Kelompok 5
Anggota Kelompok
✦ Kharizqamir Dwitili Elipen 1806205943
✦ Salsha Nur Alfaidza 1806204202
✦ Vinny Nurhamiza 1806199032
✦ Putri Ashari 1906429086
✦ Saila Hadayna 1806204221
✦ Gio Sandi 1806204285
Table of Contents
1 Hipertensi
120/80 mmHg
SISTOLIK mengukur tekanan di arteri
saat jantung berdetak.
DIASTOLIK mengukur tekanan di arteri saat
jantung beristirahat di antara detak jantung.
Mayo Clinic, 2021
Hipertensi
Hipertensi Hipertensi
Primer Sekunder
Penyebab tidak diketahui Disebabkan oleh kondisi
Muncul sering berjalannya penyakit tertentu. Contoh:
waktu penyakit pada ginjal
Insiden sekitar 80-95% pembuluh darah.
kasus Insiden sekitar 2-10%
kasus
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko kematian mendadak dan
penyakit komplikasi seperti serangan jantung, stroke, aneurisma, gagal ginjal, sindrom
metabolik, demensia, retinopati hipertensi dan lain-lain.
Posbindu PTM
Posbindu sebagai upaya berbasis masyarakat
berupa kegiatan deteksi dini, pemantauan, dan
tindak lanjut faktor risiko PTM di Pos pembinaan
terpadu (Posbindu).
Pandu PTM
Pandu PTM (Program Layanan Terpadu PTM) adalah
kegiatan penemuan dan penangan kasus PTM;
manajemen faktor risiko PTM di FKTP.
02
Gambaran Kasus
Hipertensi
Penatalaksanaan Hipertensi di Puskesmas Purwoyoso
Kota Semarang 2021
Besaran Masalah Hipertensi
Dalam skala global, sebanyak 31,1% dari total Di Indonesia, prevalensi hipertensi (Riskesdas
populasi mengalami hipertensi. hipertensi 2018) sebanyak 34,1%. Dengan Jawa Tengah
juga menjadi penyebab utama kematian dini. sebagai provinsi ke-4 tertinggi kasus hipertensi
sebanyak 37,57%
Hasil Rekapitulasi Data di Jawa Tengah
603.840
kasus hipertensi di Jawa Tengah tahun
2015
8.583 2.359
total penderita hipertensi di Kota prevalensi penderita hipertensi yang
Semarang tahun 2017 berobat secara teratur di Kota
Semarang tahun 2017
Kasus Penatalaksanaan Hipertensi
di Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang
Antar Profesi
● Kurangnya pemahaman peran
masing-masing tenaga kesehatan
● Faktor interpersonal dan komunikasi
● Kurangnya koordinasi antar tenaga
kesehatan
● Sikap apatis anggota tim
● Perbedaan tingkat pengetahuan,
keahlian, dan otoritas tenaga kesehatan
● Tidak memiliki kerangka kerja yang jelas
05
Penanganan
Masalah
Hipertensi
Solusi Masalah Hipertensi
Intervensi Utama: Optimalisasi kegiatan posbindu PTM
● Menambah SDM yang terlibat seperti kader dengan cara persuasi yaitu
menawarkan beberapa alasan yang dapat menguntungkan kader dan
pengelola khusus Taman Hepi
● Memperluas pelaksanaan kegiatan posbindu (deteksi dini dan penyuluhan) di
beberapa sektor sekitar tidak hanya lingkup rumah tangga seperti sekolah,
pasar, tempat kerja, dan tempat ibadah
● Memanfaatkan telemedicine sebagai kegiatan pemantauan kepatuhan
konsumsi obat dan penjadwalan kontrol pasien hipertensi
● Berkoordinasi dengan Puskesmas dalam pencatatan, pelaporan, pemantauan,
dan rujukan pasien hipertensi
● Maksimalisasi pencatatan dan pelaporan kasus dengan baik sehingga
memudahkan dalam upaya penentuan penyelesaian masalah yang tepat
Solusi Masalah Hipertensi
Intervensi Lainnya
● Meningkatkan frekuensi kegiatan intervensi dengan pendekatan kultural mengenai
pengenalan hipertensi dan pencegahan hipertensi khususnya modifikasi pola hidup (asupan
gizi seimbang)
● Menyebarkan media intervensi dan pemberian reward untuk meningkatkan komitmen
masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat
● Sasaran KIE tidak berfokus pada pasien hipertensi namun juga pada anggota keluarga
pasien
● Advokasi kepada tempat kerja dan sekolah yang belum serta stakeholder fasilitas umum
memfasilitasi upaya penanganan hipertensi
● Meningkatkan kemampuan para pelaksana melalui manajemen sumber daya (pelatihan
khusus)
● Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam upaya peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana seperti alat kesehatan (tensimeter) atau advokasi penambahan anggaran pada
dana alokasi khusus (DAK) Puskesmas
06
Penanganan Masalah
Kolaborasi
Solusi Masalah Kolaborasi
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Melakukan reorientasi pemikiran,
SDM khususnya yang terlibat dalam reformulasi sistem pendidikan, dan
tim kolaborasi melalui manajemen reformulasi standar pelayanan serta
SDM transformasi pendekatan