Anda di halaman 1dari 19

DIABETES MELLITUS

Nur’ali
2A REGULER
Diabetes Mellitus PENG
ERTIA
N
• Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein,
tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis).
• Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang
disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-
sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).
• Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hyperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal,
yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis
dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
• Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan
gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia
yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak
adekuat (Brunner dan Sudarta, 1999).
Klasifikasi Diabetes Mellitus
Diabetes tipe I Diabetes tipe II

Diabetes tipe I Diabetes tipe II


Yaitu diabetes yang tergantung Yaitu diabetes yang tidak tergantung
pada insulin (Insulin Dependent Diabetes pada isuline (Non-Insuline
Melitus (IDDM)), terjadi pada 5%-10%
Dependent Diabetes Melitus
dari seluruh penedeita diabetes melitus.
Ciri-ciri penderita IDDM adalah: (NIDDM), terjadi pada 90%-95% dari
• Berat badan menurun seluruh penderita diabetes melitus.
• Sering memiliki antibodi terhadap insulin Ciri-ciri penderita NIDDM adalah:
sekali pun belum pernah mendapatkan • Biasanya terjadi diatas 30 tahun
terapi insulin • Bertubuh gemuk
• Kecenderungan memiliki ketosis jika • Penurunan produksi insulin
tidak memiliki insulin
• Ketosis jarang, tetapi sering terjadi
• Komplikasi akut hiperglikemia:
ketoasidosis diabetik ketika stress atau menderita infeksi.
Patofisiologi Diabetes Mellitus
Diabetes tipe I Diabetes tipe II

Pada diabetes tipe I terdapat ketidak Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah
utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu
mampuan seseorang untuk resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin.
menghasilkan insulin karena sel-sel Penderita diabetes melitus tipe II ini memiliki
beta pankreas telah dihancurkan jumlah hormon Insulin yang normal, malah
mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor
oleh sistem autoimun. insulin yang terdapat pada permukaan sel yang
kurang. Pada keadaan ini reseptor insulin
tersebut kurang, sehingga meskipun insulin
Bila insulin tidak ada, maka glukosa yang dihasilkan banyak, maka glukosa yang
tidak dapat masuk ke sel,akibatnya masuk ke sel akan sedikit, sehingga sel akan
glukosa akan tetap berada didalam kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa
di pembuluh darah tetap tinggi.
pembuluh darah sehingga kadar
glukosa di darah tetap tinggi, serta Jadi diabetes melitus tipe II, di samping memiliki
badan terasa lemah karena tidak ada kadar glukosa yang tinggi, juga memiliki kadar
sumber energi didalam sel. insulin tinggi atau normal. Keadaan inilah yang
disebut resistensi insulin.
TANDA DAN GEJALA

• Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)


• Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
• Lapar yang berlebihan atau makan banyak
(Polyphagia)
• Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
• Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
• Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak
tangan & kaki
• Cepat lelah dan lemah setiap waktu
• Apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya
KOMPLIKASI

KETOASIDOSIS
HIPOGLIKEMIA
DIABETIK

SINDROM HHNK
Pemeriksaan Diabetes Melitus
1. Pemeriksaan glukosa urin
2. Pemeriksaan kadar gula darah
3. Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
4. Hemoglobin glikasi (HbA1c)
PENATALAKSANAAN

Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan


diabetes melitus, diantaranya:
• Diet
• Latihan
• Pemantauan
• Terapi (jika diperlukan)
• Pendidikan kesehatan
Dischard Planning

• Ajarkan dan jelaskan cara pemberian insulin


• Jelaskan diet DM
• Ajarkan dan jelaskan perawatan luka ganggren
• Anjurkan pada klien pemeriksaan diagnostic di
rumahb secara mandiri
• Ajarkan cara cek gula darah secara mandiri
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

1. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama:
Mual, muntah, penambahan berat badan berlebihan atau
tidak adekuat, polipdipsi, poliphagi, poluri, nyeri tekan
abdomen dan retinopati

2. Riwayat kesehatan keluarga


Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga.
>>>Lanjutan...

Kaji tanda-tanda Diabetes Melitus


• Polidipsi.
• Poliuri.
• Mual dan muntah.
• Obesitas.
• Nyeri tekan abdomen.
• Hipoglikemi.
• Glukosuria.
• Ketonuria
Diagnosa Keperawatan
• Perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan
kadar hormon stress (akibat problem medis primer)
dan gangguan keseimbangan pada pemberian
insulin, makanan serta aktivitas jasmani.
• Resiko terputusnya integritas kulit berhubungan
dengan imobilitas dan penurunan sensibilitas (akibat
neuropati)
• Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
keselahan interpretasi informasi.
Intervensi dan Implementasi

Tujuan: mencakup perbaikan status nutrisi,


pemeliharaan integritas kulit, kemampuan untuk
melaksanakan keterampilan perawatan mandiri
diabetes melitus disamping perawatan preventif untuk
menghindari komplikasi jangka panjang dan tidak
adanya komlikasi.
• Memperbaiki status nutrisi
• Perawatan luka
• Pendidikan pasien dan perawatan di rumah
• Pemantauan dan penatalaksanaan komplikasi potensial
Evaluasi
• Glukosa dalam darah normal
• Kebutuhan insulin dalam terpenuhi
• Tidak adanya komlikasi
• Pasien mengerti cara pemakaian insulin
dengan benar
• Tidak adanya ganggren
DAFTAR PUSTAKA
• Brunner dan Suddarths. 2000. Textbook of
Medical Nursing. Philadelphia: Lipponcot
• Engram, barbara. 1999. Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.
• Juall, Lynda. 2007. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Jakarta: EGC.
• Soeparman. 1987. Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Balai penerbit FKUI
• http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai