Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENYULUHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

“HIPERTENSI”

Desa Rajek Lor, Kelurahan Tirtoadi,


Kec. Mlati, Kab. Sleman

Oleh :

dr. Eka Yoga Wiratama

Pembimbing :

dr. Zulia Nuraini

PUSKESMAS MLATI II

SLEMAN

2016
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Penyuluhan dengan Judul

“HIPERTENSI”

Desa Rajek Lor, Kelurahan Tirtoadi,


Kec. Mlati, Kab. Sleman

Disajikan Oleh :

dr. Eka Yoga Wiratama

Pembimbing :

dr. Zulia Nuraini

Sleman, 8 Mei 2016

Pembimbing

dr. Zulia Nuraini

PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI


Nama : dr. Eka Yoga Wiratama
Nama Pendamping : dr. Zulia Nuraini
Nama Wahana : UPT Puskesmas Mlati II
Tema Penyuluhan : Hipertensi
Tujuan Penyuluhan : Memberikan pengetahuan tentang penyakit
hipertensi
Hari/Tanggal : 31 Mei 2016
Waktu : 10.30-11.30 WIB
Tempat : Rumah Kepala dukuh Rajek Lor
Jumlah Peserta : 18 orang ibu beserta anaknya

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah gangguan sistem peredarah darah yang enyebabkan kenaikan
tekanan darah di atas normal yaitu 140/90 mmHg. Kecenderungan peningkatan
prevalensi menurut peningkatan usia. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa sebagai
proses degeneratif, hipertensi hanya ditemukan pada golongan orang dewasa. Banyak
penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta penduduk Indonesia yang terkonrol
hanya 4%. Terdapat 50% penderita hipertensi tidak menyadari dirinya sebagai penderita
hipertensi.
Sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi dan tidak diketahui
penyebabnya. Keadaan ini tentu sangat berbahaya mengingat komplikasi yang mungkin
dialami. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit stroke
dan tuberkulosis mencapai 6,7 persen dari populasi kematian pada semua umur di
Indonesia. Prevalensi hipertensi nasional mencapai 31,7%. Pada kelompok umur 25-34
tahun sebesar 7% naik menjadi 16%, pada kelompok umur 35-44 tahun dan kelompok
umur 65 tahun atau lebih menjadi 29% (Survey Kesehatan Nasional, 2007).
Meningkatnya kasus hipertensi menjadi masalah yang cukup besar. Pemerintah
mengadakan penanggulangan hipertensi bekerjasama dengan Perhimpunan Hipertensi
Indonesia atau Indonesia Society of Hypertension (InaSH) membuat kebijakan berupa
pedoman penanggulangan hipertensi sesuai kemanjuan teknologi dan kondisi daerah
(local area spesific), memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor resiko
penyakit jantung dan hipertensi, mengembangkan SDM dan sistem pembiayaan serta
memperkuat jejaring serta memonitoring dan evaluasi pelaksanaan.Salah satu upaya
pemerintah dalam menanggulangi masalah hipertensi ini dengan dibentuknya Direktoral
Pengendalian Penyakit Tidak Menular berdasarkan peraturan Menter Kesehatan no 1575
tahun 2005 dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulanagan penyakit jantung dan
hipertensi. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya permasalahan kesehatan nasional
berkaitan dengan penyakit hipertensi.
Menurut Mustaida (2000) terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
penderita hipertensi dengan terkontrolnya tekanan darah. Peningkatan pengetahuan
penderita hipertensi tentang penyakit akan mengarah pada kemajuan berpikir tentang
perilaku kesehatan yang lebih baik sehingga berpengaruh terhadap terkontrolnya tekanan
darah.Oleh karena itu saya tertarik untuk memberikan penyuluhan mengenai penyakt
hipertensi dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan warga tentang penyakit ini.

B. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Sosialisasi dan penyuluhan mengenai penyakit hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini
antara lain untuk memberikan informasi yang tepat kepada warga mengenai penyakit
hipertensi mulai dari apa itu penyakit hipertensi, klasifikasi, gejala yang muncul,
penyebab komplikasi hingga upaya preventif serta pengobatannya.
Informasi yang disampaikan dirasa perlu karena saat ini hipertensi merupakan siswi-
siswi smp pamungkas masuk dalam kategori usia remaja tengah yang rentan terhadap
dampak negatif dari kemajuan teknologi dan pergaulan bebas yang melampaui batas. Hal
ini apabila tidak menjadi perhatian penting oleh orang tua di rumah dan guru-guru
sekolah menyebabkan kerugian bagi siswa siswi sendiri dan orang tua serta guru-guru di
sekolah. Diharapkan setelah terlaksananya penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi di
smp pamungkas, para siswi dan guru-guru dapat memperoleh gambaran yang jelas serta
informasi yang tepat sehingga dapat diambil manfaatnya guna menghindarkan dari
kemungkinan-kemungkinan buruk dari pergaulan bebas saat ini dan seterusnya.

C. PELAKSANAAN
Penyuluhan dihadiri oleh 21 warga rajek lor. Acara dimulai pada pukul 11.30 –
12.00 bertempat di rumah kepala dukuh desa rajek lor. Para warga mendengarkan
penyuluhan dengan baik dan antusias. Pemberi materi menyampaikan informasi
mengenai penyakit hipertensi mulai dari apa itu penyakit hipertensi, klasifikasi, gejala
yang muncul, penyebab komplikasi hingga upaya preventif serta pengobatan. Di sesi
pertanyaan ada beberapa warga yang mengajukan pertanyaan terkait materi yang
disampaikan.
D. MATERI PENYULUHAN

a. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang
abnormal di dalam pembuluh darah banyak dijumpai. Seseorang dianggap mengidap
hipertensi bila secara berulang hasil pemeriksaan tekanan darahnya melebihi 140/90
mmHg.

b. Tan da dan gejala hipertensi


Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala sampai setelah menahun.
Penemuan hipertensi biasanya terjadi pada saat pemeriksaan rutin atau kunjungan ke
dokter.
Beberapa gejala hipertensi primer yang mungkin dirasakan:
 Sakit kepala, biasanya di pagi hari sewaktu bangun tidur
 Bingung
 Bising (bunyi “nging”) di telinga
 Jantung berdebar-debar
 Penglihatan kabur
 Mimisan
 Hematuria (darah dalam urin)
 Tidak ada perbedaan tekanan darah walaupun berubah posisi

c. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Tekanan Darah Sistole Diastole
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 Dan < 80
Prehipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi tahap 1 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 atau ≥ 100

Sumber : Joint national comitte 7

d. Pengobatan Hipertensi
1. Jalani pola atau gaya hidup yang lebih sehat:
 Berhenti merokok
 Mengurangi berat badan (bila kegemukan)
 Mengurangi konsumsi garam sehingga asupan sodium kurang dari 100
mmol/hari.
 Mengurangi stress
 Melakukan olah raga 30-45 menit per hari.
 Bila Anda menderita diabetes, jaga kondisi, jaga pola makan, dan konsumsi
obat kencing manis secara teratur agar kadar gula darah terkendali

2. Dengan bantuan obat-obatan

Usahakan untuk mengendalikan tekanan darah tidak lebih dari 140/90


mmHg bila menderita diabetes).
Ada tiga kategori umum obat antihipertensi, yaitu yang berfungsi mengurangi
volume darah (diuretic), menekan resistensi pembuluh darah (vasodilator) dan
mengurangi kerja jantung (cardioinhibitory).
Penting untuk diingat bahwa obat-obat antihipertensi adalah obat keras
yang tidak boleh sembarangan dikonsumsi tanpa bimbingan dokter. Konsumsi obat-
obat hipertensi pun harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter,
dan bila obat habis, pasien wajib kontrol ke dokter untuk memeriksakan tekanan
darahnya secara rutin.

e. Perlunya kontrol teratur pada pasien hipertensi

Berbagai studi menunjukkan bahwa hipertensi meningkatkan risiko kematian


dan penyakit. Bila tidak dilakukan penanganan, sekitar 70% pasien hipertensi kronis
akan meninggal karena jantung koroner atau gagal jantung, 15% terkena kerusakan
jaringan otak, dan 10% mengalami gagal ginjal.
Peningkatan kesadaran dan kontrol atas hipertensi telah berhasil menekan
risikonya hingga 50%.
Hipertensi lama atau berat dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan
organ pada jantung, otak, ginjal, mata dan pembuluh darah perifer. Hipertensi juga
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan gagal jantung kongestif.

E. KESIMPULAN
Menurut saya kegiatan penyuluhan tentang penyakit hipertens di desa rajek lor
berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan dengan baik dari warga karena saat ini
penyakit hipertensi sudah diderita oleh banyak warga berusia muda, hal ini dibuktikan
dengan adanya salah satu ibu berumur 30an mengaku tekanan darahnya pernah mencapai
180/90 mmH dan memiliki riwayat keluarga hipertensi namun ibu tersebut mengatakan
tidak minum obat rutin karena beranggapan tidak mempan dengan obat. Kemudian saya
menyarankan ibu tersebut untuk tetap memeriksakan rutin tekanan darahnya karena ada
kemungkinan tidak mempannya obat dalam menurunkan tekanan darahnya disebabkan
dosis yang kurang dan ketidakteraturan dalam meminum obat disertai dengan pola
makan dan pola hidup pasien. Selain itu beberapa ibu-ibu mengaku suami dan orang tua
mereka memiliki gejala-gejala yang mengarah ke hipertensi namun tidak ada kesempatan
untuk mengontrolkannya ke puskesmas. Harapannya setelah dilakukannya penyuluhan
ini, warga dapat memperoleh informasi mengenai penyakit hipertensi, gejala-gejalanya,
faktor resiko, komplikasi, tindakan preventif dan pengobatannya sehingga nantinya dapat
mengedukasi masyarakat agar mengontrolkan tekanan darah secara rutin dan ada upaya
pengobatan yang teratur apabila memang sudah terdiagnosis menderita hipertensi untuk
mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi di kemudian hari.

F. DOKUMENTASI
APAKAH TEKANAN DARAH BAGAIMANA TANDA DAN  Kegemukan
TINGGI ITU? GEJALANYA?

Adalah gangguan pada  Stres / banyak pikiran

system pembuluh darah  Sakit kepala


yang ditandai dengan  Mudah marah
meningkatnya tekanan darah ≥ 140/90  Telinga berdengung KOMPLIKASI
mmHg.  Mata terasa berat atau pandangan
TEKANAN DARAH TINGGI
kabur
KLASIFIKASI TEKANAN  Mudah lelah
DARAH TINGGI 1. Penebalan dan pengerasan
 Susah tidur
dinding pembuluh darah
 Terasa sakit di tengkuk
2. Penyakit jantung
Klasifikasi Hipertensi menurutJoint  Tekanan darah lebih dari normal
national comitte 7 3. Serangan otak /stroke
APA PENYEBAB TEKANAN 4. Pengelihatan menurun
Kategori Sistol Dan/a Diastole
(mmHg) tau (mmHg) DARAH TINGGI ? 5. Gangguan gerak dan

Normal <120 Dan <80 keseimbangan


 Gaya hidup tak sehat
Pre 120- Atau 80-89 6. Kerusakan ginjal
o Konsumsi garam berlebih
hipertensi 139
Hipertensi 140- Atau 90-99 7. Kematian
tahap 1 159
o Merokok
Hipertensi ≥160 Atau ≥100
Tahap 2 o Minum-minuman beralkohol

o Kurang olahraga
CARA MENCEGAH
KOMPLIKASI DARAH TINGGI
SUDAHKAH ANDA HIPERTENSI

MENGUKUR TEKANAN (TEKANAN DARAH


1. Berat badan ideal TINGGI)
2. Makan makanan yang bergizi
DARAH ANDA??
3. Olahraga teratur
Puskesmas Mlati II
4. Mengubah kebiasaan hidup (kurangi merokok,
minum kopi)
5. Kurangi makan berlemak tinggi dan tinggi
bergaram
6. Kontrol teratur ke puskesmas/ Fasilitas kesehatan
7. Hindari stress

BADAN SEHAT
AKTIVITAS OLAHRAGA OLEH:

KUALITAS HIDUP
MENINGKAT
BERAT BADAN IDEAL
dr. Eka Yoga Wiratama

CEK TEKANAN DARAH


PROGRAM DOKTER INTERNSIP

DIET SEHAT 2016

Anda mungkin juga menyukai