Klien dengan
kusnanto_ners@yahoo.com
08121666653
Pengertian
• Diabetes mellitus (DM)
merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya
(American Diabetes
Association, 2009).
• Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanyanya (ADA,
2012)
DIABETES INSIPIDUS
DM
Glukosa darah
≥ 120 ≥ 120 ≥ 140
puasa dan/atau
2 jam setelah ≥ 180 ≥ 200 ≥ 200
beban
TGT
Glukosa darah
< 120 < 120 < 140
puasa dan
2 jam setelah ≥ 120 < 150 ≥ 140 < 200 ≥ 140 < 200
beban
PENGOBATAN
Oral hypoglycemic agent : Glyburide, glipizide
- Merangsang sel beta pankreas untuk mengeluarkan
insulin
- Kandidat : usia lebih dari 40 th, tidak ada riwayat
ketosis, tidak hamil, insulin kurang dari 40 unit/perhari,
gejala hiperglikemi ringan s.d sedang
- Insulin
- Transport glukosa ke sel, menghambat konversi asam
amino dan glikogen ke glukosa
- Berdasarkan kecepatan aksi : rapid-acting,
intermediate acting, long acting
KOMPLIKASI AKUT
• Reaksi Hipoglikemia koma hipoglikemia
• Hyperglikemia dan ketoasidosis
• Hyperglikemi, hiperosmolar, nonketotik
koma
• Hiperfungsi islet (hiperinsulinism)
• Infeksi (bakeri, jamur)
KOMPLIKASI KRONIK
• Microvaskuler/ microangiopati diabetik :
nefropati diabetik, retinopati diabetik,
kardiopati diabetik
• Makrovaskuler/ macroangiopati diabetik :
penyakit jantung koroner, cerebrovaskular
accident, ganggren
• Neurophaty diabetik (impoten, diplopia,
pelo, dll)
KOMPLIKASI KRONIK
• KAKI DIABETIK, dipengaruhi oleh :
a. Neuropati diabetik
b. Angiopati diabetik (penyempitan
pembuluh darah)
c. Infeksi
Reaksi Hipoglikemia
• Gejala-gejala timbul akibat tubuh kekurangan gula
• Penyebab : - dosis OAD terlalu tinggi
- terlambat makan setelah dapat
OAD
- Latihan fisik yang berlebihan
• Gejala/ tanda : - rasa lapar, gemetar, keringat dingin,
pusing, dll.
• Tindakan :
1. Diberi roti atau pisang, bila tdk tertolong
2. Diberi minum teh manis, tetesi gula kental/ madu di
bawah lidah, bila gagal
3. injeksi dextrose 40 % (IV) 25 ml (encerkan 2 kali),
diikuti dengan infus dextrose 10 %. Bila belum sadar
diberikan dextrose 40 % 25 cc dapat diulang setiap
½ jam (sampai sadar)
4. Injeksi efedrin (bila tidak ada kontra indikasi :
jantung) 25-50 mg atau injeksi glukagon 1 mg (IM)
Gejala Retinopati Diabetik
• Penglihatan kabur, katarak, glaukoma
• Sering ganti kaca mata
Koma Diabetik
• Timbul karena kadar glukosa
dalam darah terlalu tinggi (>
600 mg/dl)
• Gejala/ tanda :
- Nafsu makan menurun
- haus, minum banyak,
kencing banyak
- Disusul rasa mual, muntah,
nafas dalam & cepat serta
berbau aceton
- Panas badan karena
infeksi
Gejala Neuropati Diabetik
• Kesemutan
• Rasa panas
• Rasa tebal
• Kram
• Badan sakit semua pada malam hari
Gejala Ketoasidosis :
• Memperbaiki KU
• Menyesuaikan BB ke BB normal
• Mencapai kadar serum lipid yang optimal
• Mempertahankan glukosa darah ke nomal
• Memberikan modifikasi diet sesuai
keadaan (Diet DMG, Diet DMJ, dll.)
• Menarik dan mudah diterima.
10 petunjuk hidup sehat
“GULOH-SISAR” (Sindrom 10)
G = Gula (batasi gula)
U = Urat (batasi JAS BUKET)
L = Lemak (batasi TEK-KUK-CS2)
O = Obesitas (jaga berat badan, BBR < 110 %)
H = Hipertensi (hindari asin-asin)
1. Meningkatkan pengetahuan
2. Mengubah sikap
3. Mengubah perilaku serta meningkatkan
kepatuhan
4. Meningkatkan kualitas hidup
Prinsip yang perlu diperhatikan pada
proses edukasi diabetes ;
• Memberikan dukungan dan nasehat yang
positif serta hindari terjadinya kecemasan
• Memberikan informasi secara bertahap,
dimulai dengan hal-hal yang sederhana
• Lakukan pendekatan untuk mengatasi
masalah dengan melakukan simulasi
• Diskusikan program pengobatan secara
terbuka, perhatikan keinginan pasien.
Materi edukasi pada tingkat awal :
1. Perjalanan penyakit DM
2. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan
DM
3. Penyulit DM dan resikonya
4. Intervensi farmakologis dan non-farmakologis serta
target perawatan
5. Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan
obat hipoglikemik oral atau insulin serta obat-obatan
lain
6. Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil
glukosa darah atau urin mandiri
7. Mengatasi sementara keadaan gawat
darurat seperti rasa sakit, atau
hipoglikemia
8. Pentingnya latihan jasmani yang teratur
9. Masalah khusus yang dihadapi (contoh:
hiperglikemia pada kehamilan)
10.Pentinya perawatan kaki
11.Cara mempergunakan fasilitas
perawatan kesehatan.
Materi edukasi pada tingkat lanjut
1. Mengenal dan mencegah penyulit akut DM
2. Pengetahuan mengenai penyulit menahun DM
3. Penatalaksanaan DM selama menderita
penyakit lain
4. Makan di luar rumah
5. Rencana untuk kegiatan khusus
6. Hasil penelitian dan pengetahuan masa kini
dan teknologi mutakhir
PENGKAJIAN
• Herediter/ faktor resiko dan faktor
lingkungan
• Keluhan TRIAS dan keluhan lain
(kelemahan, keletihan, malaise,
penurunan BB, dll)
• GDA/ GDP
• Komplikasi (sesuai gejala/ tanda)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) b.d kurang insulin
yang efektif.
• Kurang volume cairan b.d kehilangan cairan akibat diuresis osmotik
• Resiko infeksi b.d peningkatan kepekaan tubuh akibat hiperglikemia
• Resiko perubahan perfusi jaringan (perifer, cerebral,
kardiopulmonary) b.d terganggunya sirkulasi darah
• Gangguan rasa nyaman : nyeri, parestesi
• Gangguan rasa nyaman : mual dan muntah
• Gangguan persepsi sensori
• Potensial komplikasi : diabetik ketoasidosis, hiperglikemia
• Kurang pengetahuan b.d kurang informasi
• Cemas
Gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
• Gangguan metabolisme glukosa dan
penurunan simpanan lemak, protein
seluler dan glikogen hati
• Penurunan intake oral yg ditandai tidak
menyukai diet yang diberikan, anoreksia,
perasaan penuh pada lambung, nausea
• Hipoglikemia ditandai dengan kadar
insulin lebih tinggi dari yang dibutuhkan
Intervensi gangguan nutrisi
• HE : diet, manfaat dan prinsip diet DM
• Beri diet sesuai kebutuhan kalori dan jenis
diet yang ditetapkan
• Beri insulin sesuai program dan pantau
efektivitasnya
• Berikan lingkungan yang nyaman pada
saat makan
• Timbang BB secara berkala
• Pantau glukosa darah
Intervensi kurang volume cairan
• HE : kebutuhan cairan dan jenis
• Berikan cairan non kalorik sesuai
kebutuhan
• Pantau intake dan out put
• Observasi tanda/ gejala syok hipovolemik :
takikardia, penurunan tensi, lemah, kulit
dingin, perubahan kesadaran
• Pantau perubahan elektrolit (peningkatan
kalium)
Intervensi resiko infeksi
• HE : resiko hiperglikemia dan pencegahan
• Terapkan prinsip steril pada semua
tindakan invasif
• Atur posisi secara periodik
• Personal hygiene
• Lingkungan aman dan nyaman
• Pantau tanda-tanda infeksi
Intervensi Resiko perubahan
perfusi jaringan
• Ajarkan latihan pergerakan aktif
• Posisi menaikkan usaha jantung-paru
• Pantau keluhan : sakit kepala, sakit dada,
kesemutan, dll.
• Observasi vital sign (nadi perifer, tensi,
suhu, respirasi)
• Pantau gejala trombosis ekstremitas :
nyeri vena, bengkak, dingin, dll)
Intervensi Kurang pengetahuan
• HE tentang :
- pengertian DM
- gejala/ tanda
- faktor resiko
- komplikasi
- pengobatan
- tes urin dan darah
- Manajement diet
- Injeksi insulin
- Olah raga
- masalah dan perawatan
PRINSIP PERAWATAN GANGREN
TEKNIK DEBRIDEMENT
* SURGICAL DEBRIDEMENT
* MECHANICAL DEBRIDEMENT
* AUTOLYTIC DEBRIDEMENT
* ENZYMATIC DEBRIDEMENT
Versajet Hydrosurgery
PREPARASI BED LUKA - Debridement
Post op
5 hari
10 hr
15 hr
HAMBATAN PEMBEDAHAN
MECHANICAL DEBRIDEMENT
GAUZE DEBRIDEMENT
WET TO DRY DRESSING
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT
HYDROGEL
PREPARASI BED LUKA - Debridement
ENZYMATIC DEBRIDEMENT
COLLAGENASE (SANTYL )
FIBRINOLYSIN (ELASE )
PROTEASE (PANAFIL )
TRYPSIN (GRANULEX )
Day 1 Day 6
Day 11
Day 18
PREPARASI BED LUKA - Debridement
LARVA THERAPY
LARVA PHAENICICA SERICATA (GREEN BLOW FLY)
BIOMECHANICAL DEBRIDEMENT
SEJAK 1932
SUKSES UNTUK ABSES, LUKA BAKAR, SELULITIS,
GANGREN, ULKUS, OSTEOMIELITIS DAN
MASTOIDITIS
PREPARASI BED LUKA - Debridement
SOP
• Cuci luka & area sekitar luka sampai
bersih dengan menggunakan sabun cair
• Bilas dengan menggunakan NaCl atau
cairan fisiologis atau aqua steril
• Keringkan luka dan sekitar luka
• Lakukan debridement
• Pembalutan luka
TIPE PEMBALUT LUKA
• Pembalut luka yang memberikan kelembaban
(Wound Hydration Dressing)
• Pembalut luka yang menjaga kelembaban
(Moisture Retentive Dressing)
• Pembalut luka yang menyerap cairan
(Exudate Management Dressing)
• Pembalut luka yang menyerap bau
(Odour Management Dressing)
KOMA KETO ASIDOSIS (KAD)
• Gejala Klinis :
- Poliuria, polidipsia, mual dan muntah
- Pernafasan cepat dan dalam (kussmaul)
- Dehidrasi, hipotensi, syok
- Kesadaran terganggu sampai dengan KOMA
- Glukosa darah > 300 mg/dl
- pH darah < 7,3 dan Bikarbonat darah (HCO3)
< 20 mEq/l
- Urine didapatkan keton +++
• Pengobatan :
Fase I (fase gawat)
- Rehidrasi NaCl 0,9 % atau RL 2 liter dalam 2 jam pertama (20
tetesan/ m selama 24 jam)
- Insulin dosis rendah 4-8 unit/ jam (IV)
- Koreksi hipokalemia
- Infus Bikarbonat (bila pH < 7,2-7,3 berikan drip)
- Antibiotik