Anda di halaman 1dari 33

MODUL SKENARIO

PTM
Pembimbing: dr. Ronald

Kelompok DM 45 A-F dan DM 46 N


IDENTITAS PASIEN
Nama Ny. T

Umur 58 tahun

Jenis Kelamin Perempuan

Alamat Ambyar selatan I, RT/RW 04/01

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Agama Islam

Pendidikan Tamat SMP

Suku Bangsa Jawa

Kewarganegaraan Indonesia
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan Utama: Pusing Kliyengan


● Tanggal 3 Agustus 2020 pasien datang ke Posbindu dengan keluhan pusing
keliyengan sejak 2 minggu terakhir, hilang timbul dan disertai dengan rasa pegal
di tengkuk. Pada saat diperiksa, TD: 180/110 mmHg. Pasien mengaku hipertensi
sejak 13 tahun yang lalu dan berobat ke Puskesmas Santuy (pasien tidak ingat
obatnya).
● Pasien tidak rutin kontrol dan tidak rutin minum obat anti hipertensi dan hanya
memeriksakan tekanan darah jika ada keluhan. Pada sekitar pertengahan tahun
2019 Pasien mulai berobat ke Puskesmas Ambyar karena letak Puskesmas yang
lebih dekat dengan rumahnya, dan berobat sampai sekarang. Saat itu Pasien
datang dengan keluhan yang sama, TD: 160/90 mmHg, Pasien diberikan terapi
Captopril 2x25 mg 1 minggu. Pasien sudah dianjurkan datang ke Puskesmas
setiap kali obat habis, tapi Pasien hanya datang jika ada keluhan dan ada yang
mengantar. Di Puskesmas Ambyar TD: 190/110 mmHg.
…RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

● Keluhan nyeri dada kiri yang menjalar ke lengan kiri dan rahang, sesak nafas,
kesemutan, bicara pelo, lemas separuh badan disangkal.
● Pasien juga mengeluh kedua lututnya nyeri sejak 2 hari yang lalu (terutama di
lutut kanan). Nyeri lutut dirasakan sejak 5 tahun terakhir. Nyeri biasanya timbul
setelah pasien duduk terlalu lama, dan membaik saat berjalan. Nyeri lutut
terkadang sangat mengganggu sehingga terkadang merasa kesakitan saat
sholat. Pasien juga merasa kedua kakinya kaku di pagi hari, kurang lebih sekitar
seperempat jam. Pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter, dan hanya
konsumsi jamu tradisional bila nyeri.
● Pasien juga mengeluh kedua matanya terasa buram dan silau sejak kurang lebih
5 tahun terakhir. Semakin lama semakin memburuk. Keluhan nyeri di sangkal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

● Riwayat kencing manis, penyakit jantung, asma,


maag, alergi, trauma disangkal.
● Sampai saat ini pasien tidak pernah dirawat di
Rumah Sakit.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ibu : Hipertensi

Ayah : Batuk kronis dan sesak nafas


RIWAYAT KEBIASAAN

● Pola makan
- Pasien jarang makan daging merah, jeroan, melinjo,
kacang tanah, makanan cepat saji, jarang
mengkonsumsi buah-buahan, dan jarang
mengonsumsi kopi.
- Pasien suka minum teh manis, lebih menyukai makan
sayuran berkuah (jangan) dan daging ayam, ikan.
- Pasien sering ngemil biscuit dan roti di siang dan
malam hari.
- Sebelum didiagnosis hipertensi, Pasien senang
mengkonsumsi ikan asin yang digoreng hampir
setiap hari, dinikmati dengan jangan asem, namun
kini sudah hampir tidak pernah lagi.
RIWAYAT KEBIASAAN

● Pola tidur

Pasien mengatakan pada malam hari hanya tidur


selama ±3 jam (jam 12 - 3 malam)

● Olahraga

Pasien mengatakan jarang berolahraga, hanya


terkadang seminggu sekali ikut senam pagi
bersama ibu-ibu PKK jika di ajak, sekitar 15-30
menit
RIWAYAT SOSEK

Pasien adalah Ibu Rumah Tangga dengan 2 orang anak.


Kedua anaknya sudah dewasa dan merantau di Ibukota.
Suami pasien adalah pedagang siomay keliling.
Sehari-harinya pasien mengerjakan pekerjaan rumah tangga
seperti mencuci baju, menyetrika, menyapu, dan malam
harinya Pasien membantu suaminya menyiapkan dagangan
siomay.
PEMERIKSAAN FISIK (06-09-2022)
Keadaan umum
Tampak sehat, Compos mentis, GCS 4-5-6

Status gizi
● BB : 66 kg
● TB : 155 cm
● IMT: 27.4 (obesitas sedang)

Keterangan:
Nilai standar IMT untuk orang Asia adalah
sebagai berikut :
● IMT < 18,5 : berat kurang
● 18,5 ≤ IMT < 23 : berat normal
● 23 ≤ IMT < 25 : obesitas ringan
● 25 ≤ IMT < 30 : obesitas sedang
● IMT ≥ 30 : obesitas berat 10
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2020
di rumah pasien
● Tekanan darah : 170/ 100 mmHg
● Nadi : 84 x/ menit
● Frekuensi napas : 20 x/ menit
● Suhu : 36,6 oC

Tabel 1. Kriteria Hipertensi berdasarkan JNC 8


Pemeriksaan fisik dari
Kepala-Leher hingga Ekstremitas
diperoleh kesimpulan:
Dalam batas normal.
Deformitas Kedua lutut +. Krepitasi +. ROM
(Range of Movement): relatif masih baik.
Nyeri +.
Kesan: Osteoarthritis Genu bilateral
DISKUSI
1. Apakah Diagnosis Kerja Pasien ini?
Apa diagnosis bandingnya, maupun
diagnosis penyerta?

● Diagnosis kerja : Hipertensi grade II + retinopati hipertensi


● Diagnosis banding : chepalgia, TTH, meniere disease
● Diagnosis penyerta : OA genu bilateral dd osteoporosis
2. Apa sajakah Faktor Risiko kesehatan pada Pasien ini?
sebutkan dan jelaskan ditinjau dari sudut pandang
epidemiologi (host-Agent-Environment)

HOST AGENT
● Wanita, usia 58 thn ● Konsumsi ikan asin tiap hari ->
● Pekerjaan ibu rumah tangga konsumsi garam berlebih akan jadi
hipertensi
● Tingkat pendidikan yang rendah
● Obesitas sedang -> BB berlebih susah
● RPD: HT tidak terkontrol jarang bergerak sehingga jantung memompa
MCU lebih keras. Salah satu faktor resiko
● RPK: Hipertensi pada ibu Hipertensi dan OA.
● Kebiasaan: pola makan buruk, ● Jarang berolahraga (sedenteri) ->
tidur kurang, jarang olahraga memicu hipertensi karena jarang
aktivitas
● Konsumsi jamu tradisional ->
Kandungan steroid yang ada di dalam
jamu malah mengakibatkan tekanan
darah semakin tinggi
ENVIRONMENT

● Faskes yang sulit di jangkau


● Tidak selalu ada keluarga yang mengantar ke faskes
● Anggota keluarga (ibu) menderita hipertensi
3. Sebutkan intervensi apa yang dapat Saudara
kerjakan / rencanakan untuk penanganan Pasien ini.

NON FARMAKOLOGI
1. Diet rendah garam
2. Aktivitas fisik (cth: jalan cepat paling tidak 30 menit perhari, setiap hari dalam seminggu
atau menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik seperti berenang/bersepeda 3x dalam
seminggu (15-30 menit).
3. Mengonsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, produk makanan rendah
lemak dengan kadar lemak total rendah. Kurangi konsumsi tinggi karbo
4. Menurunkan berat badan
5. Proteksi sendi dan menghindari kelelahan (tidur cukup 8 jam sehari, kurangi aktivitas naik
turun tangga)
6. Jangan minum jamu-jamuan yang tidak berlabel fitokimia
7. Kontrol rutin dan minum obat teratur agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut
8. Rujuk ke spesialis penyakit dalam, mata, dan jantung
FARMAKOLOGI

Kombinasi 2 obat karena TD pasien 170/100 mmHg (HT stadium 2 atau rerata tekanan darah >
20/10 mmHg melebihi tekanan darah target)

1. Thiazide diuretics + ACE Inhibitor (cth: Hidroklorotiazid 1x25 mg + Captopril 2x12,5 mg)

atau

2. Thiazide diuretics + ARB (Hidroklorotiazid 1x25 mg+ Valsartan 1x80 mg)

atau

3. Thiazide diuretics + CCB (Hidrkolorotiazid 1x25 mg + Amlodipine 1x5mg)

atau

4. ACE Inhibitor + CCB (Captopril 2x12,5 mg +Amlodipine 1x5mg)

atau

5. ARB + CCB (cth: Valsartan 1x80 mg + Amlodipine 1x5mg)


FARMAKOLOGI

1. NSAID (Ibuprofen 3x400 mg atau Natrium diclofenac 3x25mg) atau

2. Acetaminophen (Paracetamol 3x500 mg)

3. Analgesik topikal capsaicin, krim metil salisilat


4. Apa saja program Puskesmas dan BPJS Kesehatan
dalam rangka pencegahan, penaggulangan penyakit
Pasien ini?

● PUSKESMAS :
- POSBINDU (pos pembinaan terpadu penyakit
tidak menular) → Promosi kesehatan melewati
germas dan penerapan PHBS dan juga
melakukan kegiatan promosi kesehatan perilaku
cerdik “cek kesehatan secara rutin, enyahkan
asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang,
istirahat cukup dan kelola stress”
lanjutan..

4. Apa saja program Puskesmas dan BPJS Kesehatan


dalam rangka pencegahan, penaggulangan penyakit
Pasien ini?
lanjutan..

4. Apa saja program Puskesmas dan BPJS Kesehatan


dalam rangka pencegahan, penaggulangan penyakit
Pasien ini?
lanjutan..

4. Apa saja program Puskesmas dan BPJS Kesehatan


dalam rangka pencegahan, penaggulangan penyakit
Pasien ini?
lanjutan..

4. Apa saja program Puskesmas dan BPJS Kesehatan


dalam rangka pencegahan, penaggulangan penyakit
Pasien ini?
lanjutan..

4. Apa saja program Puskesmas dan BPJS Kesehatan


dalam rangka pencegahan, penaggulangan penyakit
Pasien ini?
lanjutan..

4. Apa saja program Puskesmas dan BPJS Kesehatan


dalam rangka pencegahan, penaggulangan penyakit
Pasien ini?

BPJS melaksanakan program : Kendalikan Penyakit Kronis Bersama Prolanis

- Bertujuan mendorong peserta Program Jaminan Kesehatan


Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang menyandang penyakit
kronis (HT dan DM) untuk mencapai kualitas hidup optimal dan dapat
mencegah timbulnya komplikasi penyakit
- Prolanis menggunakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan
proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi. Kegiatan Prolanis
meliputi konsultasi medis atau edukasi kesehatan, Home Visit atau
kunjungan tenaga kesehatan ke rumah, reminder atau pengingat
kepada peserta Prolanis untuk melakukan kunjungan kesehatan
secara rutin, klub Prolanis, dan pemantauan status kesehatan.
lanjutan….
5. Sebutkan dan Jelaskan upaya
pencegahan (five level of prevention)
untuk kasus Pasien ini

Health Promotion
Osteoarthritis Hipertensi
a. Mempertahankan berat badan a. Mengetahui riwayat keuarga
ideal sehingga bisa melakukan
b. Mengonsumsi makanan bergizi pencegahan sejak dini
seimbang b. Membatasi asupan garam <5gr
c. Mengonsumsi suplemen vit. D (1sdt) / hr, batasi junkfood
d. Menghindari rokok dan alkohol c. Menghindari rokok dan alkohol
e. Beraktivitas dengan aktif d. Kontrol tekanan darah rutin
secukupnya e. Konsumsi buh dan sayur
f. Batasi daging berlemak dan
minyak goreng
General & Specific Protection
● General protection :
○ Olahraga teratur
○ Penurunan berat badan dengan diet terkontrol
○ Meningkatkan konsumsi buah dan sayur
○ Tidak konsumsi alkohol, tidak merokok
● Specific protection :
○ Obat-obatan (hipertensi terkontrol)
○ Pengurangan konsumsi makanan dengan tinggi
lemak, sodium, kalium, dan natrium,
○ Meningkatkan konsumsi minyak ikan
○ Pola hidup sehat dan gizi seimbang
Early Diagnosis & Prompt Treatment
a. Melakukan screening melalui penerapan suatu
tes atau uji tertentu pada orang yang belum
mempunyai atau menunjukkan gejala dari suatu
penyakit dengan tujuan untuk mendeteksi
secara dini adanya suatu penyakit.
b. Melakukan pengobatan dan perawatan
penderita penyakit sehingga penderita tersebut
cepat mengalami pemulihan atau sembuh dari
penyakitnya.
Disability Limitation
Mencegah proses penyakit lebih lanjut yaitu dengan melakukan
pengobatan dan perawatan khusus secara berkesinambungan
atau teratur sehingga proses pemulihan dapat berjalan dengan
baik dan cepat.
Pada hipertensi :
- Penyempurnaan pengobatan agar tidak terjadi komplikasi
- Masyarakat diharapkan mendapat pengobatan yang tepat
dan benar oleh tenaga kesehatan
- Melakukan perawatan khusus secara teratur
Pada osteoarthriris :
- Meningkatkan fleksibilitas gerakan
- Mengontrol berat badan
- Melakukan fisioterapi
Rehabilitation
a. Osteoarthritis
- Terapi panas (Diathermy)
- Terapi dingin
- TENS
- Terapi laser
- Terapi latihan
- Orthrosis
b. Hipertensi
- Perubahan pola makan dan gaya hidup sehat
- Menurunkan berat badan
- Olahraga
- Diet rendah garam
- Rehabilitasi exercise :
a. menghitung denyut nadiawal
b. senam pemanasan berupa latihan pergangan disertai latihan
pernafasan (5-10 mnt)
c. latihan utama : jalan kaki, jogging, lari, bersepeda (20-30 mnt)
d. senam pendinginan : latihan pernafasan / relaksasi (5-10 mnt)
e. menghitung nadi akhir
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai