
Fisik (aerobik fitness), Etnik.
KERANGKA
TEORI
KERANGKA KONSEP
Indeks Massa Tubuh
(IMT)
Faktor-faktor lain:
1. Usia
2. Obesitas sentral
3. Diabetes

Hipertensi
3. METODOLOGI PENELITIAN
• Desain penelitian:
- Analitik studi potong lintang (cross sectional).
• Tempat dan Waktu Penelitian:
- Di Puskesmas Tangerang dan proses pengumpulan data dilaksanakan pada bulan
Januari 2017.
• Sampel:
- Sampel penelitian diambil sesuai dengan kriteria inklusi.
• Kriteria inklusi:
- Pasien yang sudah pernah berobat sebelumnya.
- Pasien hipertensi dengan catatan medik lengkap.
• Kriteria ekslusi:
- Data yang menyangkut variabel tidak lengkap.
PERKIRAAN BESAR SAMPEL
• Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus analitik
kategorik tidak berpasangan:

• Keterangan :
• n : Jumlah sampel
• Zα : Deviat baku alfa
• Zβ : Deviat baku beta
• P1 : Proporsi pada kelompok yang dinilainya merupakan judgement peneliti = 0,75
• Q1 : 1-P1
• P2 : Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya=0,55
• Q2 : 1-P2
• P1-P2: Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
Penelitian ini bersifat 2 arah sehingga nilai Zα = 1,96 dengan kesalahan
5% dan Zβ= 1,28 dengan kesalahan 10% serta selisih minimal proporsi
yang dianggap bermakna sebesar 20% dan P2 (dari penelitian sebelumnya)
26
sebesar 55%. Maka jumlah sampel yang dapat dihitung sebagai berikut :

n = 115,5

Dengan demikian, jumlah sampel yang di teliti pada penelitian ini berjumlah 115 orang.
Untuk mengantisipasi drop out atau kesalahan dalam penelitian maka ditambah dengan
rumus : 24
n’ = = = 128
Dari hasil rumus tersebut maka didapatkan besar sampel yang akan diteliti adalah 128 orang.
• Variabel penelitian:
- Variabel bebas: Indeks Massa Tubuh
- Variabel terikat: Hipertensi

• Definisi operasional:
- Pengendalian tekanan darah subjek penelitian dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu hipertensi terkendali (≤140/90mmHg) dan tidak terkendali
(≥140/90mmHg).
- Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT), didapat melalui pembagian berat
badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter).
- Pembagian Indeks Massa Tubuh terdiri atas: Underweight (<18,5 kg/m 2),
normal (18,5-22,9 kg/m2), overweight (23-24,9 kg/m2), Obes I (25-29,9
kg/m2), Obes II (≥30 kg/m2).
Pengolahan Data dan Analisis Data
• Pengolahan data yang digunakan adalah program Microsoft Excel 2007,
Selanjutnya data diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0.

• Analisis data yang digunakan:


- Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran dan distribusi
karakteristik yang dipakai untuk mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti.
- Analisis bivariat menghubungkan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi- Square untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan tingkat
kemaknaan nilai P = 0,05.
4. HASIL PENELITIAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Analisis Univariat

Distribusi Sampel Berdasarkan


Tekanan Darah

Distribusi Sampel Berdasarkan


Indeks Massa Tubuh Responden
Analisis Bivariat
Pengaruh Indeks
Massa Tubuh
Terhadap
Pengendalian
Tekanan Darah
Pasien Hipertensi
PEMBAHASAN
• Tidak terdapat pengaruh indeks massa tubuh terhadap
pengendalian tekanan darah pasien hipertensi.
• Karena dari hasil yang didapat dari uji chi-square yang
membandingkan indeks massa tubuh dengan tekanan darah
pasien hipertensi diperoleh nilai P = 1.000 yang berarti P >
0.05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian tidak terdapat pengaruh antara indeks massa tubuh
terhadap pengendalian tekanan darah pasien hipertensi.
KETERBATASAN PENELITIAN
• Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional atau potong lintang
sehingga hanya menggambarkan variabel yang diteliti pada waktu yang
sama.
• Waktu penelitian yang terbatas.
• Terjadinya bias informasi.
KESIMPULAN
• Tidak terdapat pengaruh indeks massa tubuh terhadap
pengendalian tekanan darah pasien hipertensi.
• Bahwa dari 128 responden didapatkan jumlah responden yang
memiliki tekanan terkendali lebih banyak dibandingkan yang
memiliki tekanan tidak terkendali hal ini dapat disebabkan
responden sudah mengubah pola gaya hidup yang lebih sehat
baik dalam asupan makan (diet), aktivitas fisik, merokok, dan
menggunakan obat anti hipertensi secara teratur.
SARAN
• Untuk masyarakat umum,
- Bagi pasien yang terdiagnosis hipertensi sebaiknya mengontrol tekanan darahnya
agar hipertensi selalu terkendali dengan memeriksankan secara rutin tekanan darah.
• Untuk puskesmas,
- Pengontrolan tekanan darah pada pasien hipertensi sangat penting dilakukan untuk
mengetahui apakah pasien termasuk hipertensi terkendali atau tidak terkendali serta
untuk mencegah atau mengurangi komplikasi pada pasien hipertensi.
• Untuk peneliti selanjutnya,
- Penelitian mengenai pengaruh indeks massa tubuh terhadap pengendalian tekanan
darah pasien hipertensi sebaiknya dilakukan dengan metode kohort.

Anda mungkin juga menyukai