By Ganik Sakitri
Pendahuluan
Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein yang disebbakan oleh defisiensi
atau tidak aktifnya insulin.
DM menyerang banyak orang dan memerlukan biaya berjuta-
juta setiap tahunnya.
DM merupakan penyebab kematian terbesar setelah penyakit
jantung dan kanker.
Walaupun saat ini belum ada penyembuhan DM namun telah
berkembang cara-cara pengendalian penyakit tersebut melalui
metode monitoring kadar gula darah mandiri; penggunaan obat;
pengaturan diit dan olah raga serta pendidiikan kesehatan
Patofisiologi
Peranan Insulin
Insulin merupakan hormon anabolik yg dihaislkan sel
beta pankreas
Berfungsi untuk trasport glukosa, asam lemak bebas
dan asam amino, dari dalam darah ke dalam sel
Insulin juga berfungsi menstimulais enzim dan zat-
zat kimia yang diperlukan untuk aktifitas sel dan
sintesisi energi
Sebagian glukosa yang ditransport ke dalamsel akan
disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan sebagian
lain disimpan dalam bentuk lemak di jaringan
adiposa sebgai cadangan enrgi.
Klasifikasi
•Diet •Penting
•Penting
Patofisiologi DM Type I
Berkaitan dengan defisiensi produksi insulin,
malfungsi reseptor insulin dan gangguan siklus
glikolisis, yabg penting untuk produksi energi
tubuh
Jika terjadi defisiensi insulin maka gula darah
tidak dapat di transport ke dalam sel, sehingga
terjadi hiperglikemi.
Kekurangan glukosa dalam sel akan memicu
sekresi hormon glukagon, epineprin, nore
epineprin, kortisol dan GH, untuk mepertahankan
homeostasis
Dampak Kekurangan Insulin
KGD puasa lebih dari 140 mg/dl dengan KGD sewaktu lebih
dari 200 mg/dl pada satu kali pemeriksaan
KGD puasa kurang 140 mg/dl disertai, Gula darah sewaktu
lebih dari 200 mg/dl dalam tifa kali pemeriksaan berurutan
( 30 menit, 1 jam dan 2 jam)
PENGKAJIAN
Data Subyektif
Tipe I Tipe II
•Awal : lemah, lelah, poliuri. •Awal : lemah, lelah,
polidipsi,polifagi polidipsi
•Lanjut : gejalai ketoasidosis •Lanjut : gangguan
penglihatan, mati rasa, gatal,
gejala koma hiperosmolar
Data Obyektif
Tipe I Tipe II
Tahap awal : BB menurun Awal : Infeksi kulit, bila
Lanjut : Dehidrasi, ada luka lama sembuh
gangguan elektrolit, syock Lanjut : Dehidrasi,
hipovolemik, perubahan gangguan elektrolit, syock
mental, nafas bau keton, hipovolemik, perubahan
nadi cepat & lemah, mental,, nadi cepat &
hipotensi, hiperglikemi lemah, hipotensi,
hiperglikemi
Data Laboratorium
Tipe I Tipe II
Gula darah puasa > 140 Gula darah puasa > 140
mg/dl mg/dl
Tes toleransi glukosa 2 jam Test toleransi glukosa 2
pertama . 200 mg/dl jam pertama lebih dari 200
Osmolaritas serum : 300 m mg/dl
Osm/kg Osmolaritas serum 300 m
Glukosuria, ketonuria, osm/kg
kadang asetonuria
Potensial Komplikasi Tipe I
Akut : Menahun
Ketoasidosis Mikroangiopati
Hipoglikemi neuropati, retinopati
Makroangiopati
penyakit pembuluh
darah tepi, jantung
koroner, stroke
Potensial Komplikas DM
Tipe II
Akut Kronik
Koma hiperglikemi, Mikroangiopati
hipoerosmolar non- (retinopati,
ketotik neuropati)
Hipoglikemi Makroangiopati
(jantung, pembuluh
darah otak)
Penanganan Medis
Tipe I Tipe II
Pemberian insulin kerja Obat hipoglikemik oral
cepat atau lambat dan atau insulin
Diet Diet
Latiohan fisik teratur Latihan fisik
Pemantauan gula Pemantauan gula darah
darah/urin Pengobatan komplikasi
Pengobatan komplikasi
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
- Kaji staus nutrisi dan pola pemasukan diit
- Beri konsultasi diet sesuai program medik
- Rujuk ke ahli GIZI
- Berikan pujian atasketaatan diit
- Pantau intake makann setiap hari, bantu makan bila perlu
- Berikan waktu luang untuk makan (batasi pengunjung)
- Tekankan penting keteraturan dna nketaatn diit
- KOlaborasi dengan dokterdalam menysun program latihan
- Bnatu klien menentukan kebutuhan penambahan kalori sebelum latihan
- Timbang BB setiap hari
Kurang Pengetahuan
Intervensi
Beri penjelasan tentang penyakit DM serta
komplikasinya
Berikan penjelasan pentingnya menerapkan
diit sesuai program ahli gizi
Jelaskan program latihan fisik
Ajarkan cara pemeriksaan gula darah dan
injeksi insulin
Ajarkan cara merawat kulit
DIIT DM