Anda di halaman 1dari 35

MINI SURVEI

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM


OBAT TERHADAP TEKANAN
DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI DI PUSKESMAS
DALU SEPULUH KECAMATAN
TANJUNG MORAWA TH 2017
1.WHO

2.INDONESIA

PENDAHULUAN
3.SUMATERA UTARA

4.PUSKESMAS DALU
SEPULUH
RUMUSAN MASALAH

TUJUAN MASALAH

TUJUAN UMUM

UNTUK MENGETAHUI HUBUNGAN KEPATUHAN


MINUM OBAT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS DALU
SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA 2017.
TUJUAN
KHUSUS

1. Untuk mengetahui distribusi


frekuensi kepatuhan minum obat
terhadap tekanan darah di Puskesmas
Dalu Sepuluh kecamatan Tanjung
Morawa tahun 2017.

2. Untuk mengetahui distribusi


frekuensi kejadian hipertensi di di
Puskesmas Dalu Sepuluh kecamatan
Tanjung Morawa tahun 2017.
MANFAAT PENELITIAN

•Bagi Instasi Terkait


Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan diharapkan sebagai bahan
masukan, sumbangan pemikiran dan sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan bagi
pemerintah, instasi terkait, masyarakat, dan fasilitas kesehatan khususnya pada tim kesehatan
yang ada di Puskesmas Dalu Sepuluh Sumatera Utara dalam meningkatkan penyuluhan dan
pembinaan terhadap masyarakat luas, mengenai penyakit hipertensi.

•Bagi Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan masyarakat tentang hubungan antara kepatuhan minum obat
dengan hipertensi

• Bagi Peneliti Selanjutnya


Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberi
pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang dimiliki tentang penyakit hipertensi
Ruang Lingkup Penelitian:

Judul Penelitian

Menggunakan jenis penelitian


kuantitatif dengan desain penelitian
Jenis Penelitian survey analitik dan dengan
pendekatan Cross Sectional dengan
subjek responden hipertensi.
Ruang Lingkup
Tempat

Ruang Lingkup
Waktu
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian Hipertensi

Sebagai tekanan darah persisten dimana


tekanan sistoliknya diatas140 mmHg dan
tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg
ETIOLOGI HIPERTENSI

Hipertensi esensial
(hipertensi primer)

 Hipertensi sekunder
Gejala dan Tanda:

1. Pusing

2. Telinga berdenging
• Gejala hipertensi
3. Mimisan

4. Rasa berat di tengkuk

5. Mata berkunang-kunang
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

Farmakologi:
 ACE Inhibitor Non Farmakologi:
( captopril, quinapril )  Diet rendah garam

 Diuretik  Diet rendah


( Spironolactone, kolesterol dan lemak
Chlortalidone)
 Makan banyak buah
 Beta-Blocker dan sayuran segar
(Atenolol )
KEPATUHAN

Kepatuhan adalah tingkat perilaku


pasien yang tertuju terhadap intruksi atau
petunjuk yang diberikan dalam bentuk
terapi apapun yang ditentukan, baik diet,
latihan, pengobatan atau menepati janji
pertemuan dengan dokter
Kerangka Teori:
Penyebab Hipertensi
1. Hipertensi Esensial Komplikasi Hipertensi
• Faktor keturunan •Komplikasi pada otak
• Ciri perseorangan •Komplikasi pada mata
• Kebiasaan hidup •Komplikasi pada jantung
2.Hipertensi Sekunder

HIPERTENSI

Penatalaksanaan

Farmakologis Kepatuhan Minum Obat Non Farmakologis

•Pemahaman tentang •Kesakitan dan


•Dukungan Keluarga
instruksi pengobatan
dan sosial
• Tingkat pendidikan •Keyakinan, dan
• Tingkat ekonomi
sikap kepribadian
BAB III
KERANGKA KONSEP
Kerangka Konsep:

Variabel Independen Variabel Dependen

Tekanan
Kepatuhan Minum
Darah
Obat
Hipertensi
TABEL DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Cara Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
1 Kepatu Tingkat seseorang dalam Mengi Lembar 0: Patuh, jika Ordin
han melaksanakan suatu si Kuesion skor ≥ al
Minum aturan dan perilaku yang Lemb er mean/median
Obat disarankan untuk minum ar 1: Tidak Patuh,
obat hipertensi. Kuesi jika skor <
oner mean/median

2 Kejadia Perubahan tekanan Mengi Lembar 0: hipertensi Ordin


n darah persisten dimana si Observa ringan, jika TD al
Sistolik 140-
Hiperte jika dikatakan hipertensi Lemb si
159 dan
nsi ringan adalah apabila ar
diastolik 90-99
tekanan sistolik 140-159 Obser  
dan diastolik 90-99, vasi 1: hipertensi
sedangkan untuk
i p ot e s i s
H
n e l i ti a n :
Pe

Ha ADA HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI DI PUSKESMAS DALU SEPULUH
KECAMATAN TANJUNG MORAWA TH 2017

Ho TIDAK ADA HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI DI PUSKESMAS DALU SEPULUH
KECAMATAN TANJUNG MORAWA TH 2017
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian

Waktu dan Tempat

Rancangan Penelitian

POPULASI : Adapun yang dijadikan populasi


Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah responden yang
mengalami hipertensi Di Puskesmas Dalu
Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deli Serdang 3 bulan terakhir (agustus- oktober)
tahun 2017 yang berjumlah 166 responden.

SAMPLE : 120 orang


Berdasarkan hasil perhitungan sampel,maka
dapat diketahui sampel dalam penelitian ini
berjumlah 120 responden.
Kriteria inklusi dan ekslusi :

Kriteria Inklusi
• Pasien yang terdiagnosa hipertensi minimal 6 bulan
• Yang menyetujui informed consent pada kuesioner
• Pasien yang dapat membaca dan menulis
 
Kriteria Eksklusi
• Tidak bersedia menjadi responden
• Hipertensi dengan komplikasi
• Hipertensi berat
BAB V
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN

Penyakit terbanyak di Puskesmas Dalu Sepuluh periode bulan


januari- oktober tahun 2017
NO Nama Penyakit Jumlah

1 ISPA 1670

2 Hipertensi 917

3 Karies gigi 875

4 Demam typoid 797

5 Gastritis 765

6 Dermatitis 729

7 Faringitis 681

8 Malaria 580

9 Karies dentis 551

10 Nyeri kepala (migren, TTH) 499


Karakteristik responden
ANALISA UNIVARIAT
ANALISA BIVARIAT
BAB VI
PEMBAHASAN
Analisa Univariat :

1.Distribusi Kepatuhan Minum Obat dengan Hipertensi


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 120 responden
dengan kepatuhan minum obat sebanyak 78 orang (65,0%) tidak
patuh minum obat, 42 orang (35,0%) patuh minum obat, hal ini
menunjukkan kepatuhan minum obat terbanyak adalah responden
tidak patuh yaitu 78 orang (65,0%).

2.Distribusi Kejadian Hipertensi


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 120 responden
dengan hipertensi terdapat 50 orang (41,7%) hipertensi ringan, 70
orang (58,3%) dengan hipertensi sedang, hal ini menunjukkan
dengan hipertensi terbanyak adalah responden hipertensi sedang
yaitu 70 orang (58,3%).
Analisa Bivariat

1.Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Hipertensi


Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui dari jumlah responden
120, dengan kepatuhan minum obat dengan kategori tidak patuh
sebanyak 38 orang (54,3%) dengan hipertensi sedang dan 40 orang
(80,0%) dengan hipertensi ringan, sedangkan responden dengan
kategori patuh minum obat sebanyak 32orang (54,2%) dengan dengan
hipertensi sedang dan 10 orang (20,0%) dengan dengan hipertensi
ringan.
Hasil uji statistik chi square didapat nilai P
value (0,007 < 0,05). Artinya Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga dapat disimpulkan ada
hubungan kepatuhan minum obat dengan
hipertensi, nilai OR = 3,368, artinya responden
yang tidak patuh minum obat berisiko untuk
mengalami hipertensi sedang sebesar 3,368
kali dibandingkan dengan responden yang
patuh minum obat.
BAB VII
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan:

1. Diketahui responden dengan kepatuhan minum obat sebanyak 78


orang (65,0%) tidak patuh minum obat, 42 orang (35,0%) patuh
minum obat. Hal ini menunjukkan kepatuhan minum obat terbanyak
adalah responden tidak patuh yaitu 78 orang (65,0%).

2. Diketahui responden dengan hipertensi terdapat 50 orang (41,7%)


dengan hipertensi ringan, 70 orang (58,3%) dengan hipertensi sedang.
Hal ini menunjukkan dengan hipertensi terbanyak adalah responden
hipertensi sedang yaitu 70 orang (58,3%).

3. Ada hubungan kepatuhan minum obat dengan hipertensi dengan


p-value= 0,007, OR = 3,3680.
SARAN :

1. Bagi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan lagi kepatuhan minum


obat dan diet dengan cara mengurangi dan menghindari faktor risiko (gaya
hidup yang tidak baik) yang dapat meningkatkan terjadinya komplikasi
hipertensi akibat tekanan darah yang tidak terkontrol.

2. Bagi puskesmas dapat lebih meningkatkan lagi kepatuhan penderita


hipertensi dalam minum obat dan menerapkan gaya hidup sehat dengan cara
memberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi dan penanganannya,
dan bekerjasama dengan keluarga pasien serta menunjuk salah satu anggota
keluarga untuk dijadikan sebagai pengawas minum obat antihipertensi.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian lebih


lanjut dengan memasukkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
kepatuhan minum obat dengan hipertensi , misalnya pengetahuan, motivasi,
dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai