Anda di halaman 1dari 32

ELI EZER SIMANGUNSONG

2013-83-050
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang

• Hipertensi
merupakan • Indonesia, • Wilayah Kab.
masalah prevalensi Maluku Tengah
kesehatan dunia hipertensi sebesar Kec. Leihitu Barat
dan menjadi faktor 25,8%. Topografi
risiko utama untuk • Prevalensi wilayah pesisir
perkembangan hipertensi di pantai + kondisi
penyakit-penyakit maluku sebesar fasilitas dan
tidak menular 24,1%. tenaga kesehatan
yang mematikan • Kabupaten maluku yang belum
tengah memiliki memadai
• Prevalensi
angka prevalensi Kemungkinan
hipertensi di
penyakit tidak banyak kasus
seluruh dunia
menular yang hipertensi yang
berkisar 15-20%
tinggi. tidak terdeteksi.
dari populasi
umum
Rumusan Masalah
• Apakah terdapat hubungan antara
Peningkatan Asam Urat Darah dengan
kejadian Hipertensi di Kecamatan Leihitu Barat
Kabupaten Maluku Tengah?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum

Gambaran
Tujuan Penelitian

Tujuan khusus

Hubungan
Manfaat Penelitian

Diri sendiri Institusi

Tenaga
Masyarakat
kesehatan

Peneliti
Fakultas
Lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

• Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan


darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang. (DEPKES 2014)
Fisiologi Normal Pengaturan Tekanan
Darah
CONT’
Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC
VII.
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 < 80


Pre hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi Derajat 2 ≥ 160 ≥ 100


Klasifikasi Tekanan Darah Menurut ESH
Katagori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal <120 <80

Normal 120-129 80-84

Normal Tinggi 130-139 85-89

Hipertensi

Derajat 1 (ringan) 140-159 90-99

Derajat 2 (sedang) 160-179 100-109

Derajat 3 (berat) ≥180 ≥110

Isolated systolic
≥140 <90
hypertension
Kenaikan Asam Urat (Hiperurisemia)

• Hiperurisemia didefinisikan sebagai peningkatan


kadar asam urat dalam darah
• Seorang pria dikatakan menderita hiperurisemia
bila kadar asam urat serumnya lebih dari 7,0
mg/dl
• Sedangkan hiperurisemia pada wanita terjadi bila
kadar asam urat serum di atas 6,0 mg/dl.
PATOMEKANISME HUBUNGAN
HIPERURISEMIA DENGAN HIPERTENSI
Tabel 2.3 Bukti Hubungan Kadar Asam Urat Terhadap Hipertensi

1. Kadar asam urat yang terus menerus tinggi merupakan prediktor


perkembangan hipertensi.
2. Peningkatan kadar asam urat ditemukan pada 25-60% pasien hipertensi
esensial yang tidak diterapi dan pada 90% pasien dewasa dengan hipertensi
onset baru.
3. Peningkatan kadar asam urat pada tikus menyebabkan hipertensi dengan
karakteristik klinis, hemodinamik, dan histologi seperti hipertensi.
4. Penurunan kadar asam urat dengan inhibitor xantin oksidase menurunkan
tekanan darah pasien dewasa dengan hipertensi onset baru
Sumber: Raka T, Putra. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Hiperurisemia. Ed 5. Jilid III. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata MK, et all, editor. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p 1217-1213
CONT’
K
E
R
A
N
G
K
A

B
E
R
P
I
K
I
R
• Hipotesis Penelitian
Ha : Terdapat hubungan antara peningkatan
asam urat darah dengan kejadian tekanan darah
tinggi.
Ho : Tidak terdapat hubungan antara
peningkatan asam urat darah dengan kejadian
tekanan darah tinggi
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi dan waktu Populasi dan
Jenis Penelitian
penelitian sampel

Populasi
Target Populasi
Data Primer Desa Hatu Dan Juni Terjangkau
Cross
sectional Desa Wakasihu

Consecutive
Pekerjaan JK Usia sampling
Pola Makan
56 Orang

Menjawab Mengukur Mengisi Kriteria


Mengukur Tekanan
Kuisioner Pola Identitas Inklusi
Makan Kadar Asam Darah
Urat Responden

