Anda di halaman 1dari 41

Kasus dan Tantangan Farmasis

dalam Pengobatan DM
Dewanto

Webinar dan Workshop Strategi Penanganan dan


pencegahan DM di Era New Normal , 19 September 2020
Paradigma Baru seorang Apoteker :
• Bukan lagi Product Oriented tetapi Patient
Oriented
• Tidak lagi berada di dalam pelayanan di Instalasi
Farmasi RS / Farmasi Komunitas saja tetapi
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam
pelayanan kepada pasien secara langsung
• Mempunyai peran yang besar dalam efisiensi
pelayanan kesehatan  kendali mutu dan kendali
biaya
• Mampu mengidentifikasi masalah dan pemecahan
nya terkait dengan penggunaan obat
Sekilas tentang Patient-Centered Care
Patient-Centered Care

doctor

Pharma-
cist Nurse
Patient

others
Nutricio
nist
KONSEP PHARMACEUTICAL CARE

QUALITY OF LIFE

PREVENTION

RESOLUTION

IDENTIFICATION
Mengapa Apoteker harus terlibat ?
1. Kecenderungan terjadinya polifarmasi
2. Produk obat, jamu, fitofarmaka semakin
beragam.
3. Meningkat nya kompleksitas terapi obat
4. Peningkatan morbiditas dan mortalitas
karena masalah terapi obat
5. Biaya mahal  kegagalan terapi
6. Pasien in-compliance
Penatalaksanaan Diabetes
• Diabetes bukan penyakit yang secara
langsung menyebabkan kematian, namun
fatal akibat nya bila pengelolaan nya tidak
tepat  (multidisiplin obat dan non obat)

• Tujuan penatalaksanaan diabetes adalah :


– menjaga agar kadar glukosa dalam kisaran
normal
– mencegah / meminimalkan kemungkinan
komplikasi
Target Terapi DM
• Menjaga agar kadar glukosa plasma
berada dalam kisaran normal
• Mencegah atau meminimalkan
kemungkinan terjadinya komplikasi
diabetes.
– GDP 80-130 mg/dL
– GD2PP < 180 mg/dl
– HbA1c < 7 %
– HDL > 45 mg/dL (pria), >55 mg/dL (wanita)
– Trigliserida <200 mg/dL
– TD <130/80 mmHg
Komplikasi Akut: HIPERGLIKEMIA
• Gejala: 3P (Poliuria,Polidypsi,Poliphagi), BB
turun, lethargy, pruritus vulvae, infeksi kulit,
ggg visual.
• Pertimbangan Klinik: Tidak patuh, resistensi
insulin, OAD inadekuat (jenis/dosis)
• Pasien MRS dg hyperglycemia: 3 kategori
 Riwayat DM
 Unrecognized diabetes: ketahuan DM
ketika MRS
 Hospital-related hyperglycemia:
hiperglikemia selama di RS dan normal
kembali setelah KRS
Komplikasi Akut: HIPOGLIKEMIA
• Definisi: gula darah <70mg/dl
• Gejala: keringat dingin, lapar, tremor,
pandangan kabur, perubahan
kepribadian
• Nocturnal hypoglycemia: mimpi
buruk, lemes, ngantuk, pusing di pagi
hari
• Pertimbangan Klinik: makan tidak
teratur, exercise↑, gastroparesis, SU
berlebihan, Obat
• Treatment:
• oral glucose (sweet drink,
chocolate)
• Severe cases: Dextrose 40% iv or
Glucagon 1 mg s.c.
Komplikasi Kronis DM :
Akibat mikroangiopati dan makroangiopati

• Mata  Retinopati, Katarak Diabetik


• Pemb.Darah  Trombotik  Pd otak: Stroke;
Jantung: Angina/AMI; Perifer: Neuropati
• Extremitas  Arthropati
• Metabolik  Hiperlipidemia
• Sistemik  Hipertensi
• Sistem Immun Seluler  Infeksi
• Kaki  Diabetic Foot
• Pria  Disfungsi Ereksi
Diabetic Foot
Asuhan Farmasi pasien DM
Menurut The National Community Pharmacist Ass.USA, 2005,

• Kontribusi Farmasis Berfokus pada :


– Pencegahan dan perbaikan penyakit
– Identifikasi dan Intervensi adanya Drug
Related Problem (DRP)  Kolaborasi
dengan dokter dan PPA lain
– Monitoring dan Evaluasi
– Konseling
Farmakoterapi DM
Insulin :
a. Rapid Action : bekerja cepat dan durasi pendek
 mengendalikan gula darah 2 jam pp yang tinggi
b. Long Action : durasi panjang (24 jam) 
mengendalikan gula darah puasa yang tinggi
c. Premix Insulin : bekerja cepat dan berdurasi
panjang  mengendalikan gula darah 2 jam pp
dan gula darah puasa yang tinggi
Jenis
Insulin
Oral anti
diabetic
Terapi Kombinasi ?
 Pada keadaan tertentu diperlukan terapi
kombinasi antara beberapa ADO atau ADO
dengan Insulin
 Kombinasi yang umum adalah :
a. Sulfonilurea dan Biguanid,
b. Metformin dan DPP4 inh
c. Insulin + Metformin
DRP ?
• Indikasi yang tidak ditangani
• Pilihan obat yang tidak tepat
• Penggunaan obat tanpa indikasi
• Dosis terlalu kecil
• Dosis terlalu besar
• Reaksi obat yang tidak dikehendaki
• Interaksi Obat
• Gagal menerima obat/kepatuhan
Care plan dengan Metode SOAP

• Subyektif : Keluhan, Riwayat penyakit,


kebiasaan
• Objektif : TTV, Hasil lab dan diagnosis,
obat yang dipakai saat ini
• Assesment : DRP- diawali dengan
masalah urgent
• Planning : usulan solusi berdasarkan
assesment yang telah dibuat
Dokumentasi Asuhan farmasi
• Rumah sakit
– Menuliskan Assesment pada lembar CPPT

• Komunitas
– Menuliskan assesmen pada formulir yang
dikembangkan sendiri (mengacu pada
Pedoman Pelayanan Kefarmasian)
Edukasi dan Konseling?
1. Edukasi Penggunaan obat
– Tepat waktu
– Tepat dosis
– Tepat obat
– Waspada efek samping
– Kepatuhan minum obat
2. Edukasi Efek Samping
• Pasien diedukasi mengenai gejala
hipoglikemi (misalnya: sakit kepala,
pusing, drowsiness, mual, lapar, gemetar,
tremor, lemah, banyak berkeringat dingin,
ngantuk, denyut jantung meningkat)
• Menjelaskan bagaimana cara mengatasi
apabila terjadi hipoglikemi
3. Edukasi gaya Hidup
• Pengaturan pola makan
• Olahraga teratur
• Penghentian merokok
• Menghindari terjadinya luka
• Kontrol secar teratur, kadar gula, cek
mata, syaraf, ginjal, jantung dan tekanan
darah
GULOHCISAR Atasi komplikasi & penentu kualitas endotel (pembuluh
darah  Pasien DM kualitas hidupnya meningkat

• G (Glucose)  konsumsi & kontrol GD


• U (Uric Acid) kurangi makanan “purin” 
JAS-BUKE (Jeroan, Alkohol, Sarden,
Burung dara, Unggas, Kaldu, Emping) 
agregasi trombosit, urolithiasis, gout.
• L (Lipid) kurangi TEK-KUK-CSS (Telur,
Keju, Kepiting, Udang, Kerang, Cumi, Susu,
Santen)
• O (Obesity) cegah/turunkan berat badan
• H (Hypertension)  konsumsi garam
• C (Cigarette) Stop Smooking
• I (Inactivity) Olahraga rutin dg nilai aerobik
yg tinggi  yg dpt membakar + 300
Kkal/hari or + 2000 Kkal/mgg or jalan kaki +
3 km/hari
• S (Stress) redam stress dg istirahat teratur
minimal 6 jam sehari
• A (Alcohol) Stop drinking alcohol
• R (Regular Check Up) Check Up teratur
butir no. 1-9 terutama umur 40 tahun ke
atas. Utk Pasien DM/CV rutin tiap bulan
Edukasi Penggunaan Insulin
Lokasi Penyuntikan Insulin
empat/Lokasi Penyuntikan Insulin :
• Ideal untuk insulin aksi pendek atau
campuran pagi hari:
– Perut dibawah pusar
• Ideal untuk insulin aksi menengah, aksi
panjang atau campuran malam hari:
– Lengan atas bagian luar
– Glutea
– Paha atas bagian luar & dalam
Cara Penyuntikan
Edukasi mengurangi rasa sakit
saat penyuntikan
• Saat menyuntik insulin harus pada suhu
kamar
• Alat suntik tidak ada gelembung udara
• Sebelum menyuntik tunggu alkohol mengering
• Otot tidak dalam keadaan menegang
• Tusukan pada kulit dengan cepat
• Alat suntik jangan berubah arah, pada saat
menyuntik dan mencabut
• Jangan gunakan jarum suntik yang tumpul
Penyimpanan Insulin
• Insulin harus disimpan dalam lemari es ( suhu 2-8 0C)
• Vial yang sudah dibuka untuk produk Eli Lilly bisa
tahan sampai 6 bulan sedangkan dari Novo-Nordisk
bisa bertahan sampai 9 bulan
• Insulin yang disimpan dalam suhu kamar penyejuk
(AC) 15-200 C selama 1 bulan, bila suhu > 30 hari
• Penfil regular bila disimpan pada suhu kamar bisa
tahan sampai 30 hari
• Penfil 70/30 atau NPH bila berada pada suhu kamar
bisa tahan sampai 7 hari
• Insulin beku atau menggumpal, berubah warna, dari
jernih jadi keruh maka itu pertanda Insulin sudah
rusak dan jangan digunakan
Penyimpanan insulin sebelum
digunakan
• Penyimpanan insulin dalam suhu 20 – 80 C
( insulin akan stabil sampai dengan masa
kadaluwarsa )
• Umur insulin yang belum digunakan
sampai dengan masa kadaluwarsa adalah
2,5 tahun selama penyimpanan benar
Penyimpanan insulin yang sudah
digunakan
• Insulin produk yang sudah dipakai, disimpan
pada suhu kamar ( < 30o) dan akan stabil
sampai dengan 6 minggu
• Insulin produk Aventis yang sudah dipakai,
disimpan pada suhu maks.250 dan stabil
sampai 4 minggu
• Insulin produk Elli Lilly yang sudah dipakai
dapat disimpan selama 6 bulan
• Hindari terpapar cahaya matahari langsung
dan ditempat yang panas, karena insulin akan
langsung rusak
Contoh kasus 1
• Subjektif : Pasien Ny S, 55 riwayat terapi
DM sudah 2 tahun, kaki sering kesemutan.
• Objektif : Diagnosis DM, HT di resepkan
glimepiride 1x 2 mg, metformin 3x 500 mg
• Assesment ?
• Planning ?
Contoh kasus 2
• Subjektif : pasien Ny 30 thn, riwayat ada
kista (endometriosis)
• Objektif : diresepkan metformin 1x 500 mg
• Assesment : ?
• Planning?
Contoh kasus 3
• Subjektif : Tn 37 thn, 75 Kg. riwayat DM.
ada. Terdapat area kehitaman pada leher
• Objektif : TD 130/80. GDS 200 mg/dl. GDP
250 mg/dl. HbA1c 8 %, terapi novorapid 3
x 12 unit
• Assesment :?
• Planning ?
Contoh kasus 4
• S : tn. K45 th, BB 54 Kg mengeluhkan
gemetar dan lemas dan pusing setelah
minum obat
• O : TD 120/80. GDS 200 mg/dl. diagnosis
DM, Asma. Diresepkan Novorapid 3x 8
unit, levemir 3x10 unit. Ventolin inh 2x 1
semprot. Deksametason 2x 0,5 mg.
• Assesment?
• Planning?
Contoh kasus 5
• S : Tn K 45 thn, riwayat DM 5 tahun,
mengelukan akhir akhir ini sering mual
BAK sedikit dan kaki agak bengkak
• O : TD 140/80 GDS 240 mg/dl GDP 180
mg/dl HbA1c 8,5 %. terapi glimepiride 1x 2
mg metformin 3x 500 mg
• Assesment :?
• Planning ?
Contoh kasus 6
• S : Ny. A 40 thn, BB 60 kg, riwayat DM 2
tahun. Ingin berpuasa saat ramadhan
• O : TD 120/80. GDS 130 mg/dl. HbA1c 7
% terapi metformin 3x 500 mg,
glibenklamid 1x 5 mg, acarbose 3x 50 mg
• Assesment ?
• Planning?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai