Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SKILLS LAB

ANALISIS
KASUS KOMPREHENSIF
PENTINGNYA RENSTRA RS SEBAGAI DASAR UNTUK
PENGAMBILAN KEBIJAKAN STRATEGIS

Kelompok:
Dimas Satria Pratama 20141030011
Eka Yoga Wiratama 20141030014
Hardanti Kartika 20141030016
Hildani Rahma 20141030017
Janatarum Sri H 20141030019

Pembimbing :

dr. Ekorini Listiowati, MMR

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Analisis Kasus

Saat melakukan penyusunan renstra dilakukan melalui step Trendwatching, SWOT analysis,
envisioning dan penyusunan KPI

Berdasarkan kasus yang ada terdapat beberapa kesalahan dalam penyusunan Renstra yaitu

1. Terdapat kesalahan dari bagian manajemen RS dalam Trendwatching terkait dengan


lingkungan eksternal salah satunya mengenai subsidi yang diharapkan bisa didaptkan
dari pemerintah ternyata tidak dapat terealisir karena ada kebijakan baru dari
pemerintah menyebabkan pembangunan yang sedang dilakukan oleh RS untuk
pengembangan penlayanan menjadi terhenti.

2. Terdapat kesalahan dalam melakukan SWOT Analysis


a. Pada bagian kekuatan, poin 4 mengenai tersedianya tenaga medis, keperawatan,
non-medis yang cukup kompeten dan siap dalam mendidik tenaga kesehatan serta
pengembangan pelayanan RS pernyataannya kontradiktif terhadap bagian
kelemahan poin 4 yaitu kurangnya jumlah kualifikasi tenaga medis, keperawatan
dan non-medis untuk memenuhi standar pelayanan RS. Harus dibenahi lagi
mengenai salah satu poin diatas yang harus dihilangkan agar tidak mengacaukan
dalam penyusunan melakukan SWOT analysis.
b. Pada bagian peluang poin 3 tentang munculnya rumah sakit swasta di Kota Medan
dan sekitarnya yang merupakan pesaing dan cenderung meningkat seharusnya
dimasukkan ke dalam tantangan.
c. Pada bagian tantangan poin 4 tentang RS X sudah dikenal masyarakat seharusnya
masuk ke dalam peluang.
d. Pada bagian kelemahan poin 4 mengenai jumlah dana yang masih terbatas untuk
mendukung kegiatan dan pengembangan pelayanan sepertinya diberi bobot yang
terlalu kecil sehingga faktor pengurang terhadap kekuatan menjadi kecil berakibat
pada hasil akhir dari grafik yang seharusnya berada di kuadran 2 atau 3 menjadi di
kuadran 1 dan akan berakibat pada salahnya pengambilan strategi bagi RS.

Berdasarkan SWOT analysis yang telah dilakukan kita bisa lihat di bagian
kelemahan terdapat 3 hal penting yang sebenarnya harus di miliki oleh sebuah
perusahaan (RS) tetapi tidak dimiliki oleh RS X ini yaitu budaya oganisasi,
komitmen karyawan dan dana. Sehingga apabila ketiga ini merupakan masalah
bagi sebuah RS maka akan berdampak kepada terhambatnya perkembangan dari
RS itu sendiri karena pondasinya saja sudah tidak kuat. Dari hasil SWOT analysis
di atas juga terlihat adaya ketidakjujuran dari tim penyusun dalam menganalisis
SWOT sehingga menyebabkan kemungkinan terjadinya pergeseran kuadaran dan
berimbas pada kesalahan dalam mengambil kebijakan dalam menyusun strategi
bagi RS.

3. Permasalahan yang sedang dihadapi RS X


a. Pembangunan bangunan fisik yang dikontrakkan ke pihak ketiga atau pemborong
sebesar nilai kontrak 4,6 M macet dan baru terselesaikan sebesar 53,7% dari
kontrak yang seharusnya dilakukan dalam jangka waktu 7 bulan, karena
pemborong melakukan wan-prestasi, padahal uang muka sudah sebagian
dibayarkan oleh RS sebesar 2,1 M
b. Subsidi yang diharapkan bisa didapatkan dari pemerintah ternyata tidak dapat
terealisir karena ada kebijakan baru dari pemerintah
c. Pembangunan fisik yang tersendat-sendat akhirnya berdampak pada pelayanan
selain RS yang tidak dapat mengembangkan pelayanan sehingga BOR turun dari
50% menjadi 30% (mayoritas pasien kelas 2-3), karena keadaan fisik wajah RS
tidak menarik dan ketidaknyamanan
d. Pengeluaran untuk mengangsur hutang ke Bank setiap bulan 40 juta pada tahun
pertama/bulan dan meningkat pada tahun kedua 80 juta/bulan.
e. RS saat ini tidak mempunyai dokter spesialis tetap, hanya mempunyai beberapa
tenaga dokter umum, sedang jam pelayanan poliklinik spesialis tidak bisa rutin
perhari,
f. kunjungan poliklinik untuk pelayanan Bedah dan penyakit Dalam sangat rendah,
terlihat jumlah pasien rawat inap 200 pasien / bulan , IGD 600/ bln , rawat jalan
obsgyn 200 pasien / bln, anak 91 pasien , bedah hanya 10 pasien /bln , penyakit
dalam hanya 10 pasien/ bln sedang untuk pelayanan spesialis lain ( syaraf ,THT ,
kulit , mata dll ) belum ada
g. Data laporan keuangan tidak dapat memberikan gambaran performance lengkap
kinerja keuangan (pendapatan operasional-biaya operasional dan SHU) dari
instalasi seperti kamar operasi, penunjang medik : laboratorium klinik , radiologi,
farmasi. Hanya didapat data pembelian obat RS selama setahun sebesar 1,3 M
h. maka RS ini tidak lulus akreditasi KARS untuk 5 bidang pelayanan.

Berdasarkan masalah-masalah di RS X yang telah dijabarkan di atas maka dapat


diketahui bahwa kondisi RS X saat ini ada kuadaran 4 (Defensive). Kuadran 4
menggambarkan situasi organisasi sangat buruk, karena disamping berbagai kelemahan
internal timbul ancaman dari luar. Untuk itu alternatif strategi yang digunakan alternatif
4, yaitu strategi defensif misalnya perampingan, pengurangan atau efisiensi dalam semua
bidang kegiatan.

Usulan strategi yang harus dilakukan RS X adalah:


a. Mencari investor untuk menutup hutang RS dan memberikan dana segar untuk
keberlangsungan RS X.
b. Mengembalikkan status RS X menjadi RS ibu dan anak dikarenakan RS sangat belum
siap untuk pengembangan pelayanan terutama di bagian penyakit dalam dan bedah.
c. Kuatkan perbaiki pondasi RS yang terkait dengan budaya organisasi dan komitmen
seluruh karyawan.

Anda mungkin juga menyukai