“HIPERTENSI”
Oleh :
Pembimbing :
PUSKESMAS MLATI II
SLEMAN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
“HIPERTENSI”
Disajikan Oleh :
Pembimbing :
Pembimbing
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah gangguan sistem peredarah darah yang enyebabkan kenaikan
tekanan darah di atas normal yaitu 140/90 mmHg. Kecenderungan peningkatan
prevalensi menurut peningkatan usia. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa sebagai
proses degeneratif, hipertensi hanya ditemukan pada golongan orang dewasa. Banyak
penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta penduduk Indonesia yang terkonrol
hanya 4%. Terdapat 50% penderita hipertensi tidak menyadari dirinya sebagai penderita
hipertensi.
Sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi dan tidak diketahui
penyebabnya. Keadaan ini tentu sangat berbahaya mengingat komplikasi yang mungkin
dialami. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit stroke
dan tuberkulosis mencapai 6,7 persen dari populasi kematian pada semua umur di
Indonesia. Prevalensi hipertensi nasional mencapai 31,7%. Pada kelompok umur 25-34
tahun sebesar 7% naik menjadi 16%, pada kelompok umur 35-44 tahun dan kelompok
umur 65 tahun atau lebih menjadi 29% (Survey Kesehatan Nasional, 2007).
Meningkatnya kasus hipertensi menjadi masalah yang cukup besar. Pemerintah
mengadakan penanggulangan hipertensi bekerjasama dengan Perhimpunan Hipertensi
Indonesia atau Indonesia Society of Hypertension (InaSH) membuat kebijakan berupa
pedoman penanggulangan hipertensi sesuai kemanjuan teknologi dan kondisi daerah
(local area spesific), memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor resiko
penyakit jantung dan hipertensi, mengembangkan SDM dan sistem pembiayaan serta
memperkuat jejaring serta memonitoring dan evaluasi pelaksanaan.Salah satu upaya
pemerintah dalam menanggulangi masalah hipertensi ini dengan dibentuknya Direktoral
Pengendalian Penyakit Tidak Menular berdasarkan peraturan Menter Kesehatan no 1575
tahun 2005 dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulanagan penyakit jantung dan
hipertensi. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya permasalahan kesehatan nasional
berkaitan dengan penyakit hipertensi.
Menurut Mustaida (2000) terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
penderita hipertensi dengan terkontrolnya tekanan darah. Peningkatan pengetahuan
penderita hipertensi tentang penyakit akan mengarah pada kemajuan berpikir tentang
perilaku kesehatan yang lebih baik sehingga berpengaruh terhadap terkontrolnya tekanan
darah.Oleh karena itu saya tertarik untuk memberikan penyuluhan mengenai penyakt
hipertensi dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan warga tentang penyakit ini.
C. PELAKSANAAN
Penyuluhan dihadiri oleh 21 warga rajek lor. Acara dimulai pada pukul 11.30 –
12.00 bertempat di rumah kepala dukuh desa rajek lor. Para warga mendengarkan
penyuluhan dengan baik dan antusias. Pemberi materi menyampaikan informasi
mengenai penyakit hipertensi mulai dari apa itu penyakit hipertensi, klasifikasi, gejala
yang muncul, penyebab komplikasi hingga upaya preventif serta pengobatan. Di sesi
pertanyaan ada beberapa warga yang mengajukan pertanyaan terkait materi yang
disampaikan.
D. MATERI PENYULUHAN
a. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang
abnormal di dalam pembuluh darah banyak dijumpai. Seseorang dianggap mengidap
hipertensi bila secara berulang hasil pemeriksaan tekanan darahnya melebihi 140/90
mmHg.
c. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Tekanan Darah Sistole Diastole
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 Dan < 80
Prehipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi tahap 1 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 atau ≥ 100
d. Pengobatan Hipertensi
1. Jalani pola atau gaya hidup yang lebih sehat:
Berhenti merokok
Mengurangi berat badan (bila kegemukan)
Mengurangi konsumsi garam sehingga asupan sodium kurang dari 100
mmol/hari.
Mengurangi stress
Melakukan olah raga 30-45 menit per hari.
Bila Anda menderita diabetes, jaga kondisi, jaga pola makan, dan konsumsi
obat kencing manis secara teratur agar kadar gula darah terkendali
E. KESIMPULAN
Menurut saya kegiatan penyuluhan tentang penyakit hipertens di desa rajek lor
berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan dengan baik dari warga karena saat ini
penyakit hipertensi sudah diderita oleh banyak warga berusia muda, hal ini dibuktikan
dengan adanya salah satu ibu berumur 30an mengaku tekanan darahnya pernah mencapai
180/90 mmH dan memiliki riwayat keluarga hipertensi namun ibu tersebut mengatakan
tidak minum obat rutin karena beranggapan tidak mempan dengan obat. Kemudian saya
menyarankan ibu tersebut untuk tetap memeriksakan rutin tekanan darahnya karena ada
kemungkinan tidak mempannya obat dalam menurunkan tekanan darahnya disebabkan
dosis yang kurang dan ketidakteraturan dalam meminum obat disertai dengan pola
makan dan pola hidup pasien. Selain itu beberapa ibu-ibu mengaku suami dan orang tua
mereka memiliki gejala-gejala yang mengarah ke hipertensi namun tidak ada kesempatan
untuk mengontrolkannya ke puskesmas. Harapannya setelah dilakukannya penyuluhan
ini, warga dapat memperoleh informasi mengenai penyakit hipertensi, gejala-gejalanya,
faktor resiko, komplikasi, tindakan preventif dan pengobatannya sehingga nantinya dapat
mengedukasi masyarakat agar mengontrolkan tekanan darah secara rutin dan ada upaya
pengobatan yang teratur apabila memang sudah terdiagnosis menderita hipertensi untuk
mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi di kemudian hari.
F. DOKUMENTASI
APAKAH TEKANAN DARAH BAGAIMANA TANDA DAN Kegemukan
TINGGI ITU? GEJALANYA?
o Kurang olahraga
CARA MENCEGAH
KOMPLIKASI DARAH TINGGI
SUDAHKAH ANDA HIPERTENSI
BADAN SEHAT
AKTIVITAS OLAHRAGA OLEH:
KUALITAS HIDUP
MENINGKAT
BERAT BADAN IDEAL
dr. Eka Yoga Wiratama