Anda di halaman 1dari 4

IKK 2.3 IV.

DM gestational
METABOLIK ENDOKRINOLOGI Diagnosis, terdiri dari:
• Diagnosis DM
SISTEM ENDOKRIN • Diagnosis komplikasi DM
Patogenitas dan patifisiologi: hipersekresi • Diagnosis penyakit penyerta
glandula pituitari (gigantisme dan akromegali), • Pemantauan pengendalian DM
hiposekresi glandula pituitari (dwarfisme), Anamnesis
hipertiroidisme (tirotoksikosis), hipotiroidisme, • Keluhan khas DM : poliuria, polidipsia,
hiperparatiroidisme (hipersekresi), hiposekresi polifagi, penurunan berat badan yang tidak
glandula paratiroid, hiperadrenokortisme dapat dijelaskan sebabnya
(hipersekresi gland adrenal menyebabkan Cushing’s • Keluhan tidak khas DM : lemah, kesemutan,
syndrome), hipoadrenalkortisme (hiposekresi gland gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria,
adrenal menyebabkan penyakit Addison), pruritus vulvae pada wanita
hipersekresi medula adrenal (pheochromocytoma), Faktor Risiko
kelainan pankreas (diabetes melitus), kehamilan, • Usia > 45 tahun
dan neoplasia. • Berat badan lebih : > 110 % berat badan
Tanda dan gejala: pembengkakan jaringan, idaman atau BMI > 23 kg/m2
nausea, vomiting, kelelahan, dullnes, letargi, • Hipertensi (TD > 140/90 mmHg)
somnolen, iritabilitas, neuropati, pruritus, polidipsi, • Riwayat DM dalam garis keturunan
poliuri, hipertensi, penurunan berat badan, • Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi
kenaikan berat badan, nyeri tulang, fraktur. cacat, atau BB lahir bayi > 4000 gr
• Riwayat DM gestational
DIABETES MELLITUS • Riwayat Toleransi Gula Terganggu (TGT)
Pengertian: merupakan suatu kelompok penyakit atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat • Penderita penyakit jantung koroner,
defek pd: tuberkulosis, hipertiroidisme
1. Kerja insulin di hati dan jaringan perifer (otot • Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan atau
dan lemak) à resistensi lemak Trigliserida > mg/dl
2. Sekresi insulin oleh sel beta pankreas, Pemeriksaan Fisik Lengkap, termasuk:
3. Atau keduanya • Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan Darah,
Klasifikasi Diabetes Mellitus Lingkar Pinggang
I. DM tipe 1 (destruksi sel β, umumnya diikuti • Tanda neuropati
defisiensi insulin absolut) • Mata (visus, lensa mata dan retina)
II. DM tipe 2 • Gigi mulut
III. Tipe spesifik lain : • Keadaan kaki (termasuk rabaan nadi kaki),
• Defek genetik pada fungsi sel β kulit dan kuku
• Defek genetik pada kerja insulin Kriteria Diagnostik DM dan gangguan toleransi
• Penyakit eksokrin pankreas glukosa:
• Endokrinopati • Kadar GDS (plasma vena) > 200 mg/dl, atau
• Diinduksi obat atau zat kimia • Kadar GDP (plasma vena) > 126 mg/dl, atau
• Infeksi • Kadar GD 2 jam PP (plasma vena) > 200
• Bentuk tidak lazim dari immune mg/dl
mediated DM Diagnosis Banding
• Sindrom genetik lain, yang berkaitan • Hiperglikemia reaktif
dengan DM • Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)
JA
• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) • Prinsip :
Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium): – Continuous
• Hb, lekosit, hitung jenis, LED – Rythmical
• GDP dan GD 2 jam PP – Interval
• Urinalisa rutin, proteinuria 24 jam, CCT, – Progressive
kreatinin – Endurance
• SGPT, Albumin/ Globulin Intervensi Farmakolgis
• Kolesterol Total, LDL, HDL, TG • Obat Hipoglikemia Oral (OHO) :
• HbA1C – Pemicu sekresi insulin (insulin
• Albuminuri mikro secretagogue) : sulfonilurea, glinid
Pemeriksaan Penunjang Lainnya: – Mengurangi retensi insulin :
• EKG, foto toraks, funduskopi Metformin, Glitazon
Terapi – Penghambat absorpsi glukosa :
• Edukasi penghambat glikosidase α
• Perencanaan Makan Indikasi Pemberian Insulin:
• Latihan Jasmani • Penurunan berat badan yang cepat
• Intervensi Farmakologis • Hiperglikemia berat disertai ketosis
Eduasi meliputi pemahaman tentang: • Ketoasidosis diabetik
• Penyakit DM • Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
• Makna dan perlunya pengendalian dan • Hiperglikemia dengan asidosis laktat
pemantauan DM • Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir
• Penyulit DM maksimal
• Intervensi farmakologi dan non farmakologis • Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar,
• Hipoglikemia IMA, stroke )
• Cara mengembangkan sistem pendukung • DM gestational yang tidak terkendali dengan
dan mengajarkan ketrampilan perencanaan makan
• Cara mempergunakan fasilitas perawatan • Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
kesehatan • Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Perencanaan Makan Terapi Kombinasi
• Mengurangi Karbohidrat • Pemberian OHO/ insulin selalu dimulai
• Lemak berasal dari asam lemak tidak jenuh dengan dosis rendah, untuk kemudian
(salmon, minyak sayur, buah alpukat dll) dinaikkan scr bertahap sesuai dengan
• Meningkatkan konsumsi serat respon kadar gula darah.
Rumus Broca: • Kalau dg OHO tunggal sasaran kadar gula
Berat badan idaman = (tinggi badan – 100 ) – 10% darah belum tercapai, perlu kombinasi 2
Pria < 160 cm dan wanita < 150 cm, tidak dikurangi kelompok OHO yg berbeda mekanisme
10% lagi kerjanya.
• BB kurang : < 90% BB idaman Pengelolaan DM tipe 2 gemuk:
• BB normal : 90 – 110% BB idaman • Non-farmakologis à evaluasi 2 – 4
• BB lebih : 110 – 120% BB minggu
idaman • Sasaran tidak tercapai : non farmakologis à
• Gemuk : > 120 % BB idaman evaluasi 2 – 4 minggu
Latihan Jasmani • Sasaran tidak tercapai : + 1 macam OHO à
• 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 Metformin/ Penghambat Glukosidase α /
menit Glitazon à evaluasi 2 – 4 minggu
JA
• Sasaran tidak tercapai : kombinasi 2 Penilaian Hasil Terapi
mcm OHO Metformin/ Penghambat 1. Pemeriksaan glukosa darah
Glukosidase α / Glitazon à evaluasi 2 – 4 2. Pemeriksaan HbA1C
minggu 3. Pemeriksaan glukosa darah mandiri
• Sasaran tidak tercapai : kombinasi 3 mcm 4. Pemeriksaan glukosa urin
OHO 5. Penentuan Benda Keton pengendalian DM
• Metformin + Penghambat Glukosidase α+ Kriteria Pengendalian DM
Glitazon atau terapi kombinasi OHO siang
hari + Insulin malam à evaluasi 2 – 4 minggu
• Sasaran tidak tercapai : kombinasi 4 mcm
OHO
• Metformin+ Penghambat Glukosidase α +
Glitazon + Secretagogue atau terapi
kombinasi OHO siang hari + Insulin malam à
evaluasi 2 – 4 minggu
• Sasaran tidak tercapai : Insulin atau terapi
kombinasi OHO siang hari + Insulin malam à
Komplikasi
evaluasi 2 – 4 minggu
A. Akut:
• Sasaran tidak tercapai : Insulin
• Ketoasidosis diabetik
• Bila sasaran tercapai teruskan terapi terakhir
• Hiperosmolar non ketotik
Pengelolaan DM tipe 2 tidak gemuk:
• Hipoglikemia
• Non-farmakologis à evaluasi 2 – 4
B. Kronik:
minggu
• Makroangiopati:
• Sasaran tidak tercapai : non farmakologis +
– Pembuluh koroner
secretagogue à evaluasi 2 – 4 minggu
– Vaskular perifer
• Sasaran tidak tercapai : kombinasi 2 macam
– Vaskular otak
OHO à Secretagogue + Metformin/
• Mikroangiopati:
Penghambat Glukosidase α / Glitazon à
– Kapiler retina
evaluasi 2 – 4 minggu
– Kapiler renal
• Sasaran tidak tercapai : kombinasi 3
• Neuropati
mcm OHO à Secretagogue + Penghambat
• Gabungan : - Kardiopati : penyakit jantung
Glukosidase α + Metformin/ Glitazon atau
koroner, kardiomiopati
terapi kombinasi OHO siang hari + Insulin
• Rentan infeksi
malamà evaluasi 2 – 4 minggu
• Kaki diabetik
• Sasaran tidak tercapai : kombinasi 4 mcm
• Disfungsi ereksi
OHO
Prognosis: Dubia
• Metformin+ Penghambat Glukosidase α +
Glitazon + Secretagogue atau terapi
HIPOGLIKEMIA
kombinasi OHO siang hari + Insulin malam à
Pengertian: Keadaan dimana kadar glukosa darah <
evaluasi 2 – 4 minggu
60 mg/dl, atau kadar glukosa darah < 80 mg/dl,
• Sasaran tidak tercapai : Insulin atau terapi
dengan gejala klinis.
kombinasi OHO siang hari + Insulin malam à
• Hipoglikemia pd DM terjadi karena :
evaluasi 2 – 4 minggu
– Kelebihan obat/ dosis obat :
• Sasaran tidak tercapai : Insulin
terutama insulin atau OHO
• Bila sasaran tercapai teruskan terapi terakhir
JA
– Kebutuhan tubuh akan insulin yg • Penyakit kritis : gagal hati, gagal ginjal, gagal
relatif menurun : gagal ginjal kronik, jantung
pasca persalinan • Defisiensi endokrin : kortisol, GH, glukagon,
– Asupan makan tidak adekuat : epinefri
jumlah kal/ waktu makan • Tumor non sel beta : sarkoma, tumor
– Kegiatan jasmani berlebihan adrenokortikal hepatoma, leukemia,
Diagnosis limfoma, melanoma
Gejala dan tanda klinis : • Pasca-prandial : reaktif ( setelah operasi
• Stadium parasimpatik : lapar, mual, tensi gaster), diinduksi alkohol
menurun Pemeriksaan Penunjang
• Stadium gangguan otak ringan : lemah, lesu, • Glukosa darah (GD)
sulit bicara, kesulitan menghitung • Tes fungsi ginjal
sementara • Tes fungsi hati
• Stadium simpatik : keringat dingin pd muka, • C - peptide
bibir atau tangan gemetar Terapi
• Stadium gangguan otak berat : tidak sadar, Stadium permulaan (sadar)
dengan atau tanpa kejang • Berkan gula murni (2 sendok makan) atau
Anamnesis: sirup/ permen gula murni dan makanan yg
• Penggunaan preparat insulin/ OHO : dosis mengandung karbohidrat
terakhir, waktu pemakaian , perubahan • Hentikan OHO sementara
dosis • Pantau GDS tiap 1-2 jam
• Waktu makan terakhir, jumlah asupan gizi • Pertahankan GDS sekitar 200 mg/dl (bila
• Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya tidak sadar)
sebelumnya • Cari penyebab
• Lama menderita DM, komplikasi DM Komplikasi
• Penyakit penyerta : ginjal, hati, dll • Kerusakan otak
• Penggunaan obat sistemik lainnya : Beta • Koma
blocker • Kematian
Pemeriksaan fisik : pucat, diaphoresis, tensi, denyut Prognosis: Dubia
jantung, penurunan kesadaran, defisit neurologik
Trias Whipple untuk hipoglikemia secara umum:
1. Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia
2. Kadar glukosa plasma rendah
3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma
meningkat
Diagnosis Banding
Hipoglikemia karena :
• Obat :
– (sering) : insulin, sulfonilurea,
alkohol
– (kadamg) : kinin, pentamidine
– (jarang) : salisilat, sulfonamid
• Hiperinsulinisme endogen : insulinoma,
kelainan sel beta jenis lain, sekretagogue,
autoimun
JA

Anda mungkin juga menyukai