Anda di halaman 1dari 17

DIABETES MELITUS TIPE

Dr. Andhytio Yasashii


Div. Endokrin
Definisi
Diabetes Melitus (DM) : penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia kronik akibat adanya gangguan pada sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya.
Klasifikasi
Klasifikasi etiologi yg direkomendasikan oleh ISPAD (International
Society of Pediatric and Adolesence Diabetes) 2009 dan WHO :
1. DM-Tipe 1 : akibat destruksi sel ẞ-pankreas yang berakhir pada
defisiensi absolut insulin.
2. DM-Tipe 2 : akibat defek sekresi insulin yang progresif yang
didasarkan pada resistensi insulin.
3. DM Tipe lain : akibat penyebab lainnya seperti defek genetik pada
fungsi sel ẞ-pankreas, defek genetik fisiologi insulin dan akibat
obat-obatan atau bahan kimiawi.
4. DM kehamilan : diabetes yang muncul saat kehamilan.
Diagnosis
Diagnosis DM dapat ditegakkan bila memenuhi salah satu kriteria
sebagai berikut :
1. Kadar glukosa darah puasa (GDP) ≥ 126 mg/dL (≥7,0 mmol/L).
2.Adanya gejala klinis poliuria, polidipsia, polifagia, berat badan (BB)
yang menurun, & kadar glukosa darah sewaktu (GDS) > 200 mg/dL
(11,1 mmol/L).
3.Penderita yang asimptomatis ditemukan kadar GDS > 200 mg/dL atau
kadar GDP lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa (TTG)
yang terganggu pada lebih dari 1 kali pemeriksaan.
Indikasi TTG : pada kasus yang meragukan yaitu ditemukan gejala
klinis yang khas untuk DM, namun pem kadar GD tidak
meyakinkan.
Penilaian hasil TTG :
1.Menderita DM, bila : Kadar GDP ≥ 126 mg/dL (7 mmol/L) atau
kadar GD pada jam ke-2 > 200 mg/dL (11,1 mmol/L).
2.Menderita TTG terganggu, bila : Kadar GDP 100-125 mg/dL (5,6-
6,9 mmol/L) dan kadar GD pada jam ke-2 140-199 mg/dL (7,8-11,1
mmol/L).
3.Normal, bila :Kadar GDP (plasma) < 100 mg/dL (5,6 mmol/L) dan
kadar GD pada jam ke-2 < 140 mg/dL (7,8 mmol/L).
DM Tipe 1
Disebabkan oleh kerusakan sel-ẞ pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik
sehingga produksi insulin berkurang atau terhenti.
Epidemiologi
Insidens tertinggi di Finlandia 43/100.000
Insidens yang rendah di Jepang 1,5-2/100.000 untuk usia < 15 tahun
Insidens puncak pada anak : usia 5-6 th & 11 th
Lebih tinggi pada ras kaukasia
Faktor genetik & lingkungan berperan dlm terjadinya DM Tipe I (HLA tertentu
sebagai susceptibility gene)
Pola fisiologis sekresi insulin dan glukosa dalam darah :

(A)Kadar insulin darah meningkat sebagai


respons dari peningkatan kadar glukosa
darah setelah makan
(B) Kembali ke kadar basal dalam waktu 2-3
jam
Gambaran Klinis
• Sering haus
• Sering bak
• Sering lapar atau lelah
• BB turun
• Luka sulit sembuh
• Kulit kering dan gatal
• Kebal rasa di kaki atau kesemutan
• Pandangan kabur
Diagnosis Laboratorium
Gula darah:
– Tanpa gejala: kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dL
– Dengan gejala: kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dL
Elektrolit dan keton darah
Urinalisis – reduksi, keton, protein.
C peptide  < 0.85ng/mL (Katz et.al, Pediatric diabetes,2007)
ICAs (Islet cell autoantibodies), IAA (Insulin autoantibodies).
HbA1c : untuk mengukur kadar glukosa darah selama 120 hari yang
lalu.
Tatalaksana
• 1. Insulin
•Insulin regimen: basal-bolus
•Kerja insulin
•Hipoglikemia dan hiperglikemia

2. Nutrisi/ Diet
•Hitung karbohidrat

3. Exercise
•Akibat aktivitas dan OR pada gula darah
•Tatalaksana saat sakit

4. Edukasi

Diabetes Care. March 19, 2007


Insulin
• Pada DM tipe 1 terjadi • Konsekuensi bila tidak memakai
insulin:
destruksi sel beta pankreas
– Gangguan pertumbuhan
karena proses autoimun
– Pubertas terlambat
• Progressif
– Komplikasi mikrovaskular
• Berakibat defisiensi insulin  – Komplikasi makrovaskular
semua anak dengan DM tipe 1 – Kualitas hidup menurun
membutuhkan insulin seumur
hidupnya
Edukasi
Saat diagnosis: overview diabetes pada keluarga
Edukasi(keystone of diabetes care) meliputi:
Patofisiologi hiper dan hipoglikemia
“the do’s and don’ts” hidup dengan DM
Insulin :
• Tipe insulin
• Bagaimana mencampur
• Bagaimana menyuntik
• Lokasi injeksi dan rotasi
• ES pada daerah injeksi
Monitor GD
Target GD/ HbA1c (individual)
Tempat Penyuntikan
• Absorbsi insulin berbeda tempat penyuntikan
• Paling cepat di abdomen
• Paling lambat di bokong
• Sebaiknya di rotasi untuk menghindari
lipohipertrofi
• Lipohipertrofi memperlambat absorpbsi
insulin
Komplikasi DM
Komplikasi Akut :

 Hipoglikemia
Komplikasi DM
 Ketoasidosis Diabetikum

sesak Penurunan
kesadaran

muntah Nyeri Banyak


perut kencing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai