Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PANKREATITIS

Disusun Oleh :
Kelompok 1
 1.Aditia Kurniawan: 202113001
 2.Lenny Agushartati : 202113016
 3.Rahmayani : 202113020
 4.Septia Lesmana : 202113023
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Pankreatitis merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar
mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan cepat dan
fatal yang tidak bereaksi terhadap berbagai pengobatan
(Brunner & Suddart, 2001).
 Di Amerika Serikat kejadian tahunan pankreatitis kronis berkisar 5- 12 / 100.000 orang, pankreatitis
akut berkisar 13-45 / 100.000 orang, dan tingkat kejadian kanker pankreas adalah sekitar 8 / 100.000
orang. Di Eropa Barat kejadian tahunan pankreatitis kronis sekitar lima kasus baru per 100.000
penduduk. Rasio laki-laki: wanita 7:1 dan usia rata-rata onset adalah antara 36 tahun dan 55 tahun.
Di Asia insiden pankreatitis kronis diperkirakan 14,4 per 100.000 penduduk, dan hanya 18,8 %
disebabkan oleh alkohol, dengan perbandingan laki–laki dan perempuan 1,9:1 dimana usia rata rata
33± 13 tahun .
 Di Indonesia, kanker pankreas merupakan tumor ganas ketiga terbanyak pada pria setelah tumor
paru dan tumor kolon. Menurut statistik 2 rumah sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
tahun 2007, kanker hati dan saluran empedu intrahepatik menempati urutan ketiga pada pasien rawat
inap di seluruh Rumah Sakit di Indonesia .
2.RUANG LINGKUPRUMUSAN MASALAH
 Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit maka

penulis akan melakukan asuhan keperawatan pada pasien


pankreatitis akut dengan membuat rumusan masalah sebagai
berikut “Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien
dengan diagnosa medis pankreatitits di ruang imcu RSPAD
Gatot Soebroto? “
3.TUJUAN
 Dalam penulisan makalah ini, penulis mempunyai tujuan umum

dan tujuan khusus sebagai berikut :


 3.1 Tujuan Umum

 Memberikan gambaran tentang penerapan asuhan keperawatan

pada pasien dengan Pankreatitis.


 3.2 Tujuan Khusus

 Memberikan gambaran tentang :

 b.Konsep dasar dari Pankreatitis

 c.Konsep Asuhan Keperawatan pada pasien Pankreatitis.


4.Dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan PankreaS
 Pada penulisan makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup masalah

hanya pada asuhan keperawatan pada klien dengan yang di rawat di


Ruang IMCU RSPAD Gatot Soebroto, dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang dilakukan dari tanggal 15-18 Maret 2022.
5.SISTEMATIKA PENULISAN
 Penulisan makalah ini disusun secara sistematis kedalam lima bab yang

terdiri dari:
 Bab 1 pendahuluan; menguraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang

lingkup, dan sistematika penulisan.


 Bab II Tinjauan Teori; menguraikan tentang konsep dasar Pankreatitis

dan konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan Pankreatitis.


 Bab III kasus; menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada pasien

dengan Pankreatitis yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,


perencanaan, implementasi, evaluasi,
 Bab IV pembahasan; berisikan pembahasan, diterapkan jurnal terkait

dalam pembahasan.
 Bab V penutup; berisi tentang simpulan dari asuhan keperawatan pasien

dengan pankreatitis. Serta daftar pustaka


DEFINISI

 Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan


nyeri dimana enzim pankreas diaktifasi secara prematur
mengakibatkan autodigestif dari pankreas (Doengoes, 2000)
 Pankreatitis akut menurut Nugroho (2011) adalah respon
inflamasi dan nekrosis dari sel – sel endokrin dan eksokrin
yang disebabkan oleh aktivitas enzim pankreatik. Sedangkan
menurut Diyono dan Mulyanti (2013) pankreatitis akut
adalah inflamasi pankreas, yang biasanya terjadi akibat
alkoholisme dan penyakit saluran empedu seperti
cholelithiasis dan cholecystitis.
Anatomi FisiologiPankreas
Kalsifikasi
Pankreas Akut
 Pankreas akut merupakan inflamasi pada pankreas
akibat tercernanya organ tersebut oleh enzim-enzim
yang dikeluarkan pankreas (terutama tripsin)
(Riyadi, S & Sukarmin, 2008).
Pankreas Kronik
 Pankreatitis kronik merupakan kelainan inflamasi
yang ditandai oleh kehancuran anatomis dan
fungsional yang progresif pada pankreas (Brunner
& Suddart, 2002).
Etiologi
Brunner & Suddart (2002) adalah sebagai berikut:
Pankreas Akut
 Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam waktu lama

merupakan penyebab umum pankreatitis akut, tetapi


pasien biasanya sudah menderita pankreatitis kronis
yang tidak terdiagnosis sebelum episode pankreatitis
akut terjadi.
Pankreas Kronik
 Konsumsi alkohol dalam masyarakat Barat dan

malnutrisi yang terdapat di seluruh dunia merupakan


penyebab pankreatitis kronis
Manifestasi Klinis
Pankreatitis Akut
 Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama

pankreatitis, rasa sakit dan nyeri tekan abdomen yang


disertai nyeri pada punggung, Secara khas rasa sakit yang
terjadi pada bagian tengah ulu hati (midepigastrium)
Pankreatitis Kronis
 serangan nyeri hebat di daerah abdomen bagian atas dan

punggung, disertai muntah Penurunan berat badan


merupakan masalah utama pada pankreatitis kronis.
Biasanya disebabkan oleh penurunan asupan makanan
akibat anoreksia atau perasaan takut bahwa makan akan
memicu serangan berikutnya
 Clinical phatway
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
 Data umum

 Data RiwayatKesehatan:

1. Keluhan utama

2. Riwayat penyakit sekarang

3. Riwayat penyakit dahulu

Pemeriksaan fisik
4. Airway & Breathing (B1Pernapasan)

5. Blood (B2Kardiovaskular)

6. Brain (B3Penginderaan)

7. Bladder (B4Perkemihan)

8. Bowel (B5 Pencernaan)

9. Bone (Muskuloskletal dan Integumen)


DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Gangguan rasa nyaman nyeri


 Gangguan intake nutrisi kurang dari kebutuhan
 Resiko ketidakstabilan glukosa darah
BAB III
TINJAUAN KASUS

Pengkajian
1.Identitas Pasien
 Pasien bernama Tn.K, berjenis kelamin laki-laki,
berumur 70 tahun, beragama islam, dengan diagnosa
medis pankreatitis akut, dirawat di ruang IMCU RSPAD
Gatot Soebroto sejak tanggal 10 Maret 2022, pengkajian
dilakukan pada tanggal 12 maret 2022 pukul 08.00
WIB.
2.Keluhan utama
 Pasien mengeluh nyeri seperti diremas-remas pada
daerah perut dengan skala 4 (1-10). Nyeri yang
dirasakan hilang timbul dan muncul pada saat dibuat
bergerak.
3.Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke RSPAD atas rujukan dari poli penyakit
dalam RSI A.Yani Surabaya menuju ke poli Penyakit
dalam pada tanggal 10 Maret 2022. Pada saat di poli
Penyakit dalam pasien disarankan MRS ke ruang IGD
RSPAD. Pasien dialihkan rawat di ruang IMCU pada
tanggal 10 Maret 2022 dalam keadaan apatis. Pada saat
pengkajian tanggal 12 maret 2022 pukul 08.00 pasien
dalam keadaan lemah, kesadaran composmentis,
mendapatkan terapi infus Ringer Laktat 500 cc, telah
mendapat tindakan kateterisasi ukuran 16 ch, dan naso
gastric tube pada lubang hidung sebelah kanan, dan
mendapatkan terapi O2 nasal kanul 3 lpm
dengan SpO2 : 99 %, Tekanan darah : 130/80mmHg,
frekuensi nadi : 88x/menit pada arteri radialis dextra,
Frekuensi pernapasan : 20x/menit, suhu : 36,3°C pada
axilla dextra.
4.Riwayat Penyakit Dahulu
 Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya belum pernah

mengidap sakit dengan gangguan hati, pasien juga tidak pernah


mengkonsumsi alkohol. Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki
riwayat penyakit diabetes melitus sejak 15 tahun yang lalu. Riwayat
pengobatan DM tidak terkaji.
5.Riwayat Alergi
 Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat

alergi makanan ataupun obat-obatan.


6.Observasi dan Pemeriksaan Fisik
 Pada saat pengkajian tanggal 12 maret 2022 pukul 08.00 diperoleh

data pasien dalam keadaan lemah, kesadaran composmentis,


mendapatkan terapi infus Ringer Laktat 500 cc, telah mendapat
tindakan kateterisasi ukuran 16 ch,telah mendapat tindakan
pemasangan naso gastric tube pada lubang hidung sebelah kanan,dan
mendapatkan terapi O2 nasal kanul 3 lpm dengan SpO2 : 99%.
Dengan tanda- tanda vital Tekanan darah:130/80mmH, frekuensi nadi
: 88x/menit pada arteri radialis dextra, frekuensi pernapasan :
20x/menit, Suhu : 36,3°C pada axilla dextra.
1)B1 Pernafasan (Airway Breathing)
 Jalan nafas paten,bentuk dada normo chest,pergerakan

dada simetris,tidak terlihat adanya penggunaan otot bantu


nafas tambahan, telah mendapat terapi O2 nasal kanul 3
lpm, irama nafas reguler, pola nafas eupnea (normal),
suara nafas vesikuler,tidak ada sesak nafas,tidak terdapat
suara nafas tambahan, pasien tidak mengalami batuk, dan
tidak ada sianosis.
2)B2 Kardiovaskular (Blood )
 Ictus cordis terletak pada ICS 3 midclavicula sinistra,

Akral teraba hangat kering dan kekuningan, tidak ada


oedema, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
CRT (Cappilary Refille Time) kurang dari 2 detik,tidak
ada nyeri dada, bunyi jantung S1 S2 tunggal, tidak ada
bunyi jantung tambahan.
3)B3 Neurologi (Brain )
 Tingkat kesadaran pasien composmentis, pasien dalam keadaan lemah, reflek
fisiologi dan reflek patologi tidak terkaji
 Nervus 1 Olfaktorius : pasien dapat membedakan bau-bauan

 Nervus 2 Optikus : Lapang pandang pasien kesegala arah

 Nervus 3 Okulomotorius : Pasien dapat menggerakan bola mata


 Nervus 4 Troclearius : Pasien dapat menggerakan bola mata keatas dan
kebawah Nervus 5 Trigeminus : Pasien dapat menggerakan rahangnya
 Nervus 6 Abdusen : Pasien dapat menggerakan bola mata

 Nervus 7 Fasialis : Pasien dapat menggerakan alis ketas

 Nervus 8 Vestibulocochlearis : Pasien dapat merespon ketika dipanggil


namanya Nervus 9 Glosofaringeus : Pasien dapat membedakan rasa makanan
 Nervus 10 Vagus : Fungsi menelan pasien dalam keadaan baik

 Nervus 11 Asesoris : Pasien dapat menggerakan jari tangan

 Nervus 12 Hipoglosus : Pasien dapat menjulurkan lidah

4)Perkemihan (B4 bladder)


 Telah mendapat tindakan kateterisasi urine dengan ukuran 16 ch, tidak ada
distensi pada vesika urinaria, tidak ada nyeri pada saat ditekan,jumlah urine
pada saat pengkajian 200 cc warna kuning pekat, jumlah urine 500cc per 24
jam
5)Pencernaan ( B5 Bowel )
 Keadaan mulut bersih, membran mukosa kering,bentuk

perut cembung,telah mendapat terapi naso gastric tube pada


lubang hidung sebelah kanan,bising usus 16x/menit, Pasien
mengeluh mual, terdapat nyeri pada daerah perut,terdapat
distensi abdomen, pasien mendapat diit bubur porsi makan
hanya habis ¼ porsi,pasien tampak enggan terhadap
makanan. Frekuensi minum 500 cc/hari dengan jenis air
mineral, Pasien mengeluh nyeri seperti diremas-remas pada
daerah perut dengan skala 4 (1-10). Nyeri yang dirasakan
hilang timbul dan muncul pada saat dibuat bergerak.
6)Muskuloskeletal dan Integumen ( B6 Bone )
 Kemampuan pergerakan terbatas,warna kulit kuning, turgor

kulit elastis, tidak ada fraktur,kulit teraba hangat, rom pasif


ekstermitas atas dextra dan sinistra dengan nilai 3333, dan
ekstermitas bawah dextra dan sinistra dengan nilai 3333
6.Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil Nilai

Pemeriksaan Normal

10-0 3-2022 Foto USG Upper Pelebaran IHBD


and Lower ringan
Abdomen Supect contracted
gall blad der
Splenomegali
133,90 mmol/L
12-0 3-2022 Natrium 135.00-145.00
3,84 mmol/L
Kalium 3.50-5.00
100,80 mmol/L
Chlorid a 95.00-108.00
12-0 3-2022 2,48 g/d l
ALB 3.50-5.00
41 u/L
SGOT 0 -35
95 u/L
SGPT 0-37
16.65 mg/dl
T.BIL 0.20-1.00
11,09 mg/dl
BIL 0.00-0.30
72 mg/d l
BU N 1,5 mg/d l 10-24
Creatinin 0,5-1,5
264 mg/d l
Gula darah acak -
2,4 mg/d l
Albumin 4,1 mg/d l 3,5-5
Globulin 8,53 10^3/uL 2,2-3,5
WBC 4.00-10.00
8,10 10^3/uL
Neu# 0,21 10^3/uL 2.00-7.00
Lym# 0,22 10^3/uL 0.80-4.00
Mon# 0,00 10^3/uL 0.12-1.20
Eos# 0.02-0.50
0,00 10^3/uL
Bas# 95,0 % 0.00-0.10
Neu% 50.0-70.0
2,4 %
Lym% 20.0-40.0
2,6 %
Mon% 3.0-12.0
0,0 %
Eos% 0.5-5.0
0,0 %
Bas% 0.0-1.0
2,65 10^6/uL
RBC 3.50-5.50
8,9 g/d L
HGB 11.0-16.0
24,6 %
HCT 37.0-54.0
33 10^3/uL
PLT 0,032% 100-300
PCT 0.108-0.282
7.Tindakan Terapi
Terapi diberikan pada tanggal 12, 13,14
Maret 2022
 1.Vitamin K 3x2mg (Rute IV Bolus)

 2.Ozyd 1x40 mg (Rute IV Bolus)

 3.Insulin 3x8 unit (Rute SC) Indikasi :


Obat diabetes melitus
 4.Sucralfat 3x1 sendok makan (Rute Oral)
 5.Cinam 1x1,5g (Rute IV Bolus)
Indikasi : Antibiotik
 Tabel Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. Data subyektif : Pasien mengeluh nyeri Agen Pencedera Biologis Nyeri Akut
pada perutnya
P: Nyeri timbul saat dibuat bergerak
Q: Diremas-remas R: Daerah perut S:
5 (1-10) Nyeri Sedang
T: saat aktifitas
 
Data obyektif :
Observasi tanda-tanda vital TD:130/80mmHg
Nadi : 88x/menit RR :20x/menit
Suhu : 36,3 °C
1. Pasien tampak meringis menahan
nyeri
2. Pasien tampak melokalisir daerah nyeri

2 Data subyektif : Pasien mengeluh mual Gangguan Intake nutrisi Nausea


 
Data obyektif :
1. Pasien tampak mual
2. Pasien tampak enggan terhadap makanan
3. Porsi makan habis ¼ porsi
 
3 ketidakstabilan glukosa Hiperglikemia
Data subyektif : klien mengatakan dia lemas
obyektif : GDS 485g/dl darah /hipoglikemia
Diagnosa Keperawatan
 1.gangguan rasa nyaman nyeri
(domain 12 kelas 3 kode : 00132)

 2.gangguan Intake nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh
(Domain 2 kelas 1 kode : 00002)

 3.Resikoketidakstabilan
glukosa darah
(domain 2 kelas 4 kode : 00179)
Tabel Rencana Keperawatan pada Tn.K
Dengan Diagnosa Medis Pankreatitis
Akut
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
o Keperawatan
1 Ganguuan  Setelah dilakukan  Bina hubungan saling percaya  Kepercayaan antara pasien
. rasa nyaman tindakan    terhadap perawat, akan
nyeri keperawatan    memudahkan perawat dalam
selama 3x24 jam memberikan asuhan
diharapkan nyeri  Observasi tanda-tanda vital keperawatan
yang dirasakan     Rasa nyeri yang dirasakan oleh
berkurang Kriteri pasien dapat mempengaruhi hasil
 Kaji nyeri yang
Hasil : tanda-tanda vital pasien
dirasakan oleh pasien
 Pasien mengatakan  Untuk mengetahui penyebab
(PQRST)
nyeri berkurang nyeri serta membantu
  
 Skala nyeri meyakinkan bahwa penanganan
  
berkurang satu dapat memenuhi kebutuhan
tingkat  Berikan posisi yang pasien dalam menguragi rasa
 Pasien tidak nyaman bagi pasien nyeri
tampak (Posisi semi fowler dan  Untuk menurunkan ketegangan
meringis memberikan bantalan atau spasme otot
pada punggung)  Untuk meminimalkan dan
 Ajarkan teknik mengurangi rasa nyeri
manajemen nyeri non   
farmakologis pada  Mengurangi rasa nyeri
pasien dan keluarga
 Kolaborasi dengan tim
kesehatan untuk pemberian
obat analgetik ozyd
1x40mg rute intravena
bolus
2. Gangguan intake nutrisi  Setelah dilakukan  Bina hubungan saling percaya  Kepercayaan antara pasien terhadap
kurang dari kebutuhan tindakan    perawat, akan memudahkan perawat
keperawatan selama    dalam memberikan asuhan
3x24 jam diharapkan keperawatan
rasa mual berkurang  Observasi asupan cairan  untuk mengkaji konsumsi zat gizi
 Kriteria Hasil : dan makanan pasien dan perlunya pemberian suplemen
1.Pasien    3.Mengetahui penyebab mual dan
menyatakan  Kaji penyebab mual atau intervensi selanjutnya
penyebab mual ketidakmauan makan  Untuk memungkinkan makan
 2.Pasien tampak tidak     Mengalihkan perhatian dari mual
mual 3.Pasien tampak  Ajurkan makan sedikit tapi sehingga dapat memabatu pasien
nafsu makan sering dalam keadaan hangat untuk makan
 Ajarkan teknik relaksasi dan  Mengatasi tukak lambung dan duo
bantu pasien untuk denum, dan mengatasi asam
menggunakan teknik tersebut lambung
ketika makan
  
 Kolaborasi dengan tim
kesehatan untuk pemeberian
obat antimual sucralfat 3x1
sendok makan rute oral

3. Resiko ketidakstabilan  Setelah dilakukan  Bina hubungan saling percaya  Kepercayaan antara pasien terhadap
glukosa darah tindakan keperawatan perawat, akan memudahkan perawat
selama 1x24 jam dalam memberikan asuhan
diharapkan resiko  Observasi kadar glukosa darah keperawatan
ketidakstabilan kadar pasien   Memantau ketidakstabilan glukosa
glukosa darah tidak   darah pasien 3.Mencegah terjadinya
terjadi  Berikan diit DM dan kenaikan kadar glukosa darah
anjurkan keluarga untuk pasien
 Kriteria Hasil :
memberikan diit DM pada
 1.Asupan diet DM   Membantu mengontrol kadar
terkontrol saat dirumah glukosa darah pasien
 2.Kadar glukosa darah  Memberika edukasi
 Kolaborasikan dengan tim
dalam rentang normal
kesehatan untuk pemberian
obat DM Humulin 3x8
 unit rute subkutan
 IMPLEMETASI DAN EVALUASI
Hari / Masalah Waktu Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan

Sabtu Nyeri Akut 07.00 1.Membina hubungan saling percaya Dinas Pagi
12-03-2022   dengan cara menyapa px dan S : Pasien masih mengeluh nyeri pada perutnya
  memperkenalkan diri 2.Mengobservasi O:
07.15 tanda-tanda vital TD : 130/80 mmHg 1.Observasi tanda-tanda vital
  Nadi : 88x/menit TD : 130/80 mmHg
  RR : 20x/menit Suhu: Nadi : 86x/menit RR : 20x/menit Suhu:
  36,3°C SpO2 : 99% 36,5°C
  3.Mengkaji nyeri SpO2 : 98% dengan 02 nasal 3lpm 2.Pasien tampak
yang dirasakan melokalisir nyeri 3.Pasien tampak meringis
07.20 4.memberikan posisi
  A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
yang nyaman dengan 2.Observasi tanda-tanda vital
  memberikan bantal
  Berikan posisi yang nyaman bagi pasien
dibawah punggung Ajarkan teknik manajemen nyeri non farmakologis pada
5. mengajarkan teknik manajemen nyeri pasien dan keluarga
12.00 non farmakologis relaksasi Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian obat
6.Mengobservasi tanda-tanda vital TD : analgetik ozyd 1x40mg rute
130/80 mmHg intravena bolus
Nadi : 86x/menit
RR : 20x/menit Suhu:
36,5°C SpO2 : 98%

  14.00 7.Melakukan pendekatan bina


  hubungan saling percaya
14.00 8.Memberikan posisi yang nyaman
kepada pasien
  14.00 Mengobservasi tanda-tanda vital TD : 110/80 Dinas Sore
  mmHg S : Pasien mengatakan badannya lemas
  Nadi : 80x/menit RR : O:
  20x/menit Suhu: 36,3°C 1.Keadaan umum lemah 2.GCS :4,5,6
  SpO2 : 98% EWS: 5
Melakukan monitoring keadaan umum pasien
16.00 dan mengobservasi tanda-tanda vital bservasi tanda-tanda vital
  TD : 120/80 mmHg Nadi : TD : 120/80 mmHg
  80x/menit RR : 20x/menit Nadi : 82x/menit RR : 20x/menit
  Suhu: 36,5°C SpO2 : 99% Suhu: 36,2°C
  Menginjeksikan obat ozyd 40mg rute intravena SpO2 : 99% dengan O2 nasal 3 lpm
  bolus A : Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan
  Melakukan monitoring keadaan umum pasien pertahanan primer inadekuat
18.00 dan mengobservasi tanda-tanda vital P:
  TD : 120/80 mmHg Nadi : 1.Observasi tanda-tnda vital 2.Pertahankan tindakan
20.00 82x/menit RR : 20x/menit aseptik 3.Beri O2 sesuai kebutuhan 4.Kolaborasi
  Suhu: 36,2°C SpO2 : 99% dengan tim medis
  Memberikan posisi yang nyaman dan aman  
  kepada pasien 14.Melakukan monitoring Dinas malam
  keadaan umum pasien dan mengobservasi S: Pasien mengatakan badanya lemas
  tanda-tanda vital O:
  TD : 110/80 mmHg Nadi : 1.Keadaan umum lemah 2.GCS : 4,5,6
21.00 80x/menit RR : 20x/menit EWS : 7
  Suhu: 36,3°C Observasi tanda-tanda vital
02.00
TD : 120/80 mmHg dengan vascon
    SpO2 : 99% 50 nano
05.00 Melakukan monitoring keadaan Nadi : 88x/menit RR :
  umum pasien 20x/menit Suhu: 36,2°C
06.00 Memberikan posisi yang nyaman SpO2 : 98% dengan O2 nasal 3 lpm
  kepada pasien A : Resiko infeksi berhubungan dengan
07.10 Melakukan monitoring keadaan pertahanan primer inadekuat
umum pasien dan mengobservasi P:
tanda-tanda vital 1.Observasi tanda-tanda vital
TD : 120/80 2.Pertahanan primer inadekuat 3.Beeri O2
mmHg Nadi : sesuai kebutuhan 4.Kolaborasi dengan tim
88x/menit RR : medis,
20x/menit Suhu: terapi tetap
36,2°C SpO2 :
98%

Anda mungkin juga menyukai