Kriteria
ekslusi
Cont’
• Kerangka Konsep
Definisi Operasional
Variabel Defenisi Alat Ukur Katagori Skala
Pengukuran
Hipertensi Peningkatan tekanan darah sistolik lebih 1. Spygmomanometer 1. Hypertensi = ≥ 140 Nominal
dari 140 mmHg dan tekanan darah raksa merek Riechster mmHg / ≥ 90 mmHg
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua dengan ketelitian 1 2. Non Hypertensi = < 140
kali pengukuran dengan selang waktu mmHg. mmHg / < 90 mmHg
lima menit dalam keadaan cukup istirahat
/tenang dengan menggunakan alat ukur 2. Stetoskop bermerek
sphygmomanometer raksa dan steteskop Littman.
kemudian dicatatkan di dalam kuisioner
nomer satu.
Peningkatan Peningkatan pengukuran kadar asam urat Tes Asam Urat Darah 1. Tinggi = > 7,0 mg/dl Nominal
Asam Urat responden dengan jumlah lebih dari 7,0 Kapiler bermerk easy (pria); > 6,0 mg/dl
mg/dl pada pria dan lebih dari 6,0 mg/dl touch. (wanita)
pada wanita dengan menggunakan alat 2. Normal = < 7,0 mg/dl
ukur tes asam urat darah kapiler bermerk (pria); < 6,0 mg/dl
easy touch kemudian dicatatkan di dalam (wanita)
kuisioner nomer satu.

Usia Jumlah tahun lahir responden, dihitung Lembar Kuisioner 1. 17 – 25 thn= Remaja Ordinal
sejak tanggal lahir sampai dengan ulang Akhir
tahun terakhir pada saat pengambilan 2. 26 – 35 thn= Dewasa
data dengan menggunakan lembar Awal
kuisioner identitas pasien nomer satu. 3. 36 – 45 thn Dewasa
Akhir
4. 46 – 55 thn= Lansia
Awal
CONT’
Jenis Perbedaan bentuk, sifat, Lembar 1. Laki-laki Nominal
Kelamin dan fungsi biologis Kuisioner
2. Perempuan
responden yang dilihat
pada saat penelitian dan
dicatat pada lembar
kuisioner identitas pasien
nomor satu.
Pekerjaan Tugas atau kegiatan aktif Lembar 1. Petani Nominal
yang menghasilkan suatu Kuisioner
2. Nelayan
karya bernilai imbalan/gaji
dan akan dicatat dalam 3. PNS/Swasta
lembar kuisioner identitas
4. Lain-Lain
pasie nomor satu
Pola Makan Suatu cara atau usaha Lembar 1. Baik (Bila menjawab pertanyaan Nominal
dalam pengaturan jumlah Kuisioner kuisioner nomor dua sebanyak ≥
dan jenis makanan dengan 6 kali “Ya” dan ≤ 4 kali “Tidak”)
maksud tertentu yang
2. Tidak Baik (Bila menjawab
dilihat melalui lembar
pertanyaan kuisioner nomor dua
kuisioner nomor dua.
sebanyak ≥ 5 kali “Tidak” dan ≤ 5
kali “Ya”)
Excel & SPSS

Pengumpulan Pengolahan
Analisis Data
Data Data

ANALISIS
UNIVARIAT ANALISIS
BIVARIAT

UJI CHI-SQUARE
• Alur
Penelitian
Jadwal penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Gambaran umum lokasi penelitian
ANALISIS UNIVARIAT
• USIA
30

Tekanan Darah 25

Hipertensi Normal Total 20


Usia 17-25 Tahun 0 11 11 (12,6%)
15
26-35 Tahun 7 8 15 (17,2%) Tekanan Darah Hipertensi
10 Tekanan Darah Normal
36-45 Tahun 17 8 25 (28,7%)
5
46-55 Tahun 27 9 36 (41,4%)
Total 51 (58,6%) 36 (41,4%) 87 (100%) 0
17-25 26-35 36-45 46-55
Tahun Tahun Tahun Tahun
Usia

30

25
Asam Urat
Hiperurisemia Normal Total 20
Usia 17-25 Tahun 0 11 11 (12,6%) 15 Asam Urat
26-35 Tahun 6 9 15 (17,2%) Hiperurisemia
36-45 Tahun 16 9 25 (28,7%) 10 Asam Urat Normal
46-55 Tahun 26 10 36 (41,4%) 5
Total 48 (55,2%) 39 (44,8%) 87 (100%)
0
17-25 26-35 36-45 46-55
Tahun Tahun Tahun Tahun
Usia
ANALISIS UNIVARIAT
• JK 30

25
Tekanan Darah
Hipertensi Normal Total 20
Jenis Kelamin laki laki 26 9 35 (40,2%) Jenis Kelamin laki laki
15
perempuan 25 27 52 (59,8%)
Jenis Kelamin perempuan
Total 51 (58,6%) 36 (41,4%) 87 (100%) 10

0
Hipertensi Normal
Tekanan Darah

30

Asam Urat 25
Hiperurisemia Normal Total 20
Jenis Kelamin laki laki 24 11 35 (40,2%)
15 Jenis Kelamin laki laki
perempuan 24 28 52 (59,8%)
Total 48 (55,2%) 39 (44,8%) 87 (100%) Jenis Kelamin perempuan
10

0
Hiperurisemia Normal
Asam Urat
ANALISIS UNIVARIAT
• Pekerjaan 25

20

Tekanan Darah 15
Hipertensi Normal Total
10
Pekerjaan Petani 18 6 24 (27,6%) Tekanan Darah Hipertensi
Nelayan 3 1 4 (4,6%) 5 Tekanan Darah Normal
PNS/Swasta 5 4 9 (10,3%)
0
Lain-lain 25 25 50 (57,5%)

Lain-lain
Petani

Nelayan

PNSSwasta
Total 51 (58,6%) 36 (41,4%) 87 (100%)

Pekerjaan

25

Asam Urat 20
Hiperurisemia Normal Total
Pekerjaan Petani 16 8 24 (27,6%) 15
Nelayan 3 1 4 (4,6%)
PNSSwasta 4 5 9 (10,3%) 10 Asam Urat Hiperurisemia
Lain-lain 25 25 50 (57,5%) Asam Urat Normal
5
Total 48 (55,2%) 39 (44,8%) 87 (100%)

Lain-lain
Petani

Nelayan

PNSSwasta

Pekerjaan
ANALISIS UNIVARIAT
• Pola makan 40
35
30
25
Tekanan Darah
20 Pola Makan Baik
Hipertensi Normal Total
15 Pola Makan Tidak Baik
Pola Makan Baik 11 24 35 (40,2%)
Tidak Baik 40 12 52 (59,8%) 10
Total 51 (58,6%) 36 (41,4%) 87 (100%) 5
0
Hipertensi Normal
Tekanan Darah

40

35
Asam Urat
30
Hiperurisemia Normal Total
Pola Makan Baik 10 25 35 (40,2%) 25
Tidak Baik 38 14 52 (59,8%) 20 Pola Makan Baik
Total 48 (55,2%) 39 (44,8%) 87 (100%) Pola Makan Tidak Baik
15

10

0
Hiperurisemia Normal
Asam Urat
ANALISIS UNIVARIAT
• Asam Urat 50
45
40
Asam Urat Jumlah (n) Persentasi (%) 35
Normal 39 44,8 30
Jumlah
Hiperurisemia 48 55,2 25
20
Total 87 100
15
10
5
0
Normal Hiperurisemia

• Tekanan Darah
60
Tekanan Darah Jumlah (n) Persentasi (%)
50
Normal 36 42,5
Hipertensi 51 57,5 40
Jumlah
Total 87 100% 30

20

10

0
Normal Hipertensi
ANALISIS BIVARIAT
Tabel 4.12 Hubungan Asam Urat terhadap Tekanan Darah
Asam Urat
Total Nilai P
Hiperurisemia Normal
n % n % n %
Tekanan Darah Hipertensi 48 55,2 3 3,4 51 58,6
Normal 0 0,0 36 41,4 36 41,4 0,000
Total 48 55,2 39 44,8 87 100

• Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian


sebelumnya yang dilakukan oleh Sundstrom, dkk
yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara peningkatan asam urat terhadap
peningkatan tekanan sistolik dengan nilai p = 0,02
dan terhadap peningkatan tekanan diastolic p= 0,04
dengan OR 1,17 (95% confidence interval [CI] 1,02-
1,33)
BAB V
Kesimpulan Dan Saran
• Kesimpulan
1. Prevalensi usia paling banyak adalah yang berusia 46-55
tahun.
2. Prevalensi jenis kelamin paling dominan adalah
perempuan.
3. Prevalensi pekerjaan paling banyak bekerja di katagori lain-
lain.
4. Prevalensi pola makan paling banyak yang memiliki pola
makan tidak baik.
5. Distribusi asam urat terbanyak yaitu responden yang
memiliki kadar asam urat yang tinggi.
6. Distribusi tekanan darah terbanyak yaitu responden yang
memiliki tekanan darah yang tinggi.
7. Responden yang mengalami peningkatan asam urat
memiliki hubungan untuk mengalami kejadian hipertensi
• Saran
1. Bagi pemerintah
2. Bagi tenaga kesehatan
3. Bagi masyarakat
4. Peneliti
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai