Anda di halaman 1dari 33

DIABETES MELITUS

PADA ANAK
dr. David S. Waworuntu, Sp.A(K)
Definisi
• Kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya

American Diabetes Association (ADA) 2012


Klasifikasi DM
berdasarkan ADA 2012 :
• DM tipe 1
• DM tipe 2
• DM tipe lain
• DM gestasional
DIAGNOSIS
Gejala klasik DM ditambahzsssasaaA

01 Gula Darah Sewaktu (GDS) ≥200 mg/dl

02 Kadar Gula Darah Puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl

03 Kadar Gula Darah ≥200 mg/dl pada jam ke - 2 TTGO


ATAU

04 HbA1c ≥ 6,5%
Manifestasi Klinis
Gejala klasik yang biasa disebut 4P :

Poliuria
Keluhan tambahan lain
seperti sering kesemutan,
Polifagia rasa kebas dan gatal di kulit

Polidipsi

Penurunan BB
PENENTUAN TIPE DM

Tes autoantibodi C-peptide*


diabetes*
(GAD, ICA, IAA, IA2,
ZNT8)

*Sulit pada banyak setting layanan kesehatan


KARAKTERISTIK KLINIS
DM TIPE 1 – DM TIPE 2 PADA ANAK
Karakteristik Tipe 1 Tipe 2
Genetik Poligenik Poligenik
Onset usia 6 bulan sd Biasanya usia
dewasa muda pubertas atau setelah
pubertas
Gejala klinis Paling sering Variatif: dari lambat, ringan
akut, cepat (sering tersembunyi) hingga
berat

Orang tua DM 2-4% 80%


KARAKTERISTIK KLINIS
DM TIPE 1 – DM TIPE 2 PADA ANAK
Karakteristik Tipe 1 Tipe 2
Hubungan keadaan
berikut:
Autoimun Ya Tidak
Ketosis Sering Jarang
Tergantung frekuensi
Obesitas di populasi Frekuensi meningkat
Akantosis nigrikan Tidak Ya
Frekuensi Kebanyakan <10%
(%DM anak) Biasanya >90% (Jepang 60-80%)
Orang tua DM 2-4% 80%
PATOFISIOLOGI DM TIPE 1
Kepekaan Pemicu
Genetik Lingkungan

Respons
autoimun Kerusakan
Sel Beta DIABETES
Pankreas Tipe 1
PERJALANAN ALAMIAH DM TIPE 1
Pemicu –
Lingkungan
%
Reaksi autoimun seluler
Reaksi autoimun
80 humoral
FPIR
Predisposis hilang
60
i Genetik
Massa sel

OGTT
40 Insulitis – (+) “Honeymoon”
Kerusakan sel
panKReas Gejal

20 Pra a
Diabetes Klinis
Diabetes
WAKTU
10
HONEYMOON PERIOD
• Fase remisi parsial - kerja sisa-sisa sel beta
• Terjadi pada 80% pasien penderita baru
• Kebutuhan insulin menurun hingga 0,5 U/kg/hari atau
HbA1c < 7%
• BUKAN remisi spontan atau menetap!
DIABETES MELITUS TIPE 2

Diabetes melitus merupakan kondisi hiperglikemia


persisten yang disebabkan oleh defek pada sekresi insulin,
aksi insulin atau keduanya.

DM tipe-2 merupakan hasil dari perpaduan antara


resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif
(kompensasi sekresi insulin yang tidak adekuat).
ANGKA KEJADIAN DM TIPE 2
DM tipe-2 dapat terjadi pada semua ras.

Di Hongkong, 90% dari diabetes pada anak dan remaja adalah DM


tipe-2, di Taiwan 50%, dan hampir mendekati 60% di Jepang.

Di Amerika dan Eropa, anak dan remaja dengan DM tipe-2 banyak


berasal dari kalangan sosial ekonomi rendah sementara di Cina dan
India lebih banyak ditemukan pada keluarga kaya.
INDIKASI KUAT DMT 2
• Riwayat keluarga dengan DM tipe 2
• Obes saat terdiagnosis
• Keturunan keluarga berkulit hitam atau Asia

• Tidak membutuhkan insulin atau dosis kurang dari


0,5 unit/kgBB/hari setelah honeymoon period
• Bukti adanya resistensi insulin (contoh akantosis
nigrikan)
ACHANTOSIS NIGRICANS
• Fase remisi parsial - kerja sisa-sisa sel beta
• Terjadi pada 80% pasien penderita baru
• Kebutuhan insulin menurun hingga 0,5 U/kg/hari
atau HbA1c < 7%
• BUKAN remisi spontan atau menetap!
ACHANTOSIS NIGRICANS
TATALAKSANA
DIABETES MELITUS
PRINSIP 🡪 kontrol glikemik mendekati normal
TUJUAN 🡪 mengurangi terjadinya komplikasi

TARGET
• Target HbA1C pada DM tipe 1 <7
• Target HbA1C pada DM tipe 2 <6,5
TATALAKSANA DM TIPE 1

• Konsep basal-bolus menyerupai


Insulin sekresi insulin fisiologis
• Paling tidak menggunakan 2 kali injeksi
insulin per hari (campuran insulin kerja
cepat/ pendek dengan insulin basal)

Pengaturan • Komposisi kalori 🡪 karbohidrar 50-55%,


pola makan protein 15-20%, dan lemak 25-35%
TATALAKSANA DM TIPE 1

• Membantu ↓ kadar gula darah


Olahraga
• Menimbulkan perasaan ‘sehat’ atau ‘well being’
• Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin
sehingga mengurangi kebutuhan insulin

Pemantauan Mandiri • Pemantauan glukosa darah sehari-hari di rumah


dan pemantauan periodik glikemia (HbA1c)
INSULIN
- Efek Somogyi
- Efek Down (Efek Subuh)
- Tipe Insulin berdasarkan masa kerja :
• Short acting
• Intermediate
• Mixed insulin
• Long Acting
PROFIL INSULIN
Jenis Awitan Puncak kerja Lama kerja
Cepat: Rapid
Lispro (Humalog ®)
Aspart (NovoRapid ®) 10-20 menit 30-90 menit 3 jam
Gliulisin (Apidra ®)
Ultra-rapid acting analog (faster aspart)

Pendek: Regular 30-60 menit 2-4 jam 6-8 jam


Human: Actrapid ®, Humulin R ®.
Menengah
NPH (Human: Insulatard ®, Humulin N®) 1-4 jam 4-12 jam 16-24 jam
Lente 1-4 jam 4-12 jam 12-24 jam

Panjang
Analog: Detemir (Levemir ®) 4-6 jam - 24-30 jam
Human: Ultralente ® 4-6 jam 8-20 jam 24-36 jam
Analog: Glargine: (Lantus ®) 1-2 jam - 24-30 jam
Ultralong acting Degliudec (Tresiba ®)
PROFIL INSULIN

Jenis Awitan Puncak kerja Lama kerja


Campuran
Novolin 70/30 ®.
Humulin 70/30®. 30 menit 2-12 jam 18-24 jam
Humalog Mix 5-10 menit 1-6,5 jam 16-24 jam
75/25®. Novolog 5-10 menit 1-4,5 jam 16-24 jam
Mix 70/30 ®.
INSULIN
• Dosis dipengaruhi : usia, berat badan, lama
menderita, status pubertas, diet, pola OR, gula darah,
status kesehatan anak
• Penyuntikan: sub kutan dalam
• Tempat penyuntikan: perut, paha, pantat, lengan atas
• Dosis:
• Awal : 0,5 U/kgBB/hr
• Total dosis untuk prepubertal : 0,7-1,0 U/kg/hari
• Pubertal : 1,2-2 U/kg/hari
• Honey moon periode: < 0,5 U/kg/hr

• Komplikasi insulin:
• hipoglikemia, lipoatrofi, lipohipertrofi, alergi
TATALAKSANA DM TIPE 2
• Perubahan life-style : edukasi, diet, aktivitas fisik
• Kontrol glikemik
• Talaksana farmakologis awal
• Target: HbA1c < 6,5%
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS DM
TIPE 2
Diagnosis
DM Tipe 2

HbA1C <8,5 DAN


HbA1C >8,5 DAN
tanpa gejala
ketosis/ketonuria
(metabolik stabil)

Metformin Insulin basal


KOMPLIKASI
DIABETES MELITUS
• Ketoasidosis diabetikum
• Hipoglikemia
Akut • GDS > 200 mg/dL
- Penurunan kesadaran
- Sesak
- dehidrasi

• Makrovaskular
Kronis • Mikrovaskular
KOMPLIKASI AKUT
Ketoasidosis diabetikum (KAD)
• GDS > 250 mg/dl, pH < 7.35, HCO3 rendah, anion gap
tinggi dan keton serum dan urin

• Gejala berupa anoreksia, nausea, muntah, sakit perut,


sakit dada dan menjadi tanda khas adalah pernapasan
Kussmaul dan berbau aseton
KOMPLIKASI AKUT
Hipoglikemia
Menurunnya kadar glukosa darah <60 mg/dl (-) gejala klinis atau
GDS <80 mg/dl (+) gejala klinis, dimulai dari:
1. Stadium parasimpatik: lapar, mual, tekanan darah turun
2. Stadium gangguan otak ringan: lemah lesu, sulit bicara
gangguan kognitif sementara
3. Stadium simpatik: gejala adrenergic (keringat dingin pada
muka, bibir dan gemetar dada berdebar-debar)
4. Stadium gangguan otak berat: gejala neuroglikopenik
(pusing, gelisah, penurunan kesadaran dengan atau tanpa
kejang)
KOMPLIKASI KRONIK

1. Makrovaskular
• Penyakit arteri koroner, penyakit serebrovaskular, dan
penyakit pembuluh darah perifer

2. Mikrovaskular
• Retinopati, nefropati, neuropati
KOMPLIKASI LAIN
Gangguan
pertumbuhan, Gangguan tiroid Lipodistrofi
perkembangan
dan pubertas

Osteopenia Katarak
Gangguan
psikiatri

Gangguan
Gastropati
gerakan sendi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai