MANAGEMENT
OF COASTAL AREA
(PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR )
DOSEN:
DR. VERONICA A. KUMURUR., ST., M.SI
BAB III
PENUTUP 1. Kesimpulan
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang
meliputi kurang lebih 17.508 pulau-pulau dan memiliki garis pantai sepanjang
81.000 km. sumber daya pesisir dan lautan memiliki potensi yang sangat
penting, karena di wilayah pesisir dan lautan menyediakan berbagai sumber
daya alam, baik hayati maupun non-hayati yang bernilai ekonomis dan ekologis
yang tinggi.
• Wilayah pesisir merupakan suatu wilayah yang unik dimana terdapat interaksi
baik proses maupun kegiatan yang mempengaruhi daratan maupn lautan (Kay
dan Alder: 2002).
• Sebagai wilayah yang mempengaruhi daratan dan lautan, pesisir memiliki
karakteristik tersendiri dan unik. Maka tidak heran jika adanya aktivitas manusia
dalam menciptakan ruang-ruang terbangun akhirnya sering mengakibatkan
masalah di dalam ekosistem pesisir. Pembangunan yang terjadi menyebabkan
pesisir rentan akan bencana, baik bencana yang terjadi secara alamiah maupun
non alamiah. Hal inilah sehingga pesisir harus dikelola secara baik.
• Pengelolaan pesisir harus dilakukan secara integritas dan komprehensif, dengan
tidak hanya memandang beberapa apsek saja, melaikan harus secara
keseluruhan ekosistem yang ada di wilayah pesisir. Adanya pengelolaan pesisir,
juga diharapkan agar pembangunan-pembangunan pada daerah pesisir dapat
diarahkan sesuai dengan kebijakan yang ada, dan juga kemampuan dari pesisir
itu sendiri. Sehingga pengelolaan pesisir sangat penting untuk dilakukan.
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
TUJUAN
Mengetahui dan memahami konsep wilayah pesisir
MANFAAT
Lebih memahami tentang pengelolaan kawasan pesisir (management of
coastal area), sehingga dapat dijadikan sebagai landasan ataupun
pegangan dalam penyusunan tugas akhir.
METODOLOGI PENULISAN JENIS PENULISAN:
BERSIFAT DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN
DATA SEKUNDER
PENCARIAN LITERATUR:
Buku dan Junrnal Terdahulu
Soegiarto (1976) mendefinisikan wilayah pesisir sebagai daerah pertemuan antara darat
dan laut, ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun
terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan
perembesan air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang
masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan
aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran.
Menurut UU No. 1 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang- Undang No. 27 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyatakan bahwa wilayah pesisir
adalah daerah peralihan antara ekosistem darat & laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat
& laut. Belum ada kesepakatan dunia tentang berapa jarak batas wilayah pantai ke laut maupun ke
darat, namun setiap negara memberikan batasan wilayah pesisir sesuai tujuan pengelolaannya.
KETERKAITAN ANTARA FAKTOR
LINGKUNGAN DARAT, LAUT, DAN AKTIVITAS MANUSIA
Darat
BATAS WILAYAH PESISIR
Batas wilayah pesisir yang digunakan adalah batas administrasi daerah, batas wilayah politik negara,
bentuk fisik pantai, unit-unit ekologi (arbitrary). Setiap penggunaan pesisir pada daerah-daerah pesisir
memiliki pengelolaan yang berbeda-beda, sehingga penentuan batas pesisir pun harus dilihat dari
tujuan penggunaan pesisir tersebut (Kay, Alder: 2002).
Batas wilayah pesisir ke arah darat pada umumnya adalah jarak secara arbitrer dari rata-
rata pasang tertinggi dan batas ke arah laut umumnya adalah sesuai dengan batas juridiksi
provinsi.
Batas wilayah pesisir dapat ditentukan melalui kepentingan pengelolaan yakni Wilayah
Perencanaan (planning zone) dan Wilayah Pengaturan (regulation zone)
Biasanya memiliki
Menyediakan sumberdaya kepadatan penduduk yang
ekonomi nasional tinggi dan merupakan
wilayah urbanisasi.
POTENSI WILAYAH PESISIR
Ekonomi
Ekologis
Pertahanan dan
Keamanan
Pendidikan dan
Penilitian
PERMASALAHAN WILAYAH PESISIR
Pencemaran
Abrasi pantai
Bencana alam
PERMASALAHAN PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN PESISIR
1 Identifikasi isu
2 Persiapan program
Adopsi program atau persetujuan dan
3 pendanaan
Keterpaduan sektoral
ASPEK
KETERPADUAN
Keterpaduan disiplin ilmu
Keterpaduan stakeholders.
PENGELOLAAN PESISIR BERBASIS MASYARAKAT
Pengelolaan berbasis masyarakat dapat diartikan sebagai suatu
system pengelolaan sumber daya alam disuatu tempat dimana
masyarakat lokal ditempat tersebut terlibat secara aktif dalam
proses pengelolaan sumber daya alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat.